Anda di halaman 1dari 14

Model Pengkajian Community As Partner

O
L
E
H
Irma sriwahyunu
Lindawati
Lia asli lotim sridaya
Mardiana
Mahesa Burma
Maria Ulfa
 Konsep Community as Partner diperkenalkan Anderson dan
McFarlane. Model ini merupakan pengembangan dari model
Neuman yang menggunakan pendekatan totalitas manusia
untuk menggambarkan status kesehatan klien.
 Agregat klien dalam model Community as Partner ini meliputi
intrasistem dan ekstrasistem. Intrasistem terkait adalah
sekelompok orang-orang yang memiliki satu atau lebih
karakteristik (Stanhope & Lancaster, 2004). Agregat
ekstrasistem meliputi delapan subsistem yaitu komunikasi,
transportasi dan keselamatan, ekonomi, pendidikan, politik
dan pemerintahan, layanan kesehatan dan sosial, lingkungan
fisik dan rekreasi (Helvie, 1998; Anderson & McFarlane,
2000; Ervin, 2002; Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999;
Stanhope & Lancaster, 2004; Allender & Spradley, 2005).
Anderson dan McFarlane (2000) mengatakan bahwa dengan menggunakan
model Community as Partnerterdapat dua komponen utama yaitu roda
pengkajian komunitas dan proses keperawatan.
Roda pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan
delapan subsistem yang mengelilingi inti yang merupakan bagian dari
pengkajian keperawatan, sedangkan proses keperawatan terdiri dari
beberapa tahap mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
1. Pengkajian
a). pengumpulan data Lanjutan…..
 data inti  keamanan dan transportasi
 data demografi  politik dan pemerintahan
 vital statistik  komunikasi
 nilai dan kepercayaan  pendidikan
b). subsistem
 rekreasi
 lingkungan fisik
 pelayanan kesehatan dan
sosial
 ekonomi
2. jenis data 3. sumber data

1. data subjektif: yaitu data yang 1. data primer: data yang


diperoleh dari keluhan atau dikumpulakn oleh pengkaji
masalah yang dirasakan oleh dari hasil pemeriksaan atau
individu, keluarga, kelompok pengkajian.
dan komunitas, yang 2. data sekunder : data yang
diungkapkan secara langsung diperoleh dari sumber lain
melalui lisan. yang dapat dipercaya,
2. data objektif: data yang misalnya : kelurahan, catatan
diperoleh melalui suatu riwayat kesejatan pasien
pemeriksaan, pengamatan ataumedical record. (wahit,
dan pengukuran. 2005)
4. cara pengumpulan data 5. pengolahan data

1. wawancara atau 1. klasifikasi data atau


anamnesa kategorisasi data
2. pengamatan 2. perhitungan presentase
3. pemeriksaan fisik cakupan dengan
menggunakan tally
3. tabulasi data
6. interpretasi data analisis
data 7. prioritas masalah

Tujuan analisis data : Prioritas masalah kesehatan


masyarakat dan keperawatan
1. menetapkan kebutuhan perlu mempertimbangkan
berbagai faktor sebagai kriteria:
komuniti;
1. perhatian masyarakat;
2. menetapkan kekuatan; 2. prevalensi kejadian;
3. mengidentifikasi pola 3. berat ringannya masalah;
4. kemungkinan masalah untuk
respon komuniti; diatasi;
4. mengidentifikasi 5. tersedianya sumber daya
masyarakat;
kecenderungan penggunaan
6. aspek politis.
pelayanan kesehatan.
2. Diagnosa keperawatan

 Diagnosis keperawatan adalah respon individu pada masalah


kesehatan baik yang aktual maupun potensial
Yaitu suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang
status dan masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi
dengan tindakan keperawatan.
3. Perencanaan/intervensi
a. tahapan pengembangan masyarakat
persiapan, penentuan prioritas daerah, pengorganisasian,
pembentukan pokjakes (kelompok kerja kesehatan)
b. tahap diklat
c. tahap kepemimpinan
koordinasi intersektoral, akhir, supervisi atau kunjungan
bertahap.
4. Pelaksanaan/Implementasi
 Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994.,
dalam Potter & Perry, 1997).
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori
dari implementasi keperawatan, antara lain:

 Cognitive implementations
 Interpersonal implementations
 Technical implementations
5. Evaluasi atau penilaian
 Menurut Ziegler, Voughan –Wrobel, & Erlen (1986) dalam
Craven & Hirnle (2000), evaluasi terbagi menjadi tiga jenis,
yaitu:
a.Evaluasi struktur
Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau
keadaan sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan
b. Evaluasi proses
Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan apakah
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan merasa
cocok, tanpa tekanan, dan sesuai wewenang
c.Evaluasi hasil
 Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons
prilaku klien merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan
dan akan terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai