Anda di halaman 1dari 8

TRANSPLANTASI ORGAN

1A – KEPERAWATAN
KEL B :
 ARIANI SUKMADIWANTI
 MAYA PERMATASARI
 SARI DAMAYANTI
 DEWI ASMARA
 HAFSAH SYAMSIDAR
1. DEFINISI TRANSPLANTASI

Transplantasi berasal dari bahasa Inggris yaitu ‘to transplant’ yang berarti ‘to move
from one place to another’ artinya: ‘berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.’
Dalam Undang-undang No. 23 Tahun 1992, Tentang Kesehatan, Pasal 1 ayat 5
dirumuskan pengertian sebagai berikut: “Transplantasi adalah rangkaian tindakan
kedokteran untuk pemindahan alat dan atau jaringan organ tubuh manusia yang berasal
dari tubuh sendiri atau tubuh orang lain dalam rangka pengobatan untuk menggantikan
alat atau jaringan organ tubuh yang tidak berfungsi dengan baik.” Dalam kaitan ini,
Samil, mendefinisikan transplantasi sebagai pemindahan suatu jaringan atau organ
tertentu dari satu tempat ke tempat lain.
2. SEJARAH TRANSPLANTASI
Transplantasi jaringan mulai dipikirkan oleh dunia sejak 4000 tahun silam menurut manuscrip yang
ditemukan di Mesir yang memuat uraian mengenai eksperimen transplantasi jaringan yang pertama
kali dilakukan. Selama ribuan tahun setelah melewati banyak eksperimen, barulah berhasil pada akhir
abad ke-19 M untuk pencangkokan jaringan, dan pada pertengahan abad ke-20 M untuk
pencangkokan organ manusia.
Keberhasilan Transplantasi dari Masa ke masa :
1. Pada tahun 1954, Dr. Joseph Murray berhasil melakukan transplantasi ginjal kepada seorang
anak yang berasal dari saudara kembarnya.
2. Pada tahun 1897, John Murphy berhasil menyambungkan pembuluh darah pada binatang
percobaan.
3. Pada tahun 1597, Gaspare Tagliacosi mencoba memperbaiki cacat hidung seseorang dengan
menggunakan kulit milik kawannya.
3. TUJUAN TRANSPLANTASI

Tujuan dari transplantasi tak lain adalah sebagai pengobatan. Sebagaimana


firman Allah subhanallahu wa ta’ala dalam Al - Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 29
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah maha penyayang
kepadamu”. Disebutkan dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari, bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ِ ُ‫َما أ َ ْن َز َل هللاُ دَا ًء ِإ اَّل أ َ ْن َز َل لَه‬


‫شفَا ًء‬
“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.”
(HR Bukhari).
4. HUKUM TRANSPLANTASI MENURUT ISLAM
1. Transplantasi organ tubuh dalam keadaan hidup
Apabila transplantasi organ tubuh diambil dari orang yang masih dalam keadaan hidup sehat,
maka hukumnya haram dengan alasan sebagaimana firman Allah Surat al-Baqarah 195, berbunyi:
"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu
sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berbuat baik."
2. Transplantasi donor yang telah meninggal
Menurut jumhur ulama kebolehan transplantasi donor yang telah meninggal alasannya bahwa
transplantasi merupakan salah satu jenis pengobatan, sedangkan pengobatan merupakan hal yang
disuruh dan disyariatkan dalam Islam. Dalam Surat Al-Maidah ayat 32juga disinggung yang
artinya adalah “Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah ia
memelihara kehidupan manusia seluruhnya.”
5. MACAM – MACAM TRANSPLANTASI

1. Auto transplantasi, yaitu transplantasi yang mana pendonor dan


resipiennya masih dalam satu individu.
2. Homo transplantasi, yaitu transplantasi di mana donor dan resipiennya tidak
dalam satu individu, tetapi sama jenisnya (manusia dengan manusia).
3. Hetero transplantasi, yaitu, donor yang resipiennya dua individu yang
berlainan jenis, seperti transplantasi yang donornya adalah hewan sedangkan
resipiennya manusia dan penggunaannya masih terbatas pada binatang
percobaan.
6. UNDANG – UNDANG DI INDONESIA TENTANG
TRANSPLANTASI
Di Indonesia sudah ada undang – undang yang membahasnya yaitu UU No. 36 Tahun 2009 mengenai transplantasi :
Pasal 64
(1) Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan melalui transplantasi organ dan/atau jaringan
tubuh, implan obat dan/atau alat kesehatan, bedah plastik dan rekonstruksi, serta penggunaan sel punca.
(2) Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan hanya untuk tujuan
kemanusiaan dan dilarang untuk dikomersialkan.
(3) Organ dan/atau jaringan tubuh dilarang diperjual belikan dengan dalih apapun.
Pasal 65
(1) Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan tertentu.
(2) Pengambilan organ dan/atau jaringan tubuh dari seorang donor harus memperhatikan kesehatan pendonor yang
bersangkutan dan mendapat persetujuan pendonot dan/atau ahli waris atau keluarganya.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai