Anda di halaman 1dari 10

REALISASI PANCASILA

SECARA SUBJEKTIF
KELOMPOK 3
Kelompok 3
1. Destriani Rahmadini (I1D018002)
2. Meintani Rosa Antika (I1D018003)
3. Lusi Nurlitasari (I1D018004)
4. Ellin Evitha Sari (I1D018029)
5. Intan Anggita Dewi (I1D018032)
6. Maurita Abdillah (I1D018033)
7. Indah Amalia Safira (I1D018048)
8. Miranti Adining Tyas (I1D018049)
9. Yulindra Adinta Novrianto (I1D018060)
Pengertian Realisasi Pancasila

Realisasi serta pengamalan


pancasila dalam kehidupan sehari-
hari merupakan suatu keharusan baik
secara moral maupun secara hukum.
Dalam pengertian realisasi pengamalan serta aktualisasi
pancasila pada setiap warga negara, setiap penduduk
menurut Notonagoro disebut realisasi (pengamalan)
yang bersifat subjektif.
1. Realisasi Pancasila yang Objektif
2. Realisasi Pancasila yang Subjektif
PENGERTIAN REALISASI SUBJEKTIF
Realisasi yang subjektif yaitu pelaksanaan pancasila
pada setiap individu, perseorangan termasuk pada
penyelenggaraan negara dalam hidup bersama yaitu
berbangsa dan bernegara.
Pelaksanaan pancasila yang subjektif itu dapat
terlaksana dengan baik manakala tercapainya suatu
keseimbangan kerohanian yang mewujudkan suatu
bentuk sinergi dalam suatu bentuk keharmonisan yang
mewujudkan bentuk kehidupan yang memiliki
keseimbangan kesadaran wajib hukum dengan
kesadaran wajib moral.
Pengamalan pancasila yang subyektif adalah
pelaksanaan dalam pribadi seseorang,warga negara,
individu, penduduk, penguasa, dan orang Indonesia.
Pengamalan pancasila yang subyektif ini justru lebih
penting dari pengamalan yang karena pengamalan yang
subyektif merupakan syarat pengamalan pancasila yang
obyektif (Notonegoro,1974;44).
Dalam pengamalan pancasila yang subyektif ini bilamana
nilai-nilai pancasila telah dipahami,diresapi, dan dihayati
oleh seseorang maka orang itu telah memiliki moral
pancasila dan jika berlansung terus menerus sehingga
melekat dalam hati maka disebut dengan kepribadian
pancasila. Pengertian kepribadian bangsa Indonseia dapat
dikembalikan kepada hakikat manusia.Telah diketahui
bahwa segala sesuatu itu memiliki tiga macam hakikat
yaitu :
1. Hakikat abstrak
2. Hakikat pribadi
3. Hakikat kongkrit
Oleh karena itu bagi bangsa Indonsesia, pengertian kepribadian
Indonsesia ini memiliki tingkatan yaitu :
1. Kepribadian yang berupa sifat-sifat hakikat kemanusiaan
”monupluralis”jadi sifat-sifat kemanusiaan yang abstrak umum
universal.
2. Kepribadian yang mengandung sifat kemanusiaan, yang telah
terjelma dalam sifat khas kepribadian bangsa Indonseia
(pancasila) dan ditambah dengan sifat-sifat tetap yang terdapat
pada bangsa Indonesia, ciri khas, karakter, kebudayaan dan
lain sebagainnya.
3. Kepribadian kemanusiaan, kepribadian Indonesia dalam
realisasi kongkritnya, setiap orang, suku bangsa, memiliki sifat
yang tidak tetap, dinamis tergantung pada keadaan
manusia(Indonesia) perorangan secara kongkrit.
(Notonegoro,1971;169).
Berdasarkan uraian diatas maka pelaksanaan
Pancasila secara subjektif meliputi pelaksanaan,
pamdangan hidup, yang mana telah dirumuskan dalam P4
(Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila).
Pelaksanaan Pancasila akan lebih berhasil jika
dilakukan secara sistematik dan konsisten dalam usaha
untuk membudayakan Pancasila.
Penerapannya meliputi dalam bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, kebudayaan, agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai