Refka Skizo Paranoid
Refka Skizo Paranoid
Skizofrenia paranoid
Disusun oleh :
Nurfitriani Abdillah, S.Ked
Marissa Aprilia K
Pembimbing : dr. Merry Tjandra, M.Kes, Sp.KJ
• Keadaan afektif
• Mood : Hipotimia
• Afek : labil
• Keserasian : Serasi (appropriate)
• Empati : Dapat dirabarasakan
•
• Fungsi Intelektual (Kognitif)
• Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan
• Pengetahuan dan kecerdasan sesuai taraf
pendidikannya.
• Daya konsentrasi : Baik
• Orientasi (waktu, tempat, orang) : Baik
•
• Daya ingat
• Jangka Pendek : Baik
• Jangka Sedang : Baik
• Jangka Panjang : Baik
• Pikiran abstrak : Baik
• Bakat kreatif : tidak ada
• Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
•
PROSES BERFIKIR
1. Arus pikiran :
• A.Produktivitas : Cukup ide
• B. Kontinuitas : Relevan
• C. Hendaya berbahasa : Tidak ada
• A. preokupasi : istri
• B. Gangguan isi pikiran : Waham kejar, waham cemburu
F. Pengendalian impuls : Baik
G. Daya nilai
•
• Norma sosial : Baik
• Uji daya nilai : Baik
• Penilaian Realitas : Baik
H. Tilikan (insight)
• Derajat I : Penyangkalan Penuh terhadap penyakitnya
Pemeriksaan fisik :
• Pemeriksaan fisik :
• TTV : TD: 130/90 mmHg, N: 80 x/menit, S: 36 ̊ C, P: 20 x/menit.
• GCS : E4M6V5, reflex cahaya (+)/(+), konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterus, fungsi motorik dan sensorik ke empat
ekstremitas dalam batas normal.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
• Pasien baru pertama kali mengalami hal ini, awal gejala mucul
sejak 6 bulan yang lalu SMRS dan memebrat 1 minggu SMRS.
• Pada pemeriksaan status mental didapati bahwa pasien
berpenampilan biasa, wajah tampak sesuai usia, kesadaran
komposmentis, tampak gelisah, mood dan afek labil, dan empati
tidak dapat dirabarasakan. Daya ingat segera kurang, jangka
pendek kurang, jangka panjang buruk.
• Derajat 4 : menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun
tidak memahami penyebab penyaktnya
Aksis I :
EVALUASI MULTIAKSIAL
• Berdasarkan alloanamnesa dan autoanamnesa didapatkan adanya gejala klinis
yang bermakna berupa perasaan gelisah, mengamuk, dan sulit tidur. Keadaan
ini akan menimbulkan distress bagi pasien dan keluarganya, menimbulkan
disabilitas dalam sosial, pekerjaan, dan dalam menilai realita, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pasien mengalami Gangguan Jiwa
• Pada pasien ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai realita, juga
terdapat waham dan halusinasi, sehingga pasien di diagnosa sebagai
Gangguan Jiwa Psikotik
• Pada riwayat penyakit sebelumnya dan pemeriksaan status interna dan
neurologis tidak ditemukan adanya kelainan yang mengindikasikan gangguan
medis umum yang menimbulkan gangguan fungsi otak serta dapat
mengakibatkan gangguan jiwa yang diderita pasien ini, sehingga diagnosa
Gangguan jiwa Mental dapat disingkirkan dan di diagnosa Gangguan Jiwa
Psikotik Non-Organik.
• Sehingga berdasarkan kriteria diagnostik dapat didiagnosis sebagai
F20 Skizofrenia dengan subtipe F20.0 Skizofrenia paranoid. Dimana pada
anamnesis didapatkan gejala halusinasi auditorik dan waham curiga
EVALUASI MULTIAKSIAL
• Aksis II
Tipe kepribadian tidak khas.
• Aksis III
Tidak ditemukan diagnosa
• Aksis IV
Stressor psikososial yaitu masalah dengan “primary support
group” Yaitu masalah rumah tangga, dengan istri dan adik ipar
• Aksis V
GAF scale 60-51 (Gejala sedang (moderate) disabilitas sedang).
DAFTAR PROBLEM
•
• Organobiologik
• Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga pasien
memerlukan psikofarmaka.
• Psikologik
• Ditemukan adanya masalah / stressor psikososial sehingga
pasien memerlukan psikoterapi.
PROGNOSIS
Dubia et malam
RENCANA TERAPI
• Farmakoterapi :
Antipsikotik tipikal : Haloperidol 5 mg 2 x 1
• Psikoterapi
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan
isi hati dan keinginannya sehingga pasien merasa lega.
Membujuk pasien agar memastikan diri untuk selalu kontrol dan
minum obat dengan rutin. Membangkitkan kepercayaan diri
pasien bahwa dia dapat sembuh (penyakit terkontrol), dan juga
pasien dilatih bekerja dan terbiasa berada di dalam lingkungan
kerja untuk meningkatkan kepercayaan diri
•
FOLLOW UP
MENGEVALUASI KEADAAN UMUM, POLA
TIDUR, POLA MAKAN DAN PERKEMBANGAN
PENYAKIT PASIEN SERTA MENILAI EFEKTIVITAS
PENGOBATAN YANG DIBERIKAN DAN MELIHAT
KEMUNGKINAN ADANYA EFEK SAMPING OBAT YANG
DIBERIKAN.
TERIMAKASIH