KELOMPOK 3 2. Bekti Dinasari 3. Maulydia Ayu Ningrum 1814071035 1814071015 TEP A 4. Nsya Afra Rosalifa 5. Sekar Kinanti` 1814071059 1814071047 Klasifikasi Ikim Menurut Oldemen Pengertian Iklim Oldeman Iklim Oldeman merupakan klasifikasi iklim yang didasarkan pada kriteria bulan- bulan basah dan bulan- bulan kering (bulan turun hujan) secara berturut- turut. Klasifikasi iklim oldeman ini tergolong klasifikasi yang baru di Indonesia, bahkan di beberapa hal masih memerlukan diskusi mengenai batasan atau kriteria yang digunakan. namun klasifikasi ini tetap berguna untuk keperluan praktis klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan Indonesia. Oldeman membuat sisutem baru di dalam pengklasifikasian iklim yang dihubungkan dengan pertanian menggunakan unsur iklim hujan. Pengklasifikasian Iklim Oldeman Iklim oldeman merupakan iklim yang digunakan untuk tanaman pangan atau pertanian di Indonesia. Pengklasifikasian iklim oldeman ini didasarkan pada kriterian bulan- bulan basah dan juga bulan- bulan kering menurut iklim hujan. Kriteria dalam klasifikasi iklim ini didasarkan pada perhitungan Bulan Basah (BB), Bulan Lembab (BL), dan Bulan Kering (BK) dengan batasan memperhatikan peluang hujan, hujan efektif dan kebutuhan air tanaman. 1. Bulan Basah (BB), merupakan bulan dengan rata- rata curah hujan lebih dari 200 mm 2. Bulan Lembab (BL), merupakan buloan dengan rata- rata curah hujan 100 hingga 200 mm 3. Bulan Kering (BK), merupakan bulan dengan rata- rata curah hujan kurang dari 100 mm Kemudian dalam mengklasifikasikan iklim oldeman menggunakan ketentuan penjang periode bulan basah dan bulan kering berturut- turut. Tipe pengklasifikasin iklim oldeman ini ada 5 macam (didasarkan pada bulan basah berturut- turut), sementara sub divisinya dibagi menjadi empat macam (didasarkan bulan kering berturut- turut). Pengklasifikasian iklim oleh Oldeman ini dibagi menjadi 5 kategori. Kategori- kategori iklim Oldeman antara lain sebagai berikut: 1. Tipe A, bulan- bulan basah secara berturut- turut lebih dari 9 bulan 2. Tipe B, bulan- bulan basah secara berturut- turut antara 7 sampai 9 bulan 3. Tipe C, bulan- bulan basah secara berturut- turut antara 5 sampai 6 bulan 4. Tipe D, bulan- bulan basah secara berturut- turut antara 3 sampai 4 bulan 5. Tipe E, bulan- bulan basah secara berturut- turut kurang dari 3 bulan C1 Budidaya padi sekali dan palawija dua kali dalam satu tahun. C2, C3, C4 A1, A2 Berdasar pada kriteria tersebut. Maka kita Tanam padi Sesuai sekali dan palawija untuk duapadi budidaya kali setahun. Namun terus-menerus namun dapat membuat tanam palawija klasifikasi kedua harus tipe iklim hati-hatikarena Oldeman karena jatuh di fluks matahari produksi agak rendah kerapatan untuk musim suatu daerah tertentu yang memiliki kering. rendah sepanjang tahun. cukup D1 banyak B1pos hujan. Sementara itu data Tanam yang padi Sesuai digunakan umur pendek adalah untukdata satucurah tanamankalipadi denganteruspanen hujan yangdengan menerus tinggi biasanya bulanan selama karena min 10 perencanaankerapatan tahun fluks matahari atau awam musim lebih tanamyang tinggi. yang baik. Produksi D2, D3, D4 maksimal jika dilakukan di musim kemarau. diperoleh dari jumlah pos hujan yang Memungkinkan B2 untuk satu kali padi dan satu kali tanam selanjutnya. Lebih lanjut, palawija, tergantung dari iklim ini kestabilan irigasi. Dapat dibudidayakan padi dua kali setahun dengan dikelompokkan E menjadi 17 wilayah varitas umur pendek dan musim kering pendek untuk Agroklimat Wilayah iniOldeman umumnya mulaitandus, palawija. kering dari A1 sampaibisa mungkin E4untuk palawija sekali dan itu pun tergantung dari adanya hujan.