Anda di halaman 1dari 14

NYERI

NYERI

adalah perasaan yg tidak


Nyaman yg sangat subjektif dan hanya
orang yg mengalaminya saja yang dapat
menjelaskan nyeri tsb ( long; 1996)
Respon tingkah laku terhadap nyeri

1) Pernyataan verbal (Mengaduh, Menangis, Sesak Nafas, Mendengkur)

2) Ekspresi wajah (Meringis, Menggeletukkan gigi, Menggigit bibir)

3) Gerakan tubuh (Gelisah, Imobilisasi, Ketegangan otot, peningkatan gerakan jari & tangan

4) Kontak dengan orang lain/interaksi sosial (Menghindari percakapan, Menghindari kontak sosial,
Penurunan rentang perhatian, Fokus pd aktivitas menghilangkan nyeri) Individu yang mengalami nye
Penyebab Nyeri

1. Trauma:

a. Mekanik, Rasa nyeri timbul akibat ujung-ujung saraf bebas mengalami kerusakan. misalnya akibat
benturan, gesekan, luka dan lain-lain.

b. Thermis, Nyeri timbul karena ujung saraf reseptor mendapat rangsangan akibat panas dan dingin.
misal karena api dan air.

c. Khemis, Timbul karena kontak dengan zat kimia yang bersifat asam atau basa kuat.

d. Elektrik, Timbul karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai reseptor rasa nyeri yang
menimbulkan kekejangan otot dan luka bakar.

2. Peradangan, Nyeri terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf reseptor akibat adanya peradangan
atau terjepit oleh pembengkakan. Misalnya : abses

3. Gangguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah

4. Gangguan pada jaringan tubuh, misalnya karena edema akibat terjadinya penekanan pada reseptor
nyeri.

5. Tumor, dapat juga menekan pada reseptor nyeri.

6. Iskemi pada jaringan, misalnya terjadi blokade pada arteri koronaria yang menstimulasi reseptor
nyeri akibat tertumpuknya asam laktat.

7. Spasme otot, dapat menstimulasi mekanik.


NOSISEPSI
Adalah proses fisiologis terjadinya nyeri :

Transduksi

Trasmisi
NYERI
Persepsi

Modulasi
Faktor yang mempengaruhi
reaksi nyeri

1. Etnik dan nilai budaya


2. Tahap perkembangan ( anak2 kurang mampu
mengungkapkan rasa nyeri )
3. Lingkungan dan individu pendukung lingkungan
asing dan tingkat kebisingan , aktivitas tinngi pd
lingk tsb memperberat nyeri )
4. Pengalaman nyeri sebelumnya ( mempengaruhi
kepekaan rasa nyeri )
5. Ansietas dan stress ( mempengaruhi tingkat rasa
nyeri )
Jenis nyeri

 Nyeri perifer 1. Nyeri superfisial akibat


ransangan kulit dan
mukosa
2. Nyeri viseral akibat
stimulasi pada rongga
abdomen, kranium dan
torak
3. Nyeri alih yg dirasakan
pada jar lain jauh dr pusat
nyeri
 Nyeri sentral Akibat stimulasi
pada medulla
spinalis, batang
otak dan talamus

 Nyeri psikogenik Nyeri yang tidak


diketahui
penyebabnya ,
seringkali karena
psikologis
penderita
Bentuk Nyeri

Nyeri akut Nyeri kronis

Bersifat mendadak, loksi nyeri sumber nyeri diketahui/


di ketahui, penktan tegangan tidak, nyeri hilang
Otot,cemas, berlangsung tdk timbul, berlangsung
Lebih dr 6 bulan lebih dari 6 bulan
Cara mengukur intensitas nyeri.
Skala nyeri menurut HAYWARD (1975).
Dengan alat ukur PAINOMETER
No Skala Keterangan
1 0 Tidak nyeri
2 1-3 Nyeri ringan
3 4-6 Nyeri sedang
4 7-9 Sangat nyeri ttp terkontrol dgn
aktifitas yg biasa dilakukan
5 10 Sangat nyeri dan tdk terkontrol
Asuhan Keperawatan Klien dgn Nyeri

Pengkajian
1. Riwayat nyeri : lokasi, intensitas nyeri,
kualitas nyeri, pola, faktor presipitasi,
gejala yg menyertai, pengaruh pada
aktifitas harian, sumber koping, respon
efektif.
2. Observasi respon perilaku dan fisiologis
Diagnosis
1. Nyeri akut
2. Nyeri kronis
Mis : nyeri pada pergelangan tangan kiri
berhubungan dengan …….
Atau : Ansietas berhubungan dgn nyeri
kepala
Perencanaan dan implementasi
Tujuan askep pada pasien nyeri sangat
bervariasi tergantung pada diagnosa dan
karateristiknya.
Intervensi
1. Kaji faktor yg dpt menurunkan toleransi
nyeri
2. Hilangkan faktor yg dpt meningkatkan
nyeri
3. Berikan informasi ttg nyeri dan kaji
metode mana yg dpt membantu klien
4. Berikan obat analgetik dan kaji respon
nyeri
5. Lakukan penyuluhan kesehatan

Rasionalisasi
1. Agar di ketahui dn tepat penyebab
nyeri
2. Untuk menurunkan kecemasan
3. Atur posisi pasien untuk menghilangkan
nyeri
4. Analgetik menghilangkan nyeri

Anda mungkin juga menyukai