Anda di halaman 1dari 21

LOGO

C l i c k t o a d d y o u r t e x t

ANALISIS DAN DIAGNOSIS


KEPERAWATAN KOMUNITAS

Presented by : Ns.Sri Wahyuni, M.Kep., Sp.Kep.Kom


PENDAHULUAN

Analisis merupakan kegiatan yang dilakukan untuk


meneliti data-data yang diperoleh dan membandingkan
dengan indikator normatif atau standar yang ada

Data yg dianalisis dapat berupa kuantitatif (angka) atau


kualitatif.

Semua aspek yang diperkirakan dapat mempengaruhi


analisis data perlu diperhatikan
ALASAN PENTING ANALISIS DATA

Kekuatan atau
potensi komunitas

Menetapkan Identifikasi pola


respon terhadap
kebutuhan Analisis
kesehatan
komunitas Data

kecenderungan
penggunaan
pelayanan kes
PENGKATEGORIAN DATA

Analisis diawali dgn pengelompokkan data berdasarkan


framework yang digunakan atau secara tradisional.
Misalnya:
1. Karakteristik demografi: Jml penduduk/keluarga
menurut jenis kelamin, suku, dll
2. Karakteristik geografi: batas wilayah, tempat-tempat
umum, jalan, dll
3. Karakteristik sosial ekonomi: pekerjaan, income,
pendidikan terakhir yg dicapai, kepemilikan rumah
tempat tinggal (sewa atau milik sendiri), dll
4. Sumber-sumber pelayanan kesehatan dan sosial:
rumah sakit, klinik, pelalayanan sosial yg tersedia, dll.

4
ANALISIS DATA

No Komponen Data yang ditemukan


pengkajian
1. Inti (Core)
Ditunjang dengan
2. 8 Sub system
data yang disajikan
a. Lingkungan Fisik dalam bentuk peta
b. Yankessos
wilayah, grafik,
tabel
c. Ekonomi

d. Transportasi dan
keamanan
e. Politik dan Bandingkan
pemerintahan dengan
indikator
f. Pendidikan

g. Rekreasi

3. Persepsi
5
NURSING DIAGNOSE

Data Gap of Issue


(Data/ facts with
normative
indicator/standard)

Nursing diagnose
Defining
Characteristic (look
at NANDA)
DIAGNOSIS KEP. KOMUNITAS

Etiologi
Tanda dan
(penyebab
Deskripsi gejala (data
timbulnya
Masalah/ penunjang)
masalah,
Respon masalah yang
kecuali dx
timbul
wellness)

KOMPONEN PERUMUSAN DIAGNOSIS


KOMPOSISI DX KEPERAWATAN
KOMUNITAS

Diagnosis kep kom berfokus pada populasi atau kelompok (aggregate) paling sedikit
memiliki satu kesamaan ciri, misalnya masalah kesehatan, lokasi, pekerjaan, dll.
Komposisi dx kep.komunitas meliputi:
Diagnosis yg dirumuskan mencakup:
Wellness/ Sehat/ Sejahtera: Potensial
komunitas mempunyai potensi untuk ditingkatkan, belum ada data maladaptif
atau paparan masalah kesehatan. Menggambarkan motivasi dan keinginan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan mengaktualisasikan keinginan individu, keluarga,
kelompok dan komunitas. Respon dinyatakan dengan kesiapan meningkatkan
perilaku kesehatan yang spesifik dan dapat digunakan pada seluruh status
kesehatan. Label wellness diawali dengan frase “kesiapan meningkatkan”
Contoh:
1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
2. Kesiapan meningkatkan komunikasi
3. Kesiapan meningkatkan koping keluarga
4. Kesiapan meningkatkan koping komunitas
5. Kesiapan meningkatkan religiusitas
6. Kesiapan meningkatkan pengetahuan

8
Cont…

Sickness : Risiko dan Aktual


 Ancaman (Risiko) :
belum terdapat pemaparan masalah kesehatan, namun sudah
ditemukan beberapa data maladaptif yg memungkinkan
timbulnya gangguan/masalah. Penilaian klinis yang
menggambarkan kerentanan individu, kelg dan komunitas yang
memungkinkan berkembangnya suatu respon yang tidak
diinginkan dari klien terhadap kondisi kesehatan/ proses
kehidupan. Setiap label dari dx risiko diawali dengan frase
“risiko”
Contoh:
1. Risiko kekurangan volume cairan
2. Risiko sindrom kelemahan lansia
3. Risiko distress spiritual
4. Risiko penyimpangan perilaku kesehatan
Nyata (Aktual):
 sudah timbul gangguan/masalah kesehatan didukung dengan
beberapa data maladaptif. Diagnosis berfokus pada masalah,
selama ini dikenal dengan label aktual. Respon yang tidak
diinginkan dari klien baik individu, kelg, kelompok maupun
komunitas terhadap kondisi kesehatan/ proses kehidupan. Hal ini
didukung oleh batasan karakteristik kelompok data (manifestasi
tanda dan gejala) saling berhubungan:
Contoh :
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Gangguan pola tidur
3. Defisiensi kesehatan komunitas
4. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
5. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
6. Gaya hidup kurang gerak
Cont…

2. Kondisi yang perlu ditingkatkan; gangguan yg mungkin


atau sudah terjadi
3. Aggregat (kelompok) yg berisiko
4. Wilayah dimana aggregat bertempat tinggal
5. Penyebab/etiologi (kecuali potensial, tdk ada etiologi)
6. Manifestasi/data penunjang (sign and Symptom)
Cara menentukan dx keperawatan

 Mengidentifikasi data klien (hasil pengkajian)


 Masukkan domain
 Masukkan kelas
 Lihat definisi diagnosis
 Lihat batasan karakteristik yang sesuai
 Tentukan diagnosis

NANDA terakhir 2017-2020 terdiri dari 13 domain, 47


kelas dan 235 diagnosis
DIAGNOSIS KEP. KOMUNITAS

Contoh: Wellness
Potensial peningkatan tumbuh kembang pada balita di RT
001 RW 05 Desa Tanjung Sari Kec Tanjung Batu
ditandai dengan :
- Cakupan imunisasi 95% (Kota=95%)
- 80% BB balita diatas garis merah KMS
- Tingkat pendidikan orang tua 70% SMA
- Cakupan posyandu 90%

13
cont…
Contoh 2: Risiko (Ancaman)

Risiko terjadinya konflik psikologis pada warga di RW 02 Desa


X Kecamatan Y berhubungan dengan (b.d) Koping masyarakat
yg tdk efektif
Ditandai dengan:
- Pernah terjadi perkelahian antar RT setahun yg lalu karena
masalah kenakalan anak
- Kegiatan rutin RW untuk silaturahmi jarang dilakukan
- Penyuluhan kesehatan terkait kesehatan Jiwa masyarakat
belum pernah dilakukan
- Masyarakat sering berkumpul melakukan kegiatan yg tidak
positif (Misal;TOGEL)
cont…
Contoh 3: (Aktual/ Nyata)
Gangguan perfusi serebral pada kelompok dewasa di
RW 01, Desa R Kec. S b.d pola hidup yg tidak sehat
Ditandai dengan:
- Kebiasaan makan yg asin-asin dan berlemak
70% dari responden (n=120)
- hipertensi merupakan kasus terbanyak dari 10
besar penyakit dari data Puskesmas
- Kegiatan gerak badan/olah raga jarang
dilakukan, hanya 30 % dari respoden (n=120)
- 5 Kasus yang dirujuk dari Puskesmas ke Rumah
Sakit karena penyakit jantung-hipertensi
KASUS 1

 Contextual Instruction
Ners M bekerja di puskesmas X melakukan pengkajian di Dusun B, berdasarkan hasil pengkajian
diperoleh data sbb melalui beberapa metode;
Wawancara:
1. Kader mengatakan masih sedikit usia dewasa yang datang ke posbindu PTM
2. Sebagian besar agregate dewasa hipertensi mengatakan malas melakukan pemeriksaan ke
posbindu
3. Agregate hipertensi mengatakan masih jarang dikunjungi oleh petugas kesehatan

Angket:
1.Terdapat 79,6% agregate dewasa hipertensi yang tidak rutin memeriksakan tekanan darah setiap
bulan.
2. Terdapat 65,3% agregate dewasa hipertensi sering makan makanan yang asin dan berlemak.
3. Terdapat 65,3% agregate dewasa hipertensi kurang melakukan olahraga secara teratur.
4. Terdapat 56,1% agregate dewasa hipertensi yang kurang mampu menceritakan masalah kepada
anggota keluarga.
5. Terdapat 76,5% keluarga tidak mengingatkan minum obat darah tinggi pada agregate dewasa
hipertensi

Observasi:
1. Terdapat lapangan olah raga yang dapat warga
2. Warga khusunya RW 11 melakukan senam rutni hari Rabu dan Minggu namun belum masyrakat
belum aktif untuk mengikuti olah raga

Lakukan analisis data dan rumuskan dx kep komunitas yang mungkin muncul, sehingga
intervensi yang diberikan oleh Ners M tepat pada masyarakat kelompok dewasa di Dusun
B.
KASUS 2

Ners T ditugaskan untuk mengkaji masalah kesehatan di RW Y. Berdasarkan hasil pengkajian menggunakan beberapa
metode, didapatkan hasil sbb
Studi dokumentasi:
1. Hasil rekap kejadian kasus DBD periode Januari-September 2017, RW X tertinggi dengan 17 kasus dan disusul RW
Y dengan 15 kasus dengan 1 kasus meninggal pada awal sept.
2. Secara spesifik kasus DBD di RW X dan Y terpusat pada 1 RT dengan rerata 5-7 kasus dengan range waktu 1-2
minggu

Hasil angket :
1. 72% kemampuan penduduk mengenali secara dini DBD kurang baik
2. 52% kemampuan penduduk dalam mencegah atau merawat anggota keluarganya dari penyakit DBD kurang baik
3. Angka bebas jentik di rumah tangga sebesar 58% artinya ada 42% rumah tangga positif jentik
4. 18% warga menyatakan yang paling efektif untuk mencegah DBD adalah dilakukan fogging atau menabur bubuk
abate
5. 42% warga menyatakan manfaat melakukan 3M hny sebatas lingkungan rumah agar bersih
6. 46% penduduk yang pernah DBD tidak pernah dilakukan kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan

Hasil observasi (windshield survey)


1. Karakteristik lingkungan pemukiman penduduk khususnya RW X dan Y padat dengan SPAL yang kurang baik

Hasil wawancara:
1. Kegiatan PSN melalui gerakan 3M tidak secara rutin dilakukan, hanya jika terjadi kasus
2. Menggerakan masyarakat untuk melakukan gerakan 3 M dirasakan sulit
Berdasarkan hasil pengkajian diatas, dx kep komunitas yang dapat diangkat oleh Ners T agar
intervensi yang diberikan pada warga RW Y tepat.
Get To Know NANDA

Community diagnosis priorities

Domain 1
ANALISIS DATA DAN DIAGNOSA

DATA MASALAH
REFERENCES

Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M. (2013). Nursing


intervention classification (NIC). 6th ed. St. Louis Missouri: Mosby
Elsevier

Herdman, T.H & Kamitsuru,, S. (Eds). (2014). NANDA international


nursing diagnoses: definition and classification 2015-2017. Oxford:
Wiley Blackwell.

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., Swanson, E. (2013). Nursing


outcome classification (NOC) measurement of health outcomes. 5th ed.
St Louis Missouri: Mosby Elsevier
LOGO

Anda mungkin juga menyukai