Anda di halaman 1dari 8

ETIKA DAN DISIPLIN

APOTEKER

KELOMPOK 7 :
- IRASYAHFITRI
- LISA INDAH LESTARI
- NIVA NEVIZAH HASIBUAN
- NURAINA
KASUS
Polres Metro Bekasi Kota mengamankan delapan penjual obat-
obatan keras daftar G tanpa izin edar atau ilegal. Kedelapan
tersangka diamankan di enam toko obat berbeda di wilayah Pondok
Gede, Bekasi Selatan, Mustika jaya, Bekasi Timur dengan barang
bukti sebanyak 16.900 obat jenis Eximer, Tramadol dan
Trihexphenidyl.
Semua tersangka berasal dari Aceh Utara dan sudah berjualan
obat-obat keras sejak beberapa bulan terakhir di wilayah Kota
Bekasi. Mereka merupakan penjaga toko obat dan kosmetik. Saat ini
petugas masih memburu enam pemilik toko yang masuk Daftar
Pencarian Orang (DPO). Pengungkapan para tersangka bermula saat
adanya informasi masyarakat di wilayah Kota Bekasi yang menyebut
marak beredar obat-obatan keras yang masuk daftar G.
Dari tangan para tersangka polisi menyita obat-obatan jenis
Eximer sebanyak 8.220 butir, Tramadol sebanyak 8.083 butir,
trihexphenidyl sebanyak 649 butir, serta uang tunai Rp12,9 juta hasil
penjualan obat-obatan.
ANALISIS KASUS
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para pelaku dijerat pasal 98 ayat (2)
dan ayat (3), pasal 196, pasal 197 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan

NO PASAL AYAT ISI


2 Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan
kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan,
mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan
obat dan bahan yang berkhasiat obat.
1 98 3 Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan,
pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi
dan alat kesehatan harus memenuhi standar
mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan
peraturan pemerintah
2 196 - Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau
mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang
tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,
khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah)
3 197 - Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau
mengedarkan sediaan farmassi dan/atau alat kesehatan
yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 15(lima belas) tahun dan denda paling banyak
Rp 1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta)
SEHARUSNYA TIDAK BOLEH SEMBARANGAN BEREDAR DIKALANGAN
MASYARAKAT KARENA PEMBELIANNYA, HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

EXIMER ADALAH OBAT ANTIPSIKOTIK FENITIZIN YANG DIGUNAKAN


UNTUK MENGATASI GANGGUAN PSIKOSIS, SUATU KONDISI MENTAL
DIMANA PENDERITANYA MENGALAMI SEJUMLAH GEJALA SEPERTI
HALUSINASI, DELUSI, AGITASI, DAN PERILAKU TIDAK BIASA LAINNYA.

TRAMADOL ADALAH UNTUK MEMBANTU MENGURANGGI RASA SAKIT


YANG SEDANG HINGGA CUKUP PARAH. OBAT TRAMADOL ADALAH OBAT
YANG MIRIP DENGAN ANALGESIC NARKOTIKA. IA BEKERJA DIOTAK
UNTUK MENGGUBAH BAGAIMANA TUBUH KITA MERASAKAN DAN
MERESPON RASA SAKIT.

TRIHEXYPHENIDRYL DIGUNAKAN UNTUK MENGOBATI GEJALA


PENYAKIT PARKINSON SERTA EFEK SAMPING DARI PENGGUNAAN OBAT-
OBATAN PSIKIATRI TERTENTU. MISALNYA ANTIPSIKOTIK SEPERTO
CHLORPROMAZINED ATAU HALOPERIDOL. TRIHEXYPHENIDRYL
TERMASUK DALAM GOLONGAN ANTIKOLINERGIK. OBAT INI
MENGURANGI KEKAKUAN OTOT, KERINGAT, PRODUKSI AIR LIUR, DAN
MEMBANTU MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERJALAN PENDERITA
PARKINSON.
NIVA NEVIZAH HASIBUAN

LISA INDAH LESTARI

NURAINA

IRASYAHFITRI
NIVA NEVIZAH HASIBUAN
LISA INDAH LESTARI

NURAINA

IRASYAHFITRI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai