1.

Mikroorganisme patogen
2. Parasit obligat (Tumbuh
pada sel hidup)
3. Ukuran kecil : 20-300
nm) (Dapat dilihat
menggunakan
microscop elektron).
 6.3 The General Structure of Viruses

Figure 6.1
Are Viruses Living or Non-
living?
Biologists consider viruses to be non-living because:
Are not cells
Do not grow or respond to their surroundings
Cannot make food, take in food, or produce
wastes
Viruses do not respond to stimuli.
They can only multiply if in another living cell
What are Viruses?
Definition-
Viruses are noncellular
particles made up of
genetic material and
protein that can invade
living cells.
 Characteristics
Non living structures
Non-cellular
Contain a protein coat called the capsid
Have a nucleic acid core containing DNA
or RNA (one or the other - not both)
Capable of reproducing only when inside
a HOST cell

5
 Characteristics
CAPSID

• Some viruses are DNA

enclosed in an protective
envelope
• Some viruses may have
spikes to help attach to
the host cell
• Most viruses infect only
SPECIFIC host cells
ENVELOP SPIK
E ES
6
 HIV EBOLA VIRUS
VIRUS

Characteristics
Outside of host cells,
viruses are inactive
Viruses cause many
common illnesses/
diseases

Some viruses may

cause some cancers
like leukemia MEASLES
7
Ciri-ciri dan sifat Virus
1. Ukuran Virus
Ukuran virus lebih kecil dibandingkan dengan sel
bakteri. Ukurannya berkisar dari 0,02
mikrometer sampai 0,3 mikrometer (1 µm = 1/1000
mm). Unit pengukuran virus biasanya dinyatakan
dalam nanometer (nm). 1 nm adalah 1/1000
mikrometer dan seperjuta milimeter. Virus cacar
merupakan salah satu virus yang ukurannya terbesar
yaitu berdiameter 200 nm, dan virus polio merupakan
virus terkecil yang hanya berukuran 28 nm

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

2. Struktur Virus
Bentuk- bentuk virus yang sudah diketahui ada yang serupa bola,
berbentuk kotak, berbentuk batang, dan ada yang seperti hurut T.
Struktur utama virus adalah asam nukleat yang dapat berupa RNA
(Ribonucleic acid) atau DNA (Deoxyribonucleic acid) dan tak pernah
keduanya.
Asam nukleat ini dikelilingi oleh subunit protein yang disebut
kapsomer. Susunan kapsomer-kapsomer tersebut membentuk
mantel dinamakan kapsid. Kapid dan asam nukleat Virus
dinamakan nukleokapsid.
Beberapa virus memiliki struktur yang lebih kompleks seperti
adanya pembungkus khusus berupa membran. Membran yang
menyusun virus ini merupakan membran lipid bilayer dan protein,
biasanya glikoprotein.
Figure 6.4
Figure 6.6
 BENTUK VIRUS

a. Polihidris

b.Batang

d.Bola
c. Bentuk T
Gambar : Struktur Virus
Bacteriofage
DNA
Kapsid
Protein Kapsid
Protein
DNA Animal virus

RETROVIRUS

DNA

Kapsid
Protein

by gomes.hada@gmail.com 13
Gambar Virus:

Virus Oval

by gomes.hada@gmail.com 14
by gomes.hada@gmail.com 15
Penyakit virus yg lewat udara
1) Pilek
Pilek merupakan penyakit yang umum diderita oleh anak-anak
maupun orang dewasa. Gejala yang diderita meliputi kelelahan,
dan banyaknya lendir yang keluar dari hidung. Penyakit ini
disebabkan
oleh Rhinovirus (virus RNA rantai tunggal). Dari hasil penelitian
diketahui bahwa terdapat 100
macam rhinovirus dengan serotipe yang berbeda. Virus-
virus lain seperti adenovirus dan orthomyxovirus juga
penyebab dari 10% penyakit pilek.

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

2) Influenza
Influenza disebabkan oleh Orthomyxovirus (virus RNA). Virus ini
ditularkan dari orang ke orang melalui udara, terutama dari
cipratan pada saat batuk atau bersin.
Virus ini kemudian menginfeksi membran mukosa saluran
pernafasan atas dan kadang-kadang masuk ke dalam paru-paru.
Gejala yang diderita biasanya demam ringan dari 3-7 hari,
dingin, lesu, pegal linu dan sakit kepala.
Gejala yang lebih berat biasanya bukan disebabkan oleh virus
influenza, namun infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri
yang masuk kedalam penderita ketika kekuatan tubuhnya mulai
melemah akibat influenza yang dideritanya

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

3) Campak
Campak merupakan penyakit yang biasanya menyerang anak-
anak. Penyakit ini ditandai dengan gejala-gejala pilek, mata
merah, batuk dan panas. Penyebab campak adalah
paramxovirus yang masuk melalui hidung dan tenggorokan dari
udara dan secara cepat menyebar ke seluruh tubuh.
Masa inkubasi penyakit campak adalah 7 – 10 hari. Komplikasi
dari campak yang sering terjadi adalah infeksi telinga,
pneumonia dan campak enchephalomielitis (jarang terjadi).
Namun apabila enchepalomielitis terjadi maka dapat
menyebabkan gangguan pada sistem syaraf salah satu bentuk
dari epilepsi. Campak enchepalomielitis merupakan penyakit
yang sangat berbahaya pada anak-anak dan menjadi salah satu
penyebab kematian anak.

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

4) Gondongan
Gondongan disebabkan oleh paramyxovirus dengan tipe yang
berbeda dari paramyxovirus penyebab penyakit campak.
Penyakit ini diedarkan melalui cipratan yang ditularkan
melalui udara yang
kemudian mengalir dalam aliran darah. Penyakit gondogan
ditandai dengan membengkaknya kelenjar
ludah yang menyebabkan pembekakan pada rahang dan leher.
Virus yang menyebar melalui aliran darah ini dapat memasuki
organ lain seperti otak, testes dan pankreas.
5) SARS (Severe acute respiratory
syndrome)
SARS merupakan penyakit yang ditularkan melalui udara akibat
cipratan dahak atau bersin orang yang mengidap penyakit
tersebut. Penyakit ini menyerang saluran pernafasan,, terutama
bagian paru- paru. Awalnya belum diketahui apa penyebab
serangan dadakan infeksi paru-paru ini, sehingga terkesan
sebagai penyakit misterius, yang tidak jelas identitas
penyebabnya. Para ahli mikrobiologi menemukan virus
penyebabnya penyakit tersebut dengan mengisolasi virus dari
dahak pasien ternyata virus keluarga paramyxoviridae yaitu
corona virus. Virus ini berkerabat dengan penyebab
campak,gondongan dan influenza

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

5) Flu burung
Flu burung merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
H5N1 (H= Hemaglutinin, N = Neuramidase). Virus ini biasanya
menyerang hewan unggas yang kemudian dapat menginfeksi
manusia. Gejala-gejalanya mirip dengan influenza disertai
muncul gejala sesak pernafasan.
Kematian pertama akibat flu babi (swine flu) H1N1 di negara
bagian Oaxaca, Meksiko.
Jenis Virus : H1N1, H1N2, H3N2, dan H3N1. Terbanyak H1N1.
GEJALA PADA BABI
* Peningkatan suhu tubuh, depresi, batuk, keluar cairan dari
hidung atau mata, bersin, susah bernafas, mata merah, tak
mau makan.
GEJALA PADA MANUSIA
by gomes.hada@gmail.com
* Demam, lesu, kurang semangat, batuk, hidung meler, radang
22
 4. Reproduksi/Replikasi Virus
Virus menunjukkan ciri kehidupan, yaitu reproduksi
dalam sel organisme. Sel tempat organisme
disebut : sel inang. Maka virus dapat hidup
secara parasit.
Maka cara reproduksi virus terdiri dari 2 tahap yaitu :
1. Tahap pertama Siklus Litik, yang mempunyai 5 (lima)
tahap yakni :
a. Tahap adsorpsi (Penempelan)
b. Penetrasi
c. Sintesis
d. Pematangan
e. Lisis
Lihat pada gambar 1. (siklus litik)
by gomes.hada@gmail.com 23
 Gambar 1 .Siklus Litik

Virus atau
materi genetik
yang masuk ke
dalam
sitoplasma sel
inang

by gomes.hada@gmail.com 24
Viral Replication Picture

http://www.mcgrawhill.ca/school/schoolGraphics/b
Click Movie
to Play
25
 Lesson Materials
identify

Virus Role

Influenza virus Hepatitis virus

AIDS virus Ebola virus 26

 Lesson Materials
identify

Virus Role

Smallpox virus Polio virus

Gondong virus Herpes virus 27

 Lesson Materials
identify

Virus Role

RSV virus Madcow virus

Rabies virus Avian virus 28

Types of Viruses:
Helical Viruses

30
Polyhedral Viruses

31
Complex Viruses

32
 Viral Taxonomy

Family names end in -viridae

Genus names end in -virus
Viral species: A group of viruses sharing
the same genetic information and
ecological niche (host).
Common names are used for species
Subspecies are designated by a number
33
 Used for Virus
Identification
Morophology
RNA or DNA Virus
Do or do NOT have an envelope
Capsid shape
HOST they infect

34
Klasifikasi virus
Berdasarkan jenis asam nukleat yang
dikandung oleh virus:
virus RNA, contoh:virus influenza, virus
HIV, corona virus (virus SARS), virus
H5N1 (penyebab flu burung) dsb.
Virus DNA, seperti poxvirus,
herpesvirus, adenovirus dsb.

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

Herpes Virus

SIMPLEX I and II

36
Adenovirus

COMMON COLD
37
Influenza Virus

38
Chickenpox Virus

39
Papillomavirus – Warts!

40
HOST SPECIFICITY
All kingdoms can be infected by viruses

Viruses are kingdom specific but they may or may

not be species specific

Spread is specific to the type of virus

 Other Drug Treatments

Specific to certain
viruses.

They don’t cure the

virus but they can slow
down and inhibit the
multiplication of the
virus. copyright cmassengale 42
What is influenza (“the flu”)?
Disease caused by a virus
Respiratory
More severe than a cold
10%-20% of US residents will
get the flu each year (CDC)
Can lead to complications for some people
36,000 people die each year from
complications (CDC)
SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM
Types of influenza virus
Influenza A
Most common and most serious
Can lead to epidemics
Influenza B
Can also cause epidemics
Symptoms are milder
Influenza C
Never connected with large epidemics
SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM
How is influenza spread?
Flu season is from November to March
Respiratory droplets
Coughing
Sneezing
Droplets on objects
Contagious from 1 day before
symptoms start to 7 days after
symptoms start (CDC)
SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM
Symptoms
Cough and congestion
Fever
Headache
Body Aches
General malaise
Sore throat

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

Vaccine- The Flu Shot
Administered yearly
Injection or nasal spray (FluMist)
New vaccine made every year
Can prevent types A and B

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM
Who should get a flu shot? (CDC)
>50 years old
Diabetic
Live or work in a nursing home
Compromised immune system
Chronic heart, lung, or kidney disease
Will be more than 3 months pregnant during
flu season

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

Protecting yourself
Get flu shot
Use proper PPE around patients
suspected of having the flu
Disinfect surfaces regularly
Keep yourself healthy during the flu
season!
Get enough rest
Eat well
SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM
 Influenza Summary
Flu season is from November to March
Use PPE
Disinfect
Get a flu shot

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

Avian Influenza
February 2004: 72,000
chickens were slaughtered in
Delaware after two cases of
Avian Influenza were found at
a poultry farm under contract
for Perdue Farms, Inc.
What is Avian Influenza?
Influenza virus that can infect
birds and humans
Type A influenza
3 Type A viruses and each have 9 subtypes
H5: can be high or low pathogenic; can cause
severe illness or death
H7: can be high or low pathogenic; infections are
rare and symptoms are mild
H9: low pathogenic; very rare in humans

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

Transmission
Contact with infected poultry or contaminated
surfaces
No documented cases of sustained human to
human transmission
Have been isolated incidents of human to human
transmission
Monitoring is important
Influenza viruses have the ability to change
May gain the ability to spread from person to
person
SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM
Symptoms
Same as typical flu-like symptoms
Conjunctivitis
Pneumonia
Severe respiratory
distress

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

Incidents of H5 Avian Influenza
1997: Hong Kong- First
documented transmission of
birds to humans
18 people hospitalized
6 died
1.5 million chickens
slaughtered to prevent further
spread of disease
Person to person transmission
was also documented

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

Incidents of H5 Avian Influenza
2003: China and Hong Kong
2 people infected after traveling to China
1 died
Source of infection not identified
2004: Thailand and Vietnam
WHO reported cases of H5 influenza among bird populations
Ongoing since January 2003
Human cases found in Thailand and Vietnam (WHO)
• 37 reported cases
• 26 died
• Most recent cases were reported August 12, 2004

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

 Avian Influenza Summary
Can be transmitted from birds to
humans
Typical flu-like symptoms plus
Conjunctivitis
Respiratory distress
Pneumonia
Use PPE

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

 Smallpox
In 1972, a single case of small pox in Yugoslavia led to the
infection of 150 people, 34 deaths, 10,000 people quarantined
and 20 million vaccinated.
-World Health Organization
What is Smallpox?
Variola Virus
Contagious infectious disease
Eliminated in human populations
Laboratory stockpiles exist
Concern that it may be used as an agent of
bioterrorism
No treatment
Only prevention is vaccine
Two types
Variola major
Variola minor

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

Variola Major
Most common
Severe
Very high fever
Large rash
4 types
Ordinary: most frequent
Modified: occurs in people who have been vaccinated; mild
Flat: rare and severe
Hemmorhagic:rare and severe
Fatality rate of 30% (CDC)

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM
Variola Minor
Less common
Less severe symptoms
Fatality rate of <1%

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

 From World Health Organization

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM

SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM
SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM
SAINT BARNABAS HEALTH CARE SYSTEM
Virion Structure
Lipid Envelope Nucleic Acid

Protein
Capsid

Virion
Associated
Spike
Polymerase
Projections
Virion Morphology
Simple Structure

Repetitive Structure

High Level of Redundancy

Virus Morphology

Helical Icosahedral
Virus Replication 1 Virus attachment
and entry
1 2 Uncoating of virion
3 Migration of
genome nucleic
5 acid to nucleus
4 Transcription
4 Genome replication
2 5
6 Translation of virus
3 mRNAs
7 Virion assembly
7 Release of new
8
virus particles
6

8
Cytopathic Effect (cpe)
Adenovirus Herpes virus
Transmission of Viruses
Respiratory transmission
Influenza A virus
Faecal-oral transmission
Enterovirus
Blood-borne transmission
Hepatitis B virus
Sexual Transmission
HIV
Animal or insect vectors
Rabies virus
Virus Tissue Tropism
Targeting of the virus to specific
tissue and cell types

Receptor Recognition
CD4+ cells infected by HIV
CD155 acts as the receptor for poliovirus
In vivo Disease Processes
Cell destruction
Virus-induced changes to gene
expression
Immunopathogenic disease
Acute VirusSymptoms
Infection
Amount of virus

Virus Time
Acute Virus Infections
Localised to specific site of
body

Development of viraemia
with widespread infection
of tissues
Poliovirus
Poliovirus
Properties of the virus
Enterovirus.
Possesses a RNA
genome.
Transmitted by the
faecal oral route.
Cause of
gastrointestinal illness
and poliomyelitis.
Poliovirus Infection
Virus
Infection
Non-neuronal
tissues

Gut Viraemia
Neuronal
tissues

Virus excretion
in the faeces Paralysis
Incidence of Poliomyelitis
A B

40
Poliovirus vaccines
Number of cases (in thousands)

30 A: Salk – killed inactivated

vaccine.
B: Sabin – live attenuated
20 vaccine

10

1950 1960 1970 1980

Influenza A virus
Properties of the virus
Myxovirus
Enveloped virus with a
segmented RNA
genome
Infects a wide range of
animals other than
humans
Undergoes extensive
antigenic variation
Major cause of
respiratory infections
Influenza A virus Infection
Spread by respiratory route
Virus infects cells of the respiratory
tract
Destruction of respiratory epithelium
Secondary bacterial infections
• Altered cytokine expression leading to
fever
 e.g interleukin-1 and interferon
Spread of influenza virus
Respiratory Tract
 Weekly consultation rates for influenza and influenza-like illness: Weekly
Returns Service of the Royal College of General Practitioners, 1988 to 1999

600
Rate per 100 000 population

500
Epidemic activity

400
Higher than expected Baseline activity
300 seasonal activity

200
Normal seasonal activity
100

0
1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999
Year

CDR Weekly Report: 5th November 1999

Generation of Novel Influenza A Viruses
Human H2N2

ANTIGENIC SHIFT Human H3N2

Genetic Reassortment

Avian H3N8
Point mutation of HA and NA
genes

ANTIGENIC DRIFT
Viruses and Human
Epstein Barr Virus
Tumours
Burkitt’s Lymphoma
Human papillomavirus
Benign warts
Cervical Carcinoma
Human T-cell Leukaemia Virus (HTLV-1)
Leukaemia
Hepatitis C virus
Liver carcinoma
Virus-induced tumours
Virus
Infection

[ ]
Uninfected Uncontrolled cell
Cell growth and tumour
? formation
Virus-induced
Normal cells
transformation
Transformed cells
Virus-Induced Tumours
Virus infects cell.
Virus nucleic acid, as DNA,
integrates into cellular genome.
Virus causes changes in cellular
gene expression.
Uncontrolled cell multiplication and
tumour formation.
Treatment and Prevention of
Virus Infections
Antivirals

Vaccines and immunisation

Antiviral Targets
Attachment/Entry

Nucleic acid replication

Virus protein processing

Virus maturation
Problems with Antivirals
Identification of virus-specific
target.

Generation of resistant variants.

 Campak

•Etiologi: Paramyxovirus (RNA), jenis Morbilli virus

•Campak= Morbili= Rubeola

•Mudah mati jika kena panas dan cahaya.

•Ada 3 jenis virus campak yang ada di Indonesia G2, G3

dan D9, imunitas hanya terhadap salah satu jenis virus
Epidemiologi
Timbul terutama pada masa anak2 dan
kekebalan seumur hidup
Bayi dari ibu yang pernah menderita campak
akan mendapat kekebalan pasif antara 3-9
bulan, bila ibu tidak pernah menderita
campak, maka bayi akan dapat terinfeksi
Bila perempuan terinfeksi morbili saat hamil
1-2, mk 50% kemungkinan abortus. Pada
trimester 2/3 mk kemungkinan melahirkan
bayi dg kel. Congenital, BBLR atau lahir mati.
Cara dan Masa Penularan

Penularan melalui droplet (percikan ludah)

dan transmisi melalui udara terutama
melalui batuk, bersin dan sekresi hidung
yang akan tetap aktif dan menular sampai
lebih dari 2 jam baik di udara ataupun di
permukaaan.

Masa Penularan 4 hari sebelum – 4 hari

sesudah rash (bercak kemerahan),
puncak penularan 1-3 hari pertama sakit.
Perjalanan Klinis Campak
Masa Inkubasi prodromal rash
(7–18 hr sebelum rash) (± 4 hr) (± 4–8 hr)

- - - - - - - -
-11 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 +8
18 17 16 15 14 13 12 10

Periode sangat menular

- 18 -4 0 +4
18 hr sebelum rash 4 hr sebelum rash Tgl mulai timbul 4 hr setelah rash
adalah kemungkinan adalah rash adalah kemungkinan
tgl paling awal kemungkinan akhir menularkan
tertular menularkan
Masa Inkubasi:
7-18 hari, rata-rata 10 hari

Ada 3 stadium:
Prodromal/kataral:
Erupsi
Konvalesensi
1. Prodromal

Panas, batuk, fotofobia, konjungtivitis,

bercak koplik, secara klinis mirip Influenza
(1-3 hr)
2. Stadium Erupsi

Koriza dan batuk bertambah, suhu

meningkat, timbul kemerahan di belakang
telinga, tengkuk, pada hari ketiga
kemerahan mencapai anggota bawah.
Rasa gatal dan muka bengkak,
perdarahan di kulit, mulut, hidung dan
sal. Cerna (black measles)
Pembesaran kel. Getah bening.
Diare dan muntah
3. Stadium Konvalesensi

Erupsi berkurang meninggalkan bercak

hiperpigmentasi
Patognomonik untuk campak
Suhu turun-normal
Course of disease
 measles
dengue mononucleosis

other viral
rubella exanthems
rash + fever
scarlet fever Kawasaki

roseola
meningococcemia
infantum
toxoplasmosis
Definisi Klinis Campak.
Batuk atau
Demam/
+ Maculopapular
+ Pilek/beringus atau
Panas Rash Conjunctivitis (mata
merah)
Definisi Kasus Campak
(Tahap Reduksi Campak)

Suspek campak:
Demam + Rash + salah satu dari Batuk,
Pilek/Beringus atau Conjunctivitis
Konfirm Lab:
Suspek campak dengan IgM antibody [+],
tidak sedang mendapat imunisasi (4–8
weeks ago)
Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Serologi
Tujuan :
Utk. Memdeteksi adanya antibodi spesifik
dari virus campak, yaitu IgM + yang
terbentuk optimal dalam waktu 4-28 hari
setelah rash.
Pemeriksaan Isolasi
Untuk mengetahui tipe virus campak,
(genotipe atau molekular) dengan
memeriksa urin pada hari 1-5 setelah rash.
 Respon Antibodi
thd infeksi virus Campak

10 Virus
Excretion IgG
Relative levels
8
of antibodies
6

2
IgM
0
-21 -14 -7 0 7 14 21 28 35 42
Days after rash onset
Exposure
Rash
Onset
Tatalaksana Kasus
Simptomatis bila tidak ada komplikasi (antipiretik)
Memberikan vitamin A 1 dosis (sesuai usia) pada
saat ditemukan, 1 dosis pada hari kedua
Bila ada manifestasi mata, beri dosis ke 3 2
minggu kmd.
Sampaikan kepada orang tua untuk pengobatan
selanjutnya jika kondisi penderita secara umum
memburuk
Pengobatan malnutrisi dan diare dengan cairan
cukup dan makanan yang bergizi
Bila ada komplikasi: spt. Pengobatan pneumonia
dan otitis beri antibiotik
“Isolasi kasus” untuk kasus yang dirawat.
Vitamin A untuk Tatalaksana Kasus
Campak

Umur Pada saat di Hari berikutnya*

diagnosis
6 – 11 Bln 100 000 IU 100 000 IU

12 Bln 200 000 IU 200 000 IU

• Jika penderita mempunyai penyakit mata, berikan dosis ketiga 2 – 4 minggu setelah
dosis kedua
• Utk bayi berusia 0-6 bln (yg masih ASI) tidak perlu diberikan vitamin A , kecuali bayi tsb
tdk minum ASI,diberikan dosis 50.000 IU, hari berikutnya 50.000 IU
Komplikasi
Terjadi karena daya tahan tubuh yang menurun.
OMA
BP : baik oleh karena virus morbili atau oleh
bakteri
Komplikasi neurologis: hemiplegia, paraplegia,
afasia, gangguan mental, nuritis optika dan
ensefalitis
SSPE (Sub acute sclerosing Panencephalitis)
1/100.000
Imm. Measles encephalopathy
Komplikasi Berat
Campak
 Komplikasi Berat
Campak
Jaringan parut
pada korneabuta

Encephalitis

Pneumonia &
diarrhea
 Faktor Risiko
Komplikasi Campak

• Usia

• Malnutrisi

• Populasi Padat

• Defisiensi Immunitas

• Defisiensi Vitamin A
 Konsep Dasar :
• Program imunisasi akan efektif atau bisa
memberikan dampak penurunan
penyakit apabila cakupan tinggi dan
merata di semua desa dan mutu
pelayanan terjaga.

• Indikator keberhasilan program imunisasi

disebut UCI (universal child
immunization).
Herd Immunity ? Scenario 1
Kebal/Imun Rentan Penderita Sudah Divaksin tapi SAKIT

Kekebalan Populasi Rendah

- Kemungkinan penderita kontak dengan yang rentan sangat tinggi

- Penyakit menyebar dengan cepat. Transmisi terus terjadi.
- KLB sering terjadi
Herd Immunity ? Scenario 2
Kebal/Imun Rentan Penderita

Kekebalan Populasi Tinggi

Kekebalan Populasi yang Tinggi (95%) kemungkinan penderita kontak
dengan yang rentan adalah kecil.
Penyebaran penyakit terbatas. KLB jarang terjadi. Populasi disini
mempunyai Herd immunity
KEMATIAN CAMPAK

Adl kematian dari seorang penderita

campak (klinis/laboratorium/epidemiologi)
yg terjadi dlm 30 hr setelah timbul rash,
bukan disebabkan oleh hal-hal lain
seperti: trauma, atau peny. kronik yg tdk
berhubungan dgn komplikasi campak
Penjernihan Udara secara Total

NEW Pembersih Udara

Supersonic Air Purifying System dengan
SUPER alleru-buster
Menangkap
Anti-AlergI Anti-Virus Anti-Bakteri/Jamur
elemen
berbahaya
Perangkat
Supersonic Air Purifying

Tidak hanya menangkap elemen berbahaya, juga

menonaktifkannya dan menjernihkan udara

Ion Freshener Memberikan

Ion Negative Generator
Menyegarkan udara dengan Ion negative elemen yang Ion Negative
(kira-kira 20.000 ion/cc)
menguntungk
Penyusunan udara
an
Ke-Efektif-an dari “Supersonic Air Purifying System dengan SUPER alleru-buster”

“Supersonic Air Purifying System dengan SUPER alleru-buster” adalah sebuah system
tambahan yang mengkombinasikan Filter SUPER alleru-buster dengan Generator
Gelombang Supersonic.

Filter SUPER alleru-buster Generator Gelombang

Supersonic
Perangkat Supersonic Air Purifying

Lebih Cepat Mengumpulkan Debu

Performance Total Pembersihan Udara Generator Gelombang Supersonic

100

Generator Gelombang
supersonic berada

Residual concentration (%)

75
Filter SUPER alleru-buster 2 X cepat
dalam indoor unit
membangkitkan 50

Anti-Bacteria/ gelombang supersonic

Anti-Allergen Anti-Virus Anti-Mould untuk mengumpulkan 25

debu dan kotoran di

udara dengan 0
0 30 60 90
SUPER Bio
alleru-buster
Catechin (Bio-Elimination) kecepatan dua kali, Time (minute)

lebih cepat dan efisien With Conventional Filter

With Supersonic AP Device
pembersihan udara.
Mekanikal dari “Supersonic Air Purifying System dengan SUPER alleru-buster”

Debu berkumpul dalam 1 Gelombang

gelombang tinggi Supersonic
Gelombang Supersonic
Generator Gelombang mengumpulkan
menciptakan area padat dari
udara, menarik partikel debu dan
Supersonic
debu
mengumpulkannya bersamaan.

Filter SUPER
2
alleru-buster
Dimensi lebih Besar
menangkap
Meningkatkan Kemampuan
Pengumpulan debu/kotoran.
kumpulan
2 kali lebih cepat!

partikel/debu
Filter SUPER alleru-buster

3 Material Triple-
SUPER alleru- Bio
Catechin
buster (Bio-Elimination)

Anti-Alergi Anti-Virus Anti-Bakteri/

Anti-Jamur
fungsional
menon-aktif-kan
unsur-unsur yang
berbahaya
Terima Kasih