Anda di halaman 1dari 30

ANEMIA (Megaloblastik, Aplastik, Hemolitik, Defisiensi Besi).

LEUKEMIA(Mieloblastik Akut (AML), Mieloblastik Kronis


(CML), Limfositik Akut (ALL), Limfositik Kronis (CLL)

Kelompok 4:
Zera Yasvira : 1811C2024
Ramadhania : 1811C2019
Siti H. W. Moki : 1811C2023
Lola Arlita : 1811C2014
Cut Rika Kemala: 1811C2007
Nenden O : 1812C2014
Ledy Anggara : 1811C2013
Anemia

Anemia merupakan keadaan


Secara laboratoris, anemia
dimana masa eritrosit atau masa
dijabarkan sebagai penurunana
hemoglobin yang beredar tidak
kadar hemoglobin serta hitung
memenuhi fungsinya untuk
eritrosit dan hematokrit dibawah
menyediakan oksigen bagi
normal.
jaringan tubuh.
Anemia
Megaloblastik

Gejala klinis
Penyebab Gejala
Anemia Anemia
Megaloblastik Megaloblastik
• Anemia karena eritropoesis yang
inefektif.
• Ikterus ringan akibat pemecahan
globin.
• Glositis dengan lidah berwarna merah,
seperti daging (buff tongue),stomatitis
Penyebab paling umum Menunjukkan gejala angularis.
dari anemia megaloblastik kelemahan, kelelahan, • Purpura trombositopeni karena
adalah kekurangan maturasi megakariosit terganggu.
sakit perut, mual, diare,
• Pada defisiensi vitamin B12 dijumpai
kobolamin (vitamin B12) atau sembelit. Pasien gejala neuropati sebagai berikut :
dan asam folat. mungkin mengeluh rasa - Neuropati perifer: mati rasa,terbakar
pada jari
sakit pada lidah atau
- Kerusakan kolumna posterior :
mulut atau nyeri saat gangguan posisi, vibrasi.
menelan, serta terjadinya - Kerusakan kolumna lateralis:
spastisitas dengan deep reflex
penurunan berat badan.
hiperaktif dan gangguan
serebrasi.
Apus Darah Tepi
 Hemoglobin menurun
dari ringan sampai berat
(3-4 g/dl)
 Dijumpai makrositik
berbentuk oval dengan
poililositosis berat, MCV Sumsum Tulang
meningkat 110-125 fl,  Hiperplasia eritroid dengan
sedangkan retikulosit sel megaloblast.
normal.  Giant metamyelocyte.
 Biasanya dijumpai  Sel megakarosit besar.
leukopenia ringan dengan  Cadangan besi sumsum
hipersegmentasi neutrofil tulang meningkat
 Kadang-kadang dijumpai
trombositopenia ringan.
Anemia Megaloblastik

Sediaan perifer sediaan sumsum tulang belakang


Anemia Aplastik

Anemia aplastik adalah anemia yang disertai dengan


Pengertian pansitopenia pada darah tepi yang disebabkan oleh
kelainan primer pada sumsum tulang dalam bentuk
aplasia atau hipoplasia tanpa adanya infiltrasi, supresi,
atau pendesakan sumsum tulang.

 Sindrom anemia: gejala anemia bervariasi, mulai dari


Gejala ringan sampai berat.
 Gejala perdarahan: paling sering timbul dalam bentuk
perdarahan kulit seperti patekie dan ekimosis.
 Tanda-tanda infeksi dapat berupan ulserasi mulut atau
tenggorokan, febris, dan sepsis.
 Organomegali dapat berupa hematomegali dan
splenomegali.
Pemeriksaan Lab

Laju Endap Darah


Sel darah (LED)

 Pada stadium awal penyakit, Laju Endap Darah (LED)


pensitopenia tidak selalu selalu meningkat, sebanyak
ditemukan. 62 dari 70 kasus mempunyai
 Jenis anemia adalah anemia laju endap darah dari 100 mm
normokromik normositer dalam satu jam pertama.
disertai retikulositopenia.
 Leukopenia dengan relative
limfositosis, tidak dijumpai
sel muda dalam darah tepi.
 Trombositopenia yang
bervariasi dari ringan sampai
dengan sampai berat.
Faal hemostatic Sumsum tulang

Waktu perdarahan memanjang Hypoplasia sampai aplasia. Aplasia tidak


dan retraksi bekuan menjadi menyebar secara merata pda seluruh
buruk yang disebabkan oleh sumsum tulang, sehingga sumsum tulang
yang normal dalam satu kali pemeriksaan
trombositopenia.
tidak dapat menyingkirkan diagnosis
anemia aplastic. Pemeriksaan ini harus
diulangi pada tempat-tempat yang lain.
Anemia Aplastik

Sediaan perifer sediaan sumsum tulang


Anemia Hemolitik

Anemia hemolitik adalah anemia yang


Pengertian disebabkan oleh proses hemolisis, yaitu
pemecahan eritrosit dalam pembuluh darah
sebelum waktunya.

Anemia hemolitik karena faktor didalam


Klasifikasi eritrosit sendiri ( intrakorpuskural) yang
sebagain besar besar bersifat herediter-
familiar

Anemia hemolitik karena faktor diluar


eritrosit (ekstrakorpuskular), yang sebagian
besar bersifat didalamnya.
Pemeriksaan
Lab

Pemeriksaan Sumsum Tulang


 Selularitas 
Pemeriksaan Darah Tepi hiperseluler
 Eritropoetik  hiperaktif,
semua sel ditemui,
• Normokrom
predominan rubistik
normositer  Mielopoetik  agak
• Retikulosis tertekan, semua seri
• Normoblast ditemui
• Trombositosis  Trombopoetik
• Poikilositosis Megakariosit mudah
• Pada anemia berat ditemukan
ditemukan target cell  M : E rasio  terbaik
(N: 3-4 : 1) cadangan besi
normal/meningkat
Anemia Hemolitik

Sediaan Perifer Sediaan Sumsum Tulang


Anemia Defisiensi Besi

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang


ditimbulkan akibat kosongnya cadangan besi tubuh,
Pengertian sehingga penyediaan besi untuk eritopoesis
berkurang yang pada akhirnya pembentukkan
hemoglobin berkurang.

• Kehilangan besi sebagai akibat perdarahan


menahun.
penyebab • Faktor nutrisi
• Kebutuhan besi meningkat
• Gangguan absorpsi besi

• Gejala umum : badan lemah, lesu, cepat lelah, mata


berkunang-kunang, serta telinga mendenging.
Gejala • Gejala khas : Koilorikia, Atrofi papilla lidah, Stomatitis
angularis, Disfagia.
• Gejala penyakit dasar : dyspepsia, parotis membengkak,
dan kulit telapak tangan berwarna kuning.
Pemeriksaan laboratorium

Kadar hemoglobin (Hb) dan


indeks eritrosit

Kadar besi serum menurun


<50 mg/dl

Kadar serum ferritin

Protoporfirin eritrosit
meningkat (>100 Ug/dl).

Sumsum tulang
Anemia Defisiensi Besi

Sediaan Perifer Sediaan Sumsum Tulang


Leukemia
Leukemia adalah penyakit akibat terjadinya
proliferasi sel leukosit yang abnormal dan ganas
serta sering disertai adanya leukosit dalam
jumlah yang berlebihan dari sel pembuat darah
yang bersifat sistemik dan biasanya berakhir
fatal.
Leukemia Mieloblastik Akut
(AML)

Pengertian

Leukemia
mieloblastik akut
(AML) adalah jenis
kanker darah yang
mengakibatkan
sumsum tulang
tidak dapat
menghasilkan
sekelompok sel
darah putih seri
mieloid yang
matang
Gambar Klasifikasi Ciri-ciri

M1 - Semua sel Myeloblast


(Tanpa Maturasi) - Granula sedikit-tidak ada
- Ditemukan Aurer Rod
- Inti bulat, kromatin inti haalus
- Nukleoli 3-5

M2 - Lebih dari 50% Myeloblast &


( DenganMaturasi) Promyelocyt
- Segmen inti kurang (Pelger Huet)
- Granulosit dewasa granulositnya
sedikit

M3 - Promyelocyt dominana (bentuk


(Promielosit abnormal)
Hipergranular) - Ukuran besar dengan granula
jelas
- Ditemukan Aurer Rod
M4 - Seri myeloid & Monocyt
(Leukemia berproliferasi dan berdiferensiasi.
Myelomon0cytic) - Lebih dari 20% selberinti (inti besar).
- Sitoplasma banyak pseudopodi,
granula, halo.

M5 - Diferensiasi lemah : monoblastik


(Leukemia (semua blas).
Monocytic) - Diferensiasi baik : monocytic (semua
jenis).
- Pada promonocyt ditemukan Aurer
Rod.

M6 (Erytro- - Banyak ditemukan Pronormoblast


Leukemia) (>50%).
- Myeloblast sekitar 30%.
- Myeloblast & Promyelocyt ditemukan
Aurer Rod.
M7 - Pada Arus darah tepi
(Megakaryocyt Akut) Trombosit meningkat.
- Pada sumsum tulang banyak
Megakaryosit.

Gejala
 Nyeri sendi dan tulang.
 Penglihatan kabur.
 Gangguan keseimbangan.
 Mudah memar atau muncul ruam pada kulit.
 Kejang.
 Mimisan.
 Pembengkakan atau perdarahan pada gusi..
 Pembengkakan kelenjar getah bening di
leher, pangkal paha atau, ketiak.
Diagnosis

 Tes darah
 Aspirasi sumsum tulang
 Fungsi lumbal
 Tes pencitraan
 USG
 Fotot Rontgen
 Ct Scan
 Pemerik Genetik
Leukemia Mieloid Kronis
(CML)

Chronic Myeloid Leukemia (CML)


CML Perifer
merupakan suatu penyakit
mieloprolifertif yang ditandai dengan
produksi berlebihan seri granulosit
yang relatif matang.

CML Sumsum
Tulang
Gejala Diagnosis

1. Fase Kronk
 Gejala hiperkatabolik
 Splenomegali hampir selalu 1. Tes Darah
ada 2. Aspirasi
 Hepatomegali lebih jaring sumsum
dan ringan Tulang
 Gejala gout, gangguan 3. Sinar X
penglhatan, dan priapismus
 Anemia pada fase awal dan
sering hanya ringan
 Kadang-kadang asimtomatik
2. Fase Transformasi akut
 Fase akselerasi
 Krisis blastik
Leukemia Limfoblastik Akut
(ALL)

Leukimia Limfoblastik Akut Acute


Lymphoblastic Leukimia, ALL)
merupakan suatu proliferasi ganas
dari limfoblast.
L1 L2 L3
Dagnosis

1. Pemeriksaan darah tepi


2. Pemeriksaan sumsum tulang
Leukemia Limfositik Kronis
(CLL)

Leukemia Limfositik Kronis


merupakan suatu
proliferasi ganas limfoblast.

CLL pada sumsum


CLL pada perifer tulang
Gejala Diagnosis

1. Tekanan mekanik 1. Pemeriksaan darah


pada lambug tepi
2. Pembesaran kelenjar 2. Pemeriksaan
getah bening sumsum tullang
3. Anemia 3. Pemeriksaan
4. Splenomegali imunophenotyping
5. Hepatomegali (lebih
jarang)
6. Sering disertai herpes
zozter dan pruritis

Anda mungkin juga menyukai