Anda di halaman 1dari 15

SESI 5

MENGELOLA DAN MENGEMBANGKAN USAHA 1 ENTREPRENEURIAL

 ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA


 PENGELOLAAN KEUANGAN
CH. 11
ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
 Organisasi Bisnis
Organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
Manajemen adalah ilmu pengetahuan dan seni dalam
mengelola sumber daya yang tersedia secara efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
Sifat organisasi: formal, informal. Organisasi formal
menggambarkan interaksi otoritas yang tegas dan
hubungan struktural dalam suatu organisasi. Organisasi
informal menggambarkan interaksi dan hubungan antar
pekerja, yang membentuk suatu pola yang tidak resmi
diciptakan dan diatur oleh manajemen.
Fungsi dasar manajemen (Robbins dan Coulter, 2007)
yaitu planning, organizing, leading, controlling.
Struktur organisasi , yaitu pola formal tentang bagaimana orang dan
pekerjaan dikelompokkan dalam suatu organisasi.
Menurut Swastha & Sukotjo (1991) terdapat 4 jenis struktur organisasi
formal yaitu: struktur organisasi garis, garis dan staf, fungsional, dan
matrik.
Struktur organisasi garis: aliran wewenang langsung dari top
manajemen kepada manajemen di bawahnya. Kelemahan:
tanggung jawab sepenuhnya dipikul oleh pemimpin perusahaan.
Cocok untuk perusahaan kecil dan menengah.
Struktur organisasi garis dan staf: pengambilan keputusan tetap pada
departemen lini, departemen staf hanya memberikan dukungan
teknis khusus. Cocok untuk perusahaan menengah dan besar.
Struktur organisasi fungsional: masing-masing manajer seorang
spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan memiliki beberapa
pimpinan. Manajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan
fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.
‘ Struktur organisasi matriks: suatu desain struktural yang menugaskan
para spesialis dari berbagai departemen fungsional untuk bekerja
pada suatu proyek yang dipimpin oleh seorang manajer proyek. Staf
yang terlibat memiliki dua atasan, yaitu manajer lini dan manajer
proyek. Cocok untuk perusahaan besar dan perusahaan
multinasional.
 Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Di dalam proses MSDM menurut Robins &
Coulter (2007), terdapat delapan proses yang
mesti dilakukan, yaitu:
1. Perencanaan SDM
2. Recruitment dan decruitment
3. Seleksi
4. Orientasi
5. Pelatihan karyawan
6. Manajemen kinerja karyawan
7. Kompensasi dan benefit
8. Pengembangan karir.
 Kepemimpinan
Menurut Robins dan Coulter (2007) pemimpin
adalah seseorang yang dapat mempengaruhi
pihak lain dan memiliki wewenang manajerial.
Kepemimpinan adalah apa yang pemimpin
kerjakan atau suatu proses mempengaruhi
kelompok untuk mencapai tujuan.
Pemimpin transaksional: memandu , mengarahkan
pengikutnya untuk bekerja mencapai tujuan yang
ditetapkan, dengan mengubah penghargaan atas
produktivitas mereka.
Pemimpin transformasional: menstimulasi dan
menginspirasi pengikutnya untuk mencapai hasil
yang luar biasa. Pemimpin memberikan perhatian
kepada kebutuhan pribadi dari anggotanya.
 Pengelolaan Suksesi
Suksesi adalah proses peralihan pemilik atau
pengelola. Tekanan terhadap suksesi dapat
berasal dari dalam atau luar perusahaan
(frederick, Kuratko, Hodgetts, 2006).
Agar suksesi dapat berjalan sukses,
entrepreneur harus mempertibangkan 5 aspek
penting yaitu: (Frederick et al, 2006).
1. Waktu
2. Tipe usaha
3. Kapabilitas manajer
4. Visi entrepreneur
5. Faktor lingkungan.
CH. 10
PENGELOLAAN KEUANGAN
10.1Anggaran Operasi dan anggaran Modal
Untuk menyiapkan laporan laba rugi pro forma, pada
awalnya entrepreneur harus mempersiapkan anggaran
operasi dan modal terlebih dahulu (Hisrich, Peter &
Shepaherd, 2008).
Untuk menyusun laporan laba rugi proforma, terlebih
dulu perlu menyusun anggaran: penjualan, persediaan
awal dan akhir barang jadi, produksi, bahan baku, TKL,
overhead pabrik, persediaan bahan baku awal dan
akhir, persediaan barang dalam proses awal dan akhir,
anggaran operasi. Sedangkan untuk menyusun laporan
neraca proforma memerlukan anggaran: kas, pihutang,
persediaan, anggaran modal, pembelian barang secara
kredit, anggaran gaji, dan anggaran mengenai akun-
akun lain yang ada di neraca.
Tabel 10.1 Contoh Anggaran Produksi Untuk 3
bulan Pertama (dalam jutaan unit)
Ilustrasi Anggaran Produksi untuk Tiga Bulan
Pertama (dalam jutaan unit)
Januari Pebruari Maret
Proyeksi Penjualan 51 61 71

Persediaan akhir 4 3 7
yang diinginkan

Barang tersedia dijual 55 64 78

Persediaan awal 0 4 3

Total produksi yang 55 60 75


dibutuhkan
Tabel 10.2 Contoh Anggaran Operasi Untuk 3
bulan Pertama (dalam jutaan unit)

Ilustrasi Anggaran Operasi untuk Tiga Bulan Pertama


(dalam jutaan Rupiah)
Biaya-biaya Januari Pebruari Maret

Sewa 11 11 13

Utilitas 4 4 4

Gaji 13 13 16

Depresiasi 6 6 6

Asuransi 3 3 3

Iklan 13 13 19

Katalog 4 5 9

Total biaya operasi 54 55 70


10.2 Laporan Laba Rugi Proforma (Diadaptasi dari Hisrich et.al, 2008:279).

Tabel 10.3 Laqporan Laba Rugi Proforma, untuk tahun Pertama berdasarkan Bulan (dalam jutaan Rupiah)
Jul Aug Sep Okt Nov Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun
Penjualan 41,0 51,0 61,0 81,0 81,0 81,0 91,0 96,0 96,0 101,0 111,0
HPP 27,0 35,0 41,0 55,0
Laba kotor 14,0 16,0 20,0 26,0
Biaya operasi
Bi. Penjualan 3,0 4,1 14,6 6,0
Iklan 1,5 1,8 1,9 2,5
Gaji dan upah 6,5 6,5 6,8 6,8
Peralatan 0,6 0,6 0,7 0,8

Sewa 2,0 2,0 2,0 2,0


Utilitas 0,3 0,3 0,4 0,6
Asuransi 0,2 0,2 0,2 0,3
Pajak 1,1 1,1 1,2 1,2
Bunga 1,2 1,2 1,2 1,2
Depresiasi 3,3 3,3 3,3 3,3
Lain-lain 0,1 0,1 0,1 0,1
Total biaya operasi 19,8 21,1 22,4 24,5
Laba (rugi) sebelum pajak (5,8) (5,2) (2,4) 1,5

Pajak (40%) 0,0 0,0 0,0 0,6


 Tabel 10.4 Contoh Laporan laba Rugi Proforma PT AA, untuk 3 Tahun (dalam jutaan Rupiah).

Laporan laba Rugi Proforma PT AA, untuk 3 Tahun (dalam jutaan Rupiah)
Persentase Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3
Penjualan 100 1.007 1.462 2.262
HPP 65,2 657 953,2 1.474,8
Laba kotor 34,8 350 508,8 787,2
Biaya operasi
Bi. Penjualan 7,9 79,6 115,5
Iklan 3,7 37,7 54,1
Gaji dan upah 9,1 92,0 133,0
Peralatan 1,1 11,3 16,1
Sewa 2,6 26,0 38,0
Utilitas 0,7 7,5 10,2
Asuransi 0,4 3,8 58,8
Pajak 1,7 17,4 24,9
Bunga 1,6 15,9 23,4
Depresiasi 39,6 39,6 39,6
Lain-lain 0,2 1,7 2,9
Total biaya operasi 33,0 332,5 463,5
Laba (rugi) sebelum 1,8 17,5 45,3
pajak
Pajak 1,2 12,36 18,12
10.3 Arus Kas Proforma
Arus kas berbeda dengan laba. Arus kas diperoleh dari
hasil perbedaan antara kas yang sebenarnya diterima
dengan kas yang sebenarnya dikeluarkan, sementara
laba diperoleh dari hasil penjualan dikurangi dengan
biaya-biaya yang terjadi.

10.4 Neraca Proforma


Berisi data mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas yang
dimiliki. Neraca proforma menggambarkan keadaan
bisnis pada waktu tertentu bukan pada periode
tertentu, biasanya di akhir tahun. Laporan laba rugi
proforma dan arus kas proforma diperlukan dalam
pemebntukan neraca proforma.
Neraca Proforma PT AA, 30 Juni 20xx (dalam ribuan Rupiah)
Aset
Harta lancar
Kas 60.400
Piutang 36.000
Persediaan 21.650
Total harta lancar 118.050
Harta tetap
Mesin 240.000
Depresiasi (39.600)
Total harta tetap 200.400
Total harta 318.450
Kewajiban dan Ekuitas
Hutang lancar
Hutang usaha 29.700
Akrual 19.800
Total hutang lancar 49.500
Hutang jangka panjang
Hutang bank 209.810
Total kewajiban 259.310
Ekuitas
Saham biasa 54.000
Laba ditahan 5.140
Total ekuitas 59.140
Total kewajiban dan ekuitas 318.450
 10.5 Analisis Break Even
Analisis yang mempelajari hubungan cost, volume dan profit,
serung disebut CVP Analysis atau analisis break even.

BE (Q) = TFC/ SP-VC

Dimana:
BE(Q) = volume titik impas
TFC = total biaya tetap
SP = harga jual
VC = biaya variabel
Contoh:
PT ABC memiliki data sebagai berikut: total biaya tetap Rp 300
juta, biaya variabel per unit Rp 10.000 dan harga jual per unit Rp
20.000. Maka BE (Q) = 300 juta/ 20.000-10.000 = 30.000 unit.
Jika penjualan PT ABC 30.000 unit dalam keadaan impas, jika
penjualan di bawah 30.000 unit akan menderita rugi dan jika
penjualan di atas 30.000 unit akan memperoleh laba.
 Contoh: Grafik break even
TR, TVC, TFC, TC (Rp juta)

TR

TC

600

BEP

300 FC

.
30.000 Sales (unit)

Anda mungkin juga menyukai