Anda di halaman 1dari 13

Pengolahan

Keramik
Pemilihan Bahan Baku Pembentuk Keramik
Pemilihan Bahan Baku Pembentuk
1.Bahan plastis

1.
Keramik
Bahan baku ini berupa tanah liat(lempung) dengan kandungan mineral.berupa silikat, Mg,
Fe, mineral yang bersifat kapur dan alkalis.
Bahan plastis
Bahan baku ini berupa tanah liat(lempung) dengan kandungan mineral.berupa silikat, Mg,
2.
Fe,Bahan
mineralpelebur (Fondant)
yang bersifat kapur dan alkalis.
Bahan ini berupa feldspar dengan kandungan alumina silikat alkali beraneka ragam. Terdiri
2. Bahan pelebur (Fondant)
dari : orthose, albite, anorthite.
Bahan ini berupa feldspar dengan kandungan alumina silikat alkali beraneka ragam. Terdiri
dari : orthose,
3. Bahan albite, anorthite.
penghilang Lemak
Bahan
3. Bahanini berupa bahan
penghilang Lemak baku yang mudah dihaluskan dan koefisien penyusutannya
sangat rendah. Biasanya bahan baku ini berguna untuk menutupi kekurangan-kekurangan
Bahan ini berupa bahan baku yang mudah dihaluskan dan koefisien penyusutannya sangat
yang terjadi
rendah. karena
Biasanya plastisitas
bahan baku ini yang eksresif
berguna untukdari tanahkekurangan-kekurangan
menutupi liat. yang
terjadi karena plastisitas yang eksresif dari tanah liat.
4. Bahan Tahan Panas
Bahan ini terdiri dari bahan baku yang menggandung Mg dan Silika Aluminium
Proses Pembuatan Keramik

Pemilihan Pencampuran Pembentukan


Pembutiran
bahan baku bahan (pencetakan)

Pendinginan atau Penimbangan


penahanan Pembakaran Pengeringan
(massa kering

Penimbangan
massa setelah Pengujian
dibakar
Pembutiran

Tujuan dari pembutiran adalah untuk memisahkan material dengan


ukuran yang tidak sama menjadi seragam. Dalam arti pembutiran ini
membuat bahan baku yang tadinya memiliki ukuran butir yang tidak
sama menjadi sama besar. Ukuran butir biasanya menggunakan
ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 – 100 mesh.
PENCAMPURAN BAHAN

Pencampuran bertujuan untuk mendapatkan campuran bahan


yang homogen/seragam. Pencampuran dapat dilakukan dengan
cara manual maupun masinal dengan blunger maupun mixer.
Pembentukan (pencetakan)

Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah


liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki
 Die Pressing
 Rubber mold pressing
 Extursion molding
 Slip casting
 Injecion molding
Pengeringan
Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan
keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi tiga proses penting :
1. Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya
partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti.
2. Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut
3. Air yang terserap pada permukaan partikel hilang.
Penimbangan (massa kering)
Kegunaan dari proses penimbangan ini adalah untuk mengetahui besar nya
massa kering sampel keramik yang selanjutnya nanti akan di bandingkan dengan
besarnya massa keramik setelah dibakar.
Pembakaran

Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi.


Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran:
suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang
terlibat. Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa
reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang
berat (weight loss).
Umumnya padatan keramik sebelum dibakar terdiri dari grain-grain
yang dipisahkan oleh porositas (25%-60%), tergantung dari bahan-
bahan dan metode pembentukkannya untuk memaksimalkan sifat-
sifat seperti: kekerasan, konduktivitas thermal, dll. Proses pembakaran
keramik 700 0 0 C – 1800 C, tujuannya untuk mengumpulkan partikel-
partikel menjadi massa yang koheren, menghilangkan porositas.
Pendinginan

Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghindari terjadinya degradasi
partikel-partikel dari luar yang akan mengganggu keramik yang telah dibuat.
Pendinginan dilakukan secara lambat, hal ini perlu dilakukan karena pendinginan
yang terlalu cepat dapat mengakibatkan keramik menjadi tidak bagus.
Penimbangan massa setelah dibakar

Kegunaan dari proses penimbangan ini adalah untuk mengetahui besar nya
massa keramik setelah dibakar yang selanjutnya nanti akan di bandingkan
dengan besarnya massa keramik sebelum dibakar.
PENGUJIAN

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap


keramik yang telah dibuat. Kegunaan dari pengujian ini adalah
agar kita dapat melihat sifat fisis dan mekanik dari keramik yang
telah dibuat.
VIDEO PROSES PEMBUATAN KERAMIK

Anda mungkin juga menyukai