Anda di halaman 1dari 15

DEMAM DENGUE

PENDAHULUAN

• Infeksi virus dengue merupakan salah satu penyakit


dengan vektor nyamuk (”mosquito borne disease”)
yang paling penting di seluruh dunia terutama di
daerah tropis dan subtropis.
• Penyakit ini mempunyai spektrum klinis dari
asimptomatis, undifferentiated febrile illness,
demam dengue (DD) dan demam berdarah
dengue (DBD), mencakup manifestasi paling berat
yaitu sindrom syok dengue (dengue shock
syndrome/DSS).
DEFINISI

• Demam dengue (DD) merupakan sindrom benigna


yang disebabkan oleh ”arthropod borne viruses”
dengan ciri demam bifasik, mialgia atau atralgia, rash,
leukopeni dan limfadenopati. Demam berdarah
dengue (DBD) merupakan penyakit demam akibat virus
dengue yang berat dan sering kali fatal.

• DBD dibedakan dari DD berdasarkan adanya


peningkatan permeabilitas vaskuler dan bukan dari
adanya perdarahan. Pasien dengan demam dengue
(DD) dapat mengalami perdarahan berat walaupun
tidak memenuhi kriteria WHO untuk DBD.
ETIOLOGI

• Virus dengue termasuk genus Flavivirus dari keluarga


flaviviridae dengan ukuran 50 nm dan mengandung
RNA rantai tunggal. Hingga saat ini dikenal empat
serotipe yaitu DEN-1,DEN-2,DEN-3 dan DEN-4.

• Virus dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes dari


subgenus Stegomya. Aedes aegypty merupakan vektor
epidemik yang paling penting disamping spesies lainnya
seperti Aedes albopictus, Aedes polynesiensis yang
merupakan vektor sekunder dan epidemi yang
ditimbulkannya tidak seberat yang diakibatkan Aedes
aegypty.
PATOFISIOLOGI

Teori secondary
heterologous infection
Peran sitokin dan mediator kimiawi dalam
patogenesis DBD
GEJALA KLINIS
Demam Dengue Gejala Klinis Demam Berdarah
Dengue
++ Nyeri Kepala +
+++ Muntah ++
+ Mual +
++ Nyeri Otot +
++ Ruam Kulit +
++ Diare +
+ Batuk +
+ Pilek +
++ Limfadenopati +
+ Kejang +
0 Kesadaran menurun ++
0 Obstipasi +
+ Uji tornikuet positif ++
++++ Petekie +++
0 Perdarahan saluran +
++ cerna +++
+ Hepatomegali +++
++ Nyeri perut ++++
0 Trombositopenia +++
Syok
DIAGNOSIS

Kriteria klinis Kriteria laboratorium


• Demam tinggi mendadak • Trombositopenia
tanpa sebab jelas terus
menerus selama 2-7 hari (100.000/l atau
• Terdapat manifestasi kurang)
perdarahan termasuk uji
tornikuet positif, petekie, • Hemokonsentrasi
ekimosis, epistaksis, dengan peningkatan
perdarahan gusi,
hematemesis dan melena hematokrit lebih dari
• Pembesaran hati 20%.
• Syok ditandai nadi cepat
dan lemah serta penurunan
tekanan nadi
PENATALAKSANAAN

• Penatalaksanaan kasus DD bersifat simptomatis


dan suportif meliputi :
• Tirah baring selama fase demam akut
• Antipiretik atau sponging untuk menjaga suhu tubuh tetap
dibawah 40 C, sebaiknya diberikan parasetamol
• Analgesik atau sedatif ringan mungkin perlu diberikan pada
pasien yang mengalami nyeri yang parah
• Terapi elektrolit dan cairan secara oral dianjurkan untuk
pasien yang berkeringat lebih atau muntah.
PENCEGAHAN

• Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)


• Melakukan metode 3 M (menguras, Menutup dan
Menyingkirkan tempat perindukan nyamuk) minimal 1 x
seminggu bagi tiap keluarga
• 100% tempat penampungan air sukar dikuras diberi abate tiap
3 bulan
• ABJ (angka bebas jentik) diharapkan mencapai 95%
• Foging Focus dan Foging Masal
• Foging fokus dilakukan 2 siklus dengan radius 200 m dengan
selang waktu 1 minggu
• Foging masal dilakukan 2 siklus diseluruh wilayah suspek KLB
dalam jangka waktu 1 bulan
• Obat yang dipakai : Malation 96EC atau Fendona 30EC
dengan menggunakan Swing Fog
KESIMPULAN

• Infeksi virus dengue merupakan salah satu penyakit


dengan vektor nyamuk (”mosquito borne disease”)
yang paling penting di seluruh dunia terutama di
daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini
mempunyai spektrum klinis dari asimptomatis,
undifferentiated febrile illness, demam dengue (DD)
dan demam berdarah dengue (DBD), mencakup
manifestasi paling berat yaitu sindrom syok dengue
(dengue shock syndrome/DSS).
• Dalam menegakkan diagnosis dan memberikan
pengobatan yang tepat, pemahaman mengenai
perjalanan infeksi virus dengue harus dikuasai
dengan baik. Pemantauan klinis dan laboratoris
berkala merupakan kunci tatalaksanan DBD.
Akhirnya dalam menegakkan diagnosis dan
memberikan pengobatan pada kasus DBD perlu
disesuaikan dengan kondisi pasien. Penanganan
yang cepat tepat dan akurat akan dapat
memberikan prognosis yang lebih baik.
SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai