Anda di halaman 1dari 13

MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs)

Kelompok 1
Andika Audriansyah
Ika Mustika Ningtiyas
Riska Chairasti
Titik Pratiwi Penyakit Akibat Kerja
Virginia Intan Lestari 6B Kesmas
POKOK PEMBAHASAN

DEFINISI MsDs JENIS-JENIS MsDs


PENYEBAB MsDs DAMPAK MsDs
FAKTOR RESIKO PENGENDALIAN MsDs
GEJALA PENCEGAHAN MsDs

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


DEFINISI (MSDs)

Musculoskeletal disorders(MSDs) adalah gangguan


pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh karena otot
menerima beban statis secara berulang dan terus menerus
dalam jangka waktu yang lama dan akan menyebabkan keluhan
berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon (Rizka, 2012)

Menurut Occupational Health and Safety Council of


Ontario (OHSCO) tahun 2007, keluhan muskuloskeletal
adalah serangkaian sakit pada tendon, otot dan saraf.
Aktifitas dengan tingkat pengulangan tinggi dapat
menyebabkan kerusakan pada jaringan sehingga dapat
menimbulkan rasa nyeri dan rasa tidak nyaman pada otot.

Kesimpulan
Musculoskeletal disorder (MSDs) adalah ganguan atau sakit pada otot, tendon dan
syaraf skeletal yang disebabkan oleh karena otot menerima beban statis secara
berulang dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan akan menyebabkan
keluhan berupa rasa nyeri dan tidak nyaman
Beban / Kekuatan
Beban mengacu pada jumlah usaha yang dilakukan
oleh otot, dan jumlah tekanan pada bagian tubuh
sebagai akibat dari tuntutan pekerjaan yang berbeda.

Postur
Postur adalah posisi berbagai bagian tubuh selama
beraktivitas. Untuk sebagian besar sendi, postur
netral atau baik berarti bahwa sendi yang digunakan
dengan pusat berbagai gerak.

Repetisi / Pengulangan
Risiko MSDs akan meningkat ketika bagian yang
sama dari tubuh digunakan berulang kali, dengan
jeda sedikit atau kesempatan untuk beristirahat.
Tugas yang sangat berulang dapat menyebabkan
kelelahan, kerusakan jaringan, dan akhirnya nyeri
dan ketidaknyamanan.

PENYEBAB MsDs
Faktor Resiko
1. Faktor Pekerjaan

Postur Kerja

Sikap kerja tidak alamiah adalah


sikap kerja yang menyebabkan
bagian tubuh bergerak menjauhi
posisi alamiahnya.

Frekuensi Durasi

Frekuensi yang tinggi atau lama waktu bekerja yang dihabiskan


gerakan yang berulang dengan pekerja dengan postur janggal,
sedikit variasi, dapat menimbulkan membawa atau mendorong beban,
kelelahan dan ketegangan pada atau melakukan pekerjaan repetitif
otot dan tendon tanpa istirahat
Beban Content Here
Get a modern PowerPoint Presentation Get a modern PowerPoint
that is beautifully designed. Easy to Presentation that is beautifully
change colors, photos and Text. designed. Easy to change
colors, photos and Text.

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


Peraturan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan
Koperasi No.Per 01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan Pengangkutan
Kayu

Batasan Berat Beban


2. Faktor Lingkungan

1. GETARAN
2. MIKROKLIMAT 3. TEKANAN
Getaran dengan frekuensi tinggi
Paparan suhu dingin yang Terjadinya tekanan langsung pada
akan menyebabkan kontraksi otot
berlebihan dapat menurunkan jaringan otot yang lunak. Sebagai
bertambah. Kontraksi statis ini
kelincahan, kepekaan dan contoh, pada saat tangan harus
menyebabkan peredaran darah tidak
kekuatan pekerja sehingga memegang alat, maka jaringan otot
lancar, penimbunan asam laktat
gerakan pekerja menjadi tangan yang lunak akan menerima
meningkat dan akhirnya timbul rasa
lamban, sulit bergerak yang tekanan langsung dari pegangan alat,
nyeri otot.
disertai dengan menurunnya dan apabila hal ini sering terjadi
kekuatan otot dapat menyebabkan rasa nyeri otot
yang menetap.

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


3. Faktor Pekerja

Usia
Pd umumnya keluhan muskuloskeletal mulai Kebiasaan Merokok
dirasakan pd umur 30 tahun dan semakin Kebiasaan merokok menjadi faktor
meningkat pd umur 40 tahun ke atas. Hal ini risiko MSDs, karena nikotin pada rokok
disebabkan scra alamiah pada usia paruh baya dapat menyebabkan berkurangnya
kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun aliran darah ke jaringan.
sehingga resiko terjadinya keluhan pada otot
meningkat (Cindyastira, 2014).

Jenis Kelamin Indeks Massa Tubuh (IMT)

Pada semua kelompok Pada individu yang overwight


pekerjaan, angka prevelansi ataupun obesitas ditemukan terdapat
masalah muskuloskeletal lebih kerusakan pada sistem
besar pada wanita muskuloskeletal yang bermanifestasi
dibandingkan pada laki-laki. sebagai nyeri dan discomfort.

Masa Kerja Ukuran Tubuh / Antromopetri


Masa kerja merupakan faktor risiko Meskipun pengaruhnya relatif kecil, berat
yang dapat meningkatkan risiko badan, tinggi badan dan massa tubuh
terjadinya MSDs, terutama untuk mempengaruhi terjadinya keluhan otot.
jenis pekerjaan yang menggunakan Kebugaran Jasmani Misalnya wanita yang gemuk mempunyai
kekuatan kerja yang tinggi. risiko keluhan otot dua kali lipat
dibandingkan wanita kurus.
Gejala
Musculoskeletal Disorders
(MSDs)
Tahap 1 Sakit atau pegal-pegal dan kelelahan
selama jam kerja tapi gejala ini biasanya
menghilang setelah waktu kerja (dalam
satu malam). Tidak berpengaruh pada
performance kerja. Efek ini dapat pulih
setelah istirahat

Gejala ini tetap ada setelah melewati


Tahap 2 waktu satu malam setelah bekerja.
Tidak mungkin terganggu. Kadang-
kadang menyebabkan berkurangnya
performance kerja;
Menurut Kromer (1997)
Tahap 3 Gejala ini tetap ada walaupun
setelah istirahat, nyeri terjadi ketika
bergerak secara repetitive.
1. Sakit leher, adalah penggambaran umum terhadap gejala yang mengenai leher, peningkatan
tegangan otot atau myalgia, leher miring atau kaku leher.
2. Nyeri punggung, merupakan istilah yang digunakan untuk gejala nyeri punggung yang spesifik
seperti herniasi lumbal, arthiritis, ataupun spasme otot.
3. Carpal Tunnel Syndrome, merupakan kumpulan gejala yang mengenai tangan dan
pergelangan tangan yang diakibatkan iritasi dan nervus medianus.
4. De Quervains Tenosynovitis, penyakit ini mengenai pergelangan tangan, ibu jari, dan REPAIR
terkadang lengan bawah, disebabkan oleh inflamasi tenosinovium dan dua tendon yang
berasa di ibu jari pergelangan tangan.
5. Thoracic Outlet Syndrome, adalah keadaan yang mempengaruhi bahu, lengan, dan tangan
yang ditandai dengan nyeri, kelemahan, dan mati rasa pada daerah tersebut. Thoracic outlet
syndrome disebabkan oleh gerakan berulang dengan lengan di atas atau maju kedepan.
Pengguna komputer beresiko terkena sindrom ini karena adanya gerakan berulang dalam
menggunakan keyboard dan mouse.
6. Tennis Elbow, adalah suatu keadaan inflamasi tendon ekstensor, tendo yang berasal dari siku
lengan bawah dan berjalan keluar ke pergelangan tangan. Tennis elbow disebabkan oleh
gerakan berulang dan tekanan pada tendon ekstensor.
7. Low Back Pain, terjadi apabila ada penekanan pada daerah lumbal. Apabila dalam
pelaksanaan pekerjaan posisi tubuh membungkuk ke depan maka akan terjadi penekanan
pada discus. Hal ini berhubungan dengan posisi duduk yang janggal, kursi yang tidak
ergonomis, dan peralatan lainnya yang tidak sesuai dengan antopometri pekerja.

Jenis-jenis
Musculoskeletal Disorders (MSDs)
D a m p a k
Musculoskeletal Disorders
(MSDs)

Suma’mur (2009) menjelaskan, bahwa setiap


kontraksi otot yang dipaksakan atau melebihi
kemampuan atau penggunaannya
melampaui kapasitasnya dapat
menyebabkan trauma pada sistem
Keluhan-keluhan pada tulang
muskuloskeletal yang diperlukan untuk
belakang yang dialami pekerja
melakukan pekerjaan. Trauma tersebut tidak
jika terus dibiarkan juga
hanya mengenai ototnya saja, tetapi juga
berpeluang besar menyebabkan
terhadap saraf, sendi, ligament atau struktur
dislokasi bagian tulang punggung
lainnya.
yang menimbulkan rasa sangat
nyeri dan bisa irreversible serta
fatal.
Mengurangi atau mengeliminasi kondisi yang
berpotensi bahaya menggunakan
pengendalian fisik.

Mengubah dalam praktek kerja dan kebijakan


manajemen yang serng disebut pengendalian
administratif.

Menggunakan alat pelindung diri.

Pengendalian
Musculoskeletal
Disorders (MSDs)
P e n c e g a h a n
Musculoskeletal Disorders
(MSDs)
1. Jangan memutar atau membungkukkan
badan ke samping.
2. Jangan menggerakkan, mendorong atau
menariksecara sembarangan, karena
dapat meningkatkan risiko cidera.
3. Jangan ragu meminta tolong pada orang.
4. Apabila jangkauan tidak cukup, jangan
memindahkan barang.
5. Apabila barang yang hendak dipindahkan
terlalu berat, jangan melanjutkan.
6. Lakukan senam/peregangan otot sebelum
bekerja.

Anda mungkin juga menyukai