Anda di halaman 1dari 14

VOLUNTARY ORGANIZATION

ORGANISASI KESUKARELAAN

Disajikan oleh
Margono Slamet
ORGANISASI SUKARELA
(VOLUNTARY ORGANIZATION)

DEFINISI : Organisasi sukarela adalah himpunan


orang yang bebas untuk berpartisipasi atau
tidak, menurut pilihannya. Terbuka bagi orang-
orang yang memiliki minat atau maksud yang
sama. Mereka menentukan kebijakasanaan
sendiri dan mengarahkan kegiatan-kegiatannya
sendiri. Keberadaan organisasi ini adalah
mewujudkan masyarakat yang selalu waspada
(alert), peduli (concern), dan bertanggung-jawab
(responsible).
ORGANISASI SUKARELA (besar atau kecil)
mempunyai tanggung-jawab ganda, yaitu :

1) memberi pelayanan atau meneruskan pelayanan


untuk perbaikan dan kemajuan masyarakat.

2) memberi kesempatan kepada anggotanya dan


relawan lain untuk berbagi tanggung-jawab
dalam mencapai maksud tersebut di atas
dengan jalan membantu program secara
langsung atau tidak langsung.
• DEFINISI RELAWAN (VOLUNTEER) :
Relawan adalah orang yang tanpa dibayar
menyediakan waktunya untuk mencapai
tujuan organisasi, dengan tanggung-jawab
yang besar atau terbatas, tanpa atau
dengan sedikit latihan khusus, tetapi dapat
pula dengan latihan yang sangat intensif
dalam bidang tertentu, untuk bekerja
sukarela membantu tenaga profesional.
LIMA DIMENSI KESUKARELAWANAN :

1. Relawan bukan pekerja karir.

2. Relawan bekerja tanpa gaji, upah atau


honorarium.

3. Relawan memiliki tanggung-jawab yang berbeda


dengan pekerja yang digaji. ( Tanggung jawab
relawan terbatas pada tugas tertentu,
sedang tenaga terlatih yang profesional
mempunyai tanggung-jawab menyeluruh dan
memimpin pelaksanaan tugas).
4. Relawan mempunyai persiapan yang berbeda
untuk kerja-suka-relanya dari tenaga karir; yang
akhir ini harus memenuhi peryaratan yang
spesifik dalam pendidikan dan pengalaman
untuk bisa diterima sebagai pekerja, sedangkan
relawan biasanya tidak ada syarat semacam itu.

5. Relawan punya identifikasi yang berbeda


terhadap organisasi dan masyarakat
dibandingkan dengan pekerja karir yang bisa
dipromosikan untuk posisi-posisi di organisasi
lain dalam rangka pengembangan karirnya.
PEMBINAAN SUKARELAWAN

Di Indonesia para sukarelawan berperan


sangat besar dalam penyuluhan
pembangunan.
 Kontak Tani
 Kader Posyandu
 Pengurus PKK
 Pengurus LKMD
 Palang Merah Indonesia , dll
KUNCI KEBERHASILANNYA adalah adanya :
1. Kepemimpinan yang profesional.
2. Pimpinan sukarelawan yang kompeten.

I. DINAMIKA KESUKARELAAN

 Seseorang menjadi sukarelawan karena mencari


pemenuhan salah satu kebutuhannya :
aktualisasi diri.
 Pada sisi lain organisasi kemasyarakatan
memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

SUKARELAWAN ORGANISASI
(Individu) KEMASYARAKATAN
Partisipasi
Motivasi

AKTUALISASI TUJUAN-TUJUAN
DIRI Keterkaitan
FAKTOR-FAKTOR yang mendorong keterkaitan :
 Pencarian makna bagi dirinya dan identifikasi.
 Mengubah kondisi pekerjaan / tugas.
 Polarisasi dan konfrontasi antara tujuan dan
aktualisasi diri.

Kecenderungan kesukarelaan saat ini :


1. Menjadi batu loncatan ke jenjang karir.
2. Menggunakan pendekatan tim, untuk berbagi
kesempatan karena mereka tak bisa menyediakan
waktu yang cukup.
3. Penyediaan anggaran untuk biaya operasi.
4. Penugasan jangka pendek (ad-hoc)
II. BATASAN PERANAN

 Organisasi dan Tujuan-tujuannya : untuk mencapai


tujuan-tujuan organisasi orang-orangnya harus
melakukan berbagai pekerjaan / kegiatan, dan
pekerjaan-pekerjaan ini melahirkan berbagai peranan.
 Jabarkan pekerjaan ke dalam peranan.
 Analisis pekerjaan menjadi tugas-tugas.
 Diskripsi pekerjaan dengan tugas-tugas spesifik.
III. PEMBINAAN & PELATIHAN
BAGI SUKARELAWAN
Persyaratan kerja
Pekerjaan
Kebutuhan individu

Ketiga hal di atas harus dihubungkan.


1. Apa yang harus diketahui oleh Sukarelawan tentang
organisasinya sehingga mereka dapat melakukan
sesuatu.
2. Apa saja pekerjaan yang harus dilakukan oleh para
sukarelawan.
3. Para sukarelawan memiliki kebutuhan latihan apa saja
agar mereka dapat melakukan pekerjaannya.
Tahap-tahap Pelatihan bagi Sukarelawan
1. Persiapan Mempersiapkan
sukarelawan untuk menerima pelatihan
mental dan fisik.
2. Perkenalan Memperkenalkan
sukarelawan baru kepada orang-orang
dalam organisasi.
3. Orientasi Pengenalan organisasi
dan pekerjaan / tugasnya.
4. Pelatihan Dasar Pengetahuan dan
keterampilan dasar yang diperlukan
agar dapat melaksanakan pekerjaan.
5. Pelatihan dalam pekerjaan (on-the-job
training) supervisi dan konsultasi
secara individual.

6. Pelatihan lanjutan (advanced training)


untuk mendapatkan kompetensi melakukan
pekerjaan.

7. Pengakuan (Recognition) pengakuan


terhadap hasil-hasil yang dicapai membuat
orang merasa berharga / berguna dan telah
mencapai sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai