Draft Kasar Six Sigma
Draft Kasar Six Sigma
Secara etimologi six sigma tersusun dari 2 kata yaitu : six yang berarti enam dan sigma yang
merupakan simbol dari standard deviasi atau dapat pula diartikan sebagai ukuran satuan statistik
yang menggambarkan kemampuan suatu proses dan ukuran nilai sigma dinyatakan dalam DPU
(Defect Per Unit) atau PPM (Part Per Million).
• Pada akhir tahun 1970, Dr. Mikel Harry, seorang insinyur senior
pada Motorola's Government Electronics Group (GEG) memulai
percobaan untuk melakukan problem solving dengan
menggunakan analisis statistik. Dengan menggunakan cara tsb,
GEG mulai menunjukkan peningkatan yang dramatis dalam
desain produk, kecepatan produksi serta efisiensi biaya. Metode
tersebut kemudian dituliskan dalam sebuah makalah berjudul
"The Strategic Vision for Accelerating Six Sigma Within
Motorola". Dr. Mikel Harry kemudian dibantu oleh Richard
Schroeder, seorang mantan executive Motorola untuk menyusun
suatu konsep change management yang didasarkan pada data yang
menhasilkan sebuah alat pengukuran kualitas yang sederhana,
yang kemudian menjadi filosofi kemajuan bisnis yang dikenal
dengan nama Six Sigma.
TUJUAN
1. Meningkatkan kepuasan pelanggan
2. Mengurangi waktu siklus
3. Mengurangi cacat
KONSEP DASAR SIX SIGMA
1. Six sigma sebagai suatu aktivitas
Untuk mencapai “target” angka tersebut maka ada beberapa rangkain
aktivitas six sigma yang perlu dilakukan, misalnya :
a. Memahami dan mendefinsikan suatu proses design, manufacturing dan
service secara jelas.
b. Aplikasi untuk six sigma statistic tools dan proses.
c. Mengidentifikasikan faktor penyebab defect.
d. Analisa dan improvement (perbaikan).
e. Melalui penurunan defect ratio akan meningkatkan yield dan total
kepuasan pelanggan.
f. Management innovation tool memberikan kontribusi terhadap
management out put.
KONSEP DASAR SIX SIGMA
2. Six sigma sebagai suatu strategi bisnis
a. Customer service oriented (mengutamakan pelayanan kepada
pelanggan).
b. Manajemen yang bedasarkan data dan fakta.
c. Fokus pada proses, manajemen dan perbaikan.
d. Manajemen yang proaktif
e. Kerjasama tim yang bagus
f. Selalu mengejar kesempurnaan.
MANFAAT PENERAPAN SIX SIGMA BAGI
PERUSAHAAN
Probabilitas
DPMO Sigma
Tanpa Cacat
30.9 % 690.000 1
69.2 % 308.000 2
93.3 % 66.800 3
99.4 % 6.210 4
99.98 % 320 5
99.9997% 3.4 6
Perspektif six sigma
2. Perspektif Metodologi
• Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah
dan peningkatan proses melalui fase Define, Measure, Analyze, Improve dan
Control (DMAIC).
• DMAIC merupakan jantung analisis Six Sigma yang menjamin voice of
costumer berjalan dalam keseluruhan proses sehingga produk yang dihasilkan
dapat memuaskan pelanggan.
DMAIC
1. Define
Define adalah fase menentukan masalah dan menetapkan berbagai
persyaratan produksi untuk mengetahui Critical to Quality (CTQ).
2. Measure
Measure adalah fase mengukur tingkat kinerja (tingkat kecacatan) setelah
dilakukan analisis terhadap sistem pengukuran yang digunakan atau
secara sederhana dapat pula disebut sebagai fase untuk memvalidasi
permasalahan, mengukur/menganalisi permasalahan dari data yang ada.
3. Analyze
Fase analyze merupakan fase menganalisis berbagai faktor penyebab
masalah atau cacat yang terjadi atau faktor-faktor yang paling
mempengaruhi proses (significant few opportunities), artinya mencari
satu atau dua faktor yang apabila hal tersebut diperbaiki akan
memperbaiki proses menjadi lebih baik secara signifikan.
DMAIC
4. Improve
Improve adalah fase meningkatkan proses dan menghilangkan berbagai faktor penyebab cacat
yang diawali dengan mendiskusikan berbagai ide untuk memperbaiki sistem berdasarkan hasil
analisa terdahulu serta melakukan percobaan untuk melihat hasilnya, jika menghasilkan produk
yang sesuai dengan harapan selanjutnya dapat dibuatkan prosedur operasional bakunya.
5. Control
Control adalah fase mengendalikan kinerja proses dan menjamin cacat tidak muncul kembali.
Metoda yang umum digunakan adalah diagram kontrol, yang secara umum berfungsi untuk
membantu mengurangi variabilitas, memonitor kinerja setiap saat serta membuka kemungkinan
terjadinya proses koreksi
Siapa pihak yang terlibat dalam six sigma?
BLACK OR
SPONSOR CHAMPION PROCESS OWNER
GREEN BELT
PROJECT TEAM
PIHAK YANG TERLIBAT
Players adalah pihak-pihak yang terlibat dalam proses Six Sigma yang terdiri atas :
• Project Champion
• Project Leader
• Team Member
• Pelatih/staff konsultan (Black Belt / Master Black Belt)
Stakeholders adalah pihak-pihak yang terkait dalam proyek perbaikan Six Sigma yang
terdiri atas :
• Supplier
• Process Owner
• Konsumen
Faktor Penting Dalam
Implementasi Six Sigma
• Dukungan dari Top level. Six sigma menawarkan pencapaian yang terukur yang
tidak akan mampu ditolak oleh pemimpin perusahaan, yang dikerjakan oleh seorang
super star yg sangat tahu apa yg harus dilakukan di bidangnya (Black Belt, Project
Champion, Executive Champion).
• Tim yang hebat. Para Executive Champion, Deployment Champions, Project
Champions, Master Black Belts, Black Belts, dan Green Belts adalah orang-orang yg
terlatih dengan baik untuk mengerjakan proyek Six Sigma.
• Training yg berbeda dgn yg pernah ada. Anggota proyek Six Sigma adalah mereka
yg pernah ditraining secara khusus dengan biaya antara $15,000-$25,000 per Black
Belt, yg akan dibayar melalui saving yg didapat dari setiap proyek Six Sigma.
• Alat ukur yg baru, dengan menggunakan DPMO (Defects Per Million
Opportunities) yang berhubungan erat dgn Critical to Quality (CTC) yg diukur
berdasarkan persepsi customer, yg bisa dibandingkan antar departemen atau divisi
dalam satu perusahaan.
• Tradisi perusahaan yg baru, yaitu mempromosikan usaha untuk melakukan
peningkatan kualitas secara terus menerus.
Six sigma tidak cocok dengan
perusahaan anda apabila :
1 Kinerja Perubahan Tidak ada
3
perusahaan yang tengah potensi
cukup tinggi dilakukan perbaikan
dan perusahaan perusahaan
sudah memiliki dirasa
program membebani
improvement perusahaan
yang efektif maupun
karyawan