Anda di halaman 1dari 142

Dr. Ritha Tahitu M.

Kes
Kabid P2P, Dinkes Provinsi Maluku
PAYUDARA
 Berdasarkan KBBI : Buah dada, tetek.
 Gabungan dari dua kata
 Payu (bahasa Jawa : laku)
 Dara (wanita muda yang belum menikah)
 Arti konotasi:
 Sesuatu yang membuat wanita
muda menjadi laku

Apa benar wanita


jadi laku cuma
karena
payudaranya??
Arti PAYUDARA bagi wanita
 Simbol identitas bagi wanita
 Lambang kesuburan
 Sumber nutrisi bagi bayi
 Organ yang memberikan
kenikmatan seksual
FAKTA KANKER 5
Perkiraan Angka Kasus Baru dan
Angka Kematian Kanker
Prevalensi kanker di
Indonesia sebesar 1.4 per
RISKESDA 1000 penduduk. Di tingkat
provinsi, prevalensi kanker
2013 tertinggi pada provinsi DIY
dengan prevalensi sebesar
4.1 per 1000 penduduk.
10
PERMENKES 34/2015 TENTANG
PENANGGULANGAN KANKER PAYUDARA
DAN KANKER LEHER RAHIM
 Kanker Payudara adalah keganasan yang berasal dari
sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang
payudara, tidak termasuk kulit payudara
 Pemerintah dan pemerintah daerah bertangggung
jawab menyelenggarakan Penanggulangan Kanker
Payudara dan Kanker Leher Rahim, diselenggarakan
melalui pendekatan pelayanan kesehatan masyarakat
dan pelayanan kesehatan perorangan
 Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker Leher
Rahim dalam bentuk pelayanan kesehatan masyarakat
meliputi kegiatan yang bersifat promotif dan preventif.
 Kegiatan PROMOTIF bertujuan untuk:
a. menciptakan/mentradisikan perilaku CERDIK;
b. menurunkan faktor risiko secara alamiah/non
intervensi/swadaya masyarakat.
 Kegiatan PREVENTIF meliputi:
a. perlindungan khusus massal;
b. penapisan/skrining massal; dan
c. penemuan dini massal serta tindak lanjut dini.
 Kegiatan penapisan/skrining massal dan penemuan dini
massal serta tindak lanjut dini yang dilakukan pada
masyarakat sehat dapat dilaksanakan oleh dokter atau
bidan terlatih di FKTP
 Diagnosis, terapi, prognosis, dan pelayanan paliatif harus
dilaksanakan oleh dokter spesialis yang berwenang di
fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
 Setiap pimpinan fasyankes, dokter, bidan, dan tenaga
kesehatan terlatih yang menjadi pelaksana pelayanan
kesehatan masyarakat dan/atau pelayanan kesehatan
perorangan dalam Penanggulangan Kanker Payudara
wajib melakukan pencatatan dan pelaporan program
berdasarkan surveilans PTM sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang ditujukan kepada
Menteri melalui Direktur Jenderal yang membidangi
pencegahan dan pengendalian penyakit
TUJUAN PENGENDALIAN 14

KANKER DI INDONESIA

Meningkatkan deteksi dini, penemuan


dan tindak lanjut dini kanker

Meningkatkan kualitas hidup


penderita kanker

Menurunkan angka kematian akibat


kanker
15
METODOLOGI

Deteksi
Pemeriksaan IVA (+) 
kanker IVA Korioterapi
mulut rahim

Deteksi Menemukan
SADANIS, bejolan
kanker SADARI sedini
payudara mungkin
Pencegahan 16

• Memberikan ASI
Primer • Mengganti kontrasepsi oral
dengan non hormonal
• Perilaku CERDIK
a. Promkes

Sekunder • SADARI (periksa Payudara Sendiri)


• Pemeriksaan Klinis Payudara (Clinical
(Deteksi Dini) Breast Examination/CBE/SADANIS)
a. Skrining • Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
• Pemeriksaan Mammografi
b. Penemuan dini
Pencegahan 18

Tersier • Operasi
• Radioterapi
(disesuaikan dg • Kemoterapi
indikasi • Hormonal
patologi)

• Mengurangi nyeri
Paliatif
Program Deteksi Dini dan Sasarannya
• Memasyarakatkan program SADARI bagi wanita
mulai umur subur.
 85% kelainan payudara justru pertama kali
dikenali oleh penderita
 Setiap selesai menstruasi setiap bulan
• Pemeriksaan screening mammografi
Penelitian di :
1. Neijmegen : Wanita (35-65 th)  mortalitas 50%
2. Utrectht : Wanita (50-65 th)  mortalitas 70%
Berdasarkan data yang didapatkan dari PERABOI
(Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia)
pada Tahun 2003, didapatkan data prognosis daya
tahan hidup penderita Kanker Payudara (survival
rate) per stadium sebagai berikut :
• Stadium 0 : 10-years survival ratenya 98%
(nonpalpable breast cancer yang terdeteksi oleh
Mammografi/ USG)
• Stadium I : 5-years survival ratenya 85%
• Stadium II : 5-years survival ratenya 60-70%
• Stadium III : 5-years survival ratenya 30-50%
• Stadium IV : 5-years survival ratenya 15%
FAKTOR RISIKO KANKER PAYUDARA
• Memiliki faktor risiko bukan berarti pasti akan
menderita kanker payudara.

• Yang terpenting adalah mengenali secara dini


bila ada perubahan pada payudara.

• Yang paling mengerti tentang perubahan pada


payudara adalah SI PEMILIK PAYUDARA
Kanker payudara adalah
keganasan yang berasal dari kelenjar dan
parenkim payudara
Pemeriksaan Payudara
American Cancer Society dalam proyek Breast Cancer
Screening menganjurkan untuk mendapatkan kasus-
kasus dini pada wanita tanpa keluhan melakukan
upaya :
• Wanita > 20 tahun melakukan SADARI tiap bulan
• Wanita 20-40 tahun; tiap 3 tahun memeriksakan diri ke
dokter
• Wanita > 40 tahun; tiap tahun memeriksakan diri ke dokter
• Wanita 35-40 tahun; melaksanakan baseline mammografi
• Wanita < 50 tahun; konsultasi ke dokter untuk kepentingan
mammografi
• Wanita > 50 tahun; kalau bisa tiap tahun mammografi
• Wanita dengan riwayat keluarga (+); memerlukan
pemeriksaan fisik oleh dokter lebih sering dan pemeriksaan
mammografi secara periodik sebelum 50 tahun
SADANIS
Persiapan Pada saat pemeriksaan payudara dibutuhkan
persiapan seperti:
1. Katakan bahwa Anda akan memeriksa payudara.
Ini merupakan saat yang tepat untuk menanyakan apakah
ibu mengetahui adanya perubahan dalam payudaranya
dan apakah ibu secara rutin telah melakukan pemeriksaan
payudara sendiri
2. Sebelum klien pergi untuk membuka pakaian bagian atas,
katakan bahwa Anda akan menjelaskan cara memeriksa
payudara yang juga dapat dilakukannya sendiri.
3. Setelah seorang perempuan membuka pakaian mulai
pinggang ke atas, minta dia agar duduk di meja periksa
dengan kedua lengan di sisi tubuhnya.
SADANIS
• Sebaiknya inspeksi awal
dilakukan saat penderita
duduk dengan kedua lengan
relaks disamping
• Dibandingkan simetris kedua
payudara, benjolan, tarikan
kulit, kulit jeruk (peau
d’orange), kulit kemerahan,
borok, bintil kulit
• Pemeriksaan puting susu:
simetri, retraksi, perubahan
karakter kulit, borok, ekzema,
cairan dari puting susu.
• Penderita disuruh mengangkat
kedua lengan ke atas agar bisa
melakukan inspeksi bagian
bawah payudara dengan lebih
seksama.
 Palpasi KGB supraklavikula dan
aksila dilakukan dalam posisi duduk.
 Ketiak kanan diperiksa oleh petugas
dengan menyanggga siku kanan
dengan posisi ditekuk dan relaks
sementara jari kedua sampai kelima
melakukan perabaan pada daerah
ketiak.
 Bila KGB aksila teraba, tentukan
ukuran, konsistensi, nyeri, single
atau multipel, mobilitas  clinically
suspicious
Waktu Mammografi
Sebaiknya dikerjakan pada :
• Wanita usia diatas 40 tahun sebagai baseline
• Wanita dengan faktor risiko tinggi
• 7-10 hari setelah masa haid
• Diulang 2-3 tahun, setelah 50 tahun tiap tahun
Mammografi
Mamografi Kanker Payudara
Kecurigaan keganasan pada tumor
payudara secara klinis :
• Tumor payudara secara klinis tidak jelas suatu
tumor jinak
• Tumor payudara terdapat pada golongan “risiko
tinggi”
• Kista payudara yang cairannya berdarah
• Keluar darah atau cairan serous dari puting susu
atau puting susu, areola terdapat koreng dan
gambaran seperti eksim
• Pada mamogram terdapat tanda-tanda
keganasan: mikrokalsifikasi, gambaran bintang,
dsb.
Tanda & Gejala

13/11/2019 34
Stasium Kanker Payudara

13/11/2019 35
Pengobatan
• Bedah
• Radiasi
• Kemoterapi
• Hormonal
Breast conserving treatment(BCT)
BCT
Mastektomi Radikal Modifikasi
Rekonstruksi pasca mastektomi
SADARI
SADARI … Jangan Terlambat
TERIMA
KASIH
TUJUAN SCREENING KANKER

 menemukan kanker stadium dini  mengurangi


morbiditas dan mortalitas kanker

 Screening kanker bermanfaat apabila menemukan


kanker yang lebih dini pengobatan efektif lebih
awalhasil lebih baik
Screening Test vs Diagnostic Test
Screening test: Diagnostic test:

 Inisiatif oleh provider  Initiatif oleh penderita


 Mudah dan cepat  Pemeriksaan sederhana
 Murah sampai canggih
 Sensitivitas & spesifisitas  Lebih mahal Akurasi
tinggi tinggi
 Diterima oleh publik  Mungkin tidak sesuai
 Populasi yang besar  individual
 Dilanjutkan dengan test  Tidak diikuti dengan
diagnostik lebih lanjut pemeriksaan lebih lanjut
Skrining vs Deteksi Dini
Skrining Deteksi Dini
• Tes dan pemeriksaan untuk • Pemeriksaan menggunakan
menemukan kanker pada alat bantu untuk
orang yang memiliki faktor memungkinkan kanker
risiko tapi belum didiagnosis LEBIH DINI pada
menunjukkan gejala kanker orang yang telah
menemukan perubahan
pada payudara
Skrining kanker payudara
(rekomendasi ACS)
 SADARI (Periksa Payudara Sendiri)
 CBE (Clinical Breast Examination)
 Mamografi
- Pemeriksaan dasar pada usia 35- 40 tahun,

- Pada usia 40-49 tahun antara 2 - 3tahun

- Setiap tahun sekali untuk wanita > 50 tahun

 Pemeriksaan petanda tumor dari serum: CEA, Ca15-3


Penyebab kanker
Multifaktorial
- teori virus
- teori imunitas
- teori kimia/karsinogen
- radiasi
- dll
7
7 -- TANDA
TANDA BAHAYA
BAHAYA KANKER
KANKER
1.
1. PP == Perdarahan
Perdarahan atau
atau keluar
keluar lendir
lendir yg
yg tidak
tidak wajar
wajar dari
dari dalam
dalam tubuh
tubuh
1.
1. CC == Change
Change in
in bowel
bowel 2.
2. AA == Alat
Alat pencernaan
pencernaan terganggu
terganggu atau
atau ada
ada kesukaran
kesukaran menelan
menelan
habit
habit 3.
3. TT == Tumor
Tumor pada
pada buah
buah dada
dada atau
atau ditempat
ditempat lain
lain
2.
2. A
A == A
A sore
sore that
that does
does 4.
4. OO == Obstipasi
Obstipasi atau
atau ada
ada perubahan
perubahan kebiasaan
kebiasaan berak
berak atau
atau kencing
kencing
not
not heal
heal 5.
5. K
K == Koreng
Koreng atau
atau borok
borok yang
yang tidak
tidak sembuh-sembuh
sembuh-sembuh
3.
3. U
U == Unusual
Unusual bleeding
bleeding 6.
6. A
A == Andeng-andeng
Andeng-andeng yang
yang berubah,
berubah, memebsar
memebsar atau
atau makin
makin hitam
hitam
or
or discharged
discharged 7.
7. N
N == Nada
Nada suara
suara jadi
jadi serak
serak atau
atau batuk
batuk yang
yang tidak
tidak sembuh-sembuh
sembuh-sembuh
4.
4. TT == Thickening
Thickening or or lump
lump in
in
the
the breast
breast or
or elsewhere
elsewhere 1.
1. W
W == Waktu
Waktu buang
buang air
air besar
besar atau
atau kecil
kecil ada
ada perubahan
perubahan kebiasaan
kebiasaan
5.
5. II == Indigestion
Indigestion or
or difficulty
difficulty atau
atau gangguan
gangguan
in
in swallowing
swallowing 2.
2. AA == Alat
Alat pencernaan
pencernaan terganngu
terganngu atau
atau sukar
sukar menelan
menelan
6.
6. O
O == Ovious
Ovious chane
chane in
in wart
wart 3.
3. SS == Suara
Suara serak
serak serak
serak atau
atau batuk
batuk yang
yang tidak
tidak sembuh-sembuh
sembuh-sembuh
or
or mole
mole 4.
4. PP == Payudara
Payudara atau
atau ditempat
ditempat lain
lain ada
ada benjolan
benjolan
77 N
N == Nagging
Nagging cough
cough or
or 5.
5. AA == Andeng-andeng
Andeng-andeng yang
yang berubah
berubah sifatnya,
sifatnya, menjadi
menjadi makin
makin besar
besar
hoarseness
hoarseness dan
dan gata
gata
6.
6. D
D == Darah
Darah dan
dan lendir
lendir yang
yang abnormal
abnormal keluar
keluar dari
dari tubuh
tubuh
7.
7. A
A == Adanya
Adanya koreng
koreng atau
atau borok
borok yang
yang tidak
tidak mau
mau sembuh-sembuh
sembuh-sembuh
Kanker payudara

adalah kanker yang


berasal dari kelenjar,
saluran dan jaringan
penunjangnya, tidak
termasuk kulit payudara
Kanker payudara adalah
keganasan yang berasal dari kelenjar
dan parenkim payudara
Penyakit payudara
Kelainan bawaan:
a). Kelebihan payudara b). Kelebihan puting susu

Tumor :
a). Tumor jinak b). Tumor ganas (kanker)

Displasia:
a). Kista b). Fibrokistik c). Fibroadenosis

Keradangan:
a). Akut b). Subakut c). Khronis

Hipertrofi:
a). Neonatus b). Wanita dewasa c). Pria dewasa

Kelainan yang berkaitan dengan melahirkan & menyusui:


a). Galaktokel b). Infeksi c). galaktorhoea
Kelainan bawaan
payudara
Kelainan Bawaan

Mamma Accessory
Kelainan Bawaan

Putting Susu Tambahan

Polythelia
Hipertrofi pada anak
Kelainan di dapat

Macro Mastia
Faktor risiko tinggi terkena kanker payudara

Jenis kelamin ( wanita: laki = 100 : 1)


Riwayat keluarga ada yang menderita kanker payudara
Menarche dini ( < 12 tahun), menopause lambat ( > 55 tahun)
Anak pertama lahir setelah umur 35 tahun
Tidak menyusui atau masa menyusui yang singkat
Penyakit proliferatif payudara
Riwayat radiasi/penyinaran
Mutasi gen
Riwayat kanker payudara sebelumnya
Terapi sulih hormon > 5 tahun
Obesitas & konsumsi alkohol
PENCEGAHAN SEKUNDER
( DETEKSI DINI / SKRININIG)

Pencegahan primer KPD sangat sulit 


Penyebab pasti KPD belum diketahui, untuk
melihat keberhasilannya membutuhkan waktu
yang sangat lama  skrining  menurunkan
angka kematian KPD
Prognosis : ukuran tumor makin kecil makin
baik prognosisnya
Clinical Sign and Symptoms
A. Early stage (stadium 0,1,2):
Tidak spesifik  tidak teraba tumor atau tumor teraba
kecil
B. Advanced local stage (stadium 3) :
Benjolan dngan borok, kulit seperti kulit jeruk ( peau d’
orange), putting susu tertarik kedalam, kulit
kemerahan, lengan membengkak, pembesaran kelenjar
getah bening ketiak
C. Advanced (stadium 4):
B + penyebaran jauh (payudara kontralateral, paru,
hati, tulang, otak dll)
Prosedur Diagnostik

 Multidisipliner
 Multilevel
Langkah prosedur diagnostik
1. Identitas penderita
2. Riwayat penyakit : - Premenopause
- Postmenopause
3. Pemeriksaan fisik :
- Status Generalis & status penampilan
- Status lokalis
- Status organ lain (komorbiditas)
4. Pemeriksaan penunjang : - Imaging
- Histopathology
- Others
5. Kesimpulan
History of Illness
Semua wanita
 Usia haid pertama kali (menarche)
 Jumlah kehamilan
 Jumlah anak yang hidup
 Usia melahirkan anak pertama dan riwayat laktasi
 Riwayat keluarga dengan kanker payudara
termasuk hubungan kekerabatannya, usia terkena,
kanker payudara laki2 dan adanya kanker
payudara bilateral
 Riwayat biopsi payudara
History of Illness
 Wanita Premenopause
- tanggal menstruasi terakhir
- lamanya dan regularity of the cycles
- penggunaan oral contraceptives

 Wanita Postmenopause
- kapan terjadinya menopause
- penggunaan hormone replacement therapy
Physical Examination
 Status General, status performans
 Status local
 Status organ lain/komorbiditas
Technique of Breast Examination
 Inspeksi (melihat)
 Palpasi (meraba)
Technique of Breast Examination
 Wanita disarankan melepas baju dan bra nya mulai
dari pusar ke atas
 Sebaiknya diperiksa saat penderita duduk maupun
berbaring
 Sebaiknya mulai diperiksa dari sisi payudara yang
tidak dikeluhkan
Inspection
 Sebaiknya inspeksi awal dilakukan saat penderita
duduk dengan kedua lengan relaks disamping
 Dibandingkan simetris kedua payudara, benjolan,
tarikan kulit, kulit jeruk (peau d’orange), kulit
kemerahan, borok, bintil kulit
 Pemeriksaan puting susu: simetri, retraksi,
perubahan karakter kulit, borok, ekzema, cairan
dari puting susu.
 Penderita disuruh mengangkat kedua lengan ke
atas agar bisa melakukan inspeksi bagian bawah
payudara denganlebih seksama.
Palpation
 Hal yang paling sulit dalam pemeriksaan fisik
payudara adalah adanya nodularitas, irregular
texture dari payudara normal pada wanita
premenopause, di daerah kwadran lateral atas,
daerah inframammary dan daerah subareolar
(karena cenderung lebih nodular)
Palpation
 Palpasi KGB supraklavikula dan aksila dilakukan
dalam posisi duduk.
 Ketiak kanan diperiksa oleh petugas dengan
menyanggga siku kanan dengan posisi ditekuk
dan relaks sementara jari kedua sampai kelima
melakukan perabaan pada daerah ketiak.
 Bila KGB aksila teraba, tentukan ukuran,
konsistensi, nyeri, single atau multipel, mobilitas
 clinically suspicious
Palpation
 Palpasi payudara sebaiknya mulai dilakukan
saat penderita tegak  deteksi benjolan yang
mungkin tidak jelas saat berbaring ( tail of the
breast)
 Payudara disangga secara gentle dengan satu
tangan sementara tangan yang satunya
melakukan palpasi
 Palpasi payudara selanjutnya dilakukan dengan
posisi berbaring dengan mengangkat lengan
pada payudara yang diperiksa ke atas kepala
The difficulties in diagnosing (early)
breast cancer
 Hampir tidak ada keluhan pada stadium dini, atau
benjolan kecil
 Keterbatasan pemeriksaan fisik
- Subjective
- 40 % tumor dng diameter 1-1,5 cm tidak bisa di
palpasi
- tergantung pada lokasi tumor pada payudara
- Bila kanker payudara bisa didiagnosa secara
klinis berarti stadiumnya cukup lanjut
The difficulties in diagnosing (early)
breast cancer

Patients

Other
GP Surgeon Surgical Oncologist
Specialist
Triple Diagnosis Approach
 Ahli bedah, radiologist & pathologist merupakan
teamwork yang solid  reduce misinterpretation
 False (+) value in triple D/ procedure = 0,07%
Pemeriksaan mammografi &
USG
Perjalanan alamiah kanker payudara
With thanks to Professor W.Jonat
With thanks to Professor W.Jonat
With thanks to Professor W.Jonat
Stadium dini (0, 1, 2)
Stadium lanjut lokal (III)
 Benjolan lebih besar, borok berbau, kulit
jeruk, puting tertarik ke dalam, warna kulit
kemerahan atau mengkilap, lengan
bengkak
 Ada penyebaran ke KGB ketiak

 Beluma ada penyebaran jauh


DIAGNOSA - LABC

Diagnosa berdasarkan : pemeriksaan klinis,


radiologis & patologis.
TDikutip dari : Breast. In: Greene, F.L., Compton, C.C., Fritz, A.G., et al., editors. AJCC Cancer Staging Atlas. New
York:Springer, 2006: 219-233.©American Joint Committee on Cancer. 100
Stadium lanjut lokal (III)
Stadium lanjut lokal (III)
Stadium lanjut lokal (III)
Stadium lanjut (IV)
 Sama dengan stadium lanjut lokal

 Ada penyebaran jauh (payudara


kontralateral, paru, tulang, liver, otak
atau organ lain)
Stadium lanjut (IV)
Foto Klinis Pasien
Pengobatan Kanker
TUJUAN PENGOBATAN
1). Kuratif: menyembuhkan
2). Paliatif : memperbaiki kualitas hidup dan
mengurangi keluhan

CARA PENGOBATAN
1). Operasi
2). Radioterapi
3). Hormonterapi
4). Kemoterapi
5). Bioterapi atau imunoterapi
Operasi mastektomi
pada kanker payudara lanjut
Terapi radiasi
 Terapi lokal
 >External radiotherapy (cobalt-linac)
 Concomitant dengan kemoterapi
 Neoajuvant
 Adjuvant
 Paliatif (perdarahan, metastase tulang)
KEMOTERAPI
chemotherapy
 Terapi sistemik
 Neoadjuvant : kanker stadium III (LABC) 
stadium lebih dini
 Primer : stadium IV (MBC)
 Adjuvant : stadium dini atau diberikan setelah
operasi
 Concomitant dengan radiasi
 First line chemotherapy : CAF, CEF, CMF
 2 nd line chemotherapy : single taxane atau
kombinasi, gemcitabine, capecitabine, vinorelbine
 Persiapan kemoterapi yang baik 
- penderitanya komorbiditas ?
- obat - obatan.
- personal
- lingkungan
 Komplikasi: prediktabel dan managebel
Terapi hormonal
 Bila reseptor estogen dan atau progestron positif
(>10%)
 Operative atau non operative
 Premenopausal:
- Operative : ovarektomi bilateral
- Non operative : radiokastrasi atau ablasi
medikamentosa ( goserelin), tamoksifen
 Postmenopausal: tamoksifen, aromatase inhibitor
Hormones Affecting the Breast
Terapi targeting
 Harganya mahal
 Anti HER2/neu : trastuzumab, lapatinib
Pada overekspresi gen HER2/neu (+3)
 Anti VEGF : bevasizumab, cetuximab
Terapi paliatif
 Umumnya pada kanker stadium lanjut
 Surgical atau medical
 Pain management ( step ladder WHO)
 Terapi suportif
 Home based hospice program
Jika menemukan tumor
(benjolan)
apa yang harus dilakukan
Bila menemukan benjolan
Jangan panik
Jangan pijat-pijat benjolan tersebut
Segera berkonsultasi ke dokter  sebaiknya
ke ahli bedah
Bila tumor masih tahap dini (< 1 cm), harus
segera dioperasi, jangan tunda sebab
memberi kesempatan tumor bertumbuh ke
tahap lanjut
TERIMA
KASIH
Prognosis Daya Tahan Hidup Penderita Kanker
Payudara (survival rate), per Stadium
Breast Cancer Continuum:
intervention possibilities
Prevention of
Prevention of Recurrence
Progression

Women at Pre- Non- Tumors Early Stage Early Stage


Increased Malignant Invasive < 1cm Recurrence
Risk Conditions Late Stage
Cancer of Breast
Cancer
node neg node pos Cancer
1.7 % to LCIS 6.5% DCIS 7.2% 11.8% 25.1% 47.1%
14% ADH 5.1%

Prevention of Clinically Prevention of Contralateral


Detectable Breast Cancer Breast Cancer 3.2%

Anda mungkin juga menyukai