pasien diabetes melitus akan menyebabkan komplikasi, baik yang bersifat akut maupun yang kronik. Jadi, sangat penting bagi pasien untuk memantau kadar glukosa darahnya secara rutin. Keadaan yang termasuk dalam komplikasi akut DM adalah Ketoasidosis Diabetik (KAD) dan Status Hiperglikemi Hiperosmolar (SHH). Dalam keadaan ini kadar glukosa darah sangat tinggi dan pasien biasanya tidak sadarkan diri dan harus segera dibawa ke rumah sakit untuk penangganan karena angka kematiannya tinggi. Meskipun kadar gula dalam darah tinggi tapi sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, sehingga sel-sel mengambil energi dari sumber lain. Misal, dari lemak tubuh. Sel lemak dipecah akan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis) . Selain itu, pernapasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha memperbaiki keasaman darah. Bau napas penderita seperti bau aseton. Tanpa pengobatan, Ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam. Biasanya terjadi akibat infeksi atau obat-obatan. Penderita akan mengalami dehidrasi berat yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing,kejang dan suatu leadaan yang disebut koma hiperglikemik- hiperosmolar non-ketotik. Keadaan hipoglikemia juga termasuk dalam komplikasi akut DM, dimana terjadi penurunan kadar glukosa sampai <60 mg/dL. Pasien DM yang tidak sadarkan diri harus dipikirkan mengalami keadaan hipoglikemia. Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya ini misalnya pasien meminum obat terlalu banyak obat (paling sering gol. sulfonilurea) atau menyutik insulin terlalu banyak atau juga pasien tidak makan setelah minum obat GEJALA Penyakit DM yang tidak terkontrol dalam waktu lama akan menybabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah yang dapat mengalami kerusakan dibagi menjadi 2 jenis; yakni pembuluh darah besar dan kecil