Anemia, Hb berapa?
KLASIFIKASI ANEMIA??
Algoritma Pendekatan Anemia
ANEMIA DEFISIENSI BESI
DEFINISI
(1) senyawa besi fungsional, yaitu besi yang membentuk senyawa yang
berfungsi dalam tubuh;
besi transport, besi yang berikatan dengan protein tertentu dalam fungsinya
untuk mengangkut besi dari satu kompartemen ke kompartemen lainnya
PENYERAPAN BESI
Regulator dietetik :
Penyerapan besi dipengaruhi oleh jenis diet dimana besi terdapat.
Regulator simpanan:
Penyerapan besi diatur melalui besarnya cadangan besi dalam tubuh.
Diperkirakan melalui cryptcel/ programming sehubungan dengan respons saturasi
transferin plasma dengan besi.
Regulator eritropoietik
Besar penyerapan besi b e r h u b u n g a n d e n gan k e c e p a t a n e r i t r o p o e s i s
SIKLUS BESI DALAM TUBUH
KLASIFIKASI DERAJAT DEFISIENSI BESI
Perdarahan
Nutrisi
Kebutuhan meningkat
Gangguan absorpsi
PERUBAHAN FUNGSIONAL NON-ANEMIA PADA
DEFSIENSI BESI
Konsentrasi Besi Serum Menurun pada Anemia defisiensi besi, dan TBC (total irn binding capacit)
Meningkat.
Kadar besi serum menurun < 50 µg/di
Total iron binding capacity (TIBC) meningkat > 350 µg/
di
Saturasi transferin < 15%
Feritin Serum Merupakan lndikator Cadangan Besi yang sangat Baik, Kecuali pada Keadaan
Inflamasi dan Keganasan Tertentu:
Hercberg untuk daerah tropik menganjurkan memakai batas nilai feritin serum
< 20 mg/I sebagai kriteria diagnosis ADB
Apabila sintesis heme terganggu, misalnya karena defisiensi besi, maka protoporfirin akan
menumpuk dalam eritrosit. Nilai normal kurang dari 30
mg/di. Untuk defisiensi besi protoporfirin bebas adalah lebih dari 100 mg/di Keadaan yang
sama juga didapatkan pada anemia akibat penyakit kronik dan keracunan timah
hitam.
Kadar normal dengan pemeriksaan imunologi adalah 4-9µg/ untuk membedakan ADB dengan
anemia
akibat penyakit kronik Akan lebih baik lagi apabila dipakai rasio reseptor transferin dengan log
feritin serum. Rasio > 1,5 menunjukkan ADB dan rasio < 1,5 sangat mungkin karena anemia
akibat penyakit kronik.
DIAGNOSIS
Anemia hipokromik mikrositer pada hapusan darah tepi, atau MCV <80 fl dan MCHC
<31% dengan salah satu dari a, b, c, atau d:
a. Dua dari tiga parameter di bawah ini:
Besi serum <50 mg/di
TIBC >350 mg/di
Saturasi transferin: <15%, atau
b. Feritin serum <20 mg/I
c. Pengecatan sumsum tulang dengan biru prusia (Perl' stain) menunjukkan
cadangan besi (butir-butir hemosiderin) negatif,
d. Dengan pemberian sulfas ferosus 3 x 200 mg/hari (atau preparat besi lain yang
setara) selama 4 minggu disertai kenaikan kadar hemoglobin lebih dari 2 g/dl
DIAGNOSIS BANDING
TERAPI
Terapi kausal
ferrous sulphat (sulfas ferosus) yang merupakan preparat pilihan pertama karena paling murah
tetapi efektif. Dosis anjuran adalah 3 x 200 mg. Setiap 200 mg sulfas ferosus mengandung 66
mg besi elemental. Pemberian sulfas ferosus 3 x 200 mg memberikan absorpsi besi SO mg per
hari yang dapat meningkatkan eritropoesis
dua sampai tiga kali normal
Preparat lain yang tersedia adalah: ferous gluconate, ferrous fumarat, ferrous lactate dan
ferrous succinate
Pengobatan besi diberikan 3 sampai 6 bulan, ada juga yang menganjurkan sampai 12 bulan,
setelah kadar hemoglobin normal untuk mengisi cadangan besi tubuh. Dosis pemeliharaan yang
diberikan adalah 100 sampai 200 mg. Jika tidak diberi
Untuk meningkatkan penyerapan besi dapat diberikan preparat vitamin C, tetapi dapat
meningkatkan efek samping terapi.
Diet: Dianjurkan pemberian diet yang banyak mengandung hati dan daging yang banyak
mengandung besi
Terapi besi parenteral:
Indikasi pemberian
(1) intoleransi terhadap pemberian besi oral;
(2) kepatuhan terhadap obat yang rendah;
(3) gangguan pencernaan seperti kolitis ulseratif yang dapat kambuh jika
diberikan besi;
(4) penyerapan besi terganggu, seperti misalnya pada gastrektomi;
(S) keadaan di mana kehilangan darah yang banyak sehingga tidak cukup
dikompensasi oleh pemberian besi oral, seperti misalnya pada hereditary
hemorrhagic teleangiectasia;
(6)kebutuhan besi yang besar dalam waktu pendek, seperti pada kehamilan
trimester tiga atau sebelum operasi;
(7) defisiensi besi fungsional relatif akibat pemberian eritropoetin pada
anemia gagal ginjal kronik atau anemia akibat penyakit kronik
Preparat yang tersedia ialah iron dextran complex (mengandung SO mg besi/ml),
iron sorbitol citric acid complex dan yang terbaru adalah iron ferric gluconate dan
iron sucrose yang lebih aman.
Besi parenteral dapat diberikan secara intramuskular dalam atau intravena pelan.
Pemberian secara intramuskular memberikan rasa nyeri dan memberikan warna
hitam pada kulit.
Efek samping yang dapat timbul adalah reaksi anafilaksis, meskipun
jarang (0,6%). Efek samping lain adalah flebitis, sakit kepala, flushing, mual,
muntah, nyeri perut dan sinkop.
Terapi besi parenteral bertujuan untuk mengembalikan kadar hemoglobin dan
mengisi besi sebesar SOO sampai
1000 mg
Respons Terhadap Terapi
Dalam pengobatan dengan preparat besi, seorang pasien dinyatakan memberikan respons baik bila retikulosit naik
pada minggu pertama, mencapai puncak pada hari ke-10 dan normal lagi setelah hari ke-14, diikuti kenaikan Hb 0,15
g/hari atau 2 g/dl setelah 3-4 minggu. Hemoglobin menjadi normal setelah 4-10 minggu.
Ada penyakit lain seperti misalnya penyakit kronik, peradangan menahun atau pada saat yang sama ada
defisiensi asam folat
Diagnosis defisiensi besi salah. Jika diumpai keadaan di atas, lakukan evaluasi kembali
dan ambil tindakan yang tepat.