CASE RADIOLOGY Bronkopneumonia
CASE RADIOLOGY Bronkopneumonia
Bronkopneumonia
Dibuat oleh: Marcella Defandi | 2017-060-10118
Pembimbing: dr. Fetty Fatmawaty, Sp. Rad
Nama : An. Z
Usia : 5 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kp. Cimahpar RT 03 RW 15
IDENTITAS kec. Sukaraja, Sukabumi
Tgl masuk RS : 20 Agustus 2019
ANAMNESIS
RIWAYAT
Riwayat batuk lama : saudaranya
PENYAKIT sepupu yang berumur 2 tahun
KELUARGA
Riwayat asma : Nenek
Kulit
Turgor kulit baik (kembali cepat), petekie (-),
jaundice (-)
Pasien datang ke IGD dengan keluhan batuk disertai sesak
sejak ± 3 hari SMRS . Batuk dirasakan sejak ± 2 minggu yang
lalu namun memberat sejak 3 hari yang lalu. Batuk
berdahak berwarna kuning kehijauan. Batuk dirasakan
sepanjang hari namun memberat pada malam hari. Batuk
disertai sesak . Setiap kali batuk lama pasien akan
mengalami sesak dikarenakan dahak yang sulit dikeluarkan
Pilek (+), BAB (+), BAK (+). Keluhan demam dirasakan 8 hari
RESUME SMRS, naik turun dan dirasakan malam hari. Riwayat
pengobatan dengan paracetamol syrup.
Pada pemeriksaan didapatkan, HR 140x/ ,RR 45x /menit, S
39.4o C , pernapasan cuping hidung +/+ inspeksi paru
didapatkan retraksi dinding dada minimal dan Auskultasi
paru ronkhi +/+, pada auskultasi jantung didapatkan suara
mur-mur +/+ dan pada Palpasi abdomen : nyeri tekan (-)
Supel, (teraba hepar 1 jari dibawah Arcus Costae,
konsistensi kenyal, tepi tumpul, permukaan rata).
DIAGNOSIS
BANDING
BRONKOPNEUMONIA TB PARU
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
RONTGEN
THORAX
• Foto asimetris dan inspirasi cukup
• Trakea di tengah. KESAN :
• Mediastinum tidak melebar
• Cor tidak membesar (CTR 54 %)
- Sugestif bronkhopneumonia
• Sinuses dan diafragma normal kanan
• Pulmo: - Tidak tampak kardiomegali
- Hilus kanan normal, kiri tertutup bayangan jantung
- Corakan bronkovaskuler normal
- Tampak perbercakan di suprahiler kanan
- Tidak tampak bayangan opak lobulated di perihiler
kanan
EXPERTISE
X-RAY THORAX
An. Z, 5 tahun
DIAGNOSA
KERJA
dengan
bronkopneumonia
PROGNOSIS
Friedlander pneumonia
Biasanya pada usia lanjut
Disertai cavitation
Airspace vs
Interstitial
Lung Disease
Mixed airspace and interstitial
disease
Definisi : Infeksi pada individu yang sebelumnya tidak pernah terekspos kuman
dan tidak memiliki hipersensitivitas terhadap tuberculoprotein. Karena itu
biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak.
Lesi yang terjadi setelah infeksi biasanya di daerah perifer dan disertai
limfadenopati hilus dan paratracheal, karena penyebaran bakteri secara limfogen.
Efusi pleura sering terjadi karena penetrasi bakteri ke dalam rongga pleura.
Lesi biasanya sembuh spontan dan
spontan menjadi nodus kalsifikasi
kecil ( lesi Ghon ).
TB PRIMER
Pada pasien dengan defisiensi
imun ( misal : HIV ) bisa
berkembang menjadi TB miliar,
meningitis TBC atau Tuberkuloma.
MANISFESTASI RADIOLOGIS TB PRIMER
Lobar pneumonia
Adenopathy , unilateral hilar atau mediastinal adenopathy tanpa parenchymal
disease (sering pada anak-anak)
Pleural effusions (sering pada orang dewasa) Akumulasi bisanya perlahan dan
tidak sakit, sehingga pada presentasi efusi biasanya sudah banyak.
Kavitasi sangat jarang terjadi
Pada daerah konsilidasi homogen dan berbatas jelas
Limfadenopati ( Pembesaran kelenjar limfe )
Manifestasi paling utama.
Pola yang biasa terjadi unilateral hilus, unilateral hilus (+) lobus
paratracheal kanan atau adenopati paratracheal kanan.
Limfadenopati TB primer
Definisi : reaktivasi endogen dari infeksi laten atau dari orang
yang telah mendapat hipersensitivitas tuberkuloprotein.
Biasanya terjadi pada orang dewasa.
Biasanya pada orang dewasa dimana terjadi reaktivasi dari
infeksi yang didapat saat masa kanak.
Kavitas
Gambaran
radiologis
Sarang (proses
konsolidasi)
Sarang (proses
konsolidasi)
Post primary
TB + pleural
effusion
Ciri khas Demam, menggigil, dan keringat malam
Awalnya nodul milier berukuran 1 mm, bila tidak ditatalaksana
2-3 mm. Bila diterapi, dapat hilang dengan cepat.
TB Milier
Menyerupai gambaran badai kabut ( Snow
TB Milier Storm app. )
Penyembuhan tanpa bekas
Sering terjadi pada anak.
Mungkin pula terjadi pada orang dewasa
dengan pengobatan yang baik