1. Tes Laboratorium
Telah dikembangkan sejumlah tes diagnostic yang
sebagian masih bersifat penelitian. Tes dan
pemeriksaan laboratorium digunakan untuk
mendiagnosis Human Immunodeficiency Virus
(HIV) dan memantau perkembangan penyakit
serta responnya terhadap terapi Human
Immunodeficiency Virus (HIV).
2. Serologis
A. Tes antibody serum
Jika seseorang terinfeksi HIV, maka system imun akann bereaksi
dengan memproduksi anti body terhadap virus tersebut. Antibody
terbentuk dalam 3-12 minggu setelah infeksi. Hal ini menjelaskan
mengapa orang yang terinfeksi awalnya tidak memperlihatkan hasil
tes positif. Tetapi antibody ternyata tidak efektif, kemampuan
mendeteksi antibody HIV dalam darah memungkinkan skrinning
produk darah dan memudahkan evaluasi diagnostic.
A. Tes Blot Western
Mengenali antibody HIV dan memastikan seropositifitas HIV
A. Tes Enzym Linked immunosorbent Assay (ELISA)
ELISA tidak menegakkan diagnose AIDS tetapi hanya menunjukkan
bahwa seseorang terinfeksi atau pernah terinfeksi HIV.
3. Neurologis