Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

Nama : Leni Lestari


Nim : H1A1 19 247
Kelas :D

JURUSAN ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
01 Prosedur Perkara Pidana

PERKARA PIDANA BIASA (Pid.B)

Praktek Pengadilan Negeri menunjukkan bahwa si penerima berkas-berkas perkara


dari pihak Jaksa, yang umumnya dikirim langsung ke: Pa nitera, kemudian dicatat
dalam suatu daftar (Register) perkara-perkara pidana dean seterus nya diserahkan
kepada Ketua Pengadilan dan baru oleh Ketua berkas-berkas perkara itu diba
gikan kepada Hakim Ketua Majelis yang ber sangkutan

PERKARA PIDANA SINGKAT (Pid.S)


Perkara-perkara dengan acara singkat adalah perkara-perkara pidana yang menurut
Penuntut Umum pembuktian serta penerapan hukumnya mudah dan sifatnya
sederhana (pasal 203 ayat (1) KUHAP)

Pengajuan perkara pidana dengan acara sing kat oleh Penuntut Umum ke
persidangan dapat dilakukan pada hari-hari persidangan tertentu yang ditetapkan
oleh Ketua Pengadilan Negeri yang bersangkutan

Dalam acara singkat ini, maka setelah sidang dibuka oleh Ketua Majelis Hakim
dan setelah pertanyaan formil terhadap terdakwa diajukan maka Penuntut_Umum
dipersilahkan mengurai kan tentang tindak pidana yang didakwakan secara lisan
dan dicatat dalam Berita Acara Si dang sebagai pengganti surat dakwaan (pasal
203 ayat (3) KUHAP)
PERKARA PIDANA BIASA (Pid.B)
Tentang penerimaan perkara-perkara pidana dengan acara singkat oleh Pengadilan
Negeri berlaku acara sebagaimana disebutkan dalam bab mengenai perkara-
perkara pidana biasa yakni di ajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri dengan
melalui Panitera tetapi dengan perbedaan bahwa berkas-berkas perkara pidana
dengan acara sing kat tidak perlu didaftarkan dulu pada waktu penerimaan.
Putusan tidak dibuat secara khusus tetapi dicatat dalam Berita Acara Sidang atau
putusan menjadi satu dengan Berita Acara Sidang
PERKARA PIDANA CEPAT

Yang diartikan dan termasuk perkara-perkara dengan acara cepat


adalah perkara-perkara pidana yang diancam dengan hukuman tidak lebih dari 3
(tiga) bulan penjara atau denda Rp. 7.500,- (pasal 205 ayat (1) KUHAP), yang
mencakup tindak pidana ringan, pelanggaran lalu lintas (pasal 211 KUHAP
beserta penjelasannya) juga kejahatan “penghinaan ringan” yang dimaksudkan
dalam pasal 315 KUHP dan diadili oleh Hakim Pengadil an Negeri dengan tanpa
ada kewajiban dari Penuntut Umum untuk menghadirinya kecuali bilamana
sebelumnya Penuntut Umum menya takan keinginannya untuk hadir pada sidang
itu. Jadi pada pokoknya yang dimaksud perkara -perkara semacam tersebut diatas
ialah antara lain perkara-perkara pelanggaran Lalu Lintas, Pencurian Ringan (pasal
364 KUHP), Pengge lapan Ringan (pasal 373 KUHP), Penadahan Ringan (pasal
482 KUHP), dan sebagainya
Putusan verstek yakni putusan yang dija tuhkan tanpa hadirnya
terdakwa (pasal 214 ayat (2) KUHAP), apabila putusan berupa pidana peram
pasan kemerdekaan, terpidana dapat mengajukan perlawanan yang diajukan
kepada pengadil an yang memutuskan, dan Panitera memberi tahukan Penyidik
tentang adanya perlawanan dan Hakim menetapkan hari persidangan untuk
memutus perkara perlawanan tersebut. Perlawan an diajukan dalam waktu 7
(tujuh) hari setelah putusan diberitahukan secara sah kepada terdakwa.
Terhadap putusan yang berupa pidana peram pasan kemerdekaan,
dapat diajukan banding.

Dalam hubungan perkara-perkara


pidana dengan acara cepat, Panitera
memelihara 2 (dua) register (pasal 61
Undang-undang No.2 Tahun 1986,
tentang Peradilan Umum), yakni:

Register tindak Register pelanggaran


pidana ringan lalu lintas.
Upaya Hukum Perkara Pidana
Yang dimaksud dengan upaya hukum perkara pidana ialah suatu usaha setiap
pribadi atau badan hukum yang merasa dirugikan haknya atau atas kepentingannya
untuk memperoleh keadilan dan perlindungan atau kepastian hukum, menurut
cara-cara yang ditetapkan dalam undang-undang, yang isinya menunjukkan
peristiwa pidana yang disertai dengan ancaman hukuman pada penyelenggaranya
Jenis – jenis upaya hukum :

01 Upaya Hukum Biasa Upaya Hukum Luar Biasa


02

2015 Rekes Sipil (Peninjauan2017


2016 Kembali) adalah meninjau2018
kembali putusan pidana yang
2019
telah memperoleh kekuatan hukum tetap, karena diketahuinya hal-hal baru yang
dulu tidak dapat diketahui oleh hakim, sehingga apabila hal-hal itu diketahuinya
maka putusan hakim akan menjadi lain.Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
Kasasi Banding peninjauan kembali diantaranya sebagai berikut :
Verzet

1.Diajukan oleh pihak yang berperkara.


2.Putusan tersebut menurut hukum boleh dimintakan banding
3.Membuat surat permohonan peninjauan kembali yang memuat alasan-alasannya.
4.Membayar panjar biaya banding, kecuali dalam hal prodeo. Membayar panjar biaya peninjauan kembali.
5.Menghadap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang memutus perkara pada tingkat pertama.
Tahap-tahap dan tata cara persidanganperkara pidana di pengadilan negeri secara
umum di atur dalam KUHAP(UU.No. 8 tahaun 1981).Get a modern PowerPoint
Dalam garis besarnya dalam proses persidangan pidana pada peradilan tingkat
pertama di pengadilan Negri untuk memeriksa perkara biasa terdiri dari empat
02 tahap sebagai berikut
Sistematika
Persidangan Pada hari sidang yang telah di tetapkan
oleh hakim/majelis hakim,siding
pemeriksaan perkara pidana di
buka,adapun tata caranya adalah 1. Sidang pertama :
sebagai berikut :
Hakim/majelis hakim memasuki ruangan sidang

Pemanggilan terdakwa supaya masuk ke ruang sidang:

Pembacaan surat dakwaan

Pengajuan eksepsi(keberatan)
Pembacaan/pengucapan putusan sela
Get a modern PowerPoint
2. Sidang pembuktian
Pembuktian oleh jaksa penuntut umum
Pengajuan alat bukti lainnya guna mendukun argumentasi penuntut umum.

Pemeriksaan terdakwa
3. Sidang pembacaan tuntutan
pidana,pembelaan dan tanggapan
tanggapan

Pembacaan tuntutan pidana


(requisitor) 01

Pengajuan/pembacaan nota
pembelaan(pleidool
02
Pengajuan/pembacaan 4. Sidang pembacaan putusan
tanggapa-tanggapan
(replik dan dupplik)
Sebelum menjatuhkan putusan hakim mempertimbangkan
berdasarkan atas surat dakwa,segala sesuatu yang terbukti
03 dipersidangann,tuntutan pidana,pembelaan dan tanggapan-
tanggapan.apabila perkara ditangani oleh majelis haki.maka
dasar –dasar pertimbangan tersebut harus dimusywarahkan
oleh majelis haki.setelah naskah putusan siap di bacakan
03. Asas Hukum Pidana

Nulla poena sine lege


Nulla poena sine crime
Nullum Crime sine poena legali

Artinya :
Tidak ada hukuman, kalau tidak ada Undang-undang
Tidak ada hukuman, kalau tidak ada kejahatan
Tidak ada kejahatan, kalau tidak ada hukuman

Anda mungkin juga menyukai