Gagal Nafas
Gagal Nafas
GAGAL NAFAS
Oleh :
Jeanne Meilisa Sitopu
Definisi
Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem
pernafasan untuk mempertahankan suatu keadaan
pertukaran antara atmosfer dan sel-sel tubuh yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh normal
Gagal napas terjadi bila:
PO2 arterial(PaO2) < 60 mmHg
PCO2 arterial (PaCO2) > 45 mmHg
11/13/2019
Diagnosis Klinis Gagal Nafas
Gejala klinis pada gagal napas terdiri dari tanda
kompensasi pernapasan yaitu takipneu,
penggunaan otot pernapasan tambahan, restriksi
intrakostal, suprasternal dan supraklavikular.
Gejala peningkatan tonus simpatis seperti takikardi,
hipertensi dan berkeringat.
Gejala hipoksia yaitu perubahan status mental
misalnya bingung atau koma, bradikardi dan
hipotensi.
Gejala desaturasi hemoglobin yaitu sianosis
Penatalaksanaan Gagal Nafas
Tujuan : membuat oksigenasi arteri adekuat, sehingga
meningkatkan perfusi jaringan, serta menghilangkan
underlying disease, yaitu penyakit yang mendasari gagal
nafas tersebut.
Menangani sebab gagal nafas dan bersamaan dengan itu
memastikan ada ventilasi yang memadai dan jalan nafas
yang bebas
Perbaiki jalan napas (Air Way)
Terapi oksigen
Ventilasi Bantu
Ventilasi Kendali
Terapi farmakologi
Pengobatan Spesifik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan gas-gas darah arteri
Hipoksemia
Ringan : PaO2 < 80 mmHg
Sedang : PaO2 < 60 mmHg
Berat : PaO2 < 40 mmHg
11/13/2019
Terapi farmakologi
Bronkodilator.]
Mempengaruhi langsung pada kontraksi otot polos bronkus
Agonis B adrenergik / simpatomimetik
Memilik efek agonis terhadap reseptor beta drenergik pada otot
polos bronkus sehingga menimbulkan efek bronkodilatasi
Antikolinergik
Respon bronkodilator terhadap obat antikolinergik tergantung
pada derajat tonus parasimpatis intrisik
Teofilin
Mekanisme kerja melalui inhibisi kerja fosfodieterase pada AMP
siklik, translokasi kalsium, antagonis adenosin, dan stimulasi
reseptor beta-adrenergik, dan aktifitas anti-inflamasi
Kortikosteroid
Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi gagal nafas dapat mempengaruhi organ-organ
vital terutama otak dan jaringan karena tidak adekuatnya
oksigenasi.
Prognosis dari gagal nafas sangat ditentukan oleh faktor
penyebab gagal nafas, penyakit primer, berat dan
lamanya gagal nafas, kecepatan penanganan, serta
komplikasi yang terjadi.
Jika penyakit tersebut diterapi dengan benar maka
hasilnya akan baik.
Adanya penyakit ginjal dan infeksi paru akan
memperburuk prognosis.
Terkadang transplantasi paru diperlukan.