Pembimbing :
dr. Elisa
DISUSUN OLEH :
1. ANGGA WIDIANTO
2. BUNGA BULO
3. MARSCA
LEVEL KOMPETENSI DOKTER
ENSEFALITIS
2. BAKTERI
Staphylococcus, streptococcus, escherichia, pneomococcus
Patofisiologi
LANGKAH DIAGNOSTIK
1. Anamnesis
Adanya Manifestasi Klinis berupa :
- Demam
- Hiperpireksia
- Malaise
- Sakit kepala
- Mual muntah
- Perubahan tingkah laku
- Kejang
- Koma defisit neurologis fokal (hemiparesis, neuropati
kranial, kehilangan lapang pandang, afasia & kejang
fokal)
2. Pemeriksaan Penunjang
– Darah Lengkap, Gula Darah & Elektrolit
- Lumbal Pungsi
- EEG Didapatkan perlambatan atau gelombang
epileptiform baik umum maupun fokal, terkadang ada yang
normal
- MRI & CT-SCAN untuk melihat perluasan kerusakan
Pada hasil CT-Scan ensefalitis herpes simpleks akan
tampak gambaran hipodens pada daerah frontotemporal.
Pada MRI Perubahan patologis yang biasanya bilateral
pada bagian medial lobus temporalis dan bagian inferior
lobus frontalis ( tempat adanya lesi ).
Lesi isointens atau hipointens berbentuk bulat cincin, noduler
atau pola homogen dan menyengat dengan kontras, tempat
predileksi pada hemisfer (grey-white junction), pada T1WI.
Hiperintens lesi pada T2WI dan pada flair .
Analisa Cairan SerebroSpinalis
TES BAKTERI VIRUS Tuberculosis
1. Epilepsi
2. Defisit neurologik
3. Retardasi mental
4. Hidrosefalus
5. Gangguan Mental
PROGNOSIS