Demamtifoid

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

PATOFISILOGI

Referensi :
Aru W. Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2009. Ed V. Jilid III. Jakarta : Interna
Publishing
DEFINISI DEMAM TIFOID

 Demam Tifoid adalah infeksi demam sistemik akut yang nyata pada
fagosit mononuklear dan tumbuh membutuhkan tatanama yang
terpisah tetapi karena tifoid secara mendasar bukanlah penyakit
usus, dipakailah istilah untuk menggambarkan sindromatertentu.

Referensi :
Harrison. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. 1999. Ed 13. Vol 2.
Jakarta: EGC
ETIOLOGI DEMAM TIFOID

 Etiolodi demam tifoid adalah Salmonella typhi (S. typhi) 90 %dan


Salmonella paratyphi (S. paratyphi A dan B serta C).

Bakteri ini berbentuk batang, gram negatif, mempunyai flagella


(bergerak dengan rambut getar). Bakteri ini dapat hidup didalam air. E,
sampah, dan debu. Dapat mati dengan pemanasan suhu 60 o selama
15-20 menit.

Salmonella typhi mempunyai 3 macam antigen, yaitu :


o Antigen O (Antigen Somatik), yaitu terletak pada lapisan luar dari
tubuh kuman.
o Antigen H (Antigen Flagella). Terletakpada flagella, fibriae atau pili
dari kuman.
o Antigen Vi yang terletak pada kapsul (envelope) yang dapat
melindungi kuman dari fagositosis.

Ketiga macam antigen tsb diatas didalam tubuh penderita akan


menimbulkan pembentukann 3 macam antibodi yang lazim (Aglutinin)
seperti : Aglutinin O,Aglutinin H,AglutininVi.
TANDA & GEJALA
Massa inkubasi demam tifoidberlangsung antara 10-14 hari.
Minggu pertama gejala klinis penyakit ini ditemukan keluhan dan
gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya yaitu :

• Demam, • Anoreksia,
• Nyeri kepala • Mual &muntah
• Pusing • Konstipasi atau
• Nyeri otot diare
• Perasaan tidak
enak diperut

Pada pemeriksan fisik hanya didapatkan suhu badan meningkat


Minggu kedua gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa:

Lidah yang
Demam Splenomegali
berselaput

Bradikardi Hepatomegal Gangguan


relatif i mental
PENATALAKSANAAN
1.NON-FARMAKOLOGI
a. Istirahat dan Perawatan
• Tirah baring dengan perawatan sepenuhnya ditempat seperti
makan,minum,mandi,buang air kecil,dan buang air besar akan
membantu dan mempercepat masapenyembuhan.
• Menjaga kebersihan tempat tidur , pakaian, perlengkapan yang
dipakai.
• Posisi pasien perlu diawasi untuk mencegah dekubitus dan
pneumonia ortostatik serta higiene perorangan tetap perlu
diperhatikan dandijaga
b. Diet dan terapi penunjang
• Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian makan padat
dini yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa dapat diberikan
dengan aman pada pasien demam tifoid.
2.FARMAKOLOGI

a.Kloramfenikol
Dosis yg diberikan 4 x 500mg/hari dapat diberikansecara peroral
atau intravena.
b.Tiamfenikol
Dosis tiamfenikol 4 x 500 mg.Demam rata-rata menurun pada hari ke-
5 sampai ke-6.
c.Kotrimoksazol
Dosis 2 x 2 tablet diberikan selama 2minggu.
d.Ampisilin dan amoksisilin
Dosis yang dianjurkan adalah antara 50-150 mg/kgBB digunakan
selama 2 minggu.

e.Sefalosporin generasi ke tiga


Hingga saat ini golongan sefalosporin generasi ke-3 yang terbukti
efektif untuk demam tifoid adalah seftriakson,dosis yang dianjurkan
adalah antara 3-4 g dalam dekstrosa 100 cc diberikan selama ½ jam
perinfus sekali sehari,diberikan selama 3 minggu 5hari.
f. Golongan fluorokuinolon.
a.Norfloksasin dosis 2 x 400 mg/hari selama 14hari
b.Siprofloksasin dosis 2 x 500 mg/hari selama 6hari
c.Ofloksasin dosis 2 x 400 mg/hari selama 7hari
d.Pefloksasin dosis 400 mg/hari selama 7 hari
e.Fleroksasin dosis 400 mg/hari selama 7hari.
komplikasi
• Komplikasi intestinal : perdarahan usus,perforasi usus,pankreatitis.

• Komplikasi ekstra intestinal meliputi


a. Komplikasi kardiovaskular :miokarditis.
b. Komplikasi darah :trombositopenia,KID
c. Komplikasi hepatobilier: hepatitis
d. Komplikasi neuro psikiatrik /tifoid toksik.

Anda mungkin juga menyukai