Seminar Hasil
Seminar Hasil
TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Program Studi Ilmu Keolahragaan
Oleh
Eri Kuswanti
NIM A121708020
PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG MASALAH
1.Kurangnya
Periodisasi latihan
3. Latihan Merpati
Putih tidak 2. Kebugaran Jasmani
dikombinasikan Anggota MP Maos
dengan Teknik dan Kurang
Pernafasan
1.Kurangnya Periodisasi latihan
3. Adakah pengaruh
interaksi antara
program latihan
dengan IMT terhadap
peningkatan kebugaran
jasmani?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk membedakan
pengaruh antara latihan
teknik dasar pencak silat
2. Untuk
dengan kombinasi latihan
teknik dasar dan membandingan
peningkatan kebugaran 3. Untuk
pernafasan terhadap membandingan
peningkatan kebugaran jasmani antara
atlet/pesilat yang pengaruh interaksi
jasmani.
memiliki IMT kurus dan antara program latihan
normal dengan IMT terhadap
peningkatan kebugaran
jasmani
D. MANFAAT PENELITIAN
Umur
Terdapat bukti yang berlawanan antara umur dan kelenturan. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa kelenturan meningkat sampai remaja awal dan
sesudah itu menurun. Dilaporkan bahwa penurunan kelenturan dimulai sekitar
usia 10 tahun pada anak laki-laki dan 12 tahun pada anak perempuan dan bukti
menunjukkan bahwa dewasa yang lebih tua mempunyai kelenturan kurang
dibanding dewasa muda
Jenis kelamin
Secara umum anak perempuan lebih lentur daripada anak laki-laki. Perbedaan
anatomis dan pola gerak serta aktivitas yang teratur pada kedua jenis kelamin
menyebabkan perbedaan kelenturan ini. Namun Kekuatan otot juga berbeda
antar jenis kelamin. Penelitian di Oman (2001) pada anak berusia 15-16 tahun
menunjukkan bahwa kebugaran aerobik lebih tinggi pada anak laki-laki
dibandingkan anak perempuan.
Genetika
Terdapat bukti-bukti kuat yang menunjukkan bahwa variasi genetik berbeda dalam hal
respon terhadap kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan
Ras
Pola kebugaran jasmani bervariasi diantara anak-anak dengan etnis/ ras yang berbeda
akibat faktor biologis dan faktor sosiokultural.
Aktivitas fisik
Aktivitas fisik akan mengubah komposisi tubuh yakni menurunkan lemak tubuh dan
meningkatkan massa tubuh tanpa lemak. Secara khusus dengan latihan akan
menurunkan lemak abdominal. Penurunan aktivitas fisik menyebabkan rendahnya
tingkat kebugaran jasmani dengan berkurangnya kekuatan, kelenturan, tenaga
aerobik dan ketrampilan .
Kadar Hemoglobin
Salah satu yang mempengaruhi kebugaran jasmani adalah kapasitas pembawa
oksigen. Oksigen dibawa oleh aliran darah ke jaringan sel-sel tubuh, termasuk sel-sel
otot jantung. . Makin kuat jantung bekerja maka semakin banyak O2 yang dibutuhkan
oleh sel-sel jantung.
Indeks Masa Tubuh (IMT)
adalah perbandingan (rasio) berat
badan/tinggi badan yang sering
digunakan untuk mengetahui apakah
berat badannya tergolong kurang,
normal, lebih atau obese.
1. Intensitas
latihan
4. Prosedur 2. Lama
Pelatihan latihan
3. Frekuensi
latihan
1. Intensitas latihan
adalah dosis beban latihan yang
harus dilakukan atlet dalam suatu
program latihan , atau besarnya
beban yang harus ditanggung
selama latihan dengan indikator
jumlah denyutan jantung meningkat
tiap menitnya atau denyut nadi
latihan (heart rate).
2. Lama Latihan
atau durasi latihan adalah berapa
minggu atau bulan program latihan itu
dijalankan serta berapa lama latihan
dilakukan setiap kali latihan (Soekarman,
1987:63, Bompa, Tudor.O, 1990:239),
sehingga seorang atlet dapat mencapai
kondisi yang diharapkan.
3. Frekuensi latihan
Frekuensi latihan adalah jumlah
latihan intensif yang dilakukan
dalam satu minggu. Untuk
menentukan frekuensi latihan
harus memperhatikan kemampuan
seseorang, sebab kemampuan
setiap orang tidak sama dalam
beradaptasi dengan program
latihan
4. Prosedur Pelatihan
Pelaksanaan pelatihan harus
sesuai dengan prosedur
pelatihan, dimana pelatihan
dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
pemanasan, pelatihan inti dan
pelatihan penutup.
B. PENELITIAN YANG RELEVAN
Pada penelitian Tesis ini menerapan zona ungu. Perubahan terbesar pada zona ini adalah
Pelaksanaan zona ini lebih berat, namun menyelesaikan tiga latihan dalam
merupakan latihan dasar bagi pelaksanaan latihan seminggu, bukan dua. Karena kenaikan ini
zona berikutnya yang lebih maju minggu 1 dan 2 harus menyesuaikan dua set
perlatihan. Minggu 3 dan 4 perlahan-lahan
kembali ke tiga set.
C. KERANGKA PEMIKIRAN
D. Hipotesis
1. Ada perbedaan pengaruh antara latihan
teknik dasar pencak silat dengan
kombinasi latihan teknik dasar dan
pernafasan terhadap peningkatan
kebugaran jasmani pesilat putra.
Waktu Penelitian
Tempat Penelitaian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada
Penelitian ini dilaksanakan di tempat bulan November tahun 2018.
latihan Merpatih Putih Maos Cilacap, JL
Kenanga no. 20, RT3/ 5, Kec. Maos, Kab.
Cilacap, Jawa Tengah.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah penelitian
Eksperimen, dengan rancangan Faktorial 2 X 2.
Komponen Latihan A
Uji Homogenitas
BAB IV
Descriptive Statistics
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
a1b1 : Anggota kelompok merpati putih putra dengan IMT normal menggunakan program latihan
teknik dasar, nilai sig = 0,451>0,05 (P.0,05) berarti data berdistribusi frekuensi populasi normal.
a1b2 : Anggota kelompok merpati putih putra dengan IMT kurus menggunakan program latihan
teknik dasar, nilai sig =0,867>0,05 (P>0,05) berarti data berdistribusi frekuensi populasi normal.
a2b1 : Anggota kelompok merpati putih putra dengan IMT normal menggunakan program latihan
teknik dasar dan pernafasan , nilai sig = 0,314>0,05 (P>0,05) berarti data berdistribusi frekuensi populasi
normal.
a2b2 : Anggota kelompok merpati putih putra dengan IMT kurus menggunakan program latihan
teknik dasar dan pernafasan , nilai sig = 0,283>0,05 (P>0,05) berarti data berdistribusi frekuensi populasi
normal.
Pengujian Hipotesis
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Kebugaran Jasmani
Total 1261688.183 20
1. Ada perbedaan signifkan antara pesilat putra yang memiliki IMT kurus dan normal terhadap peningkatan kebugaran
jasmani karena nilai signifikansi sebesar 0,002 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05
2.Ada perbedaan signifikan antara latihan teknik dasar pencak silat dengan kombinasi latihan teknik dasar dan
pernafasan terhadap peningkatan kebugaran jasmani karena nilai signifikansi sebesar 0,036 dimana nilai ini lebih kecil
dari 0,05
3. Ada pengaruh interaksi yang signifikan antara program latihan dengan IMT terhadap peningkatan kebugaran
jasmani karena nilai signifikansi sebesar 0,134 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05.
BAB V
KESIMPULAN