Anda di halaman 1dari 19

GLAUKOMA

Arifna Fitriyanti
I11111005
DEFINISI
Glaukoma:

Merupakan kelompok penyakit yang biasanya memiliki


satu gambaran berupa kerusakan nervus optikus yang
bersifat progresif yang disebabkan karena peningkatan
tekanan intraokular. Sebagai akibatnya akan terjadi
gangguan lapang pandang dan kebutaan
Trias Glaukoma
 Peningkatan TIO
 Cupping Diskus Optikus
 Kehilangan Lapang Pandang
FISIOLOGI ALIRAN HUMOR
AQUOUS
PATOFISIOLOGI GLAUKOMA

• Patologi utama glaukoma adalah atrofi saraf optik dan defek


lapang pandang. Mekanisme utama penurunan penglihatan
pada glaukoma adalah apoptosis sel ganglion retina yang
akan menyebabkan penipisan lapisan fiber dari nervus-nervus
dan lapisan inti bagian dalam retina dan juga berkurangnya
akson di nervus optikus.
• Mekanisme kerusakan sel ganglion pada glaukoma yaitu suplai
darah terganggu ke saraf optik karena kompresi mekanik yang
diberikan oleh TIO yang tinggi. Hipoksia jaringan di retina dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup sel-sel ganglion.
KLASIFIKASI GLAUKOMA

• Glaukoma sudut terbuka


• Glaukoma sudut tertutup
• Glaukoma sekunder
• Glaukoma kongenital
• Glaukoma absolut
GLAUKOMA SUDUT TERBUKA
• Pada glaukoma sudut terbuka kelainan terjadi pada jalinan trabekular,
sedangkan sudut bilik mata terbuka lebar. Jadi tekanan intraokular
meningkat karena adanya hambatan pengeluaran aquous humor akibat
kelainan mikroskopis pada jalinan trabekular.
• Gambaran klinis dari glaukoma primer sudut terbuka, yaitu progresifitas
gejalanya berjalan perlahan dan lambat sehingga sering tidak disadari oleh
penderitanya, serta gejalanya samar seperti: sakit kepala ringan tajam
penglihatan tetap normal, tekanan intra okuler terus-menerus meningkat
hingga merusak saraf penglihatan.
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP
• Pada glaukoma sudut tertutup, jalinan trabekular normal, sedangkan
tekanan intraokular meningkat karena obstruksi mekanik akibat
penyempitan sudut bilik mata, sehingga pengeluaran aquous humor
terhambat saat menjangkau jalinan trabekular. Keadaan seperti ini
sering terjadi pada COA yang sempit. Bersifat bilateral dan herediter.
• Gejala yang dirasakan oleh pasien, seperti : tajam penglihatan
kurang (kabur mendadak), mata merah, bengkak, mata berair,
kornea suram karena edema, bilik mata depan dangkal dan pupil
lebar dan tidak bereaksi terhadap sinar, diskus optikus terlihat merah
dan bengkak, tekanan intra okuler meningkat hingga terjadi
kerusakan iskemik pada iris yang disertai edema kornea, melihat halo
(pelangi di sekitar objek), nyeri hebat periorbita, pusing, bahkan mual-
muntah.
GLAUKOMA SEKUNDER
• Glaukoma sekunder terjadi jika mata mengalami kerusakan akibat infeksi,
peradangan, tumor, katarak yang meluas, kecelakaan atau trauma, serta
pembuluh darah yang tidak normal

GLAUKOMA KONGENITAL
• Glaukoma kongenital timbul saat lahir atau dalam tahun pertama dengan gejala klinis
adanya mata berair berlebihan, peningkatan diameter kornea (buftalmos), kornea
berawan karena edema epitel, fotofobia, peningkatan tekanan intraokular, peningkatan
kedalaman kamera anterior, pencekungan diskus optikus.
GLAUKOMA ABSOLUT
• Glaukoma absolut merupakan stadium akhir glaukoma (sempit/terbuka)
dimana sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata
memberikan gangguan fungsi lanjut. Pada glaukoma absolut terlihat kornea
keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan ekskavasi glaukomatosa,
mata keras seperti batu dengan rasa sakit.
PEMERIKSAAN GLAUKOMA
• Pemeriksaan tekanan bola mata
 Palpasi
 Tonometer Schiotz
 Tonometer aplanasi Goldmann
 Tonometri non-kontak
• Penilaian Diskus Optikus
Dengan oftalmoskop dapat diiihat saraf optik didalam mata dan akan dapat
ditentukan apakah tekanan bola mata telah mengganggu saraf optik. Saraf
optik dapat dilihat secara langsung. Warna serta bentuk dari mangok saraf
optik pun dapat menggambarkan ada atau tidak ada kerusakan akibat
glaukoma.
• Pemeriksaan Gonioskopi
Merupakan suatu cara memeriksa sudut bilik mata depan dengan
menggunakan lensa kontak khusus. Dapat membedakan sudut terbuka atau
tertutup, ada tidaknya perlengketan iris di bagian perifer, dan kelainan
lainnya.

• Pemeriksaan Lapang Pandang


Lapang pandang glaukoma memang akan berkurang karena peningkatan
TIO akan merusak papil saraf optik.
• Iluminasi Oblik dari Bilik Mata Depan
Bilik mata depan disinari dengan cahaya yang membentuk sudut dengan iris
(45-60 derajat). Bila bilik mata depan normal maka cahaya akan menyebar
merata (bilik mata depan dalam dan sudut terbuka). Bilik mata yang dangkal
dengan sudut tertutup sebagian atau penuh akan menyebabkan iris
menonjol ke depan dan cahaya tidak tersebar merata sehingga ada bagian
yang gelap.
• Slit Lamp
Kedalaman bilik mata depan kurang bila dibanding ketebalan kornea di
perifer. Refleks kornea dan refleksi iris saling menyentuh, mengindikasikan bilik
mata depan yang dangkal.

• Perimetri
Tes lapangan pandang dengan perimetri otomatis gelombang pendek dan
teknologi penggandaan frekuensi dapat mendeteksi lebih dini dibanding
perimetri konvensional.
TATA LAKSANA
• Penanganan glaukoma dapat dengan pemberian obat-obatan,
terapi laser atau dengan tindakan operasi.
• Penghambat adrenergik beta adalah obat yang paling luas
digunakan untuk terapi glaukoma (timolol, karteolol, levobunolol,
selektif-betaksolol)
• Obat sistemik dapat digunakan penghambat anhidrase karbonat
(asetazolamid)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai