Anda di halaman 1dari 11

Wirausaha Pengawetan

Bahan Nabati dan Hewani


Subtitle
Pengertian
› Bahan pangan nabati adalah bahan pangan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan
› Bahan pangan hewani adalah bahan pangan yang berasal
dari hewan
Bahan pangan nabati dan hewani
Contoh bahan nabati Contoh bahan hewani
Perbedaan bahan nabati dan hewani
Bahan Hewani Bahan Nabati
Umumnya mudah rusak (daya awet Umumnya daya awet tinggi
rendah)
Umumnya bersifat lunak, dak tahan Tak demikian pada beberapa
tekanan & hantaman bahan nabati
Sifat bahan sangat spesik & sangat sukar Meskipun sifat setiap bahan spesifik,
digeneralisasi tetapi masih bias dicari sifat-sifat
umumnya
Umumnya merupakan sumber protein & Selain sebagai sumber protein & lemak,
lemak juga banyak berperan sebagai sumber
karbohidrat, mineral dan vitamin
Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani
› Tujuannya adalah untuk mempertahankan mutu bahan
pangan baik nabati maupun hewani setelah pemanenan
› Proses pengawetan adalah suatu cara untuk menjadikan
hasil peternakan dan pertanian yang awalnya bersifat
mudah rusak menjadi produk makanan atau minuman
(pangan) yang lebih awet dengan sebisa mungkin tetap
mempertahankan sifat fisik (tekstur, warna) dan zat
gizinya.
Penyebab kerusakan bahan pangan
a) Pertumbuhan dan aktivitas mikroba, yaitu bakteri, khamir,
dan kapang,
b) Aktivitas enzim-enzim di dalam bahan pangan,
c) Serangga, parasit dan tikus,
d) Suhu termasuk suhu pemanasan dan pendinginan, dan
e) Kadar air, udara terutama oksigen; sinar dan jangka
waktu penyimpanan.
Tugas 1
Kerusakan Pangan tanpa Pengawetan
Siswa akan melakukan pengamatan terhadap kerusakan
yang akan terjadi pada beberapa bahan pangan yang
dibiarkan tanpa upaya pengawetan.
Tujuan:
› Siswa dapat mengetahui faktor-faktor penyebab
kerusakan pangan
Alat:
1. Wadah
- Dua (2) buah untuk singkong dan tapioka
- Enam (6) buah untuk tahu
- Enam (6) buah untuk roti
- Dua (2) buah untuk apel
2. Pisau
3. Kulkas

Bahan:
- Satu potong singkong segar (+ 10 cm panjang, sudah dikupas)
- Lima (5) sendok makan tapioka
- Enam (6) potong tahu
- Enam (6) potong roti tawar
- Dua (2) buah apel
Langkah Kerja:
A. Pengamatan Singkong dan Tapioka
1. Siapkan singkong dan tapioka.
2. Letakkan singkong dan tapioka pada dua wadah yang terpisah.
3. Amati setiap hari selama 4 hari dan catat/rekam kerusakan apa yang
terjadi baik dalam tulisan maupun gambar.

B. Pengamatan Tahu
1. Siapkan tahu dan wadah
2. Letakkan setiap potong tahu pada 6 wadah yang terpisah.
3. Simpan tiga wadah di suhu ruang dan tiga wadah lagi di lemari
pendingin (suhu 2- 8 0C).
4. Amati setiap hari selama 4 hari dan catat/rekam kerusakan apa
yang terjadi baik dalam tulisan maupun gambar.
C. Pengamatan Roti Tawar
1. Siapkan roti tawar dan wadah
2. Letakkan setiap potong roti tawar pada 6 wadah yang terpisah.
3. Simpan tiga wadah di suhu ruang dan tiga wadah lagi di lemari pendingin
(suhu 2- 8 0C).
4. Amati setiap hari selama 7 hari dan catat/rekam kerusakan apa yang
terjadi baik.

D. Pengamatan Apel
1. Siapkan apel dan wadah.
2. Kupas 2 buah apel.
3. Letakkan buah apel yang sudah dikupas pada dua wadah yang terpisah.
4. Simpan satu wadah di suhu ruang dan satu wadah lagi di lemari
pendingin (suhu 2- 8 0C).
5. Amati setiap hari selama 5 hari dan catat/rekam kerusakan apa yang
terjadi baik dalam bentuk tulisan maupun gambar.

Anda mungkin juga menyukai