Anda di halaman 1dari 48

Sistem Panca Indera

OLEH : dr. Ruslan Ramlan Ramli, Sp. S


CAVUM ORBITA
Berbentuk pyramid dengan empat sisi. Basis terbuka menghadap
ke ventral, berbentuk segiempat. Pada apex terdapat foramen
opticum dan fissure orbitalis superior. Dinding medial letak sejajar
satu sama lain, tipis, turut membentuk dinding cellulae ethmoidalis,
dibentuk antara lain oleh maxilla dan on lacrimale. Dinding
lateral terletak mirirng ke medial, tebal dan dibentuk antara lain
ole hos zygomaticus. Dilihat dari samping dinding medial lebih
menonjol. Dinding lantai (dasar) dibentuk ole hos frontale dengan
tepi yang agak menonjol, disebut margo supra orbitale.
BULBUS OCULI
Berbentuk bulat dengan diameter kira-kira 2,5 cm. Diameter anterior-
Posterior lebih panjang dari pada diameter transversal dan vertical.
Terdiri dari 3 lapisan, yaitu :
1. Lapisan superficial, berfungsi proteksi
2. Lapisan tengah, berfungsi nutrisi
3. Lapisan profunda, berfungsi visual

Isi dari bulbus oculi dari ventral ke dorsal adalah :


• Aquaesus humour (cairan, lautan garam)
• Lensa
• Corpus vitreum

Stimulus cahaya mencapai retina dengan melewati cornea, aquaeus


dan corpus vitreum, struktur tersebut tadi merupakanmedia refraksi,
yang paling penting adalah cornea.
Lamina superficialis (=lamina fibrosa) tebal, membentuk sclera
yang merupakan 5/6 bagian posterior, berwarna putih dan 1/6
bagian anterior yang transparan membentuk cornea. Tempat
pertemuanya disebut sclero-corneal junction. Disebelah medial
dari ujung posterior sclera ditembusi oleh nervus opticus, tempat
tersebut disebut “blind spot (=papilla nervi optici)”. Permukaan
cornea rata dan tebal di bagian tengah.
Lamina media (=lamina vascularis=uvea) membentuk chorioidea,
corpus ciliare dan iris yang letaknya berturut-turut dari dorsal ke
ventral. Ketiga bagian tersebut kaya dengan pembuluh darah,
teurtama pembuluh vena, serabut serabut saraf dan jaringan ikat
longgar yang berisi pigmen. Di dalam corpus ciliare terdapat
m.ciliaris, yang berperan dalam mengatur bentuk lensa, disebut
akomodasi. Bagian paling anterior dari uvea membentuk iris atau
diaphragm berbentuk cakram, vascular dan berlubang di bagian
tengah (pupil). Didalam iris terdapat serabut-serabut otot yang
berjalan sirkuler dan radial yang mengatur bentuk pupil sesuai
dengan banyaknya cahaya yang masuk kedalam mata. Pada iris
terdapat pigmen yang menentukan warnanya.
Lamina profunda (= lamina visualis= retina) bersama sama
dengan nervus opticus merupakan bagian dari otak. Retina
mengandung 3 jenis sel :
• Rod and cone
• Neuron bipolar
• Neuron ganglion

Rod and cone sensitive terhadap cahaya. Rod lebih sensitive dari
pada cone dan perperan dalam cahaya dengan intensitas yang
tinggi dan sensitive terhadap cahaya.
Pada saat seseorang melihat lurus ke depan maka stimulus
cahaya tiba pada bagian retina yang di sebut macula lutea
(=yello spot). Neurit dari sel ganglion membentuk nervus opticus,
meninggalkan bulbus oculi melalui blind spot yang berada
disebelah medial dari macula letea. Suatu objek dalam lapangan
penglihatan akan tampak oleh retina pars lateralis (pars
temporalis) dari satu mata dan retina pars nasalis (pars medialis )
dari mata yang lain. Serabut-serabut dari n.opticus yang berasal
dari retina pars nasalis mengadakan persilangan satu sama lain
yang disebut chiasma opticum. Serabut-serabut saraf yang
melanjutkan diri ke dorsal, di sebelah posterior chiasma opticum
membentuk traktus opticus.
Suatu stimulus cahaya dapat menghasilkan tiga peristiwa sebagai
berikut :
a. Dapat melihat benda bersangkutan, artinya stimulus sampai
di cortex cerebri.
b. Light refles (=reflex cahaya) disebut juga reflex pupil yaitu
pupil memberi reaksi terhadap cahaya yang secara tiba-tiba
masuk kedalam mata, dalam hal ini pupil menjadi kecil
sebagai akibat pengaruh dari nucleus Edinger Westhpal
melalui n.occulomotoris.
c. Reflex somatic yang bersifat protetik, yaitu terjadi gerakan
kepala (leher) untuk melihat sumber stimulus cahaya
bersangkutan memalui perantaraan tractus tectospinalis dan
tractus bulbaris yang akan mempengaruhi otot-otot leher dan
otot-otot bola mata.
OTOT-OTOT MATA
Terdapat 6 buah otot mata dan sebuah otot untuk mengangkat
palpebral superior, yaitu :
1. m. rectus superior
2. m. rectus inferior
3. m. rectus lateralis
4. m. rectus medialis
5. m. obliquus superior
6. m. obliquus inferior
7. m. levator palpebrae superior, yang berfungsi mengangkat
palpebrae, berorigo pada cavum orbita dan insertion pada
kulit palpebral superior.
Semua otot serabut mendapat persarafan dari n. occulomotoris
(N.III), kecuali m. obliquus superior yang dipersarafi oleh n.
Trochlearis (N.IV) dan m.rectus lateralis oleh n. Abducens (N.IV).
GLANDULA LACRIMALIS
Terletak dibagian cranio-lateral cavum orbita, memproduksi air
mata (tears), berfungsi mencuci bola mata di bagian ventral,
mengalir ke medial dan masuk kedalam ductus nasolacrimalis.
Duktus nasomacrimalis bermuara kedalam meatus nasi inferior.
Pada tepi palpebra terdapat deretan rambut (bulu mata) disebut
cilia. Cilia bersam-sama air mata berfungsi melindungi bola mata
terhadap iritasi mekanis, kimiawi dan cahaya yang kemilau.
Terdiri dari telinga luar, telinga tengah (=cavum tympani) dan
telinga dalam. Di dalam cavum tympani terdapat organon
vestibularis.

TELINGA LUAR
Airicula merupakan tambahan yang melekat pada sisi
kepala dan dimaksud untuk menangkap suara. Dibentuk oleh
cartilage dan dibagian caudalnya terdapat lobulus auriculae.
Meatus acusticus externus adalah suatu saluran udara, panjang
sekitar 2-3 cm dengan arah ke medial sampai pada telinga
tengah, berada dalam pars petrosa ossis temporalis. Sepertiga
bagian lateral dibentuk oleh cartilage dan 2/3 bagian medial
dibentuk oleh tulang biasa.
Pada ujung medial dari saluran tersebut terdapat
membrane tympani, yang terletak miring, memisahkan meatus
acusticus externus dari pada cavum tympani. Letak dari
membrane tympani adalah sedemikian rupa sehingga sisi luarnya
menghadap kea rah ventral, caudal dan lateral. Pada saluran ini
terdapat mucosa yang mengandung rambut, kelenjar sebacea
dan kelenjar keringat. Hasil produksi dari kelenjar disebut
cerumen.

TELINGAH TENGAH
Berisi udara, dipisahkan dari meatus acusticus externus
oleh membrane tympani terdapat hubungan antara cellulae
mastoidea dengan cavum tympani melalui aditus (antrum)
tympanicum. Membrana tympani berfungsi menerima getaran
udara (suara) dan meneruskannya kepada nervus cochlearis (=N.
Vestibulocochlearis).
Terdapat 3 buah tulang kecil yang menyilang dalam cavum
tympani mulai dari lateral ke medial. Tulang paling luar adalah
malleus, ditengah incus dan sebelah dalam adalah stapes. Ketiga
tulang tersebut meneruskan getaran udara yang diterima oleh
membrane tympani, Selanjutnya diteruskan ke fenestra vestibule.
Gerakan dari tulang-tulang tersebut dikontrol oleh m.tensor tympani
dan m.stapedius.

TELINGA DALAM (=AURIS INTERNA)


Terdirir dari labyrinthus osseus dan labyrinthus membraneceus.
Labyrinthus osseus terdiri dari rungan dan saluran, berada dalam pars
petrosa ossis temporalis. Ruangan dan saluran-saluran tersebut adalah
vestibulum, 3 canalis semicircularis, 3 ampulla ossea dan canalis
spiralis cochlea. Pada ujung lateral dari vestibulum terdapat fenestra
vestibule yang ditutupi oleh basis stapedius. Pada tiap canalis
semicircularis terdapat crus ampulae dan crus simplex. Canalis spiralis
cochlea berbentuk seperti rumah siput dengan basis berada di
sebelah medial dan cupula di sebelah lateral. Bangunan ini melingkari
suatu sumbu horizontal. Canalis ini bermuara pada dasar vestibulum.
Lingua merupakan organ muscular yang terdiri dari otot intrinsik
dan ekstrinksik. Seperti yang telah dijelaskan pada Bab sistem
digestivus bahwa salah satu fungsi lingua adalah sebagai organ
gustatorius. Hal ini dimungkinkan karena pada lingua terdapat
papilla yang merupakan reseptor untuk pengecapan. Adapun
jenis papilla tersebut adalah:
1) Papilla circumvallatae. Terdapat pada radix lingua sebanyak
8 hingga 12 buah. Jenis papilla yang terbesar terletak di
posterior dari sulcus terminalis yang berbentuk huruf V.
2) Papilla fungiformis. Menyebar pada permukaan ujung sisi
lingua dan menyerupai bentuk jamur.
3) Papilla filiformis. Merupakan papilla terbanyak dan
menyebar diseluruh permukaan lingua.
Lingua mempunyai sensitivitas yang berbeda untuk setiap bagian
yang berbeda pada lingua. Terdapat 4 macam regio
pengecapan yaitu :
1. Rasa pahit terdapat pada pangkal lidah.
2. Rasa manis terdapat pada apex linguae.
3. Rasa asin terdapat pada ujung, samping kanan dan kiri.
4. Rasa asam terletak pada samping kanan dan kiri linguae.
Saraf penciuman terdapat pada bagian atap dari cavum nasi.
Yang berasal dari n.olfactorius (N.I). Nervus olfactorius ini dilapisi
oleh sel-sel yang sangat khusus terletak pada lamina cribrosa
ossis ethmoidalis.

PROSES PENCIUMAN
Bau yang masuk ke dalam cavum nasi akan merangsang sel-sel
olfactori dan mengakibatkan terjadinya aksi potensial yang
dihantarkan sepanjang serabut saraf olfactorius sampai ke bulbus
olfactorius dan area olfactori dalam cortex cerebri.
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar
menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Pada permukaan kulit
bermuara kelenjar keringat dan kelenjar sebacea.

LAPISAN KULIT
Terdiri dari 3 lapisan yaitu epidermis, dermis dan subdermis.

A. Epidermis
Epidermis adalah lapisan terluar dari kulit. Bagian ini tersusun
dari jaringan epitel squamosa bertingkat yang mengalami
keratinisasi. Jaringan ini tidak memiliki pembuluh darah dan sel-
selnya sangat rapat.
Bagian epidermis yang paling tebal terdapat pada telapak tangan
dan kaki. Terdiri dari beberapa lapisan sel yaitu :
1. Stratum Corneum. Selnya sudah mati, tidak mempunyai sel inti sel dan
mengandung zat keratin.

2. Stratum Lucidum. Selnya pipih, perbedaannya dengan stratum granulosum


ialah sel-sel sudah banyak yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah
menjadi jernih sekali dan tembus cahaya. Lapisan ini hanya terdapat pada
telapak tangan dan telapak kaki. Dalam lapisan terlihat seperti suatu pita
yang bening, batas-batas sel sudah tidak begitu terlihat.
3. Stratum Granulosum. Stratum ini terdiri dari sel-sel pipih seperti kumparan,
sel-sel tersebut terdapat hanya 2-3 lapis yang sejajar dengan permukaan
kulit. Dalam sitoplasma terdapat butir-butir yang disebut keratohyalin yang
merupakan prekursor dalam pembentukan keratin. Keratin ini merupakan
protein keras dan resilien, anti air serta melindungi permukaan kulit yang
terbuka.
4. Stratum Spinosum. Disebut juga stratum acanthosum. Lapisan ini merupakan
lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm. lapisan ini terdiri dari
5-8 lapisan. Sel-selnya disebut spinosum karena jika kita lihat dengan
mikroskop bahwa sel-selnya terdiri dari sel yang bentuknya poligonal dan
mempunyai tanduk (spina). Disebut acanthosum karena sel-selnya berduri.
5. Stratum Basalis (=stratum germinativum). Disebut demikian karena sel-
selnya terletak dibagian basal (dasar), stratum ini merupakan sel-sel induk
yang akan mengganti sel-sel yang berada diatasnya. Bentuk silindris dengan
inti yang lonjong. Didalamnya terdapat butir-butir yang halus yaitu melanin
yang merupakan pigmen untuk kulit. Sel tersebut tersusun seperti pagar
(=palisade), pada bagian bawahnya terdapat membran basalis yang
merupakan batas terbawah daripada epidermis dan dermis. Batas ini tidak
datar tapi bergelombang.
B. Dermis
Terdiri dari 2 lapisan yaitu bagian luar yang disebut stratum papilaris
dan lapisan dalam disebut stratum reticularis. Kedua lapisan tersebut
terdiri dari jaringan ikat longgar yang tersusun dari serabut kolagen,
serabut elastis dan serabut retikulus. Serabut ini saling beranyaman dan
masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Serabut kolagen
berfungsi untuk memberikan kekuatan pada kulit, serabut elastis
memberikan kelenturan pada kulit dan retikulus, terdapat disekitar
kelenjar dan follikel rambut, berfungsi memberikan kekuatan pada alat
tersebut.

C. Subkutis
Terdiri dari kumpulan sel-sel lemak dan diantaranya terdapat jaringan
ikat dermis. Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan inti terletak ditepi
sehingga membentuk seperti cincin. Lapisan lemak ini disebut panniculus
adiposum, yang tebalnya tidak sama pada setiap tempat dan terkait
dengan jenis kelamin. Lapisan ini berfungsi sebagai bantalan ketika kulit
mendapat tekanan trauma mekanis, selain itu juga berfungsi sebagai
isolator panas atau mempertahankan suhu tubuh dan penimbunan kalori.
DERIVATIF KULIT
1) KUKU : merupakan lempeng keratin keras dan pelindung yang
berasal dari perpanjangan epidermis kedalam dermis, nutrisinya
disuplai dari pembuluh darah. Badan kuku tumbuh dari akar kuku
yang tertanam di kulit. Pertumbuhannya kira-kira 0,5 mm/minggu,
lebih cepat pada musim panas dibanding musim dingin. Eponikium
adalah lapisan epidermis berlekuk yang menutup akar kuku.
Hiponikium adalah stratum corneum tebal dibawah ujung lepas
kuku.
2) RAMBUT (=PILI) : hampir terdapat pada seluruh tubuh, tetapi
sebagian besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak
berwarna. Rambut terminal biasanya kasar dan terlihat. Rambut
ini tertanam di kulit kepala, alis dan bulu mata, ketika masa
pubertas rambut ini akan menggantikan rambut vellus di area
ketiak dan pubis. Rambut berasal dari follikel rambut yang
terbentuk sebelum lahir melalui pertumbuhan dari epidermis ke
dalam dermis. Otot erector pili adalah pita tipis otot polos yang
berhubungan dengan follikel rambut. Kontraksi otot ini
menyebabkan ujung-ujung rambut berdiri dan mengakibatkan
keluarnya sekresi kelenjar sebacea.
3) Glandula sudorifera dan sebacea.
KELENJAR KULIT
Kelenjar keringat (glandula sudorifera) terbagi menjadi 2 berdasarkan
struktur dan lokasinya yaitu kelenjar keringat ekrin dan kelenjar keringat
apokrin. Kelenjar keringat akrin adalah kelenjar tubular dan berpilin
serta tidak mempunyai hubungan dengan follikel rambut. Kelenjar ini
menyebar di seluruh tubuh, terutama pada telapak tangan dan kaki serta
dahi. Sekresinya mengandung air dan membantu pendinginan evaporatif
tubuh untuk mempertahankan sushu tubuh. Kelenjar keringat apokrin
merupakan kelenjar keringat besar, terspesialisasi dan bercabang dengan
penyebaran terbatas. Kelenjar ini di dapatkan pada ketiak, areola
mammae dan region anorectal.

Kelenjar minyak (glandula sebacea) mengeluarkan sebum yang


biasanya disalurkan ke follikel rambut. Kelenjar sebacea, rambut dan
kelenjar keringat apokrin membentuk pilosebacea, tatapi hanya terbentuk
pada rambut di area genitalia, bibir, areola dan papilla mammae.

Anda mungkin juga menyukai