Anda di halaman 1dari 21

UU RI Nomor 44/ 2009

tentang Rumah Sakit


Kelompok 6
Kelompok 6 :
Devi Purnamasari P 17324118004
Maria Florentika V. P P 17324118056
Nurul Dzakiyyah P 17324118052
Putri Nabila Novianty P 17324118059

Contoso
Pharmaceuticals
page 2
UU No 44 Tahun 2009

Disahkan dalam sidang paripurna DPR tanggal 28


september 2009

Contoso
Pharmaceuticals
page 3
BAB I : Ketentuan Umum
BAB II : Asas dan Tujuan
BAB III : Tugas dan Fungsi
BAB IV : Tanggung Jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah
BAB V : Persyaratan
BAB VI : Jenis dan Klasifikasi
BAB VII : Perizinan
BAB VIII : Kewajiban dan Hak
BAB IX : Penyelenggaraan
BAB X : Pembiayaan
BAB XI : Pencatatan dan Pelaporan
BAB XII : Pembinaan dan Pengawasan
BAB XIII : Ketentuan Pidana
BAB XIV : Ketentuan Peralihan Contoso
Pharmaceuticals
BAB XV : Ketentuan Penutup page 4
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pada bab ini menjelaskan definisi dari rumah
sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan
yang memberikan pelayanan kesehatan yang
paripurna bagi pasiennya. Pelayanan di rumah
sakit meliputi empat pelayanan yaitu,
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Contoso
Pharmaceuticals
page 5
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Unique First to Market
Pada babEtiam
Lorem ipsum dolor sit inialiquet
menjelaskan
eu mi. bahwa dalam suatu rumah
amet, consectetur Ut fermentum a
sakit harus
adipiscing elit. berasaskan
magna ut eleifend. pancasila yang memuat nilai-
nilai kemanusiaan, keadilan, persamaan hak, tidak di
diskriminasi, beretika dan profesionalitas. Serta
pengaturan penyelenggaraan rumah sakit.

Tested Authentic
Integer convallis Suspendisse sit amet
suscipit eu varius. ipsum varius finibus
Morbi a purus dolor. justo viverra blandit. Contoso
Pharmaceuticals
page 6
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI
Pada bab ini menjelaskan tentang tugas dan
fungsi dari rumah sakit. Rumah sakit memiliki
tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan
perorangan yang paripurna yang meliputi
pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif. Fungsi dari rumah sakit
diantaranya adalah penyelenggara pelayanan
pengobatan dan pemulihan kesehatan agar
pasien dapat kembali pulih seperti sedia kala.

Contoso
Pharmaceuticals
page 7
BAB IV
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAN
PEMERINTAH DAERAH
Pada bab ini menjelaskan mengenai tanggung jawab
pemerintah dan pemerintah daerah terhadap
penyelenggaraan rumah sakit yang dilaksanakan
berdasarkan kewenangan pemerintah dan pemerintah
daerah yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Contoso
Pharmaceuticals
page 8
BAB V
PERSYARATAN
Pada bab ini menjelaskan tentang pesyaratan yang harus dimiliki oleh
setiap Rumah sakit, diantaranya ada persyaratan lokasi, bangunan,
prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.
Persyaratan prasarana yang disediakan Rumah Sakit pun harus
memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan
kesehatan kerja penyelenggaraan Rumah Sakit.
Sumber daya manusia yang dimiliki Rumah Sakit harus memiliki
tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang medis, tenaga
keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen Rumah Sakit, dan
tenaga nonkesehatan.
Contoso
Pharmaceuticals
page 9
BAB VI
JENIS DAN
KLASIFIKASI
Pada bab ini, Rumah Sakit dapat dibagi berdasarkan jenis
pelayanan dan pengelolaannya. Berdasarkan jenis pelayanan yang
diberikan, Rumah Sakit dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum
dan Rumah Sakit Khusus.
Prioritize Authorize Monetize
Berdasarkan pengelolaannya Rumah Sakit dapat dibagi
Lorem ipsum dolor sit menjadi Rumah
Etiam aliquet eu mi Sakit publik dan Rumah Sakit privat. Rumah Sakit
Integer convallis
amet, consectetur quis lacinia. suscipit ante eu
adipiscing elit. juga dapat ditetapkan menjadi varius. Rumah Sakit pendidikan setelah
memenuhi persyaratan dan standar rumah sakit pendidikan.

Contoso
Pharmaceuticals
page 10
BAB VII
PERIZINAN

Pada pasal ini diejalaskan mengenai perizinan yang wajib


dimiliki oleh setiap Rumah Sakit. Izin yang wajib dimiliki terdiri
dari izin mendirikan dan izin operasional.
Izin mendirikan berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun
dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun. Sedangakan izin
operasional berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang kembali selama memenuhi persyaratan.

Contoso
Pharmaceuticals
page 11
BAB VIII
KEWAJIBAN DAN HAK
Unique First to Market
Pada bab
Lorem ipsum dolor sit inialiquet
Etiam menjelaskan
eu mi. mengenai kewajiban dan
amet, consectetur Ut fermentum a
hak yang
adipiscing elit. magna dimiliki
ut eleifend. oleh setiap Rumah Sakit dan
pasien yang masing-masing sudah tertera dengan
jelas pada BAB ini.

Tested Authentic
Integer convallis Suspendisse sit amet
suscipit eu varius. ipsum varius finibus
Morbi a purus dolor. justo viverra blandit. Contoso
Pharmaceuticals
page 12
BAB IX
PENYELENGGARAAN
Bab ini menjelaskan mengenai
penyelenggaraan yang ada dalam Rumah Sakit.
Penyelenggaraan yang dimaksid antara lain ada
pengorganisasian, pengelolaan klinik,
akreditasi, jejaring dan sistem rujukan,
keselamatan pasien, perlindungan hukum
rumah sakit, tanggung jawab hukum, dan
bentuk Rumah Sakit.

Contoso
Pharmaceuticals
page 13
BAB X
PEMBIAYAAN
BAB X ini menjelaskan mengenai sistem pembiayaan Rumah
Sakit. Pembiayaan Rumah Sakit dapat bersumber dari penerimaan
Rumah Sakit, anggaran Pemerintah, subsidi Pemerintah, anggaran
Pemerintah Daerah, subsidi Pemerintah Daerah atau sumber lain
Prioritize yangAuthorize
tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan
Monetize
perundang-undangan.
Lorem ipsum dolor sit Etiam aliquet eu mi Integer convallis
amet, consectetur
adipiscing elit.
Alur pembiayaan Rumah Sakit adalah sebagai berikut: Menteri
quis lacinia. suscipit ante eu
varius.
menetapkan pola tarif nasional, lagu gubernur menetapkan pagu
tarif maksimal berdasarkan pola tarif nasional yang berlaku untuk
rumah sakit di Provinsi yang bersangkutan.
Contoso
Pharmaceuticals
page 14
BAB XI
PENCATATAN DAN PELAPORAN
BAB XI ini menjelaskan mengenai pencatatan dan pelaporan yang
wajib dilakukan oleh setiap Rumah Sakit.
Setiap Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan
tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Setiap penyimpanan
terhadap pencatatan dan pelaporan yang dilakukan untuk jangka waktu
tertentu serta pemusnahan atau penghapusan terhadap berkas
pencatatan dan pelaporan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Contoso
Pharmaceuticals
page 15
BAB XII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

BAB XII ini menjelaskan mengenai pembinaan dan pengawasan


terhadap Rumah Sakit yang dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah
Daerah.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap Rumah Sakit dengan melibatkan organisasi profesi,
asosiasi perumahsakitan, dan organisasi kemasyaratan lainnya sesuai
dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Sedangkan untuk pembinaan dan pengawasan non teknis
perumahsakitan dapat dilakukan secara internal oleh Dewan Pengawas
Rumah Sakit dan secara eksternal oleh Badan Pengawas Rumah Sakit
Indonesia. Contoso
Pharmaceuticals
page 16
BAB XIII
KETENTUAN
PIDANA
Pada bab 13 menjelaskan tentang
ketentuan pidana yang dapat dikenakan
kepada rumah sakit yang melanggar
peraturan perundang-undangan yang telah
dibuat ini.

Contoso
Pharmaceuticals
page 17
BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN

Pada bab 14 menjelaskan tentang ketentuan peralihan dimana saat


Undang-Undang ini diberlakukan maka semua Rumah Sakit harus
menyesuaikan ketentuan yang telah berlaku, dengan jangka waktu
paling lambat 2 tahun setelah disahkannya Undang-Undang ini. Izin
penyelenggaraan Rumah Sakit yang telah ada tetap berlaku sampai
habis masa berlakunya.

Contoso
Pharmaceuticals
page 18
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP

Pada bab 15 atau bab terakhir ini


memuat tentang ketentuan penutup
berisi bahwa saat Undang-Undang ini
disahkan, semua peraturan
perundang-undangan Rumah Sakit
tetap berlaku asalkan tidak
bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan ini. Dan pada
pasal 66, setiap orang harus
mengetahui peraturan perundang-
undangan ini.
Contoso
Pharmaceuticals
page 19
Analisi Kasus
Kasus meninggalnya bayi Tiara Debora Simanjorang.
Rumah sakit berkewajiban untuk selalu mengutamakan keselamatan
pasien dibanding hal lainnya, termasuk kendala administrasi dan finansial
yang berisiko memakan waktu. Selain itu, rumah sakit juga wajib
memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan
kemampuan pelayanannya.
Meskipun bayi Debora telah diberikan pertolongan pertama di IGD,
namun pelayanan itu tidak cukup karena dokter yang menangani
menganjurkan untuk ditangani lebih lanjut di PICU. Walaupun pihak RS Mitra
Keluarga telah mencari rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS untuk
merujuk kasus Debora, tindakan yang dilakukan pihak RS Mitra Keluarga
tidak etis karena fasilitas untuk menangani Debora sudah dimiliki oleh pihak
RS itu sendiri. Adapun alasan pengajuan pembayaran Henny selaku Ibu
Debora ditolak karena RS tersebut tidak bekerja sama dengan BPJS tidak
bisa diterima Contoso
Pharmaceuticals
page 20
Thank You

Contoso
Pharmaceuticals
page 21

Anda mungkin juga menyukai