Anda di halaman 1dari 24

KOMUNIKASI

TERAPEUTIK PADA
LANSIA
Ns. Wahyi Sholehah E.S., S.Kep
Definisi Komunikasi Terapeutik

■ Komunikasi terapeutik adalah suatu interaksi


interpersonal antara perawat dan klien yang berfokus
pada kebutuhan khusus klien untuk meningkatkan
pertukaran informasi yang efektif (Videback, 2008)
■ Komunikasi yang baik akan sangat membantu dalam
keterbatasan kapasitas fungsional, sosial, ekonomi,
perilaku emosi yang labil pada pasien lansia
■ Komunikasi efektif dapat mengikutsertakan
partisipasi pasien dalam pengambilan keputusan
sehingga membantu proses mengingat, serta
berpengaruh terhadap ketaatan dan kepuasan klien.
Selain itu, komunikasi efektif juga dapat berpengaruh
terhadap aspek emosional dan fisik seorang pasien
lansia
Faktor yang Mempengaruhi
Komunikasi pada Lansia

■ Komunikasi pada lansia dapat menjadi lebih sulit akibat


dari gangguan sensori yang terkait usia dan penurunan
memori
■ Keluarga maupun medis kadang melupakan atau tidak
memperhatikan berbagai hambatan yang ada untuk
tercapainya komunikasi yang efektif pada lansia
sehingga memunculkan interpretasi yang keliru
■ Pasien lansia sering hadir dengan masalah yang
kompleks dan beberapa keluhan utama dan waktu yang
lebih lama
■ Pasien lansia umumnya lebih sedikit bertanya dan
menunggu untuk ditanya sesuai kewenangan perawat
Teknik Umum Berkomunikasi dengan
Lansia

Menunjukkan rasa hormat

Memastikan pasien didengar dan


dipahami

Menghindari ageism

Mengenal kultur budaya pasien


Menunjukkan Rasa Hormat

Dapat ditunjukkan dengan:


■ Memanggil dengan sapaan formal atau dengan
panggilan kesukaan pasien
■ Pandangan mata menunjukkan apresiasi
■ Menggunakan sentuhan terapeutik (di tangan,
lengan, atau pundak)
Memastikan Pasien Didengar Dan
Dipahami

Dapat dilakukan dengan:


■ Mendengar aktif
■ Tidak tergesa-gesa
■ Memberikan pasien kesempatan untuk berbicara
beberapa menit tentang masalahnya tanpa
interupsi
■ Berbicarapelan, jelas, dan keras tanpa berteriak
■ Menggunakan bahasa dan kalimat yang singkat dan
sederhana
Menghindari Ageism

Dapat dilakukan dengan:


■ Kenali pasien lansia sebagai suatu pribadi yang
unik dengan riwayat dan penyelesaian yang jelas
■ Pendekatan ini memungkinkan perawat menemui
pasien lansia sebagai individu yang unik dengan
pengalaman seumur hidup yang berharga, bukan
rang tua yang tdak produktif dan lemah
Mengenal Kultur Budaya Pasien

■ Mengenal latar belakang dan kultur budaya pasien


akan mempengaruhi persepsi pasien terhadap baik
dan berkualitasnya pelayanan kesehatan yang
diberikan perawat
HAMBATAN KOMUNIKSI PADA LANSIA

■ Lansia dengan defisit sensorik


■ Lansia dengan demensia
LANSIA DENGAN DEFISIT SENSORIK
PENDENGARAN

• 16% - 24% individu berusia lebih dari 65 tahun


mengalami pengurangan pendengaran yang
mempengaruhi komunikasi (Crews & Campbell)

• Sedangkan pasien yang berusia diatas 80 tahun,


jumlah gangguan sensorik akan meningkat menjadi
lebih dari 60% (Chia et al., 2006)
■ Penurunan fungsi pendengaran yang dikenal
sebagai presbyacussis
Pendekatan Berkomunikasi Pada
Gangguan Sensorik Pendengaran

• Tataplah pasien sehingga pasien dapat membaca bibir


dan anda dapat menggunakan isyarat mata
• Meminimalkan kebisingan
• Berbicara perlahan, jelas, dan dalam nada yang normal.
Berteriak akan menghambat komunikasi, mengubah
nada berfrekuensi tinggi, dan mempersulit pasien untuk
memahami kata-kata anda
• Ketika memberikan instruksi untuk medikasi, tes, atau
pengobatan, hindarkan untuk bertanya kepada pasien
apakah dia mengerti. Orang dengan gangguan
pendengaran mungkin akan Menjawab’ya’ tanpa
menyadari bahwa mereka belum mendengar apapun
atau salah memahami beberapa informasi
Next...

■ Berhubungan dengan suara berfrekuensi tinggi.


Suara berfrekuensi tinggi adalah suara konsonan
yang berdampak pada pemahaman pasien di awal
dan akhir kata

Contohnya :
■ “Mbah, obat ini diminum sehari tiga kali, pagi satu,
siang satu dan malam satu saja ya”… yang
terdengar
■ “Mbah, obat ini diminum malam satu saja ya..”
Next...

• Pendekatan yang lebih baik untuk mengecek


pemahaman pasien adalah dengan meminta pasien
untuk mengulang instruksi
• Fasilitasi penggunaan alat bantu pendengaran
• Pastikan ruangan berada dalam pencahayaan yang
cukup
LANSIA DENGAN DEFISIT SENSORIK
PENGLIHATAN

• Kebanyakan pasien lanjut usia mengalami penyakit


mata yang menurunkan ketajaman penglihatan
(mis. katarak, degenerasi macular, glaucoma,
komplikasi ocular pada diabetes)

• Lebih dari 15% orang tua berusia lebih dari 70


tahun melaporkan penglihatannya yang buruk, dan
22% lagi melaporkan penglihatannya hanya cukup
untuk jarak tertentu (Crews & Campbell, 2004)
Pendekatan Berkomunikasi Pada
Gangguan Sensorik Penglihatan

• Setiap bahan dengan tulisan harus dicetak paling tidak


dengan huruf berukuran 14 di atas kertas berwarna
• Pasien lanjut usia biasanya meletakkan obatnya dalam
satu wadah dan tergantung pada satu warna untuk
mengenalinya
• Banyak obat yang berwarna putih, biru muda, hijau
muda, yang akan terlihat berwarna abu-abu oleh mata
yang telah menua
• Warna merah, oranye, dan kuning paling baik dilihat dan
dapat dipilih sebagai warna pembeda
• Kertas kontak berwarna merah dapat dibalutkan pada
pegangan untuk berjalan, tongkat
LANSIA dengan DEMENSIA

• Demensia memiliki efek yang merugikan pada


penerimaan dan ekspresi komunikasi pasien
• Pasien mengalami kehilangan memori, Kesulitan
mengingat kejadian yang baru terjadi, Memiliki
rentang konsentrasi yang sangat singkat, Sulit untuk
tetap berada dalam satu topik tertentu
• Ada banyak tingkatan demensia, yang memiliki
berbagai kesulitan komunikasi
• Pada stadium awal sering mengalami masalah untuk
menemukan kata yang ingin disampaikan
• Pada demensia parah, pasien dapat menggunakan
kata-kata yang tidak dapat dipahami atau bisa hanya
berdiam diri
• Harus diingat bahwa pasien demensia kehilangan
kemampuannya untuk berkomunikasi, bukan
kehilangan kepandaiannya. Mereka adalah orang
dewasa yang hidup produktif dan layak
mendapatkan penghormatan.
• Pasien demensia juga sangat sensitif terhadap
emosi orang lain. Pada umumnya
pasien tersebut, lebih merespon kepada
bagaimana cara seseorang berbicara kepada
mereka daripada apa yang sebetulnya
dikatakan
Teknik Tambahan Berkomunikasi Pada
Demensia

• Perkenalkan diri anda


• Mengobrol sejenak, ini akan membangkitkan
memori & kilas balik, serta mengurangi ketegangan
• Isyarat tubuh yang sederhana dapat membantu
• Repetisi akan menyebabkan frustasi
• Ketika melakukan pemeriksaan fisik, lebih disukai
untuk memberikan instruksi satu persatu
TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Prainteraksi Orientasi Kerja Terminasi


Pra Interaksi
• Tahap perecanaan sebelum memulai interaksi
 kapan, dimana, dan strategi apa yang akan
digunakan peawat untuk pertemuan pertama
• Perawat perlu memiliki data dasar pasien
sebelum interaksi pertama kalinya
• Informasi tersebut biasanya meliputi nama,
alamat, usia, riwayat medik, riwayat sosial
• Perawat juga perlu mengidentifikasi
perasaannya sendiri sebelum interaksi
Orientasi
• Disebut juga tahap perkenalan
• Membuka hubungan: salam terapeutik,
perkenalan, evaluasi validasi, kontrak
Kerja
• Tahap inti
• Tujuan: memecahkan masalah
• tahapan: identifikasi masalah, eksplorasi
masalah, solusi pemecahan masalah
Terminasi
• Tahap akhir
• Evaluasi fase kerja
• Kontrak
• Rencana tindak lanjut
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai