Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FARMASI E
KELOMPOK 6
A. TUJUAN
Mahasiswa mampu melakukan identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, triterpenoid dan steroid.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhan ini berbentuk pohon tinggi, besar. Daun bentuknya bundar telur sampai lanset. Perbungaan majemuk,
malai, terdapat di ujung batang warna putih kekuningan. Bentuk buah bundar seperti kelereng kalau sudah tua/masak
warnanya coklat kehitaman, permukaan buah licin/mengkilat. Habitatnya liar di hutan-hutan pada ketinggian antara 450
sampai 1500 m dari permukaan laut. (forestryinformation.gov)
Lerak merupakan jenis tumbuhan yang berasal dari Asia Tenggara yang dapat tumbuh dengan baik pada hampir
segala jenis tanah dan keadaan iklim, dari dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 450-1500 m dari
permukaan laut (Afriastini, 1990). Buah lerak dalam bahasa latin disebut sebagai Sapindus rarak DC. Lerak (Sapindus
rarak DC) diketahui mengandung saponin yang tinggi, terutama pada bagian perikarpiumnya (Herawati, dkk., 2012).
• Senyawa-Senyawa
Kromatografi lapis tipis adalah kromatografi serapan, dimana sebagai fasa tetap (diam) berupa zat padat yang disebut adsorben
(penyerap) dan fasa gerak adalah zat cair yang disebut larutan pengembang (Gritter, 1991) Penyerap untuk KLT ialah silika gel, alumina,
kiselgur, dan selulosa. Identifikasi dari senyawa-senyawa hasil pemisahan KLT dapat dilakukan dengan penambahan pereaksi kimia dan reaksi-
reaksi warna. Tetapi lazimnya untuk identifikasi digunakan harga Rf.
Harga Rf dirumuskan sebagai berikut:
Rf =
Alat : Bahan :
Menit 0 = 8 cm
Menit 10 = 5,5 cm
Menit 20 = 5,1 cm
Menit 30 = 4,5 cm
Nilai Rf =
Saponin merupakan surfaktan yang kuat yang menimbulkan busa bila dikocok dengan air (Brotosisworo, 1979 ; Robinon,
1995). Larutan ekstrak kelompok kami dapat dikatakan mengandung saponin karena kurang dari 10 menit ketika dikocok sudah
menimbulkan buih setinggi 8 cm, dan ketika didiamkan selama 10 menit tingginya menjadi 5,5 cm, pada menit ke 20 tingginya 5,1
cm, dan pada menit ke 30 tingginya 4,5 cm. Sehingga dari hasil diatas dapat dikatakan positif mengandung saponin karena selama 30
menit buih stabil dan tingginya lebih dari 3 cm diatas dari permukaan larutan.
Pada uji Liebermann-Burchard didapatkan hasil pada tabung IIB terdapat endapan merah ungu yang menunjukkan adanya
saponin triterpenoid. Pada uji Salkowski larutsn IIC sebanyak 5ml ditambah 1-2ml H2SO4 pekat menghasilkan cincin berwarna
merah yang menunjukkan adanya steroid tak jenuh.
Pengujian terakhir yaitu dengan KLT, pada pengujian ini terdapat 2 totolan yaitu C1 dan C2, C1 untuk mengidentifikasi
sapogenin steroid/triterpenoid dan C2 mengidentifikasi terpenoid/steroid bebas secara KLT. Pada C1 didaptkan warna noda
pendar merah ungu pada lampu UV 254 dan 365 serta secara visual pada nilai Rf 0,49; 0,51; 0,75; 0,85; 0,91 yang menunjukkan
bahwa pada C1 terdapat sapogenin yang ditunjukan dari adanya warna merah ungu. Berdasarkan literatur penelitian sebelumnya
nilai Rf sapogenin steroid/triterpenoid yaitu 0.30 (Marline,2018). Hasil dari pengamatan pada C2 didapatkan hasil nilai Rf 0,27; 0,53;
0,92 dengan warna pendar ungu. Nilai Rf untu terpenoid berdasrkan literatur adalah 0,61 (Nurhidayah, 2013). Dari percobaan ini
nilai Rf yang paling mendekati literatur ialah 0,53 yang nodanya berwarna pendar ungu. Hasil dapat dikatakan spesifik jika warna
noda yang dihasilkan sama yaitu ungu dengan nilai Rf mendekati dengan selisih <0,2. Pada percobaan ini dapat dikatakan Sapindus
rarak DC positif mengandung terpenoid.
G. KESIMPULAN
Kami dapat mengidentikasi golongan glikosida saponin, triterpenoid dan steroid pada ekstrak Sapindus rarak DC.
Dari uji buih menunjukan positif adanya saponin. Pada uji reaksi warna dengan uji Liebermann-Burchard menunjukkan
positif saponin triterpenoid dari munculnya endapan merah ungu. Pada uji Salkowski muncul cincin mrah yang
menujukkan positif steroid tak jenuh. Untuk uji KLT C1 memberikan hasil nilai Rf 0,49; 0,51; 0,75; 0,85; 0,91 dengan
warna noda pendar merah ungu yang menunjukkan adanya senyawa sapogenin. Pada C2 hasil nilai Rf 0,27; 0,53; 0,92
dengan warna noda pendar ungu yang menunjukkan adanya senyawa triterpenoid.