Anda di halaman 1dari 31

SEJARAH PEREKONOMIAN

INDONESIA
Toto, S.E.,M.M
SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
• Orde Lama • 1945-1966 • Masa Peralihan
• Orde Baru
• Reformasi

• Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan


ekonomi Indonesia
A. PENGERTIAN ORDE

• Orde berasal dari bahasa Latin yaitu kata “ordo”


yang berarti deretan, susunan, kelas, aturan, atau
ketertiban. Oleh karena itu, pengertian orde dapat
diartikan sebagai suatu bagian/anggota yang
memiliki banyak unsur yang diatur melalui prinsip
tertentu. Prinsip-prinsip tersebut dapat mengatur
bagaimana hubungan antara unsur yang satu
dengan yang lainnya, sehingga timbul suatu
kesatuan yang tersusun baik.
LANJUTAN

• Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi


Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno.
Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-
1968. Sedangkan orde baru adalah periode setelah
berlangsungnya orde lama. Orde baru di Indonesia adalah
sebutan untuk mewakili sistem di bawah kepemimpinan
presiden Soeharto. Era Presiden Soeharto berkuasa di
Indonesia dimulai sejak runtuhnya orde lama pada tahun 1968
sampai dengan dimulainya orde reformasi pada tahun 1998.
B. SEJARAH ORDE LAMA

• Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia ditandai dengan


proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, tidak membuat Belanda
menyerah untuk merebut kembali kekuasaan di Indonesia. Terdapat
banyak agresi militer yang dilancarkan oleh Belanda sejak tahun 1945
sampai dengan 1949. Pada tahun 1949, akhirnya Belanda secara resmi
mengakui kemerdekaan Indonesi
• Sejak merdeka, Indonesia sudah memiliki presiden yaitu Ir.Soekarno. pada
masa-masa sulitnya, Soekarno banyak memberikan pemikiran-pemikiran
agar dapat mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Baru pada tahun
1950, Soekarno menetapkan sistem pemerintahan bagi Indonesia. Sistem
yang dipakai adalah sistem pemerintahan demokrasi liberal. Di dalam
sistem ini, presiden hanya bertindak sebagai kepala Negara, presiden
hanya berhak mangatur formatur pemilihan kabinet. Oleh karena itu,
tanggung jawab pemerintahan ada di tangan kabinet. Presiden tidak
dapat bertindak sewenang-wenang terhadap jalannya pemerintahan.
Adapun kepala pemerintahan dipegang oleh seorang Perdana Menteri
• pergantian –pergantian kabinet

• sistem dan kebijakan ekonomi


berubah sepanjang waktu

• ketidakstabilan kehidupan politik

pertumbuhan
• pertumbuhan periode 1952-1958 pertumbuhan

6.9 6.9
Produsen Gula
1.9
Produsen Karet alam 0.1

tahun tahun tahun tahun


Kopra, The, Biji Kelapa 1952 - 1958 1960 - 1965
sawit Lada tembakau
Gula,
karet,Kopra, • Hilangnya pangsa pasar
teh, biji
Kelapa sawit,
perdagangan
lada Internasional
tembakau

APBN

• Tekanan Neraca
Pembayaran BEJ
De Javasche bank •Nasionalisasi Perusahaan
asing
• Kekurangan Kapital
• Kebijakan anti investasi
asing
GEJOLAK SITUASI POLITIK

• Pada masa demokrasi liberal ini, partai-partai seperti PNI, PKI,


Masyumi memiliki partisipasi yang sangat besar di dalam
pemerintahan. Mereka mendapatkan kursi-kursi di dalam
parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat) sebagai perwakilan
rakyat Indonesia. Atas dasar amanat Undang-undang Dasar
Sementara 1950, maka dibentuklah kabinet yang bertanggung
jawab kepada parlemen. Setiap kabinet yang berkuasa harus
mendapatkan dukungan mayoritas dari perlemen, jika tidak
mandate yang telah diberikan haru sdikembalikan lagi kepada
presiden. Setelah itu, dibentuk kembai kabinet baru untuk
menggantikan kabinet selanjutnya agar dapat menjalankan
roda pemerintahan
PARPOL
Periode Orde Lama Liberal

Periode 1

1945 1950

Demokrasi Parlementer

1950 1959

Demokrasi terpimpin

1959 1965
KABINET ORDE LAMA

• Kabinet-kabinet yang pernah


berkuasa sejak dimulainya
penerapan sistem
pemerintahan demokrasi
liberal adalah :
Prestasi Ekonomi per Kapita Indonesia, 1951-1966

Tahun Indeks Penurunan


Persen Tahun Indeks Penurunan
Persen
1951 100,0 -
1964 144,7 2,4
1952 103,8 3,8
1965 145,5 0,5
1953 126,8 22,1
1966 146 0,6
1954 128,6 1,4
1955 133,4 3,7 Sumber : Sjahrir (1986) dalam Dumairi 1996 hal 19

1956 136,4 2,2


1957 144,4 5,8
1958 152,0 5,3
1959 149,1 -1,9
1960 146,8 -1,5
1961 149,4 -1,7
1962 145,3 -2,7
1963 141,4 -2,7
• Persentase Distribusi Produk Nasional Menurut Lapangan Usaha
pada tahun 1958

Jasa- Tahun 1958


Perumahan Pemerintahan Jasa
2% dan Pertahanan 5%
Keungan dan 7%
Perbankan
1%
Pedagangan Pertanian
(Basar&kecil) 50%
15%

Komunikasi dan Industri


transfortasi 13%
3% Kontruksi
2%
Listrik dan
Gas Pertambangan
0% 2% Sumber : Glassbumer (1971) dalam
Dumairy, 1996 hal 21
ANGKATAN KERJA, PEKERJAAN DAN UPAH

80 72

60

40

20
9.5
0 6.7
6.7
Pertanian 5.7
Jasa
Perdagangan
Keuangan
dan Industri
Perbankan

Sektor Usaha
Jumlah Penyerapan
32.708.614 Tenaga Kerja
71.9 Menurut sektor dan
80 72.9 67.6 Jenis Kelamin
70
60
50
40
30
20 0.3 7.7 5.7
0.1 1.8 6.7
10 2.4 0.1 9.5
0.3 4.9 0.3 7.5 2.1 11.6
0 2.3 2.7 1.9
0.2 6.3
2.8 8.6 2.9 Jumlah 32.708.614
1.6 Wanita 8.902.923
Pria 23.805.691

Pria
Wanita
Jumlah

Sumber : Sensus Penduduk 1961, BPS


PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA
ERA ORDE LAMA

Untuk menutupi defisit anggaran pemerintah


melakukan money creation yaitu mencetak uang sebanyak-
banyaknya sehingga mengakibatkan hiperinflasi. Dapat kita
Dapat kita lihat dalam statistik pertumbuhan ekonomi lihat pada tabel inflasi diatas. Pada tahun 1960 – 1966 terjadi
Indonesia pada tahun 1960 – 1966 pertumbuhan ekonomi inflasi yang sangat parah (Hiperinflasi) . Bahkan inflasi
rata-rata dibawah 5%. Bahkan sampai -2,3 pada tahun 1963. menyentuh angka 1195% pada tahun 1966 yang
Hal ini bisa jadi dikarenakan kondisi politik saat itu yang menyebabkan harga-harga pada waktu itu naik sampai 11
sedang konfrontasi dengan Malaysia serta adanya x dari harga normal. Padahal, angkan kenaikan inflasi yang
pemberontakan Papua Barat dan pembangunan proyek- baik adalah kurang dari 11% tahun.
proyek mercusuar, dan adanya penggunaan mata uang
yang berbeda yaitu di Riau dan Papua sehingga terjadi
defisit anggaran yang sangat parah.
PDB INDONESIA
• Selain itu, dapat kita lihat pada statistik PDB Indonesia.
Indonesia terlalu bergantung pada sektor pertanian
sedangkan pada sektor Industri, menyumbang
presentase yang sangat sedikit dari PDB. Tahun 1966 juga
menjadi akhir dari Orde Lama dengan keluarnya surat
perintah sebelas maret yang membuat kekuasaan
berpindah dari Bapak Soekarno ke Bapak Soeharto, dan
juga menjadi awal dari Orde Baru.
PERKEMBANGAN EKONOMI ORDE BARU

• Orde baru yang identik dengan Bapak Soeharto atau


biasa disebut juga Bapak Pembangunan Indonesia (1966
– 1998) ekonomi Indonesia lebih stabil dibandingkan
Orde Lama. Pada awal-awal terbentuk tahun (1966 –
1970), pada tabel inflasi pemerintah berhasil
menurunkan inflasi dari 1195% pada 1966 menjadi 13,6%
pada 1970. Selain itu, pertumbuhan ekonomi pun
meingkat pesat rata-rata diatas 5% bahkan hingga 12%
pada 1968.

• Hal ini dikarenakan pemerintah berhasil menciptakan


kondisi politik yang stabil dengan bergabung kembali ke
PBB, merubah haluan politik dari sebelumnya lebih
kepada sosialis dan anti Barat menjadi pro barat,
menghentikan konfrontasi dengan Malaysia, dan
menyatukan bangsa sehingga meredam
pemberontakan-pemberontakan diberbagai daerah.
Indonesia juga mendapat bantuan dana dari lembaga
perbankan dunia seperti IMF, ADB dan sebagainya.
• Pada tahun 1970 – dekade 1990-an, ekonomi
Indonesia berkembang rata-rata 5% – 10%.
Hal ini disebabkan karena berhasilnya
program pemerintah kala itu seperti Repelita
(Rencana pembangunan Lima Tahun ) dan
juga karena harga minyak dunia yang naik,
dimana pada saat itu Indonesia merupakan
salah satu negara peng-ekspor minyak.

• Dari sisi inflasi, dapat kita lihat pada table.


Inflasi Indonesia bias dibilang stabil yaitu
pada kisaran 2 – 50 % pertahun. Pada table
PDB dapat kita lihat, Indonesia yang pada
era orde lama sangat bergantung pada
sector pertanian, selama orde baru perlahan-
lahan sector pertanian menurun, sebaliknya
pada sector industry meningkat. Ini
menunjukan bahwa Indonesia yang
bergantung pada sector agraris, kini mulai
bangkit untuk meninggalkan ketergantungan
dan berubah menjadi negara industry.
• Pada 1990 – 1996, pertumbuhan ekonomi
Indonesia stabil yaitu diatas 5 – 10 % namun
tanpa disadari ini merupakan tanda
dari overheating ekonomi . Overheating
ekonomi adalah kondisi dimana kapasitas
ekonomi tidak mampu mengimbangi
pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat,
dengan kata lain tingkat konsumsi (Sisi
demand atau penawaran) lebih besar
daripada kammampuan menghasilkan
Jumlah barang/jasa (sisi supply atau
penawaran).

• Puncaknya pada 1998, Indonesia mengalami


krisis ekonomi, politik, bahkan social. Dapat
kita lihat pada table bahkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia mencapai -13 persen dan
inflasi mencapai 75%. Saat itu perekonomian
Indonesia diperkirakan akan hancur dan
membuat presiden Indonesia kala itu Bapak
Soeharto mundur dari jabatannya.
Kemunduran Bapak Soeharto juga menjadi
pertanda berakhirnya orde baru dan
digantikan oleh era reformasi.
REFORMASI
• Pada awal era reformasi, seperti yang
kita tahu era reformasi diawali dari krisis
ekonomi pada tahun 1998. Yang
menyebabkan Bapak Soeharto mundur
dan diganti oleh Bapak BJ Habibie
sembari menunggu Pemilu 1999.
• Dapat kita lihat pada tabel dibawah
pada tahun 1998, pertumbuhan
ekonomi Indonesia mencapai -13%.
Namun, perlahan tapi pasti ekonomi
Indonesia semakin menunjukan
pemulihan. Pada tahun 1999 ekonomi
Indonesia naik menjadi 0,7%, jauh dari
angka sebelumnya -13%. Ini sebenarnya
belum maksimal dikarenakan investor
masih belum percaya kepada ekonomi
Indonesia kala itu, ditambhak krisis politik
Timor Timur pada 1999 yang
menyebabkan terlepasnya Timor Timur
Indonesia.
UNTUK INFLASI, DAPAT KITA LIHAT PADA TABEL DIBAWAH . INFLASI INDONESIA YANG SEBELUMNYA MENEMBUS ANGKA 75%, AKIBAT
DARI DEPRESIASI MATA UANG DAN KRISIS EKONOMI MAMPU DITEKAN HINGGA MENJADI 14% PADA 1999.
TWO CONTENT LAYOUT
WITH SMARTART
• First bullet point here
• Second bullet point here Group • Task 1
• Third bullet point here A • Task 2

Group • Task 1
B • Task 2

Group • Task 1
C • Task 2
ADD A SLIDE TITLE - 1
ADD A SLIDE TITLE - 2
ADD A SLIDE TITLE - 3
ADD A SLIDE
TITLE - 4
ADD A SLIDE
TITLE - 5

Anda mungkin juga menyukai