Anda di halaman 1dari 22

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA

MITRAL STENOSIS

Bernarda Karina karwayu


102016090
SKENARIO 8

Seorang laki-laki 70 tahun datang dengan


keluhan sesak sejak 6 bulan terkahir, 1 bulan
terakhir tidak dapat berjalan jauh pasien
sering batuk-batuk tidak berdahak.
Identifikasi Istilah yang Tidak ada
tidak di ketahui

Seorang laki-laki berusia 70 tahun


dengan keluhan sesak nafas, tidak
Rumusan Masalah dapat jalan jauh dan pasien sering
batuk tidak berdahak.

Seorang laki-laki berusia 70 tahun


Hipotesis diduga mengalami Congesti heart failure
ec mitral stenosis
MIND MAP
Prognosis
Penatalaksanaan dan Anamnesis, Pemerikasaan
pencegahan fisik dan pemeriksaan
penunjang

Komplikasi RM Etiologi

patofisiologi
Manifestasi klinik
Anatomi jantung
dan CHF
ANATOMI JANTUNG
ANAMNESIS
1.Identitas Pasien: Usia 30 tahun
2.Keluhan Utama : sesak nafas,
3.Riwayat Penyakit Sekarang: jantung berdebar,ortophnea, batuk tidak
berdahak, mudah lelah, hemomptosis
4.Riwayat Penyakit Dahulu:-
5.Riwayat Keluarga:-
6. Riwayat Pribadi dan Sosisal : tinggal di Asrama dan ada yang memiliki
penyakit seperti pasien di sekitar tempat tinggalnya
7.Riwayat Alergi: -
PEMERIKSAAN FISIK

 Nadi yang teraba ireguler.


 Pada pemeriksaan paru vesicular,
rh-/- , wh -/- .
 Pada pemeriksaan jantung ditemukanadanya murmur
diastolik (rumbling) yang lebih jelas jika pasien miring ke
kiri dan ekspirasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
WORKING DIAGNOSIS

Congesti heart failure ec


mitral stenosis
DD
CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)
sindrom klinis progresif yang disebabkan oleh
ketidakmampuan jantung dalam memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan metabolism
tubuh.

Etiologi

• meningkatnya beban awal karena regurgitasi aorta


dan adanya cacat septum ventrikel
Faktor meningkatnya beban akhir karena stenosis aorta
• Resiko
serta hipertensi sistemik
• penurunan
a. Faktor kontraktibilitas miokardium karena
resiko mayor
b. Faktorinfark
resikomiokard,
minor ataupun kardiomiopati.
c. Sistempertimbangan.
imun
d. Infeksi
e. Toksik yang disebabkan karena pemberian agen kemoterapii,
terapi target kanker , NSAID, kokain, alkohol.
f. Faktor genetik seperti riwayat dari keluarga.
Patofisiologi
Komplikasi
• Berdasarkan bagian jantung yang mengalami kegagalan (failure)
1. Gagal 1)jantung kiri (Left-Sided Heart Failure)
Tromboemboli
ManifestasiKlinis
2. Gagal2)jantung kananfibrilasi
Komplikasi (Right-Sided
atriumHeart Failure)
• Mekanisme
1) 3) neurohormonal
Kegagalan
Gejala pompa
paru berupa progresiforthopnea dan paroxysmal nocturnal
dyspnea,
• Aktivasisistem
4) Aritmia ventrikel Aldosteron
Renin
dyspnea. Angiotensin
• Cardiac remodeling 10 Cardiac remodeling
2) Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah, oliguri, nokturi, mual,
muntah, asites, hepatomegali, dan edema perifer.

3) Gejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala, mimpi


buruk sampai delirium.
ETIOLOGI

endokarditis reumatika
stenosis mitral kongenital
deformitas parasut mitral
vegetasisystemic lupus eritematosus (SLE)
karsinosis sistemik
deposit amiloid
rheumatoid arthritis (RA)
Wipple’s
akibat obat fenfluramin/phentermin
kalsifikasi annulus maupun daun katup pada usia lanjut akibat
proses degeneratif
EPIDEMIOLOGI

penyebab utama terjadinya gagal jantung kongestif di


negara-negara berkembang. Di Amerika Serikat,
prevalensi dari stenosis mitral telah menurun seiring
dengan penurunan insidensi demam rematik.
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
 Dispnu dan berkurangnya kapasitas istirahat
 Demam, anemia, hipertiroid, hamil, exercise, stress dan sexual
intercours
 Peningkatan tekanan vena jugular
 Hepatomegali
 Asites
 edema perifer
PENATALAKSANAAN
1. Pengelolaan Medikamentosa
adanya obstruksi mekanik
o Digitalis: digoksin
o Diuretik: furosemid dan spironolakton dan nitrat long acting
untuk mengurangi sesak
o Suplemen elektrolit diberikan sesuai kebutuhan:
KCl infus (tak boleh lebih dari 20 meq/jam)
Kalium oral: KSR, aspar K
o Antikoagulan : warfarin diberi sesuai target INR 2-3 pada pasien
dengan fibrilasi atrial persisten/paroksismal
o Antiaritmi : Kordaron.
Obat-obatan pencegahan sekunder demam rematik
 Penisillin V-oral
 Sulfadiasin
Pengobatan untuk pencegahan endokarditis infektif
 Ampisilin
 Eritromisin

2. Intervensi
 Reparasi katup mitral
 Penggantian katup mitral
 Katup bioprotesa
 Katup mekanik
KOMPLIKASI

 Hipertensi pulmonal
 gagal jantung kanan
 kongesti sistemik
 remodel akibat hipertrofi tunika media dan penebalan tunika
intima
 Tromboemboli
 endocarditis infektif
 fibrilasi atrial
PROGNOSIS

Apabila timbul fibrilasi atrium prognosisnya


kurang baik dibandingkan pada kelompok irama
sinus, sebab resiko terjadinya emboli arterial
meningkat pada fibrilasi atrium.
KESIMPULAN
Stenosis katup mitral merupakan penyempitan pada lubang katub mitral yang akan
menyebabkan meningkatnya tahanan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri. kelainan
struktur mitral ini menyebabkan gangguan pembukaan sehingga timbul gangguan pengisian
ventrikel kiri saat diastole. Stenosis katub mitral hampir selalu disebabkan oleh demam
rematik, pada fase penyembuhan terjadi fibrosis dan fusi komisura katub mitral, sehingga
terbentuk sekat jaringan ikat tanpa pengapuran
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai