Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN

INTERVENSI
PADA KEK
Agenda Materi
01 Diagnosa Masalah

02 Sasaran Spesifik

03 Tujuan Intervensi

04 Program Implementasi

05 Evaluasi
DEFINISI KEK

Kekurangan energi kronik (KEK) adalah keadaan


dimana seseorang menderita kekurangan makanan
yang berlangsung dalam jangka waktu lama atau
menahun yang mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan dengan tanda-tanda atau gejala antara
lain badan lemah dan muka pucat (James et al 1988
dalam Podja dan Kelley, 2000; Depkes 1995).
SIAPA YANG
MENGALAMI
KEK

Kekurangan energi kronis (KEK)


pada umumnya dialami oleh Wanita
Usia Subur dengan rentangan umur
15-45 tahun. Golongan wanita usia
subur khususnya pada ibu hamil.
MENGIDENTIFIKASI MASALAH KEK

Pengukuran Lingkar Lengan Atas sebagai Indikator

Seseorang yang mempunyai lingkar lengan


atas (LILA) yang kurang dari 23,5 cm dapat
dikatakan ia mengalami kekurangan gizi
kronis. Ambang batas LILA WUS engan
resiko KEK adalah 23,5 cm.
Apabila LILA kurang dari 23,5 cm artinya
wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan
diperkirakan akan melahirkan BBLR
(Supriasa, 2002).
PREVALENSI
KASUS KEK
Berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) WUS KEK Hamil 24,2%
tahun 2013 lalu mencatat
prevalensi WUS KEK Hamil WUS KEK Tidak Hamil 20,8%
dan WUS KEK Tidak Hamil

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan


Dasar (Riskesdas) tahun 2018 lalu
mencatat prevalensi WUS KEK
Hamil dan WUS KEK Tidak Hamil
WUS KEK Hamil 17,3%

WUS KEK Tidak Hamil 14,5%


LOKASI
Masalah Kekurangan Energi Kronis
biasanya sering terjadi di daerah
pedesaan. Hal ini di pengaruhi oleh
ketersediaan pangan didesa terbatas,
tingkat pendapatan yang masih
rendah, tingkat pengetahuan warga
pedesaan masih kurang memahami
tentang gizi, status ekonomi yang
rendah, tingkat pendidikan.
PENYEBAB KEK

Jumlah asupan makanan

Beban kerja/Aktifitas

Penyakit /infeksi

Pengetahuan tentang Gizi

Pendapatan keluarga

Usia ibu hamil


SASARAN SPESIFIK
TUJUAN PERBAIKAN KEK SASARAN
1. Agar semua ibu hamil KEK
Sasaran masalah kekurangan energi kronis
mendapatkan pengobatan dan
penangan yang tepat terhadap (KEK) ini yaitu wanita usia subur usia 15-45
gangguan kesehatan pada ibu tahun khususnya pada kelompok golongan
hamil yang mengalami KEK rawan yakni ibu hamil.
.
2. Agar semua ibu hamil KEK
mengalami peningkatan status
gizi
3. Sebagai pencegahan terhadap
penyakit dan komplikasinya
akibat KEK melalui penyuluhan Apakah tujuan dapat terukur secara
kesehatan dan konseling gizi.
kuantitatif/ penurunan penderita?
Konseling gizi ini dilakukan
dengan tujuan membantu ibu Untuk menurunkan persentase penderita KEK yang diketahui
hamil KEK dalam memperbaiki berdasarkan Riskesdas tahun 2018 mencatat bahwa di Indonesia
status gizinya melalui penyediaan prevalensi WUS KEK hamil di Indonesia sebesar 17,3%.
makanan yang optimal agar Maka setelah dilakukannya tujuan perbaikan yang diuraikan diatas
tercapai berat badan standar
diharapkan mampu menurunkan persentase ibu hamil KEK di Indonesia.
TUJUAN INTERVENSI
PEMANTAUAN BB & LiLA

MELAKUKAN KONSELING KESADARAN GIZI

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT)


Lembaga yang bertanggung jawab terhadap
intervensi masalah KEK Pelaksanaan Intervensi KEK
Kementerian Kesehatan melakukan koordinasi
dengan Dinas Kesehatan Provinsi dengan Pemantauan BB ini dilakukan setiap
bulan, LiLA diukur pada saat pertama kali
pemantauan dan evaluasi serta pengendalian
kegiatan penanggulanagn KEK 01 setelah dilakukan intervensi selama 3
bulan
Program Pemberian Makanan Tambahan
(PMT), dilakukan selama 90 hari dan
evaluasi setiap bulan dengan melihat
02 pertambahan berat badan dan LiLA,
Hubungan Antar Lembaga 04 sehingga status gizi ibu menjadi normal.
Dapat dilakukan dengan cara
melakukan rujukan ke petugas tenaga Bentuk dan Mekanisme Lokasi
gizi serta berkolaborasi untuk Pembiayaan
membantu memonitoring serta 03 Untuk menanggulangi masalah KEK pemerintah
mengevaluasi asupan pemberian khususnya Kementerian Kesehatan meluncurkan
makanan dan kenaikan berat badan. program Bantuan Operasional Kesehatan BOK ke
seluruh Puskesmas.
Penyebab kegagalan
Penyebab kegagalan yaitu
kurangnya asupan gizi yang
Keuntungan Evaluasi Sejauh mana intervensi
cukup pada ibu hamil serta
Untuk mengetahui tingkat kurangnya kesadaran dapat berhasil
keberhasilan dan mengkonsumi PMT sesuai Intervensi dapat berhasil
kemajuan status gizi ibu kebutuhan. apabila telah tercapai dan
hamil yang mengalami sesuai dengan apa yang
KEK. telah direncanakan.

Pengaruh secara fisik dan


tingkah laku sasaran
Kebutuhan spesifik dari konsumen Pengaruh secara fisik yaitu ibu hamil
Kebutuhan spesifik yang KEK mengalami peningkatan status
dibutuhkan oleh ibu hamil KEK EVALUASI gizi, sedangkan secara tingkah laku
yaitu adanya program PMT bagi ibu yaitu perilaku ibu hamil yang KEK
hamil yang bertujuan untuk menjadi sadar akan makanan yang
menambah asupan gizi ibu hamil sehat dan asupan yang cukup serta
sehingga kebutuhan gizi ibu hamil mampu menerapkannya.
dapat terpenuhi
ANY QUESTIONS
??

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai