pada kelompok masyarakat di Lembata Budaya Lahan Kering
konservasi lingkungan dan pelestarian
Kepulauan dan Pariwisata tercermin pada usaha menangkap ikan paus. Ikan paus yang tidak boleh diburu/ditangkap, seperti ikan paus betina yang sedang hamil dan ikan paus yang belum dewasa. Sasaran buruan ini hanya dapat diketahui oleh seorang lemafa, yaitu seorang juru tombak. Selain itu, untuk menjaga kelestarian paus, masa berburu dibatasi hanya pada bulan Juni hingga Oktober. Tradisi Penangkapan Ikan Paus di Aturan yang ada sangat dipatuhi oleh Lamalera masyarakat Lamalera ` meskipun secara tertulis aturan ini tidak ada. Bagi tubuh koteklema (ikan paus) sudah mereka menghormati laut dan nenek mempunyai peta khusus dalam moyang adalah hal utama, karena pembagiannya selain daging dan ketika ada pelanggaran dari yang telah lemaknya, para pemilik kapal berhak ditetapkan maka suatu musibah akan mendapatakan jantung, sayatan bagian terjadi. ekor diberikan kepada lamafa Adapun hasil perburuan ikan paus ini (penombak paus) yang ikut diperjualbelikan dan juga dikonsumsi membunuh ikan paus. oleh masyarakat lamalera bagian-bagian dari ikan paus yang Dalam keseharian ikan ditukar dengan telah ditangkap seperti bagian jantung jagung, padi, singkong, buah-buahan, menjadi hak pemilik kapal dan sayat ekornya menjadi hak penombak dalam Nama :Ludgardis A.B.Goran dan berbagai komoditas pertanian Class : B lainnya seperti pakan ternak perburuan ikan paus tersebut No.absen : 17 Tradisi ini diawali dengan upacara misa, Tradisi menangkap ikan paus di desa Perairan Indonesia merupakan wilayah upacara tradisional dimana seluruh lamalera, kabupaten lembata NTT telah penting bagi migrasi 30 jenis Cetacea komponen masyarakat Kampung lama berlangsung sejak abad ke-16 khususnya paus dan lumba-lumba. Paus Lamalera duduk bersama di pantai dimana kegiatan ini dilakukan secara dan lumba-lumba melakukan perjalanan bermusyawarah untuk membicarakan turun temurun dan masyarakat percaya atau migrasi dari Samudera Pasifik ke seluruh persoalan kampung, persoalan bahwa nenek moyang mereka dapat Samudera Hindia melalui Perairan perburuan dengan berbagai tahapan menempati desa dengan bantuan ikan Indonesia, terutama melewati Laut yang mesti dilaksanakan dalam paus. Tradisi ini dilakukan sebagai Sawu, Nusa Tenggara Timur. perburuan itu. Malam sebelum upacara adat desa lamalera serta Paus sperma (P. macrocephalus) keesokan harinya mereka melaut semua memohon berkah dari leluhur dan dimanfaatkan oleh sekelompok anggota suku yang memiliki perahu penghormatan pada nenek moyang masyarakat di Indonesia, tepatnya berdoa dirumah adat masing-masing, yang gugur pada saat melakukan tradisi masyarakat Lamalera yang terdapat di mereka berbagai pengalaman dan menangkap ikan paus. Yang dapat Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur. mendengar petuah dari yang dituakan melakukan kegiatan tersebut adalah Spesies ini dijadikan spesies target ` pria-pria dewasa yang dianggap mampu Intinya masing-masing pada individu dalam tradisi berburu oleh masyarakat bertahan hidup selama beberapa hari Lamalera. Perburuan paus di Lamalera harus dapat menjaga ketentraman, dilaut lepas yang ganas dan dapat telah dilakukan sejak tahun 1643 menjaga tutur kata, tidak boleh membuat hidup mereka dalam bahaya. (Barnes 1996). International Whaling bertengkar dengan sesama tetangga, tidak ada perselisihan dan Masyarakat lamalera melaksanakan Commision (IWC) mengkategorikan pertengkaran. Melanggar semua itu upacara atau biasa disebut lefa pada kegiatan penangkapan ini berarti kerja keras di laut tak membawa tanggal 1 mei dan perburuan dimulai sebagai subsistence whaling karena hasil pada bulan mei-november atau bulan penangkapan paus dilakukan dalam desember-april yang biasa disebut skala kecil dan bertujuan untuk Seluruh hasil tangkapan ikan pertama- dengan bulan perburuan (baleo). memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, tama diperuntukkan bagi para janda, serta tidak bertujuan untuk fakir miskin, dan para yatim piatu. mendapatkan keuntungan Mereka mendapat tempat utama dalam seluruh prosesi perburuan ikan.