Anda di halaman 1dari 14

Peripheral Arteri

Disease
102016029 MILTON KASPO SAGOYA
102016160 EDWARD ANDERSON NAINGGOLAN
102013090 CHRISTINIA SAGITA PARINUSA
102013454 ALBERTHINA SARA TIRZA
102016031 TERESA BERHITU
102016076 MARIA OKTAVIANI SOBA
102016144 FARHA FADJRINA
102016226 NUR EKA PARLINA
E5
Rumusan
Skenario 6
masalah
Seorang laki-laki 50 tahun datang
ke klinik dokter keluarga dengan Laki-laki 50 tahun dengan keluhan
keluhan nyeri pada tungkai kiri nyeri pada tungkai kiri yang
yang semakin memburuk sejak 2 semakin memburuk sejak 2
minggu yang lalu. minggu yang lalu.

Anamnesis
1. Laki-laki 50 tahun
2. Nyeri pada tungkai kiri yang semakin memburuk sejak 2
minggu yang lalu
3. Nyeri memberat bila pasien berjalan lebih dari 10 meter dan
membaik dengan istirahat, pasien mengeluh kuku kaki kiri
berwarna pucat dengan kualitas kuku yang rapuh
4. Pasien mempunyai riwayat diagnosis diabetes melitus sejak
10 tahun namun tidak berobat rutin dan riwayat merokok sejak
usia 15 tahuns sebanyak 1 bungkus/hari.
Pemeriksaan
fisik Pemeriksaan
penunjang
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TTV : TD 110/80 mmHg
nadi 88x/menit
Lab : Hb 16 g/dL, Ht 48%,
nafas 28x/menit
suhu afebris
Leukosit 9000/uL,
Kepala dan leher : konjungtiva tidak trombosit 550.000/L
anemis, sklera tidak
ikterik, jvp 5-2 Ankle branchial index :
cmH2O - Tungkai kanan 1,0
Thorax : suara nafas vesikuler, ronkhi - Tungkai kiri 0,5
(-), bunyi jantung 1-2 murni, reguler, mur-mur
(-), gallop (-)

Eksatermitas : pulsasi menurun pada a.dorsalis


pedis dan a.tibialis posteroir tungkai kiri,
warna kulit pucat dibawah maleolus
Working diagnosis

Peripheral arteri
disease
Tipe diabetes
1. DM tipe 1
kondisi autoimun. Ini disebabkan
pankreas diserang dengan antibodi
tubuh pasien sendiri. Pada penderita
tipe ini, pankreas yang rusak tidak
membuat insulin. Diabetes tipe ini
dapat disebabkan oleh kecenderungan
genetik.
2. DM tipe 2
Bervariasi mulai yang predominan
resisten insulin disertai defisinsi
insulin relatif sampai yang
predominan gangguan sekresi insulin
bersama resisten insulin.
Diagnosis banding Defenisi Gejala klinik Etiologi
Buerger’s disease - trombosis inflamasi - biasanya terjadi pada - tidak diketahui
arteri kecil dan orang dewasa muda - autoimmune
menengah dan beberapa dengan berlebihan
vena permukaan, penggunaan tembakau
menyebabkan iskemia - onset penyakit
arteri di bagian distal sebelum usia 40
ekstremitas dan - keterlibatan selektif
tromboflebitis arteri distal (betis,
superfisial tangan,
dan kaki)
- klaudikasio, ulkus kaki
tidak sembuh, nyeri saat
istirahat,
dan gangrene

Critical limb ischemia Gangguan pada sistem kondisi kronis (≥2 Penimbunan plak
sirkulasi darah, dimana minggu) nyeri saat aterom atau proses
terjadi pada arteri yang istirahat (ischemic rest aterokslerosis
terletak di perifer. Pada
pemderita CLI terjadi
pain), luka/ulkus yang
penyempitan pada arteri tidak sembuh, atau
yang ditandai dengan gangrene pada satu atau
berkurangnya aliran darah kedua kaki
ke bagian kaki dan tangan
Etiologi
Penyebab dari oklusi arteri perifer adalah
adanya stenosis (penyempitan) pada arteri yang
dapat disebabkan oleh reaksi atherosklerosis
atau reaksi inflamasi pembuluh darah yang
menyebabkan lumen menyempit.

1. Merokok
2. Diabetes
3. hipertensi
4. Stress
5. Obesitas
Epidemiologi
 Aterosklerosis mempengaruhi hingga 10% dari populasi
yang lebih tua dari 65 tahun. Dengan populasi lansia
diperkirakan akan meningkat 22% pada tahun 2040,
 Perkiraan prevalensi PAOD di populasi umum di AS,
berdasarkan Kesehatan Nasional dan Data Survei
Pemeriksaan Gizi (NHANES), adalah 4,3%.
 Dengan demikian pada tahun 2000, sekitar 5 juta orang di
Amerika Serikat dipengaruhi oleh PAOD.
 Ketika klaudikasio digunakan sebagai indikator, diperkirakan
2% dari populasi berusia 40-60 tahun dan 6% dari populasi
yang lebih tua dari 70 tahun yang terkena
Patofisiologi
Gejala klinik
 Klaudikasi
 Iskemik restpain
 Dingin di kaki
 Kulit akan menjadi kering dan bersisik bahkan saat terkena luka kecil dapat terjadi ulcer
 Pada fase yang paling parah saat pembuluh darah tersumbat akan dapat terbentuk
gangren pada area yang kekurangan suplai darah
Komplikasi
 Konsekuensi yang paling ditakuti dari PAOD parah iskemia
ekstremitas mengancam mengarah ke amputasi. Namun,
penelitian dari kelompok pasien besar dengan klaudikasio
mengungkapkan bahwa amputasi jarang. Boyd prospektif
diikuti 1.440 pasien dengan klaudikasio intermiten selama 10
tahun dan melaporkan bahwa hanya 12,2% amputasi
diperlukan. Dalam studi Framingham, hanya 1,6% dari
pasien dengan klaudikasio mencapai tahap amputasi setelah
8,3 tahun masa tindak lanjut.
Penatalaksanaan
Non farmakologi
1. Perubahan pola hidup Farmakologi
- Berhenti merokok 1. Aspirin 80-320 mg
- Menurunkan berat badan pada penderita obesitas 2. Clopidogrel 75 mg
(diet dan olahraga) 3. Cilastazol 2x100mg
- Menurunkan tekanan darah 4. Pentoxifyline 3x400mg
- Menurunkan kadar kolesterol dalam darah- 5. Antikoagulan – critical limb iscemic dan komdisi
Menurunkan kadar gula darah jika beresiko diabetes akut
- Olahraga teratur
2. Terapi suportif Operasi
- Perawatan kaki dengan menjaga tetap bersih dan 1. Angioplasti
lembab dengan memberikan krim pelembab. Tujuannya untuk melebarkan arteri yang mulai
- Memakai sandal dan sepatu yang ukurannya pasa dari menyempit atau membuka sumbatan dengan cara
bahan sintetis yang berventilasi mendorong plak ke dinding arteri.
- Hindari penggunaan bebat plastik karena mengurangi 2. Operasi By-pass
aliran darah ke kulit Bila keluhan semakin memburuk dan sumbatan arteri
Latihan fisik (exercise) berupa jalan-jalan kaki kira- tidak dapat diatasi dengan angioplasti. Bagi yang sudah
kira selama 30-40 menit
menjalani operasi ini biasanya bebas dari gejala dan
tidak mengalami komplikasi apapun ses
Prognosis
 Prognosis buruk pada pasien yang terus merokok atau yang
memiliki diabetes mellitus.
Kesimpulan
 Pasien laki-laki 51 tahun ini menderita PAD (peripher arterial
disease) yaitu penyakit yang berpunca dari masalah sirkulasi umum
di mana arteri menyempit mengurangi aliran darah ke kaki. Hal ini
dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti merokok, diet tinggi
lemak atau kolesterol,stress, riwayat penyakit jantung, serangan
jantung, atau stroke, obesitas dan diabetes. PAD dapat
menimbulkan simptom seperti sensasi lelah pada otot yang
terpengaruh karena pada umumnya penyakit ini terjadi pada kaki
maka sensasi terasa saat berjalan dan biasanya menghilang saat
pasien istirahat. Pasien diterapi dengan melakukan modifikasi
faktor resiko untuk mencegah terjadinya perburukan serta potensi
kejadian kardiovaskular yaitu dengan cara berhenti merokok,
menurunkan kadar lipid, serta mengontrol hipertensi dan gula
darahnya. Terapi antiplatelet menjadi pilihan seperti dengan
pemberian aspirin.

Anda mungkin juga menyukai