TERORISME

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Radikalisme” didefinisikan sebagai paham

atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik
dengan cara kekerasan atau drastis. Terkadang seorang/kelompok radikalis
menggunakan aksi teror agar hal yang mereka inginkan mampu diwujudkan
secepatnya.

Menurut UU Nomor 15 Tahun 2003, terorisme adalah penggunaan kekerasan atau

ancaman kekerasan yang menimbulkan situasi teror atau rasa takut terhadap orang
secara meluas dan menimbulkan korban yang bersifat massal, dengan cara
merampas harta benda orang lain, yang mengakibatkan kerusakan atau kehancuran
obyek-obyek vital strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik dan fasilitas
internasional.
• KARENA BERKEMBANGNYA TEKNOLOGI, AKSES ORGANISASI INI PADA DUNIA LUAS SANGATLAH
MUDAH. IDEOLOGI MEREKA TANAMKAN DALAM-DALAM DI BENAK PENGIKUTNYA TURUT
MENEMBUS ALAM PIKIR BANYAK KALANGAN. UNTUK MEREKA YANG BERKEKURANGAN SECARA
EKONOMI, ORGANISASI INI MENJANJIKAN BAHWA MEREKA AKAN MENANGGUNG BIAYA
KEHIDUPAN KELUARGA DARI ANGGOTANYA ATAU MENJANJIKAN UANG UNTUK KELUARGA
ANGGOTANYA. TAK HANYA ITU, ORANG-ORANG YANG BERKECUKUPAN DAPAT TERPIKAT UNTUK
MASUK DALAM ORGANISASI INI KARENA JANJI 72 BIDADARI SURGA ATAU DIJANJIKAN MASUK KE
SURGA DENGAN CARA BUNUH DIRI.
• FAKTOR UTAMA TERJADINYA RADIKALISME PADA BERITA INI ADALAH FAKTOR SITUASI
KEHIDUPAN DAN FAKTOR INGIN DIAKUI. FAKTOR SITUASI KEHIDUPAN ADALAH SEPERTI MASALAH
EKONOMI DAN MASALAH KURANGNYA PENDIDIKAN.
AKSI RADIKALISME YANG MEMUNCULKAN KORBAN JIWA INI DINILAI SANGAT BERBAHAYA BAIK OLEH
MASYARAKAT LUAS MAUPUN OLEH PEMERINTAH. MAKA HARUS ADA TINDAKAN UNTUK MENANGGULANGI
AKSI-AKSI RADIKALISME INI. TINDAKAN WAJIB DILAKUKAN BAIK PEMERINTAH MAUPUN MASYARAKAT
LUAS / WARGA NEGARA INDONESIA. MAKA LANGKAH-LANGKAH YANG BISA DILAKUKAN OLEH :

• PEMERINTAH
1. MEMBUAT UNDANG-UNDANG YANG BARU UNTUK MENINDAK AKSI TERORISME TERSEBUT
2. MENSOSIALISASIKAN BAHAYA RADIKALISME BERUPA TERORISME
3. MEMBERIKAN REHABILITASI UNTUK NAPITER
4. PENANAMAN PENTINGNYA HAK ASASI MANUSIA
5. PEMBLOKIRAN SEJUMLAH LAYANAN PESAN YANG DIGUNAKAN TERORIS
• MASYARAKAT
1. MELAPORKAN KEPADA PIHAK YANG BERWAJIB JIKA MENGETAHUI ADANYA HAL-HAL BERBAU TERORISME DI DAERAHNYA
2. MEMPERERAT PERSATUAN DAN KESATUAN
3. MENAMANKAN PENTINGNYA HAK ASASI MANUSIA
4. MENANAMKAN NASIONALISME SEJAK DINI
TERSANGKA TERORIS DILAPORKAN
AYAHNYA SENDIRI
PADA 9 MARET 2019 LALU, DENSUS 88 ANTITEROR POLRI
MENANGKAP TERDUGA TERORIS BERINISIAL R ALIAS PUTRA
SYUHADA (23). SEBELUMNYA, TEGUH (57), ORANG TUA DARI PS-LAH
YANG MELAPORKAN ANAKNYA SENDIRI PADA KEPOLISIAN. PS
DITANGKAP DI KEDIAMANNYA DI JALAN SAM RATULANGI, GANG
SUHADA, KELURAHAN PENENGAHAN RAYA, KECAMATAN KEDATON,
BANDARLAMPUNG, PROVINSI LAMPUNG.
PENANGKAPAN TERSEBUT BERAWAL SAAT AYAH PS
MELAPORKAN BAHWA ANAKNYA TELAH BERPAHAM ALIRAN ISLAM
GARIS KERAS. TEGUH SENGAJA MELAPORKAN POLISI KARENA IA
BERHARAP ANAKNYA TIDAK MELAKUKAN TINDAKAN YANG LEBIH
JAUH. ATAS PERMINTAAN ITU, PETUGAS TIM DENSUS 88 ANTITEROR
YANG DIPIMPIN KAPOLSEK KEDATON AKP MUTHOLIB LANGSUNG
MENDATANGI TERDUGA TERORIS DAN MENANGKAPNYA SAAT BERADA
DI KEDIAMANNYA.
"SAUDARA PS INI MEMANG SUDAH DIAWASI KARENA
YANG BERSANGKUTAN TERINDIKASI TERPAPAR (PAHAM RADIKAL)
OLEH JARINGAN JAD (JAMAAH ANSHARUT DAULAH)," UJAR KEPALA
BIRO PENERANGAN MASYARAKAT DIVISI HUMAS POLRI BRIGJEN DEDI
PRASETYO DI KANTORNYA, JAKARTA, SENIN (11/3/2019).
DALAM OPERASI ITU, DENSUS 88 MENYITA BARANG
BUKTI YANG DICURIGAI SEBAGAI BOM RAKITAN. BENDA TERSEBUT
DISIMPAN DI ATAS LOTENG RUMAH TETANGGA PS. PETUGAS
MENDAPATI BAHWA BARANG BUKTI YANG DIDUGA BOM
MENGGUNAKAN CAMPURAN POTASIUM KLORAT DAN DILENGKAPI
TOMBOL SWITCHING ON-OFF.
PS TENGAH MERENCANAKAN AKSI TEROR DENGAN
SASARAN KANTOR POLISI YAKNI FI MAPOLDA LAMPUNG DAN MABES
POLRI JAKARTA. RENCANANYA AKSI TEROR SEORANG DIRI ITU AKAN
DILAKUKAN MENGGUNAKAN BOM RAKITAN.
NARKOBA
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009).
 Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan
generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan
perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan
keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda
sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin
hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf.
Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya,
generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal
kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau
remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia
pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat
mengincar anak didik kita kapan saja.
NARKOBA TELAH MEMAKAN BANYAK KORBAN DAN BISA MENYEBABKAN MASA DEPAN
GENERASI PENERUS BANGSA HANCUR. MAKA LANGKAH YANG BISA DILAKUKAN OLEH :
• PEMERINTAH : • MASYARAKAT :
1. PEMERINTAH MENETAPKAN HUKUMAN YANG BERAT UNTUK 1. MELAPORKAN JIKA MENGETAHUI ADA ORANG
PENGEDAR MAUPUN PENGGUNA NARKOBA
YANG MENGEDARKAN ATAU MENGGUNAKAN
2. BEKERJA SAMA DENGAN DUNIA INTERNASIONAL UNTUK
NARKOBA
MEMBERANTAS NARKOBA
3. MELAKUKAN SOSIALISASI PENYULUHAN TENTANG NARKOBA 2. MENGAJARKAN PADA ANAK MAUPUN ORANG
DI SELURUH INDONESIA LAIN MENGENAI BAHAYA DARI NARKOBA
4. MEMASUKKAN PENDIDIKAN ANTINARKOBA KE PELAJARAN
SEKOLAH MULAI DARI PENDIDIKAN PALING DASAR
3. MENANAMKAN SEJAK DINI BAHAYA NARKOBA

5. MEMBENTUK BADAN ANTI NARKOBA

4. MEMBENTUK KELOMPOK ANTI NARKOBA
6. MEMBERI PERHATIAN LEBIH UNTUK KAWASAN YANG LEBIH 5. MENYADARKAN DIRI DAN ORANG LAIN
RAWAN TERJANGKIT NARKOBA MENGENAI DAMPAK BURUK NARKOBA
7. MEMPERKETAT KEAMANAN DI BANDARA DAN PELABUHAN 6. MENDEKATKAN DIRI PADA TUHAN
8. MEMBERIKAN REHABILITASI PADA PENGGUNA NARKOBA
 TOK!
MUHAMMAD IRFAN DIHUKUM MATI KARENA JADI BANDAR 10 KG SABU
PENGADILAN NEGERI (PN) TARAKAN, KALIMANTAN TIMUR (KALTIM)
MENJATUHKAN HUKUMAN MATI KEPADA MUHAMMAD IRFAN KARENA MENJADI
BANDAR SABU 10 KG. PRIA KELAHIRAN 12 MARET 1995 ITU SUDAH BERULANG
KALI MELAKUKAN AKSINYA.
KASUS BERMULA SAAT APARAT POLRES TARAKAN MENGENDUS
PERGERAKAN NARKOBA DI WILAYAHNYA. KEMUDIAN TIM POLRI SEGERA
MENYELIDIKI DAN MENANGKAP MUHAMMAD IRFAN PADA 3 MARET 2019 DINI
HARI. DARI PENANGKAPAN ITU, DITEMUKAN 10 KG SABU YANG DISEMBUNYIKAN DI
DAERAH JL P DIPONEGORO ( SAMPING KANTOR KOPEGTEL ) KELURAHAN
PAMUSIAN, KECAMATAN TARAKAN TENGAH, TARAKAN.
KEPADA POLISI, MUHAMMAD IRFAN MENGAKU MENDAPATKAN UPAH
RP 40 JUTAAN SEKALI MENGIRIMKAN PAKET SABU DARI ARIS, YANG MASIH BURON
HINGGA KINI. AKHIRNYA MUHAMMAD IRFAN DIADILI DI KURSI PESAKITAN.
"MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP TERDAKWA MUHAMMAD IRFAN
ALIAS IRFAN BIN ABDULLAH TERSEBUT OLEH KARENA ITU DENGAN PIDANA MATI,"
PUTUS MAJELIS PN TARAKAN YANG DIBACAKAN DI RUANG SIDANG PN TARAKAN,
KAMIS (12/9/2019).
DUDUK SEBAGIA KETUA MAJELIS HERBERTH
GODLIAF UKTOLSEJA DENGAN ANGGOTA CHRISTO EN SITORUS DAN MELCKY
JOHNY OTOH. MAJELIS MENYATAKAN MUHAMMAD IRFAN TERBUKTI SECARA SAH
MELAKUKAN PERCOBAAN ATAU PERMUFAKATAN JAHAT UNTUK MELAKUKAN
TINDAK PIDANA NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA TANPA HAK ATAU
MELAWAN HUKUM MENAWARKAN UNTUK DIJUAL, MENJUAL, MEMBELI,
MENERIMA, MENJADI PERANTARA DALAM JUAL BELI, MENUKAR ATAU
MENYERAHKAN NARKOTIKA GOLONGAN I BUKAN TANAMAN YANG BERATNYA
MELEBIHI DARI 5 (LIMA) GRAM.
"TERDAKWA BERBELIT-BELIT DALAM PERSIDANGAN SEHINGGA
MEMPERSULIT PERSIDANGAN. TERDAKWA TIDAK MENDUKUNG PROGRAM
PEMBERANTASAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA. TERDAKWA TELAH
MENIKMATI HASIL DARI KEJAHATANNYA. JUMLAH BARANG BUKTI YANG DIBAWA
TERDAKWA TERMASUK KATEGORI SANGAT BANYAK YAKNI 10 KG," PUNGKAS
MAJELIS MEMBACAKAN PUTUSAN.