◦ Bagaimana cara kita berfikir tentang dunia social, bagaimana cara mencoba kita
untuk memahaminya dan bagaimana cara kita memahami diri kita dan tempat kita
didalam dunia itu ( Bargh, 1999; Higgins & Kruglanski, 1996)
Contonya, saat kita melihat seseorang dari suatu ras tertentu (Cina, misalnya), kita
seringkali secara otomatis langsung berasumsi bahwa orang tersebut memiliki ciri/sifat
tertentu
Skema Sosial
Komponen dasar kognisi sosial adalah skema (schema). Skema
adalah sruktur mental yang membantu kita mengorganisasi
informasi sosial, dan menuntun pemrosesannya. Skema
berkisar pada suatu subyek atau tema tertent dalam otak kita,
skema itu seperti scenario, yang memiliki alur.
Contohnya, skema kita tentang McD membuat kita tau
bagaimana cara untuk makan di McD sehingga begitu kita
datang ke McD kita langsung ke kasir untuk memesan
makanan. Skema yang kita miliki akan mempengaruhi sikap
kita pada sesuatu.
Macam-macam Skema
◦ Terdapat 3 macam jenis skema, yaitu:
1. person : gambaran mengenai atribut-atribut atau ciri-ciri dari individu lain atau
diri individu itu sendiri
2. roles : gambaran mengenai tugas dan peranan individu-individu di sekeliling
kita
3. events : gambaran mengenai peristiwa-peristiwa sosial yang dialami atau
dilihat individu sehari-hari.
Identitas Sosial
Menurut William James dalam Walgito, identitas sosial lebih diartikan sebagai diri
pribadi dalam interaksi sosial, dimana diri adalah segala sesuatu yang dapat dikatakan
orang tentang dirinya sendiri, bukan hanya tentang tubuh dan keadaan fisiknya sendiri
saja, melainkan juga tentang anak–istrinya, rumahnya, pekerjaannya, nenek moyangnya,
teman–temannya, milikinya, uangnya dan lain–lain.
Lebih lanjut disimpulkan bahwa diri adalah semua ciri, jenis kelamin, pengalaman, sifat –
sifat, latar belakang budaya, pendidikan, dan semua atribut yang melekat pada
seseorang.
Komponen identitas sosial
◦Diri pribadi
Berfikir mengenai diri sendiri merupakan hal yang paling sering dilakukan oleh
orang. Pada umumnya, orang akan berpusat pada dirinya sendiri. Sehingga,
diri adalah pusat dari dunia sosial setiap orang.
Burns (1993) membagi diri menjadi dua jenis. Pertama diri sebagai “DIRI”. Dan
yang kedua diri sebagai “AKU”. Diri adalah aku sebagaimana dipersepsikan
oleh orang lain sebagai objek (objective self) sedangkan Aku adalah inti dari diri
aktif, mengamati, berfikir dan berkehendak (subjective self).
Konsep diri pribadi
◦ Konsep diri adalah kumpulan keyakinan dan persepsi diri
terhadap diri sendiri yang teroganisir.
◦Chaplin mengartikan konsep diri sebagai evaluasi individu
mengenai diri sendiri; penilaian atau penaksiran mengenai diri
sendiri oleh individu yang bersangkutan.
◦Burns mengartikan konsep diri sbg gambaran campuran dari
apa yg kita pikirkan orang2 lain berpendapat mengenai diri kita &
seperti apa diri kita yg kita inginkan.
◦Kesimpulan : … pandangan individu mengenai siapa diri individu
tsb, & bisa diperoleh melalui informasi yg diberikan orang lain kpd
individu tsb. (gambaran yg dimiliki orang tentang dirinya).
Konsep Diri Sosial
Selain identitas diri unik yang dikenal dengan identitas diri personal, juga ada
aspek sosial dari diri yang kita bagi dengan orang lain. Aspek ini yang kita sebut
dengan konsep diri sosial.
Secara umum didefinisikan bahwa diri sosial adalah bagian dari siapa kita dan
bagaimana kita berfikir tentang diri kita sendiri ditentukan oleh identitas kolektif.
Terdapat 2 komponen yang melandasi diri sosial, yaitu:
1. Hubungan interpersonal (ikatan yg kuat diantara dua atau lebih orang)
2. Hubungan keanggotaan pada kelompok yang lebih besar
Ketertarikan Interpersonal
◦ Daya Tarik Interpersonal adalah suatu keadaan di mana seseorang dinilai
oleh orang lain memiliki kepribadian yang baik/menyenangkan.
◦ Daya tarik memunculkan rasa suka/menyukai.
Konformitas
◦ Konformitas adalah perilaku yang mengikuti suatu kelompok yang didorong
oleh keinginan individu itu sendiri, dimana kelompok tersebut tidak memiliki
suatu hak yang spesial untuk mengarahkan tingkah laku individu tersebut.
◦ Konformitas menurut Brehm dan Kassin (1960) adalah kecenderungan untuk
mengubah persepsi, pendapat, perilaku seseorang sehingga konsisten dalam
perilaku atau norma kelompok.
◦ Menurut Soerjono Soekanto konformitas berarti penyesuaian diri dengan
masyarakat dengan cara mengindahkan norma dan nilai masyarakat.
Jadi, konformitas adalah seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai
dengan harapan merupakan bentuk interaksi yang ada di dalam
kelompoknya.
Ciri-ciri Konformitas
1. Kekompakkan
2. Kesepakatan
3. Kepercayaan
4. Kesamaan Pendapat
5. Ketaatan
Perilaku Prososial
Perilaku prososial adalah perilaku yang positif, atau dengan kata lain perilaku yang
menguntungkan orang lain. (Staub 1978).
Tingkah laku prososial: suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain
tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung pada orang yang melakukan
tindakan tersebut, dan mungkin melibat suatu risiko bagi orang yang menolong (Baron &
Byrne, 2003)
…. Segala bentuk perilaku yg memberikan konseluensi positif bagi penerima baik fisik,
materi, psikologis tetapi tidak memiliki keuntungan yg jelas bagi pemberinya.
Altruisme
◦ Altruisme, yaitu perilaku yang hanya dilandasi motivasi untuk kebaikan
orang lain dengan pengorbanan
◦ Altruisme: tingkah laku yang merefleksikan pertimbangan untuk tidak
mementingkan diri sendiri demi kebaikan orang lain (Baron & Byrne, 2003)
◦ Jadi …. Inginan untuk membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
Altruisme Prososial
Agresi
◦ Intensitas perilaku yg mengarah pada melukai atau menghancurkan
(Brehm & Kassin, 1994)
◦ Intensitas perilaku yg mengarah pada melukai atau menghancurkan dg
tujuan menguasai scr totalitas (Brehm & Kassin, 1995)
◦ Tingkah laku yg dijalankan oleh individu dgn tujuan untuk melukai atau
mencelakakan individu lain (Baron, 1995)
◦ Jadi … perbuatan merusak, menyengsarakan, membahayakan, melukai
dan merugikan objek (manusia, kelompok, binatang, dll)
◦ Agresif (kata sifat) mengambarkan individu yg melakukan agresi
Jenis Agresi
◦ Instrumental kecenderungan menguasai orang lain dalam rangka
mendapatkan suatu nilai (bertujuan rasional) ex. Polisi tembak penjahat
◦ Emosional kecenderungan mengusai orang lain sebagai pelampiasan
emosi
◦ Verbal & non verbal
Kepemimpinan
◦ Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi antara pemimpin dan
pengikut untuk mencapai tujuan kelompok, organisasi, atau sosial
(Hollander, 1985)
◦ Kepemimpinan adalah suatu interaksi yg komplek antara pemimpin,
pengikut dan kelompok mereka (Marcus, et,al., 2004)
◦ Kepemimpinan adalah tentang berurusan dengan orang , umumnya
dalam kelompok, serta tentang mengubah sikap dan kebiasaan
seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap visi pimpinan terhadap
kelompok.
◦ Kesimpulan …. Merupakan upaya seseorang mempengaruhi
sekelompok orang untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan
tertentu.