Anda di halaman 1dari 21

BIOMEKANIKA TRAUMA

KELOMPOK 10
DINA SULASTRI VAN AERT
EUIS DETIYA RAHMA HASTUTI

ASSALAMUALAIKUM
WR.WB… ^ ^
DEFINISI
• Biomekanika trauma adalah ilmu yang
mempelajari kejadian cedera pada suatu
jenis kekerasan atau kecelakaan
tertentu. Misalnya orang jatuh dari
sepeda motor akan menimbulkan cedera
yang berbeda dibandingkan dengan orang
yang ditabrak mobil.
TRAUMA TUMPUL
A. TABRAKAN KENDARAAN
1. TABRAKAN DEPAN/ FRONTAL
Pada suatu tabrakan frontal dengan
penderita tanpa sabuk pengaman, penderita
akan mengalami beberapa fase sebagai
berikut :
FASE 1
• Bagian bawah penderita
tergeser kedepan, biasanya
lutut akan menghantam dash
board dengan keras yang
menimbulkan bekas benturan
pada dashboard tersebut.
kemungkinan cedera yang
terjadi adalah Patah tulang
paha karena menahan beban
berlebihan, Dislokasi sendi
panggul karena terdorong
kedepan sehingga lepas dari
mangkuknya, Dislokasi lutut
atau bahkan Patah tulang
lutut karena benturan yang
keras pada dash board
FASE 2
• Bagian atas penderita turut
tergeser kedepan sehingga
dada dan atau perut akan
menghantam setir.
Kemungkinan cidera yang
terjadi adalah Cedera
abdomen sampai terjadinya
perdarahan dalam karena
terjadinya perlukaan/ruptur
pada organ seperti hati,
limpa, lambung dan usus,
cedera dada seperti patah
tulang rusuk dan tulang dada.
Selain itu ancaman terhadap
organ dalam rongga dada
seperti paru-paru, jantung,
dan aorta.
FASE 3
• Tubuh penderita akan
naik, lalu kepala
membentur kaca mobil
bagian depan atau
bagian samping.
kemungkinan cidera
yang terjadi adalah
Cedera kepala (berat,
sedang, ringan), Patah
tulang leher (fraktur
servikal)
FASE 4
• Setelah muka membentur kaca,
penderita kembali terpental
ketempat duduk. Perlu mendapat
perhatian khusus apabila kursi
mobil tidak tersedia head rest
karena kepala akan melenting
dibagian atas sandaran kursi.
Kondisi akan semakin parah
apabila penderita terpental
keluar dari kendaraan.
Kemungkimam cidera yang akan
terjadi adalah Patah tulang
belakang (servikal-koksigis)
karena proses duduk yang begitu
cepat sehingga menimbulkan
beban berlebih pada tulang
belakang, Patah tulang leher
karena tidak ada head rest,
Multiple trauma apabila
penderita terpental keluar dari
kendaraan
2. Tabrakan dari
Belakang (rier collition)

tabrakan seperti ini terjadi


ketika kendaraan berhenti atau
pada kendaraan yang
kecepatannya lebih lambat.
Kendaraan tersebut
penumpangnya mengalami
percepatan (akselerasi)
kedepan oleh perpindahan
energi dari benturannya. Badan
penumpang akan terakselerasi
kedepan sedangkan kepalanya
seringkali tidak terakselerasi
sehingga akan mengakibatkan
hiperekstensi leher. Hal ini
akan diperparah apabila
sandaran kursi kendaraan tidak
memiliki head rest sehingga
struktur penunjang leher
mengalami peregangan yang
berlebihan dan menyebabkan
terjadinya whiplash injury (gaya
pecut). Kemungkinan cidera
terjadi fraktur servical.
3. Tabrakan dari Samping
(lateral collition)

Tabrakan samping seringkali


terjadi diperempatan yang
tidak memiliki rambu rambu
lalu lintas. Benturan lateral
adalah tabrakan / benturan
pada bagian samping
kendaraan, yang
mengakselerasi penumpang
menjauhi titik benturan.
Pengemudi yang tertabrak
pada posisi pengemudi
kemungkinan terbesar
mengalami trauma pada sisi
kanan tubuhnya demikian juga
sebaliknya pada penumpang.
Kemugkinan cidera yang
terjadi fraktur servical,
fraktur iga ,trauma paru,
trauma hati / limpa, trauma
pelvis, trauma skeletal
4. Terbalik (roll over)

Pada kendaraan yang


terbalik, penumpangnya
dapat mengenai/ terbentur
pada semua bagian dari
kompartemen penumpang.
Ini lebih berat bagi
penumpang yang tidak
memakai sabuk pengaman.
Dalam menangani kasus
seperti ini harus lebih
berhati-hati karena semua
bagian bisa mengalami
cedera baik yang kelihatan
atau tidak kelihatan.
Kemungkinan cidera yang
terjadi Multiple trauma,
waspadai kemungkinan
cedera tulang belakang dan
fraktur servikal.
5. TERLEMPAR KELUAR
(EJEKSI)
Trauma yang dialami
penumpang dapat lebih
berat bila terlempar
keluar dari kendaraan.
Petugas gawat darurat
yang memeriksa
penderita yang
terlempar keluar harus
lebih teliti dalam
mencari trauma yang
tidak tampak.
Kemungkinan cidera
yang terjadi Multiple
trauma,trauma kepala,
trauma organ dalam,
fraktur servikal.
B.Tabrakan/ benturan organ (perlukaan organ)
• Perlukaan organ dalam dapat terjadi melalui
mekanisme:
a. Benturan Langsung
b. Decceleration dan acceleration injury
c. Trauma Kompresi
d. Trauma sabuk pengaman
c. Trauma pada pejalan kaki
a. Benturan dengan bemper
b. Benturan dengan kaca depan dan tutup mesin
c. Benturan dengan tanah/ground
D. Trauma pada pengendara roda dua

• Mekanisme trauma yang terjadi pada pengendara sepeda motor


dan sepeda meliputi :
• a. Benturan frontal
Bila roda depan menabrak suatu objek dan berhenti mendadak
maka kendaraan akan berputar kedepan,dengan momentum
mengarah kesumbu depan. Momentum kedepan akan tetap,
sampai pengendara dan kendaraannya dihentikan oleh tanah atau
benda lain. Pada saat gerakan kedepan ini kepala, dada atau perut
pengendara mungkin membentur stang kemudi. Bila pengendara
terlempar keatas melewati stang kemudi, maka tungkainya mungkin
yang akan membentur stang kemudi, dan dapat terjadi fraktur
femur bilateral.
b. Benturan lateral
• Pada benturan samping,
mungkin akan terjadi fraktur
terbuka atau tertutup tungkai
bawah. Kalau sepeda / motor
tertabrak oleh kendaraan yang
bergerak maka akan rawan
untuk menglami tipe trauma
yang sama dengan pemakai
mobil yang mengalami tabrakan
samping. Pada tabrakan samping
pengendara juga akan terpental
karena kehilangan keseimbangan
sehingga akan menimbulkan
cedera tambahan.
c. Laying the bike down
• Untuk menghindari terjepit kendaraan atau
objek yang akan ditabraknya pengendara
mungkin akan menjatuhkan kendaraannya
untuk memperlambat laju kendaraan dan
memisahkanny dari kendaraan. Cara ini dapat
menimbulkan cedera jaringan lunak yang
sangat parah.
d. Helm
• Secara umum petugas gawat darurat harus
berhati-hati dalam melepas helm korban
kecelakaan roda dua, terutama pada
kecurigaan adanya fraktur servical harus tetap
menjaga kestabilan kepala dan tulang
belakang dengan cara teknik fiksasi yang
benar.
C. TRAUMA LEDAKAN
• Trauma ledakan dapat diklasifikasikan dalam 3
mekanisme kejadian trauma yaitu
1. Trauma ledak primer,
2. Trauma ledak sekunder dan
3. Trauma ledak tersier.
D.TRAUMA TEMBUS
A. Senjata dengan energy rendah
Contoh senjata dengan energi rendah adalah pisau
dan alat pemecah es. Alat ini menyebabkan
kerusakan hanya karena ujung tajamnya. Karena
energi rendah, biasanya hanya sedikit
menyebabkan cidera sekunder. Cedera pada
penderita dapat diperkirakan dengan mengikuti
alur senjata pada tubuh. Pada luka tusuk, wanita
mempunyai kebiasaan menusuk kebawah,
sedangkan pria menusuk keatas karena kebiasaan
mengepal.
B. Senjata dengan energy menengah dan meninggi
Senjata dengan energi menengah contohnya adalah
pistol, sedangkan senjata dengan energi tinggi seperti
senjata militer dan senjata untuk berburu. Semakin
banyak jumlah mesiu, maka akan semakin meningkat
kecepatan peluru dan energi kinetiknya.
THANKS ^ ^

WASSALAMUALAIKUM
WR.WB

Anda mungkin juga menyukai