Gangguan Sytem Ginjal
Gangguan Sytem Ginjal
Penyebab Insiden
Glomerulonefritis 10%
Nefritis Interstitialis 4%
Neoplasma 2%
Tidak diketahui 4%
Penyakit lain 4%
KLASIFIKASI
GLOMERULONEFRITIS AKUT
Jarang dijumpai
pada wanita hamil
Penyakit ini dapat
timbul setiap saat
dalam kehamilan
dan pada penderita
nefritis dapat menjadi
hamil.
Penyebab :
Streptokokus ß-
hemolitikus tipe A.
Riwayat infeksi
streptokokus : ISPA,
tonsilitis, karies
Gambaran klinis : TRIAS Hematuria, Edema
dan Hipertensi. Sindroma ditambah dengan
oliguria, anuria, nyeri kepala, kelainan visus.
Jika dideteksi pada trimester III harus
dibedakan dengan preeklampsi dan
eklampsi.
Pemeriksaan urin : proteinuria, eritrosit dan
silinder hialin, silinder korel, silinder eritrosit.
Terapi : istirahat baring, pengendalian
hipertensi, keseimbangan cairan elektrolit.
Antibiotik : penisilin.
GLOMERULONEFRITIS KRONIK
Penyakit ini adalah menahun, karena itu
wanita sebelum hamil telah menderitanya.
Pada pemeriksaan awal kehamilan telah
dijumpai pada urin : proteinuria, sedimen
mengandung banyak lekosit.
Pada pemeriksaan dijumpai pula hipertensi.
Bila disertai edema keadaan ini disebut
preeklampsi tidak murni (superimposed pre
eclampsia).
Penampilan penyakit ini ada 4 macam :
1. Hanya terdapat proteinuria menetap
dengan atau tanpa kelainan sedimen
2. Dapat menjadi jelas sebagai sindroma
nefrotik
3. Dalam bentuk akut seperti pada
glomerulonefritis akut
4. Gagal ginjal sebagai penjelmaan pertama
Keempatnya dapat menimbulkan
gejala insufisiensi ginjal dan penyakit
kardiovaskular hipertensif.
Pengaruh terhadap kehamilan dan
persalinan :
Terhadap kehamilan dapat terjadi abortus, partus prematurus dan
kematian janin dalam kandungan (IUFD)
Dalam persalinan : seperti menghadapi pre eklampsi. Kala II diperpendek
dengan bantuan ekstraksi vakum atau forseps bila anak hidup dan
embriotomi bila mati.
• Prognosis ibu dan janin tergantung pada fungsi ginjal dan derajat hipertensi.
SINDROMA NEFROTIK
Merupakan suatu kumpulan gejala yang
terdiri dari edema, proteinuria (lebih dari 5
gr sehari), hipoalbuminemia, dan
hiperkolesterolemia.
Sering disertai glomerulonefritis kronik.
Apabila kehamilan disertai sindroma
nefrotik, maka pengobatan serta prognosis
ibu dan anak bergantung pada faktor
penyebabnya dan beratnya insufisiensi
ginjal.
Komplikasi aborsi spontan, pertumbuhan
janin terhambat dan kelahiran prematur.
Pengobatan
1. Cari penyebabnya dan obati sesuai
dengan penyebab
2. Berikan diet tinggi protein
3. Antibiotika untuk mencegah infeksi
4. Berikan heparin untuk mencegah
terjadinya trombo-embolisme, terutama
dalam nifas
5. Kortikosteroid dosis tinggi
GAGAL GINJAL MENDADAK DALAM
KEHAMILAN
Gagal ginjal akut (acute renal failure)
merupakan komplikasi yang sangat gawat
dalam kehamilan dan nifas karena dapat
menimbulkan kematian atau kerusakan
fungsi ginjal yang tidak bisa sembuh lagi.
Mengalami penurunan fungsi ginjal secara
nyata, ditandai dengan jumlah urin yang
keluar kurang dari 400ml/24jam atau kurang
dari 20ml/jam.
Gagal ginjal akut pada perempuan hamil
biasanya merupakan akibat dari rendahnya
aliran darah ke korteks ginjal.
60% hipoperfusi disebabkan oleh eklampsia.
Penyebab khusus pada kehamilan
preeklampsia, eklampsia, sindroma HELLP,
penyakit hati berlemak akut pada
kehamilan dan gagal ginjal akut pasca
persalinan.
Penderita GGA ini sering dijumpai pada usia
kehamilan 12-18minggu. Kehamilan muda,
sering diakibatkan oleh abortus septik.
Penderita dapat meninggal dalam waktu
14 hari setelah timbulnya anuria.
Risiko janin prematuritas dan dehidrasi
pada neonatus.
Gagal ginjal dalam kehamilan ini dapat
dicegah bila dilakukan :
1. Penangan kehamilan dan persalinan
dengan baik
2. Perdarahan, syok, dan infeksi segera
diatasi atau diobati dengan baik;
3. Pemberian transfusi darah dengan hati-
hati.
GINJAL POLIKISTIK
Ginjal polikistik merupakan kelainan
bawaan (herediter).
Kehamilan umunya tidak mempengaruhi
perkembangan pembentukan kista pada
ginjal, begitu pula sebaliknya.
Akan tetapi bila fungsi ginjal kurang baik,
maka kehamilan akan memperberat atau
merusak fungsinya.
Sebaiknya wanita yang telah mempunyai
kelainan sebaiknya tidak hamil karena
kemungkinan timbul komplikasi akibat
kehamilan tinggi.
TUBERKULOSIS GINJAL
Jarang dijumpai
Penanganan tuberkulosis ginjal pada kehamilan :
1. Konservatif, dengan mengobati gejala yang timbul
sampai akhir kehamilan.
2. Paliatif, dengan melakukan terminasi kehamilan bertujuan
untuk mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh proses
tuberkulosis.
3. Radikal, yang terdiri atas nefroktomi atau kombinasi aborsi
dan nefrektomi.
4. Nefrektomi merupakan pilihan apabila tuberculosis hanya
terjadi pada 1 ginjal.
5. Tindakan ini diperlukan pada 69% kasus tuberculosis ginjal
dengan eksaserbasi akut pada kehamilan. Aborsi tidak
menghentikan proses tuberkulosis.
KEHAMILAN PASCA NEFREKTOMI
Jenis obat pilihan pertama yang dapat di konsumsi ibu hamil pada
penyakit CKD?
Penyebab CKD di amerika serikat yang tertinggi adalah?
Komplikasi CKD berdasarkar GFR <30 ml/menit/1.73 teringgi adalah?