Anda di halaman 1dari 18

PENGERTIAN

Secara etimologi six sigma tersusun dari 2 kata yaitu : six yang berarti enam dan sigma yang
merupakan simbol dari standard deviasi atau dapat pula diartikan sebagai ukuran satuan statistik
yang menggambarkan kemampuan suatu proses dan ukuran nilai sigma dinyatakan dalam DPU
(Defect Per Unit) atau PPM (Part Per Million).

Umumnya six sigma dituliskan dalam simbol 6 sigma.


Dan secara sederhana six sigma (6 sigma) dapat diterjemahkan sebagai suatu proses yang
mempunyai kemungkinan cacat (defect opportunity) sebanyak 3,4 buah dalam satu juta produk
(jasa).
6s = 3.4 defect
Million Opportunities
SEJARAH
• Carl Frederick Gauss (1777-1885) merupakan orang yang pertama
kali memperkenalkan konsep kurva normal dalam bidang
statistik. Konsep ini kemudian dikembangkan oleh Walter
Shewhart di tahun 1920 yang menjelaskan bahwa terdapat 3 sigma
dari mean (nilai rata-rata) yang mengindikasikan perlunya
perbaikan dalam sebuah proses.

• Pada akhir tahun 1970, Dr. Mikel Harry, seorang insinyur senior
pada Motorola's Government Electronics Group (GEG) memulai
percobaan untuk melakukan problem solving dengan
menggunakan analisis statistik. Dengan menggunakan cara tsb,
GEG mulai menunjukkan peningkatan yang dramatis dalam
desain produk, kecepatan produksi serta efisiensi biaya. Metode
tersebut kemudian dituliskan dalam sebuah makalah berjudul
"The Strategic Vision for Accelerating Six Sigma Within
Motorola". Dr. Mikel Harry kemudian dibantu oleh Richard
Schroeder, seorang mantan executive Motorola untuk menyusun
suatu konsep change management yang didasarkan pada data yang
menhasilkan sebuah alat pengukuran kualitas yang sederhana,
yang kemudian menjadi filosofi kemajuan bisnis yang dikenal
dengan nama Six Sigma.
TUJUAN
1. Meningkatkan kepuasan pelanggan
2. Mengurangi waktu siklus
3. Mengurangi cacat
KONSEP DASAR SIX SIGMA
1. Six sigma sebagai suatu aktivitas
Untuk mencapai “target” angka tersebut maka ada beberapa rangkain
aktivitas six sigma yang perlu dilakukan, misalnya :
a. Memahami dan mendefinsikan suatu proses design, manufacturing dan
service secara jelas.
b. Aplikasi untuk six sigma statistic tools dan proses.
c. Mengidentifikasikan faktor penyebab defect.
d. Analisa dan improvement (perbaikan).
e. Melalui penurunan defect ratio akan meningkatkan yield dan total
kepuasan pelanggan.
f. Management innovation tool memberikan kontribusi terhadap
management out put.
KONSEP DASAR SIX SIGMA
2. Six sigma sebagai suatu strategi bisnis
a. Customer service oriented (mengutamakan pelayanan kepada
pelanggan).
b. Manajemen yang bedasarkan data dan fakta.
c. Fokus pada proses, manajemen dan perbaikan.
d. Manajemen yang proaktif
e. Kerjasama tim yang bagus
f. Selalu mengejar kesempurnaan.
MANFAAT PENERAPAN SIX SIGMA BAGI
PERUSAHAAN

1. Mempertahankan kelangsungan usaha


2. Adanya kejelasan performance yang harus
dicapai oleh setiap anggota organisasi
3. Mempercepat kegiatan improvement
4. Mendorong budaya belajar di dalam
organisasi
5. Mendorong dilakukannya perubahan yang
bersifat strategis
MANFAAT PENERAPAN SIX SIGMA BAGI
PELANGGAN

Meningkatkan “value to customer” :

Produk / service yang bermutu tinggi

Biaya yang murah  harga murah


MENGAPA PERLU SIX SIGMA ?

Praktek manajemen yang


Industri yang menemukan
terdahulu dan metode
cara baru untuk menjamin
peningkatan kualitas kurang
kualitas yang langsung pada
optimal (tidak terlihat
keuntungan garis terbawah
berdampak pada laba bersih
mereka
perusahaan).

Organisasi perlu cara untuk


Pelanggan lebih menuntut
mengukur apa yang mereka
daripada sebelumnya.
klaim untuk nilai.
Perbedaan Six Sigma dan
Total Quality Management
(TQM)
• Kelemahan TQM
1. Terlalu fokus pada kualitas dan tidak memperhatikan isu
bisnis kritis lainnya.
2. Implementasi Total Quality Control menciptakan
pemahaman bahwa masalah kualitas adalah masalahnya
departemen Quality Control, padahal masalah kualitas
biasanya berasal dari ketidakmampuan departemen lain
dalam perusahaan yg sama.
3. Penekanan umumnya pada standar minimum kualitas
produk, bukan pada bagaimana meningkatkan kinerja
produk.
• Solusi yang Ditawarkan oleh Six Sigma
1. Menggunakan isu biaya, cycle time dan isu bisnis lainnya
sebagai bagian yg harus diperbaiki.
2. Six sigma tidak menggunakan ISO 9000 dan Malcolm
Perspektif six sigma
1. Perspektif statistik
• Sigma dalam statistik dikenal sebagai standar deviasi yang menyatakan nilai simpangan terhadap
nilai tengah.
• Suatu proses dikatakan baik apabila berjalan pada suatu rentang yang disepakati.
• rentang tersebut memiliki batas,
batas atas atau USL (Upper Specification Limit)
batas bawah atau LSL (Lower Specification Limit)
• Proses yang terjadi diluar rentang disebut cacat (Defect).
• Proses Six Sigma adalah proses yang hanya menghasilkan 3.4 DPMO (Defect Permillion
Opportunity)
DPMO (Defect Permillion Opportunity)

Probabilitas
DPMO Sigma
Tanpa Cacat

30.9 % 690.000 1

69.2 % 308.000 2

93.3 % 66.800 3

99.4 % 6.210 4

99.98 % 320 5

99.9997% 3.4 6
Perspektif six sigma
2. Perspektif Metodologi
• Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah
dan peningkatan proses melalui fase Define, Measure, Analyze, Improve dan
Control (DMAIC).
• DMAIC merupakan jantung analisis Six Sigma yang menjamin voice of
costumer berjalan dalam keseluruhan proses sehingga produk yang dihasilkan
dapat memuaskan pelanggan.
DMAIC
1. Define
Define adalah fase menentukan masalah dan menetapkan berbagai
persyaratan produksi untuk mengetahui Critical to Quality (CTQ).
2. Measure
Measure adalah fase mengukur tingkat kinerja (tingkat kecacatan) setelah
dilakukan analisis terhadap sistem pengukuran yang digunakan atau
secara sederhana dapat pula disebut sebagai fase untuk memvalidasi
permasalahan, mengukur/menganalisi permasalahan dari data yang ada.
3. Analyze
Fase analyze merupakan fase menganalisis berbagai faktor penyebab
masalah atau cacat yang terjadi atau faktor-faktor yang paling
mempengaruhi proses (significant few opportunities), artinya mencari
satu atau dua faktor yang apabila hal tersebut diperbaiki akan
memperbaiki proses menjadi lebih baik secara signifikan.
DMAIC
4. Improve
Improve adalah fase meningkatkan proses dan menghilangkan berbagai faktor penyebab cacat
yang diawali dengan mendiskusikan berbagai ide untuk memperbaiki sistem berdasarkan hasil
analisa terdahulu serta melakukan percobaan untuk melihat hasilnya, jika menghasilkan produk
yang sesuai dengan harapan selanjutnya dapat dibuatkan prosedur operasional bakunya.
5. Control
Control adalah fase mengendalikan kinerja proses dan menjamin cacat tidak muncul kembali.
Metoda yang umum digunakan adalah diagram kontrol, yang secara umum berfungsi untuk
membantu mengurangi variabilitas, memonitor kinerja setiap saat serta membuka kemungkinan
terjadinya proses koreksi
Siapa pihak yang terlibat dalam six sigma?

BLACK OR
SPONSOR CHAMPION PROCESS OWNER
GREEN BELT

PROJECT TEAM
PIHAK YANG TERLIBAT
Players adalah pihak-pihak yang terlibat dalam proses Six Sigma yang terdiri atas :
• Project Champion
• Project Leader
• Team Member
• Pelatih/staff konsultan (Black Belt / Master Black Belt)

Stakeholders adalah pihak-pihak yang terkait dalam proyek perbaikan Six Sigma yang
terdiri atas :
• Supplier
• Process Owner
• Konsumen
Faktor Penting Dalam
Implementasi Six Sigma
• Dukungan dari Top level. Six sigma menawarkan pencapaian yang terukur yang
tidak akan mampu ditolak oleh pemimpin perusahaan, yang dikerjakan oleh seorang
super star yg sangat tahu apa yg harus dilakukan di bidangnya (Black Belt, Project
Champion, Executive Champion).
• Tim yang hebat. Para Executive Champion, Deployment Champions, Project
Champions, Master Black Belts, Black Belts, dan Green Belts adalah orang-orang yg
terlatih dengan baik untuk mengerjakan proyek Six Sigma.
• Training yg berbeda dgn yg pernah ada. Anggota proyek Six Sigma adalah mereka
yg pernah ditraining secara khusus dengan biaya antara $15,000-$25,000 per Black
Belt, yg akan dibayar melalui saving yg didapat dari setiap proyek Six Sigma.
• Alat ukur yg baru, dengan menggunakan DPMO (Defects Per Million
Opportunities) yang berhubungan erat dgn Critical to Quality (CTC) yg diukur
berdasarkan persepsi customer, yg bisa dibandingkan antar departemen atau divisi
dalam satu perusahaan.
• Tradisi perusahaan yg baru, yaitu mempromosikan usaha untuk melakukan
peningkatan kualitas secara terus menerus.
Six sigma tidak cocok dengan
perusahaan anda apabila :
1 Kinerja Perubahan Tidak ada

3
perusahaan yang tengah potensi
cukup tinggi dilakukan perbaikan
dan perusahaan perusahaan
sudah memiliki dirasa
program membebani
improvement perusahaan
yang efektif maupun
karyawan

Anda mungkin juga menyukai