PENGERTIAN AKHLAK – Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti tabeat, perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan. Dalam KBBI, akhlak berarti budi pekerti atau kelakuan. Menurut Beberapa ahli – Menurut Ibnu Maskawaih Menurutnya akhlak ialah “hal li nnafsi daa’iyatun lahaa ila af’aaliha min ghoiri fikrin walaa ruwiyatin” yaitu sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. – Menurut Abu Hamid Al Ghazali Akhlak ialah sifat yang terpatri dalam jiwa manusia yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan senang dan mudah tanpa memikirkan dirinya serta tanpa adanya renungan terlebih dahulu. – KOMPETENSI YANG DIBAHAS
PENGERTIAN AKHLAK
KONSEP ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK
FAKTOR FAKTOR PEMBENTUK AKHLAK
AKTUALISASI AKHLAK DALAM KEHIDUPAN
MODERN
HUBUNGAN AKHLAK DENGAN TASAWUF
KONSEP ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK – Secara substansial etika, moral, dan akhlak memiliki kesamaan, yakni ajaran tentang ilmu perilaku. Baik perilaku sesama manusia maupun kepada sang pencipta. Yang membedakan adalah dasar/ukuran baik atau buruk itu sendiri. – Konsep etika Etika adalah norma yang berbicara tentang baik dan buruk, yang menjadi ukuran atau dasar adalah AKAL, karena etika merupakan bagian dari filsafat. – Konsep Moral Moral adalah segala tingkah laku manusia yang mencakup sifat baik dan buruk dari tingkah laku itu, dan yang menjadi dasarnya adalah tradisi di masyarakat. – Konsep Akhlak Akhlak adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang dasarnya normalnya adalah wahyu Allah universal. – Karakteristik Akhlak Islam Akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, terpuji tercela, yang meliputi semua. Dalam diri manusia terdapat 3 macam nafsu 1. Nafsu Syahwaniyah Nafsu yang ada pada manusia atau binatang, nafsu ini cenderung pada kelezatan jasmani seperti makan, minum, dan sex. 2. Nafsu Ghadlabiyah Sama halnya dengan nafsu syahwaniyah, hanya saja yang membedakan adalah nafsu yang cenderung amarah, merusak, dan senang menguasai serta mengalahkan yang lain 3. Nafsu Nathiqah Nafsu yang membedakan manusia dengan binatang. Dengan nafsu ini manusia mampu berpikir baik, berdzikir, dan dapat membedakan mana baik dan buruk. – KOMPETENSI YANG DIBAHAS
PENGERTIAN AKHLAK
KONSEP ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK
FAKTOR FAKTOR PEMBENTUK AKHLAK
AKTUALISASI AKHLAK DALAM KEHIDUPAN
MODERN
HUBUNGAN AKHLAK DENGAN TASAWUF
FAKTOR FAKTOR PEMBENTUK AKHLAK 1. Manusia Manusia adalah : makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dan paling mulia, manusia diberi akal dan agama yang membuat ia dapat tumbuh maju dan berkembang. Dasar yang diberikan Allah kepada manusia tersebut sangat mempengaruhi akhlak manusia itu sendiri. 2. Instink (Naluri) Instink adalah : suatu sifat yang dapat menimbulkan perbuatan yang menyampaikan kepada tujuan dengan berfikir terlebih dahulu ke arah tersebut. Para ahli psikologi menyebutkan bermacam jenis instink yang menjadi pendorong tingkah laku manusia diantaranya : Naluri makan (nutritive instinct). Naluri berjodoh (seksual instinct). Naluri ke ibu bapakan (parental instinct). Naluri berjuang. Naluri ber-Tuhan. 3. Kebiasaan Kebiasaan ialah : perbuatan atau perilaku yang dikerjakan secara berulang-ulang, sehingga menjadi mudah melakukannya. 4. Keturunan Banyak sifat yang dipunyai suatu individu menurun dari ibu atau bapaknya. Diantara sifat-sifat tersebut adalah : a. Sifat-sifat jasmaniyah, seperti : kekuatan dan kelemahan fisik. b. Sifat-sifat rohani, seperti : penakut, pemarah, kecerdasan dan lain sebagainya. 5. Lingkungan (Miliu) Milieu artinya : sesuatu yang melingkupi tubuh yang hidup, meliputi tanah dan udara. Dengan kata lain, lingkungan adalah : sesuatu yang melingkupi manusia dalam arti yang seluas-seluasnya. 6. Azam (Kemauan yang Keras dan Kehendak yang Kuat) ‘Azam merupakan modal dasar yang harus dimiliki seseorang sebelum ia memiliki akhlak terpuji. 7. Suara Bathin (Dhamir) Orang yang selalu mengikuti suara hatinya, akan selamat dari perbuatan-perbuatan tercela). 8. Pendidikan Pendidikan ditanamkan dengan pengertian-pengertian dan ketika seseorang sudah dewasa, maka pendidikan – KOMPETENSI YANG DIBAHAS
PENGERTIAN AKHLAK
KONSEP ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK
FAKTOR FAKTOR PEMBENTUK AKHLAK
AKTUALISASI AKHLAK DALAM KEHIDUPAN
MODERN
HUBUNGAN AKHLAK DENGAN TASAWUF
AKTUALISASI AKHLAK DALAM KEHIDUPAN MODERN Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman yang dimiliki dengan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari hari. Adapun akhlak yang harus diaktualisasi a. Akhlak kepada Allah: – Mentauhidkan Allah (Q.S Al-Ikhlas: 1-4) – Tidak berbuat syirik terhadap Allah (Q.S Al-Luqman: 13) – Banyak berdzikir kepada Allah (Q.S Al-Azhab: 41-44) B. Akhlak Terhadap Rasulullah: – Mengikuti atau menjalankan sunnahnya (Q.S Ali Imran: 30) – Meneladani Akhlaknya (Q.S Al-Azhab: 21) – Bershalawat kepadanya (Q.S Al-Azhab: 56) C. Akhlak terhadap diri sendiri – Sikap sabar (Q.S Al-Baqarah: 153) – Sikap syukur (Q.S Ibrahim: 7) – Sikap tawadlu’ (Q.S Luqman: 18) D. Akhlak kepada keluarga – Birrul Walidain (berbakti kepada kedua orang tua) (Q.S An-Nisa’: 36) – Membina dan mendidik keluarga (Q.S At-Tahrim: 6) – Memelihara keturunan (Q.S An-Nahl: 58-59) E. Akhlak terhadap manusia: – Merajut ukhuwah atau persaudaraan (Q.S Al-Hujurat: 10) – Ta’awun atau saling tolong menolong (Q.S Al-Maidah: 2) – Menepati janji (Q.S At-Taubah: 111) F. Akhlak terhadap sesama makhluk: – Tafakkur (memperhatikan dan merenungkan penciptaan alam semesta) (Q.S Ali Imran: 190) – Memanfaatkan alam untuk kemaslahatan (Q.S Yunus: 101) – KOMPETENSI YANG DIBAHAS
PENGERTIAN AKHLAK
KONSEP ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK
FAKTOR FAKTOR PEMBENTUK AKHLAK
AKTUALISASI AKHLAK DALAM KEHIDUPAN
MODERN
HUBUNGAN AKHLAK DENGAN TASAWUF
Hubungan Akhlak Dengan Tassawuf Tassawuf adalah proses pendekatan diri kepada Allah dengan cara mensucikan hati (tashfiyat al-qalbi). Tasawuf mengedepankan kedisiplinan dalam beribadah, konsentrasi terhadap tujuan hidup menuju kepada Allah, serta membebaskan diri dan keterikatan manusia dengan kehidupan duniawi. Tasawuf mengajarkan untuk tidak mencintai dunia yang fana serta mengharapkan hanya keridhoan Allah semata. Dunia yang fana hanya akan membuat manusia lupa akan cinta pada yang sebenarnya yaitu hakikat cinta hanya kepada Allah SWT. Untuk itu, hal-hal yang duniawi tentu akan dijauhi dan dikurangi oleh orang-orang sufi. – Dalam ajaran akhlak islam dan tasawuf tentu tidak ada yang bertentangan secara substansi. Akhlak islam menginginkan umat islam mendapatkan kemuliaan akhlak berdasarkan agama sedangkan tasawuf pun menuju kepada hal tersebut. Titik tekan akhlak islam berlandaskan 3 hal yang telah disebutkan di atas, sedangkan tasawuf pada kecintaan dan kebersihan jiwa. Penerapannya mungkin tasawuf memiliki hal yang berbeda, namun secara tujuan tidaklah bertentangan. Ajaran Tasawuf dan akhlak sama-sama tidak menginginkan keburukan dan kerusakan yang terjadi. – Hal ini dapat dirangkum dalam hal berikut mengenai Hubungan Akhlak dan Tasawuf : – Sama-sama berorientasi kepada kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT – Sama-sama berorientasi kepada kemuliaan akhlak dan kebersihan jiwa – Sama-sama mengarahkan kepada terciptanya kebaikan di dunia dan akhirat