Anda di halaman 1dari 17

Secondary Treatment Activated

Sludge – Bak Pengendap sekunder

Oleh :
1. Gifal Satria Ramadhan (1610943016)
2. Debby Maurine ( 1610941022)
3. Santi abri ( 1610941029))
DISAIN BAK PENGENDAP SEKUNDER
- Disain bak pengendap sekunder dengan menggunakan data pada Contoh
1A dan hasil test pengendapan MLSS. Data MLSS berasal dari sebuah studi
pilot plant :

Solusi:
1. Langkah 1 : Plot kurva pengendapan MLSS (Gambar 7.16) pada kertas
log-log dari data yang diamati.
2. Langkah 2 : Buatlah kurva solid-fluks gravitasi dari Gambar. 7.17. Data
dalam kolom 1 dan 2 tabel berikut ini diadopsi dari Gambar. 7.16. Nilai-
nilai dalam kolom 3 ditentukan oleh kol. 1 dan kol. 2. Plot kurva solid-fluks
menggunakan konsentrasi MLSS dan hitung solidfluks seperti ditunjukkan
pada Gambar. 7.17.
2
DISAIN BAK PENGENDAP SEKUNDER

3
DISAIN BAK PENGENDAP SEKUNDER

Langkah 3. Tentukan nilai limit solid-fluks Dari Gambar. 7.17, tentukan limit
solid-fluks (SF) untuk konsentrasi underflow 9300 mg/L. Hal ini dicapai dengan
menggambar garis singgung pada kurva solid-fluks konsentrasi solid 9300
mg/L (underflow yang diinginkan). Limit solid-fluks adalah 1.3 kg/(m2.h) ≡ 31.2
kg/(m2.d) ≡ 6.4 lb/(ft2. d)
DISAIN BAK PENGENDAP SEKUNDER
Langkah 4. Hitung aliran desain untuk bak pengendap sekunder, Q Dari
Langkah 8 dan 10 Contoh 1A
Q = rata-rata aliran desain + pengembalian aliran lumpur – MLSS yang dibuang
= (27.536 + 13.112 - 270) m3/d
= 40.378 m3/d
= 0,468 m3/s
Gunakan dua bak pengendap, masing-masing dengan aliran 20.200 m3/d.
Langkah 5. Hitung luas A dan diameter d bak pengendap
A= QX / SF (7.98)
di mana A = luas bak pengendap sekunder, m2 atau ft2
Q = debit influen bak pengendap, m3/h atau gal/jam
X = MLSS konsentrasi, kg/m3 atau lb/ft3
SF = Limit solid-fluks, kg/(m2 jam) atau lb/(ft2. h)
5
DISAIN BAK PENGENDAP SEKUNDER
Dari persamaan (7.98), untuk setiap bak pengendap Q = 20.200 m3/d = 841,7
m3/h
MLSS = (2400/0.8) mg/L = 3,0kg/m3
SF = 1.3 kg/m2.h) (dari Langkah3)
Maka :
A = (Q X MLSS) /SF
A = (841,7m3/h ×3,0 kg/m3) / 1,3 kg/ m2.h
A = 1942 m2
A = π(d/2)2 = 1942 m2
= 1942 × 4 ÷ 3,14
= 49.7 m ≈ 50 m
= 164 ft

6
DISAIN BAK PENGENDAP SEKUNDER
Langkah 7. Cek luas bak pengendap
untuk persyaratan bak
Pengendap
Dari Langkah 6, dihitung laju overflow
permukaan
Q/A = 10,4 m3/(m2.d) = 0,433 m/jam
Dari Gambar 7.16, konsentrasi MLSS
yang berhubungan
dengan laju pengendapan 0,433
m/jam adalah 4700 mg/L.
MLSS desain hanya 2.400 mg/L. Luas
ini mencukupi.

7
DISAIN BAK PENGENDAP SEKUNDER
Langkah 8. Cek laju overflow permukaan pada aliran desain
Puncak
Laju Overflow = Aliran puncak : Luas x 2
=82.232 m3/d : 1942 m2 x 2
= 21,2 m3/(m2.d)

Langkah 9. Tentukan rasio resirkulasi yang diperlukan untuk


mempertahankan konsentrasi MLSS pada 3000 mg/L
(Q + Qr) x 3000 = QX (influen) + Qr Xu
dimana Q = debit influen, m3/d atau Mgal/d
Qr = aliran resirkulasi, m3/d atau Mgal/d
X = konsentrasi SS influen, mg/L
Xu = konsentrasi SS underflow, mg/L
8
DISAIN BAK PENGENDAP SEKUNDER

9
DISAIN BAK PENGENDAP SEKUNDER
Langkah 10

Perkirakan kedalaman yang dibutuhkan untuk zona thickening.


Kedalaman total dari clarifier sekunder adalah jumlah kedalaman
yang diperlukan dari zona air jernih, zona thickening padatan, dan
zona penyimpanan lumpur. Untuk memperkirakan kedalaman zona
thickening, diasumsikan bahwa dalam kondisi normal, massa
padatan dipertahankan dalam bak pengendap sekunder adalah 30
persen dari massa padatan dalam tangki aerasi, dan bahwa
konsentrasi solid rata-rata dalam zona lumpur 7000 mg/L (Metcalf
dan Eddy Inc 1991). Sistem ini memiliki 4 tangki aerasi dan 2 bak
pengendap.

10
DISAIN BAK PENGENDAP SEKUNDER
(a) Hitunglah massa total solid dalam setiap tangki aerasi
MLSS = 3000 mg/L = 3,0 kg/m3
Lihat ke Langkah 7 Contoh 1A
= Solid dalam masing-masing tangki aerasi
= 3,0 kg/m3 x 4,4 m x12,6 m x 25,2 m
= 4191 kg
(b) Hitunglah massa solid dalam bak pengendap selama dua hari (lihat
Langkah 11)
Solid di setiap bak pengendap = 4191 kg x 0,3 x 2
= 2515 kg MLSS
(c) Hitunglah kedalaman zona lumpur
Depth = mass / (luas × konsentrasi)
= 2515 kg × 1000 g/kg / (1942 m2×7000 g/m3)
= 0,19 m ≈ 0,2 m
11
DISAIN BAK PENGENDAP SEKUNDER
Langkah 11
Perkirakan kedalaman zona penyimpanan lumpur. Zona ini disediakan untuk
menyimpan kelebihan solid pada kondisi aliran puncak atau pada periode
dimana fasilitas pengolahan lumpur tidak mampu menangani jumlah lumpur.
Asumsikan kapasitas penyimpanan untuk ' aliran puncak berkelanjutan’
selama 2 hari (2,5 aliran rata-rata) dan ‘beban BOD puncak berkelanjutan’
(1,5 BOD rata-rata) selama 7 hari.

12
DISAIN BAK PENGENDAP SEKUNDER
(a) Hitung total solid volatile yang dihasilkan selama beban BOD puncak
berkelanjutan. Menggunakan Persamaan (7.91)
Px = YobsQ(S0-S) (1000 g/kg) ------BOD
Yobs = 0.3125 (dari langkah 9 (a) Contoh1A)
Q =2.5 (0.32 m3/s)
= 0.8 m3/s = 69,120 m3/d
S0 = 161.5 mg/L x 1.5
= 242 mg/L
S = 5.7 mg/Lx 1.5
= 9 mg/L
Px = 0.3125 x 69,120 m3/d x (242 -9) g/m3: (1000 g/kg)
= 5033 kg/d

13
DISAIN BAK PENGENDAP SEKUNDER
(b) Hitung massa solid untuk penyimpanan 2 hari
Total padatan disimpan = 5033 kg/dx 2 hari: 0,8
= 12.580 kg
(c) Hitung solidyang disimpan per bak pengendap
Solid yang harus disimpan = 12.580 kg: 2
= 6290 kg
(d) Hitung total padatan di setiap bak pengendap sekunder
total 6290 kg +2.515 kg (dari Langkah 10 (b))
= 8805 kg
(e) Hitung kedalaman yang dibutuhkan untuk penyimpanan lumpur di bak
pengendap
Kedalaman = mass / (luas × konsentrasi)
= 8805 kg x 1000 g/kg / (1942 m2×7000 g/m2)
= 0,63
14
DISAIN BAK PENGENDAP SEKUNDER
Langkah 12.
Hitung total kedalaman bak pengendap yang dibutuhkan
Kedalaman air jernih dan zona pengendapan umumnya 1,5 sampai 2 m.
Sediakan 2 m untuk contoh ini.
Jumlah yang dibutuhkan kedalaman bak pengendap
= 2 m + 0,2 m (zona lumpur aliran rata-rata) + 0.63 m (zona lumpur aliran
puncak)
= 2.83 m ≈ 3 m
Dengan penambahan 0,65 m ambang batas, kedalaman air total bak
pengendap 3,65 m = 12 ft

15
DISAIN BAK PENGENDAP SEKUNDER
Langkah 13.
Periksa waktu retensi hidrolik bak pengendap sekunder
Diameter= 50 m (dari Langkah 5)
Volume = 3.14 (50 m/2) 2x 3,0 m = 5888 m3
Pada aliran desain rata-rata ditambah resirkulasi, dari Langkah
HRT = 5888 m3 × 24 jam/hari / (40,405 m3/hari) (dari Langkah 4)
= 3,5 jam
Pada aliran desain puncak dengan resirkulasi, dari Langkah 8
HRT = 5888 m3× 24jam/hari / (82,232 m3/hari) (dari Langkah 8)
=1,72 jam

16
Terima Kasih
Any Question?

17

Anda mungkin juga menyukai