Anda di halaman 1dari 19

MOMENTUM LINIER

DAN IMPULS

Nama : M Fajri Nur Iman (4217210034)


M Arief Maulana (4217210032)
MOMENTUM LINIER
DAN IMPULS
• Gaya fungsi dari waktu  Konsep
Momentum

• Momentum  perubahan yang terjadi


akibat adanya interaksi antara masing-
masing partikel
MOMENTUM LINIER
 
Definisi momentum linier p  mv

 d p dmv 
Hukum II Newton
 F  dt  dt

F

d v dm 
m  v
dt dt
 
dv 
Untuk m konstan, diperoleh
bentuk hukum II Newton
yang dikenal pada dinamika
 F m
dt
 ma
KEKEKALAN MOMENTUM LINIER
  
Gaya total pada sistem:
 F   Finternal   Fexternal
Untuk sistem dengan:  Finternal  0
d p 
Maka momentum sistem : sistem
  Fexternal
dt
 
d psistem
Jika
 Fexternal  0  dt  0
  
d psistem  Konstan  pawal sistem  pakhir sistem
GAYA IMPULSIVE DAN IMPULS
 
d psistem
 Fexternal  dt
IMPULS:
 tf  tf 
d psistem
I   Fexternal dt   dt
to to
dt
tf

  d psistem
to
 
I  pto sistem  p t f sistem

DESKRIPSI GRAFIK
Grafik gaya dari pemukul kepada sebuah bola dan
momentum bola selama menerima gaya.

Fres (N)
P = mv (kg m/s)

t (detik) t (detik)
Luas = Fres t = Impuls tan  = p/t = Fres
TUMBUKAN
PENGELOMPOKAN TUMBUKAN

• Lenting sempurna • Energi kinetik sistem


konstan

• Lenting sebagian • Energi kinetik sistem tidak


konstan, tetapi berkurang

• Tidak lenting sama • Benda bergerak bersama


sekali setelah tumbukan. Energi
kinetik sistem berkurang
Tumbukan Lenting Sempurna
• Tumbukan antara dua buah benda, dimana
diantaranya terdapat pegas:

• Tumbukan bola pada permainan billiard


vi

• Berlaku: Hukum kekekalan Momentum dan


Hukum kekekalan Energi
Tumbukan Tidak Lenting
• Peluru yang bergerak bersama dengan targetnya
x akhir
awal
v
V

• Bom yang meledak


akhir
awal
v1 v2
M
m1 m2
• Berlaku: Hukum kekekalan Momentum
Pusat Massa
Sistem yang terdiri dari n buah benda, maka:
 2
d ri
Ftotal   Feksternal   mi 2
dt
i
 i
 
d mi ri d  mi ri d   mi ri 
2 2 2
Ftotal   2
 2
M 2 
i dt dt dt  M 
 
Ftotal  M 2
2
d R
Dimana: R 
 mi ri
dt M
Adalah pusat massa dari
sistem tersebut
Contoh pusat massa 1 dimensi

m1 x1  m2 x2
x pm 
m1  m2
GERAK DENGAN MASSA
BERUBAH: GERAK ROKET
Gerak Roket
• Pada gerak roket, massa bahan bakar akan
berubah, dengan asumsi kecepatan roket <<
kecepatan pesawat, maka hukum II Newton
menjadi sbb:
  
 d psistem d ( M roket vroket  mbahanbakarv gas )
 Fexternal  dt  dt
Asumsi: kecepatan gas tidak berubah, maka:

 d v pesawat  dmbahan bakar
 Fexternal  M roket dt  vgas dt
Dengan memperhatikan:
dmbahan bakar dM roket

dt dt
Maka: 
 d v  dM
 Fexternal  M dt  u dt
Dimana: M = Massa roket
v = Kecepatan pesawat
u = Kecepatan gas
Diruang angkasa (gaya luar = 0):

d v  dM
M u 0
dt dt
Solusinya:
   M awal
vakhir  vawal  u log
M akhir
Laju pesawat tidak dipengaruhi oleh laju
pembakaran tetapi dipengaruhi oleh
perubahan massa dari pesawat
Roket dibawah pengaruh medan
gravitasi bumi

d v  dM 
M u  Mg
dt dt
Solusinya:
    M awal
vakhir  vawal  g (t akhir  t awal )  u log
M akhir
Lanjutan…
Pada waktu lepas landas, kecepatan awal = 0
dan waktu awal nol, sehingga:
   M awal M awal
v  gt  u log  v  u log  gt
M akhir M akhir
Dari persamaa diatas dapat dilihat mengapa
waktu untuk peluncuran roket harus sangat
singkat!

Anda mungkin juga menyukai