Anda di halaman 1dari 28

BAGUS WAHYU

PURNOMO
S 1 P E N D I D I K A N M AT E M AT I K A 2 0 1 8

baguswahyupurnomo baguswahyu987 baguswahyu987@gmail.com 082257518802


Hirarki Belajar
Matematika Gagne

2
YA N G D I P E L A J A R I

1 Latar Belakang 4 Kapabilitas

2 Objek Matematika 5 Ti p e

3 Hirarki 6 Fase

3
YA N G D I P E L A J A R I

7 Kejadian Instruksional 4

8 Implementasi 5

3 6

4
KLASIFIKASI TEORI BELAJAR

Behaviouris Kognitif Sosial Humanisme


Pavlov, Throndike, Skinner, Akal Pikiran Perlakuan Model Emosi dan perasaan
Bandura, Watson, Hull, Guthrie
Bruner, Piaget, Vygotsky, (gabungan) Rogers, combs, maslow
Tingkah laku Gagne, Ausubel Bandura, Weiner

5
Latar Belakang
Teori belajar kogniitf
Memakai Matematika
Condition Learning
Belajar dipengaruhi pertumbuhan dan
lingkungan
Fase, tipe, hirarki
Latar Belakang
lahir 21 Agustus 1916 di North Andover, Massachusetts.
A.B. dari Yale pada tahun 1937 dan Ph.D dari Brown University tahun 1940
Professor, Direktur Riset, Konsultan
Penelitian ber pengar uh pada Pendidikan, Militer, Industri
Objek Matematika
Direct Object
Fakta, konsep, operasi, prinsip

Indirect object
kemampuan berfikir logis, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan
berfikir analitis, sikap positif terhadap matematika, ketelitian, ketekunan,
kedisiplinan dan hal –hal lain yang secara implisit akan dipelajari jika siswa
mempelajari matematika.

TEAM
CREloATIVE INNOVATE HOBBIES TECHNOLOGY
WORK

8
• Prinsipnya sama dengan taksonomi Bloom (kognitif, afektif,
psikomotor)
• Kapabilitas atau kemampuan yang diperolah dari belajar
ditempatkan pada puncak piramida hirarki gagne
• Konsep baru terbentuk karena adanya pemahaman terhadap
konsep sebelumnya, untuk itu akan lebih baik jika rangkaian
belajar itu dimulai dari prasyarat yang sederhana, kemudian
meningkat pada kemampuan yang kompleks.
• Misalnya seseorang tidak akan dapat menyelesaikan tugasnya

HIRARKI apabila tidak terlebih dahulu mengerjakan tugas a dan b. Akan


tetapi untuk menyelesaikan tugas a seseorang mesti
menyelesaikan tugas c dan d terlebih dahulu, sedangkan untuk
tugas b, seseorang itu harus menyelesaikan terlebih dahulu
tugas e, f, dan g.

9
K A PA B I L I TA S
tiga bersifat kognitif, satu bersifat afektif dan satu bersifat psikomotor

INFORMASI VERBAL
Kapabilitas informasi verbal merupakan kemampuan untuk mengkomunikasikan secara lisan pengetahuannya tentang fakta-
fakta. Contoh, siswa dapat menyebutkan dalil Phytagoras yang berbunyi, “pada segitiga siku-siku berlaku kuadrat sisi miring
sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi siku-sikunya.

KETERAMPILAN INTELEKTUAL
kemampuan untuk dapat memperbedakan, menguasai konsep, aturan, dan memecahkan masalah. Kapabilitas
keterampilan intelektual menurut Gagne dikelompokkan dalam 8 tipe belajar

STRATEGI KOGNITIF
kemampuan untuk mengkoordinasikan serta mengembangkan proses berpikir dengan cara merekam, membuat analisis dan
sintesis. Contoh tingkah laku akibat kapabilitas strategi kognitif, adalah menyusun langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika.

10
K A PA B I L I TA S
tiga bersifat kognitif, satu bersifat afektif dan satu bersifat psikomotor

SIKAP
kecenderungan untuk merespon secara tepat terhadap stimulus atas dasar penilaian terhadap stimulus tersebut. Contoh,
seseorang memasuki toko buku yang didalamnya tersedia berbagai macam jenis buku, bila orang tersebut memiliki sikap
positif terhadap matematika, tentunya sikap terhadap matematika yang dimiliki mempengaruhi orang tersebut dalam memilih
buku matematika atau buku yang lain selain buku matematika.
KETERAMPILAN MOTORIK
Kita dapat melihatnya dari segi kecepatan, ketepatan, dan kelancaran gerakan otot- otot, serta anggota badan yang
diperlihatkan orang tersebut. Misalnya kemampuan menggunakan penggaris, jangka, sampai kemampuan menggunakan
alat-alat tadi untuk membagi sama panjang suatu garis lurus.

11
TIPE
SEDERHANA KE KOMPLEKS

Belajar Isyarat
belajar yang tidak diniati atau tanpa kesengajaan, timbul
sebagai akibat suatu rangsangan (stimulus) sehingga
menimbulkan suatu respon emosional pada individu yang
bersangkutan. contoh, sikap guru yang sangat menyenangkan
Belajar Stimulus Respon siswa, dan membuat siswa yang mengikuti pelajaran guru
tersebut menyenangi pelajaran yang diajarkan oleh guru
belajar untuk merespon suatu isyarat, berbeda dengan pada
tersebut.
belajar isyarat pada tipe belajar ini belajar yang dilakukan
diniati atau sengaja dan dilakukan secara fisik. Misalnya siswa
menirukan guru menyebutkan persegi setelah gurunya Belajar Rangkaian Gerak
menyebutkan persegi
perbuatan jasmaniah terurut dari dua kegiatan atau lebih
kemudian mengukur jarak dari titik tadi, setelah stimulus respon. misalnya seorang anak akan
itu meletakkan ujung jangka lainnya sesuai menggambar sebuah lingkaran yang pusat dan panjang jari-
dengan panjang jari-jari, lalu memutar jangka jarinya diketahui anak memegang sebuah jangka, meletakkan
tersebut. salah satu ujung jangka pada sebuah titik yang telah
ditentukan menjadi pusat lingkaran tersebut, 12
Belajar rangkaian verbal
perbuatan lisan terurut dari dua kegiatan atau lebih stimulus
respon. Contoh dalam matematika,seorang anak mengamati
sebuah segi empat tegak yang keempat sisi-sisinya
sama panjang, maka nama segi tersebut adalah persegi. Belajar memperbedakan
belajar membedakan hubungan stimulus respon sehingga bisa
memahami bermacam-macam objek fisik dan konsep, dalam
merespon lingkungannya, anak membutuhkan keterampilan-
keterampilan sederhana sehingga dapat membedakan suatu
Belajar Pembentukan Konsep objek dengan objek lainnya, dan membedakan satu simbol
belajar mengenal sifat bersama dari benda-benda konkret, dengan simbol lainnya. Contoh, siswa dapat menyebutkan
atau peristiwa untuk mengelompokkan menjadi satu. Misalnya perbedaan dari dua jenis segitiga berdasarkan besar sudut
untuk memahami konsep persegipanjang anak mengamati dan sisi-sisinya. Berdasarkan besar sudut yang paling besar
daun pintu rumah (yang bentuknya persegi panjang), papan adalah sudut siku-siku dan sisi terpanjang adalah sisi
tulis, bingkai foto (yang bentuknya persegipanjang) dan miringnya, sementara pada segitiga sama sisi besar sudut-
sebagainya. sudutnya sama begitu pula dengan besar sisi-sisinya. 13
Belajar Pembentukan Aturan
Aturan terbentuk berdasarkan konsep-konsep yang sudah
dipelajari. Aturan merupakan pernyataan verbal, dalam
matematika misalnya adalah: teorema, dalil, atau sifat-sifat.
Contoh aturan dalam segitiga siku-siku berlaku kuadrat sisi
Belajar memecahkan masalah miring sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi siku-sikunya.
aturan yang telah dipelajari terdahulu untuk membuat
formulasi penyelesaian masalah. Contoh belajar memecahkan
masalah, mencari selisih kuadrat dua bilangan yang sudah
diketahui jumlah dan selisihnya, HISTORY 9

14
FASE
Gagne mengemukakan delapan fase dalam
satu tindakan belajar (learning act). Fase-
fase itu merupakan kejadian-kejadian
eksternal yang dapat distrukturkan oleh
siswa (yang belajar) atau guru. Setiap fase
dipasangkan dengan suatu proses yang
terjadi dalam pikiran siswa menunjukkan
satu tindakan belajar menurut Gagne.

FASE MOTIVASI FASE PENGENALAN


Siswa (yang belajar) harus diberi motivasi untuk belajar dengan
Siswa harus memberikan perhatian pada bagian-bagian yang
harapan, bahwa belajar akan memperoleh hadiah. Misalnya,
esensial dari suatu kejadian instruksional, jika belajar akan terjadi.
siswa-siswa dapat mengharapkan bahwa informasi akan
Misalnya, siswa memperhatikan aspek-aspek yang relevan
memenuhi keingintahuan mereka tentang suatu pokok
tentang apa yang ditunjukkan guru, atau tentang ciri-ciri utama
bahasan, akan berguna bagi mereka atau dapat menolong dari suatu bangun datar.
mereka untuk memperoleh angka yang lebih baik.
FASE
Gagne mengemukakan delapan fase dalam
satu tindakan belajar (learning act). Fase-
fase itu merupakan kejadian-kejadian
eksternal yang dapat distrukturkan oleh
siswa (yang belajar) atau guru. Setiap fase
dipasangkan dengan suatu proses yang
terjadi dalam pikiran siswa menunjukkan
satu tindakan belajar menurut Gagne.

FASE PEROLEHAN FASE RETENSI


Bila siswa memperhatikan informasi yang relevan, maka ia telah
Informasi yang baru diperoleh harus dipindahkan dari
siap untuk menerima pelajaran. Informasi itu diubah menjadi
memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Ini dapat
bentuk yang bermakna yang dihubungkan dengan informasi yang
terjadi melalui pengulangan kembali (rehearsal), praktek
telah ada dalam memori siswa Guru dapat memperlancar proses (practice), elaborasi atau lain-lainnya.
ini menunjukkan hubungan- hubungan antara informasi baru dan
pengetahuan sebelumnya.
FASE
Gagne mengemukakan delapan fase dalam
satu tindakan belajar (learning act). Fase-
fase itu merupakan kejadian-kejadian
eksternal yang dapat distrukturkan oleh
siswa (yang belajar) atau guru. Setiap fase
dipasangkan dengan suatu proses yang
terjadi dalam pikiran siswa menunjukkan
satu tindakan belajar menurut Gagne.

FASE PEMANGGILAN FASE GENERALISASI


bagian penting dalam belajar ialah belajar memperoleh hubungan generalisasi atau transfer informasi pada situasi-situasi baru
dengan apa yang telah kita pelajari, untuk memanggil (recall) merupakan fase kritis dalam belajar. Transfer dapat ditolong
informasi yang telah dipelajari sebelumnya. Hubungan dengan dengan meminta para siswa menggunakan keterampilan
informasi ditolong oleh organisasi materi yang diatur dengan baik keterampilan berhitung baru untuk memecahkan masalah
dengan mengelompokkan menjadi kategori-kategori atau konsep- masalah nyata, setelah mempelajari pemuaian zat,
konsep, lebih mudah dipanggil daripada materi yang disajikan mereka dapat menjelaskan mengapa botol yang berisi penuh
tidak teratur. dengan air dan tertutup, menjadi retak dalam lemari es.
FASE
Gagne mengemukakan delapan fase dalam
satu tindakan belajar (learning act). Fase-
fase itu merupakan kejadian-kejadian
eksternal yang dapat distrukturkan oleh
siswa (yang belajar) atau guru. Setiap fase
dipasangkan dengan suatu proses yang
terjadi dalam pikiran siswa menunjukkan
satu tindakan belajar menurut Gagne.

FASE PENAMPILAN FASE UMPAN BALIK


Para siswa harus memperlihatkan, bahwa mereka telah belajar Para siswa harus memperoleh umpan balik tentang
sesuatu melalui penampilan yang tampak. Misalnya, setelah penampilan mereka, yang menunjukkan apakah mereka
mempelajari bagaimana menggunakan busur derajat dalam telah atau belum mengerti tentang apa yang diajarkan.
pelajaran matematika, para siswa dapat mengukur
besar sudut.
KEJADIAN INSTRUKSIONAL
kejadian-kejadian instruksi yang dikemukakan Gagne ditunjukkan pada guru yang menyajikan suatu pelajaran
pada sekelompok siswa-siswa.

MENGAKTIFKAN MOTIVASI
Langkah pertama dalam suatu pelajaran ialah memotivasi para
siswa untuk belajar. Kerap kali ini dilakukan dengan
membangkitkan perhatian mereka dalam isi pelajaran, dan
dengan mengemukakan kegunaannya.

Memberitahu Tujuan-tujuan Belajar


Sebagian dari mengaktifkan motivasi para siswa ialah dengan
memberitahukan kepada mereka tentang mengapa mereka
belajar, apa yang merekapelajari, dan apa yang akan mereka
pelajari. Memberitahu para siswa tentang tujuan- tujuan belajar
juga menolong memusatkan perhatian para siswa terhadap
aspek-aspek yang relevan tentang pelajaran.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 19


KEJADIAN INSTRUKSIONAL
kejadian-kejadian instruksi yang dikemukakan Gagne ditunjukkan pada guru yang menyajikan suatu pelajaran
pada sekelompok siswa-siswa.

Mengarahkan Perhatian
Gagne mengemukakan dua bentuk perhatian. Yang satu
berfungsi untuk membuat siswa siap menerima stimulus-
stimulus. Dalam pelajaran matematika hal ini dapat dilakukan
dengan guru berkata, “Perhatikan perubahan warna yang
terjadi”. Bentuk kedua dari perhatian disebut persepsi selektif.
Dengan cara ini siswa memilih informasi yang mana yang akan
diteruskan ke memori jangka pendek. Dalam mengajar, seleksi
stimulus-stimulus relevan yang akan dipelajari, dapat ditolong
guru dengan cara mengeraskan ucapan suatu kata selama
mengajar, atau menggarisbawahi suatu kata atau beberapa
kata dalam suatu kalimat, atau dengan menunjukkan seseuatu
yang harus diperhatikan para siswa

The Power of PowerPoint | thepopp.com 20


KEJADIAN INSTRUKSIONAL
kejadian-kejadian instruksi yang dikemukakan Gagne ditunjukkan pada guru yang menyajikan suatu pelajaran
pada sekelompok siswa-siswa.
Merangsang Ingatan tentang Pelajaran
yang Telah Lampau
Guru dapat berusaha untuk menolong siswa- siswa dalam mengingat
atau mengeluarkan pengetahuan yang disimpan dalammemori jangka
panjang itu. Cara menolong ini dapat dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pada para siswa, yang merupakan suatu cara
pengulangan.
Menyediakan Bimbingan Belajar
Dalam belajar konsep dapat diberikan contoh-contoh dan noncontoh-
noncontoh. Bila suatu aturan yang akan diajarkan, maka siswa-siswa
seharusnya sudah memahami dahulu konsep-konsep yang merupakan
komponen-komponen pembentuk aturan itu. Jadi, kalau para siswa akan
mempelajari dalil Pythagoras, bahwa Kuadrat sisi miring sama dengan
jumlah kuadrat sisi siku-siku, maka siswa harus sudah memahami konsep
sisi miring dan konsep sisi siku-siku. Dalam belajar penemuan, bimbingan
dapat diberikan dalam bentuk penyediaan bahan-bahan dan isyarat-
isyarat untuk membimbing para siswa ke arah keberhasilan. 21
KEJADIAN INSTRUKSIONAL
kejadian-kejadian instruksi yang dikemukakan Gagne ditunjukkan pada guru yang menyajikan suatu pelajaran
pada sekelompok siswa-siswa.

Melancarkan Retensi
Retensi atau bertahannya materi yang dipelajari (jadi tidak dilupakan)
dapat diusahakan oleh guru dan para siswa itu sendiri dengan cara sering
mengulangi pelajaran itu. Cara selain itu dengan memberi banyak contoh-
contoh. Dapat pula diusahakan penggunaan berbagai “jembatan keledai”.

Membantu Transfer Belajar


menerapkan apa yang telah dipelajari pada situasi baru. Ini berarti, bahwa
apa yang telah dipelajari itu dibuat umum sifatnya. Dalam pelajaran
matematika misalnya, transfer belajar akan terjadi waktu guru
memberikan tugas pada para siswa untuk merencanakan bagaimana
menanggulangi masalah pengubinan lantai.

22
KEJADIAN INSTRUKSIONAL
kejadian-kejadian instruksi yang dikemukakan Gagne ditunjukkan pada guru yang menyajikan suatu pelajaran
pada sekelompok siswa-siswa.
Memperlihatkan Penampilan dan
Memberikan Umpan Balik
Hasil belajar perlu diperlihatkan melalui suatu cara, agar guru dan siswa
itu sendiri mengetahui apakah tujuan belajar telah tercapai. Cara-cara
yang dapat digunakan guru ialah memberikan tes, atau dengan
mengamati perilaku siswa.
IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN
(Bangun Ruang Sisi Lengkung)

MENGAKTIFKAN Memberitahu Tujuan-


MOTIVASI tujuan Belajar
Guru menjelaskan pentingnya belajar bangun ruang Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang
sisi lengkung, dan kegunaannya dalam kehidupan materi bangun ruang sisi lengkung
sehari-hari

The Power of PowerPoint | thepopp.com 24


IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN
(Bangun Ruang Sisi Lengkung)

Merangsang Ingatan tentang


Mengarahkan Perhatian Pelajaran yang Telah Lampau
Siswa diajak untuk memperhatikan bangun ruang Guru menanyakan materi bangun ruang yang
yang terdapat disekitar kehidupan mereka ketahui

The Power of PowerPoint | thepopp.com 25


IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN
(Bangun Ruang Sisi Lengkung)

Menyediakan Bimbingan
Belajar Melancarkan Retensi

The Power of PowerPoint | thepopp.com 26


IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN
(Bangun Ruang Sisi Lengkung)

Memperlihatkan Penampilan
Membantu Transfer Belajar dan Memberikan Umpan Balik
Guru memberikan kesempatan untuk mengerjakan Guru memberikan umpan balik dengan
soal latihan memberitahukan kepada siswa apakah hasil
percobaan yang dilakukan benar atau tidak

The Power of PowerPoint | thepopp.com 27


THANK YOU!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai