Anda di halaman 1dari 31

PAPARAN ASOSIASI JASA KONSULTANSI PROVINSI

LAMPUNG
Disampaikan oleh :
INKINDO dan PERKINDO

Bandar Lampung, 1 Maret 2019


1. Membahas Program Pembinaan Jasa Konstruksi di Provinsi
Lampung Tahun Anggaran 2019
2. Membahas Pedoman Pelaksanaan Jasa Konsultansi di
Provinsi Lampung

1
JASA KONSULTANSI

1. Jasa Konsultansi meliputi Jasa Konsultansi Konstruksi dan Non Konstruksi


yang selanjutnya disebut Jasa Konsultansi.
2. Jasa Konsultansi adalah layanan keseluruhan atau sebagian yang meliputi
pengkajian, perencanaan, pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan
konstruksi suatu bangunan (PERUBAHAN PERMEN PU NO.07/PRT/M/2011 Jo
PERMEN PUPR31/PRT/M/2015)
3. Sifat Usaha Jasa Konsultansi meliputi:
a. Umum
 Pengkajian;
 Perencanaan;
 Perancangan;
 Pengawasan; dan/atau
 Manajemen penyelenggaraan konstruksi

b. Spesialis
 Survei;
 Pengujian teknis; dan/atau
 Analisis.

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 2


REGULASI TERKAIT JASA KONSULTANSI

1 UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI

2 PP NOMOR 29 TAHUN 2000 Jo PP NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI

PERATURAN
PERUNDANG- 3 PERPRES 16 TAHUN 2018 TENTANG PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH

UNDANGAN
TERKAIT 4 PERATURAN MENTERI PU NOMOR 07/PRT/M/2011 Jo PERMEN PUPR 31/PRT/M/2015 TENTANG STANDAR
DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTANSI *

5 PERATURAN MENTERI PUPR NOMOR 19/PRT/M/2017 TENTANG STANDAR REMUNERASI MINIMAL TENAGA
KERJA KONSTRUKSI PADA JENJANG JABATAN AHLI UNTUK LAYANAN JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI

6 KEPUTUSAN MENTERI PUPR NOMOR 897/KPTS/M/2017 TENTANG BESARAN REMUNERASI MINIMAL TENAGA
KERJA KONSTRUKSI PADA JENJANG JABATAN AHLI UNTUK LAYANAN JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI

* Sedang Proses Revisi


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 3
KOMPARASI SYARAT KUALIFIAKSI ADMINISTRASI & TEKNIS BADAN USAHA
PADA PENGADAAN JASA KONSULTANSI

URAIAN PERMEN 31/2015 SE NO. 10/2018

Kecil (Maksimal 1 M)
SEGMENTASI Kecil (maks 750 juta)
Menengah (1 M – 2,5 M)
PEMAKETAN Non Kecil (diatas 750 juta)
Besar (diatas 2,5 M)

KSO dapat dilakukan antar penyedia dengan


ketentuan:
• Lead - Anggota memiliki kualifikasi yang sama
PENGATURAN
-N/A- dan/atau
KERJASAMA OPERASI
• Lead - Anggota memiliki kualifikasi 1 tingkat
dibawahnya
(Besar-Menengah, Menengah-Kecil)

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 4


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 5
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 6
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 7
Kontrak Lumsum Kontrak Waktu Penugasan

• Kontrak yang didasarkan atas • Kontrak yang didasarkan atas unsur personel dan
produk/keluaran (output based); nonpersonel (input based);
• ruang lingkup kemungkinan kecil • waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
berubah; pekerjaan belum bisa dipastikan;
• KAK lengkap dan akurat disertai • KAK menyesuaikan kebutuhan pekerjaan dan kondisi
dengan kebutuhan minimal tenaga lapangan;
ahli; • Cara pembayaran hasil pekerjaan dilakukan dengan
ketentuan:
• Cara pembayaran hasil pekerjaan
dilakukan berdasarkan tercapainya • pembayaran biaya personel dilakukan dengan
tahapan produk/keluaran yang remunerasi sesuai dengan daftar kuantitas dan
dicantumkan dalam Kontrak tanpa harga berdasarkan volume penugasan aktual
rincian biaya personel dan biaya dan ketentuan dalam Kontrak; dan
nonpersonel. • pembayaran biaya nonpersonel dilakukan sesuai
dengan daftar kuantitas dan harga berdasarkan
pelaksanaan aktual dan ketentuan dalam
Kontrak.

8 JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019


DIREKTORAT 8
Lampiran SE

Ketentuan
• Jika menawarkan personil yang sama untuk beberapa paket
pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada
1 (satu) paket pekerjaan dengan cara melakukan klarifikasi untuk
menentukan personil tersebut akan ditempatkan, sedangkan untuk
paket pekerjaan lainnya personil dinyatakan tidak ada dan
dinyatakan gugur.
Pengecualian
• (untuk Jasa Konsultansi) menggunakan kontrak lump sum (paling
banyak tiga paket) atau bagian lump sum pada kontrak gabungan
lump sum dan harga satuan atau untuk kontrak harga satuan
dengan personil yang diusulkan penugasannya tidak tumpang tindih
(overlap).

DIREKTORAT9JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 9


REMUNERASI (BIAYA TENAGA AHLI)

1. Jasa Konsultansi meliputi Jasa Konsultansi Konstruksi dan Non Konstruksi


yang selanjutnya disebut Jasa Konsultansi.
2. Jasa Konsultansi adalah layanan keseluruhan atau sebagian yang meliputi
pengkajian, perencanaan, pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan
konstruksi suatu bangunan (PERUBAHAN PERMEN PU NO.07/PRT/M/2011 Jo
PERMEN PUPR31/PRT/M/2015)
3. Sifat Usaha Jasa Konsultansi meliputi:
a. Umum
 Pengkajian;
 Perencanaan;
 Perancangan;
 Pengawasan; dan/atau
 Manajemen penyelenggaraan konstruksi

b. Spesialis
 Survei;
 Pengujian teknis; dan/atau
 Analisis.
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 10
PERMEN PUPR NOMOR 19/2017
KOMPONEN STANDAR REMUNERASI MINIMAL
• tunjangan tetap, meliputi cuti
tahunan, THR, tunjangan kesehatan,
• upah pokok yang asuransi kesehatan, asuransi
dibayarkan kecelakaan, biaya pendidikan,
dan/atau biaya pelatihan.
• tunjangan tidak tetap, meliputi cuti
melahirkan, tunjangan melahirkan,
Gaji dasar tunjangan kematian, tunjangan
Beban biaya makan, tunjangan lembur, asuransi
(basic salary)
sosial (social profesi, dan/atau bonus tahunan.
termasuk
charge)
PPh-21

Beban biaya
umum Keuntungan
(overhead (profit/fee)
cost)
• biaya tidak langsung yang dikeluarkan untuk • total penerimaan yang diperoleh
mendukung terwujudnya pekerjaan (kegiatan penyedia jasa atas pelaksanaan
pekerjaan) yang bersangkutan, atau biaya yang pekerjaan Layanan Jasa Konsultansi
diperhitungkan sebagai biaya operasional, Konstruksi dikurangi dengan total
meliputi biaya operasional kantor, biaya biaya layanan yang dikeluarkan dan
pertemuanf rapat, dan/atau biaya Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
keselamatan dan kesehatan kerja.

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 11


PERMEN PUPR NOMOR 19/2017

INDEKS STANDAR REMUNERASI MINIMAL PER PROVINSI

Besaran remunerasi minimal ditetapkan dengan menjadikan Provinsi DKI Jakarta sebagai
benchmark. Untuk provinsi lainnya, dihitung dengan mengalikan besaran remunerasi di Provinsi
DKI Jakarta dengan Indeks Standar Remunerasi Minimal Per Provinsi

1 Upah Minimum Provinsi (UMP)


VARIABEL INDEKS 2 Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK)
STANDAR
REMUNERASI 3 Data Survei Lapangan
MINIMAL PER
PROVINSI 4 Indeks Harga Konsumen (IHK)

5 Kebutuhan Hidup Layak (KHL)

Besaran indeks standar Remunerasi Minimal per provinsi ditetapkan dalam Keputusan Menteri

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 12


PERMEN PUPR NOMOR 19/2017

SANKSI
1) Setiap Pengguna Jasa yang menggunakan layanan profesional Tenaga Kerja Konstruksi
pada kualifikasi Jenjang Jabatan Ahli yang tidak mematuhi standar Remunerasi
Minimal dikenai sanksi administratif berupa peringatan tertulis oleh atasan langsung.
2) Setiap Penyedia Jasa yang memberikan layanan profesional Tenaga Kerja Konstruksi
pada kualifikasi Jenjang Jabatan Ahli yang tidak mematuhi standar Remunerasi
Minimal dikenai sanksi administratif (Pemblokiran Kartu Tanda Anggota) yang diatur
oleh masing-masing asosiasi perusahaan atau asosiasi profesi untuk dilaporkan kepada
Menteri.

KETENTUAN PENUTUP
Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 01/SE/Ml2ol7
tentang Penentuan Biaya Langsung Personil (Remuneration/Billing Rate) dalam
Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri Pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi di Lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 13


KEPMEN PUPR NOMOR 897/2017
Besaran Remunerasi Minimal Tahun 2018 untuk Tenaga Ahli Nasional berpendidikan S1/S2/S3
Berdasarkan Pengalaman Profesional yang setara (comparable experiences) *)
PROVINSI DKI JAKARTA
INDEKS = 1.000
RUPIAH RUPIAH RUPIAH
KUALIFIKASI PER-BLN PER-BLN PER-BLN
PENGALAMAN
TENAGA AHLI *) Referensi Besaran Remunerasi
S1/Setara**) S2/Setara**) S3/Setara**)
Minimal Tahun 2018
1 18.000.000 26.500.000 31.000.000
AHLI MUDA
2 19.500.000 28.250.000 33.000.000
(benchmarking DKI Jakarta
1 3 21.000.000 30.000.000 35.000.000 dengan Indeks = 1.000). Untuk
AHLI MADYA 2 4 22.500.000 31,750,000 37.000.000 besaran remunerasi minimal
3 5 24.000.000 33,500,000 39.000.000 Provinsi lain (diluar DKI Jakarta),
1 4 6 25.500.000 35,500,000 43.000.000
dihitung dari besaran remunerasi
2 5 7 27.000.000 37,250,000 45.000.000
3 6 8 28.500.000 39,000,000 47.000.000 Provinsi DKI Jakarta dikalikan
4 7 9 30.000.000 41,000,000 49.000.000 dengan Indeks Standar
5 8 10 31.500.000 42,750,000 51.000.000 Remunerasi Minimal Per Provinsi
6 9 11 33.000.000 44,500,000 53.000.000 sesuai lokasi proyek
7 10 12 34.500.000 46,500,000 55.000.000
8 11 13 36.000.000 48,250,000 57.000.000 dilaksanakan (Lampiran II).
AHLI 9 12 14 37.500.000 50,000,000 59.000.000
UTAMA 10 13 15 39.000.000 52,000,000 61.000.000 **) Penyetaraan capaian
11 14 16 40.500.000 53,750,000 63.000.000 pembelajaran yang dihasilkan
12 15 17 42.000.000 55,500,000 65.000.000
13 16 18 43.500.000 57,500,000 67.000.000
melalui pendidikan mengikuti
14 17 19 45.000.000 59,250,000 69.000.000 Peraturan Presiden Republik
15 18 20 46.500.000 61,000,000 71.000.000 Indonesia Nomor 8 Tahun 2012
16 19 21 48.000.000 63,000,000 73.000.000 tentang Kerangka Kualifikasi
17 20 22 49.500.000 64,750,000 75.000.000
Nasional Indonesia.
18 21 23 51.000.000 66,500,000 77.000.000

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 14


KEPMEN PUPR NOMOR 897/2017

INDEKS STANDAR REMUNERASI MINIMAL PER PROVINSI TAHUN 2018

NO PROVINSI INDEKS NO PROVINSI INDEKS


1 Nanggroe Aceh Darussalam 1.117 21 Kalimantan Tengah 0.928
2 Sumatera Utara 0.964 22 Kalimantan Selatan 0.946
3 Sumatera Barat 0.915 23 Kalimantan Timur 0.998
4 Riau 0.987 24 Kalimantan Utara 0.999
5 Kepulauan Riau 1.018 25 Sulawesi Utara 1.007
6 Jambi 0.897 26 Sulawesi Tengah 0.915
7 Sumatera Selatan 0.929 27 Sulawesi Tenggara 0.936
8 Kepulauan Bangka Belitung 0.934 28 Sulawesi Selatan 0.964
9 Bengkulu 0.865 29 Sulawesi Barat 0.943
10 Lampung 0.878 30 Gorontalo 0.896
11 Banten 0.907 31 Maluku 0.953
12 DKI Jakarta (Benchmarking) 1.000 32 Maluku Utara 0.962
13 Jawa Barat 0.853 33 Papua 1.211
14 Jawa Tengah 0.842 34 Papua Barat 1.185
15 DI Yogyakarta 0.845
16 Jawa Timur 0.926
17 Bali 0.880
18 Nusa Tenggara Barat 0.918
19 Nusa Tenggara Timur 0.916
20 Kalimantan Barat 0.866

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 15


KONDISI PENYEDIA JASA KONSULTANSI
PROVINSI LAMPUNG

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 16


PENYEDIA JASA KONSULTANSI DI PROVINSI LAMPUNG

Jumlah Anggota
No. Nama Assosiasi Total
K M B

1 INKINDO 135 13 2 150

2 PERKINDO 130 4 1 135

17 3 285
Jumlah 265

6% 1% 100 %
93 %

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 17


HARAPAN DAN KEINGINAN (USULAN)
Kewenangan & Kebijakan
1. Dalam hal penyelenggaraan jasa konstruksi menggunakan anggaran pendapatan dan belanja
daerah serta memenuhi kriteria berisiko kecil sampai dengan sedang berteknologi sederhana
sampai dengan madya, dan berbiaya kecil sampai dengan sedang, Pemerintah daerah
Provinsi dapat membuat kebijakan khusus (Ps 24, UU no.2 Thn 2017, tentang Jasa
Konstruksi)

2. Kebijakan khusus sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) diantaranya:


a. Penyelenggaraan Jasa Konsultansi kualifikasi Menengah dan Besar dari luar Provinsi
Lampung wajib bekerja sama dengan badan Usaha di Provinsi Lampung,
b. Kerjasama operasi diwajibkan dengan sub penyedia jasa di Provinsi Lampung,
c. Dalam penyelenggaraan Jasa Konsultansi, Penyedia Jasa dengan Kualifikasi menengah
dan/atau besar mengutamakan untuk memberikan pekerjaan penunjang kepada Sub
penyedia jasa dengan Kualifikasi Kecil.

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 18


HARAPAN DAN KEINGINAN (USULAN)

Segmentasi Jasa Konsultansi

1. Penyelenggaraan Jasa Konsultansi yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan


Belanja Daerah dengan pagu anggaran sampai dengan Rp. 750.000.000,00 (tujuh ratus
lima puluh juta rupiah), diperuntukan bagi penyedia jasa kualifikasi kecil yang
berkedudukan di Provinsi Lampung.

2. Metode pemilihan penyedia jasa konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan metode pemilihan penyedia barang/jasa
dengan cara penunjukan langsung dengan nilai pekerjaan paling tinggi Rp.
100.000.000,00 (sertaus juta rupiah) dilakukan terhadap penyedia barang/jasa yang
telah lulus seleksi secara terbuka, dan/atau berkoordinasi dengan asosiasi terkait.

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 19


HARAPAN DAN KEINGINAN (USULAN)

REMUNERASI

1. Telah tebit SE 045.2/2929/05/2015, tentang Pedoman Besaran Biaya Langsung Jasa


Konsultan Di Lingkunan Pemerintah Provinsi Lampung Thn 2016.
2. Penyelenggaraan pengadaan Jasa Konsultansi yang menggunakan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah di Provinsi Lampung belum mengacu pada Surat Edaran sebagaimana
ayat 1
3. Berdasarkan kewenangan, Gubernur menetapkan/memutuskan standar minimum remunerasi
tenaga ahli yang akan digunakan sebagai acuan oleh instansi ditingkat provinsi
4. Berdasarkan kewenangan, Bupati/Wali kota menetapkan/memutuskan standar minimum
remunerasi tenaga ahli yang digunakan sebagai acuan oleh instansi ditingkat kabupaten/kota
yang mengacu kepada Remunerasi yang diterbitkan oleh provinsi (berdasarkan indeks tiap
kabupaten/kota)

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 20


TERIMA KASIH
©2019|DBPJK

21
TAMAT ©2019|DBPJK

22
23
UU NOMOR 2 TAHUN 2017

JENIS USAHA JASA KONSTRUKSI

Usaha Jasa
Konstruksi

Usaha Jasa Usaha Pekerjaan Usaha Pekerjaan


Konsultansi Konstruksi Konstruksi Terintegrasi
Konstruksi

Bentuk:
- Usaha orang perseorangan atau
- Badan Usaha (berbadan hukum maupun tidak)
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019 24
25
26
27
28
PERMEN PUPR NOMOR 31/PRT/M/2015
SEGMENTASI PASAR JASA KONSULTANSI

PEKERJAAN JASA KONSULTANSI


< Rp. 750 Juta USAHA KECIL
Syarat SBU:
• Klasifikasi Bidang pekerjaan yang diperlukan;
• Kualifikasi Usaha Kecil
Diatas 750 Juta USAHA NON KECIL
Syarat SBU:
• Subklasifikasi Bidang pekerjaan dan kode subklasifikasi Bidang
pekerjaan yang diperlukan (Contoh Paket Pengawasan Pekerjaan
Jalan dengan Nilai Rp1 Miliar, syarat Subklasifikasi Bidang Jasa
Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Transportasi (RE 202))
• Subkualifikasi Usaha Non Kecil (M1, M2, maupun B)

KECIL NON-KECIL
Maksimal 750 Juta Diatas 750 Juta
29 JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019
DIREKTORAT 4
KONSEP PERUBAHAN PERMENPU NOMOR 07/PRT/M/2011
Jo PERMEN PUPR 31/PRT/M/2015
PEKERJAAN JASA KONSULTANSI
USAHA KECIL
Syarat SBU:
• Kualifikasi Usaha Kecil
KECIL • Klasifikasi Bidang pekerjaan yang diperlukan
Maksimal 1 M
USAHA MENENGAH
Syarat SBU:
• Kualifikasi Usaha Menengah
• Klasifikasi Bidang pekerjaan dan Subklasifikasi
MENENGAH
>1 M s/d 2,5 M
USAHA BESAR
Syarat SBU:
• Kualifikasi Usaha Besar
• Klasifikasi Bidang pekerjaan dan Subklasifikasi
BESAR
Diatas 2,5 M

Pemaketan untuk segmentasi kecil dan menengah dapat dikerjakan oleh penyedia jasa
Konsultansi Konstruksi dengan kualifikasi 1 (satu) tingkat di atasnya, apabila:
1. Seleksi gagal karena tidak ada penyedia jasa, dan
2. Peralatan utama dan tingkat kesulitan pekerjaan yang akan ditenderkan tidak dapat
dipenuhi/dilaksanakan oleh penyedia jasa.
30 JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019
DIREKTORAT 7
KONSEP PERUBAHAN PERMENPU NOMOR 07/PRT/M/2011
Jo PERMEN PUPR 31/PRT/M/2015

• Konsultansi Konstruksi adalah layanan


keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pengkajian, perencanaan,
perancangan, pengawasan, dan manajemen
penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan.

31 JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2019


DIREKTORAT 6

Anda mungkin juga menyukai