Anda di halaman 1dari 12

Keperawatan Bencana

Kelompok 5
Perawatan populasi
rentan pada ibu
hamil,anak dan penyakit
kronis
Perawatan populasi rentan
pada ibu hamil
 Meningkatkan kebutuhan oksigen

Penyebab kematian janin adalah kematian ibu.Tubuh ibu


hamil yang mengalami keadaan bahaya secara fisik
berfungsi untuk membantu menyelamatkan nyawanya
sendiri dari pada nyawa sijanin dengan mengurangi
volume perdarahan pada uterus.
Lanjutan….

 Persiapan melahirkan yang aman


Dalam situasi bencana,petugas harus mendapatkan informasi yang
jelas dan terpercaya dalam menentukan tempat melahirkan adalah
keamanannya.Hal yang perlu dipersiapkan adalah air bersih, alat-
alat yang bersih steril dan obat-obatan, yang perlu diperhatikan
adalah evakuasi ibu ketempat perawatan selanjutnya yang lebih
memadai.

adapun persiapannya di bagi dalam 3 kategori yaitu


 Prabencana
 Saat bencana
 Pasca bencana
Perawatan populasi rentan
pada anak
Bayi dan anak-anak sering menjadi korban dalam semua
tipe bencana karena ketidak mampuan mereka melarikan
diri dari daerah bahaya. Diperkirakan sekitar 70% dari
semua kematian akibat bencana adalah anak-anak baik
itu pada bencana alam maupun bencana yang disebabkan
oleh manusia (Powers & Daily, 2010).
Lanjutan….

Tindakan atau persiapan yang sesuai


untuk kelompok berisiko pada bayi dan
anak di bagi dalam persiapan
 Prabencana
 Saat bencana
 Pasca bencana
Hak Anak dalam Masa
Tanggap Darurat Bencana

 Hak Sipil dan Kemerdekaan


 Lingkungan keluarga dan pengasuhan
alternative
 Kesehatan dan kesejahteraan dasar
 Pendidikan, waktu luang dan kegiatan
budaya
 Perlindungan khusus
Perawatan populasi rentan pada
PENYAKIT KRONIS

TindakanYang Sesuai Untuk Kelompok


Berisiko Pada Orang Dengan Penyakit Kronik

Menurut Ida Farida (2013) dampak bencana pada


penyakit kronis akan memberi pegaruh besar pada
kehidupan dan lingkungan bagi orang-orang
dengan penyakit kronik. Terutama dalam situasi
yang terpaksa hidup di tempat pengungsian dalam
waktu yang lama atau terpaksa memulai
kehidupan yang jauh berbeda dengan pra-bencana
Perawatan pada fase persiapan
Prabencana
 Mempersiapkan catatan self-care mereka sendiri,
terutama nama pasien, alamat ketika darurat, rumah
sakit, dan dokter yang merawat.
 Membantu pasien membiasakan diri untuk mencatat
mengenai isi dari obat yang diminum, pengobatan
diet, dan data olahraga
 Memberikan pendidikan bagi pasien dan
keluarganya mengenai penanganan bencana sejak
masa normal
Perawatan pada penyakit kronis
Saat bencana
 Pada fase akut bencana ini, bisa dikatakan bahwa suatu hal yang paling
penting adalah berkeliling di antara orang-orang untuk menemukan
masalah kesehatan mereka dengan cepat, dan mencegah penyakit mereka
memburuk. Perawat harus mengetahui latarbelakang dan riwayat
pengobatan dari orang-orang yang berada di tempat dengan
mendengarkan secara seksama dan memahami penyakit mereka yang
sedang dalam proses pengobatan, sebagai contoh diabetes dangan gaguan
pernapasan.
 Penting juga perawat memberikan dukungan kepada pasien untuk
memastikan apakah mereka diperiksa dokter dan minum obat dengan
teratur.Karena banyak obat-obatan komersial akan di distribusikan
ketempat pengungsian, maka muncullah resiko bagi pasien penyakit
kronis yang mengkonsumsi beberapa obat tersebut tanpa memperhatikan
kecocokan kombinasi antara obat tersebut dan obat yang diberikan di
rumah sakit.
Perawatan pada fase pasca
bencana
 Sedapat mungkin, sediakan fasilitas yang dapat
mengembalikan kemandirian individu dengan keterbatasan
fisik di lokasi evakuasi sementara. Contohnya: kursiroda,
tongkat, dll
 Libatkan agensi-agensi yang berfokus pada perlindungan
individu-individu dengan keterbatasan fisik dan penyakit
kronis
 Rawat korban dengan penyakit kronis sesuai dengan
kebutuhannya.
THANKYOU

The Power of PowerPoint | 12


thepopp.com

Anda mungkin juga menyukai