Arifna Fitriyanti
I11111005
DEFINISI
Glaukoma:
GLAUKOMA KONGENITAL
• Glaukoma kongenital timbul saat lahir atau dalam tahun pertama dengan gejala klinis
adanya mata berair berlebihan, peningkatan diameter kornea (buftalmos), kornea
berawan karena edema epitel, fotofobia, peningkatan tekanan intraokular, peningkatan
kedalaman kamera anterior, pencekungan diskus optikus.
GLAUKOMA ABSOLUT
• Glaukoma absolut merupakan stadium akhir glaukoma (sempit/terbuka)
dimana sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata
memberikan gangguan fungsi lanjut. Pada glaukoma absolut terlihat kornea
keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan ekskavasi glaukomatosa,
mata keras seperti batu dengan rasa sakit.
PEMERIKSAAN GLAUKOMA
• Pemeriksaan tekanan bola mata
Palpasi
Tonometer Schiotz
Tonometer aplanasi Goldmann
Tonometri non-kontak
• Penilaian Diskus Optikus
Dengan oftalmoskop dapat diiihat saraf optik didalam mata dan akan dapat
ditentukan apakah tekanan bola mata telah mengganggu saraf optik. Saraf
optik dapat dilihat secara langsung. Warna serta bentuk dari mangok saraf
optik pun dapat menggambarkan ada atau tidak ada kerusakan akibat
glaukoma.
• Pemeriksaan Gonioskopi
Merupakan suatu cara memeriksa sudut bilik mata depan dengan
menggunakan lensa kontak khusus. Dapat membedakan sudut terbuka atau
tertutup, ada tidaknya perlengketan iris di bagian perifer, dan kelainan
lainnya.
• Perimetri
Tes lapangan pandang dengan perimetri otomatis gelombang pendek dan
teknologi penggandaan frekuensi dapat mendeteksi lebih dini dibanding
perimetri konvensional.
TATA LAKSANA
• Penanganan glaukoma dapat dengan pemberian obat-obatan,
terapi laser atau dengan tindakan operasi.
• Penghambat adrenergik beta adalah obat yang paling luas
digunakan untuk terapi glaukoma (timolol, karteolol, levobunolol,
selektif-betaksolol)
• Obat sistemik dapat digunakan penghambat anhidrase karbonat
(asetazolamid)
TERIMA KASIH