Anda di halaman 1dari 35

LEUKEMIA

Adalah suatu keadaan dimana trjd pertumbuhan


yang bersifat irreversible dari satu jenis sel darah
atau lebih. Merupakan golongan penyakit yang
ditandai oleh penimbunan sel darah putih abnormal
dalam sumsum tulang. Sel abnormal ini
menyebabkan kegagalan sumsum tulang , jml
leukosit pd SADT meninggi.

Pertumbuhan dimulai dari mana sel itu berasal. Sel2


tsb pada berbagai stadium akan membanjiri aliran
darah. Sebagai akibat dari proliferasi sel abnormal
tsb  kompetisi metabolik anemia,trombositopenia.
Klasifikasi leukemia:
(berdasarkan kelainan klinik dan morfologi sel)

1. Leukemia Akut
- timbul scara tiba-tiba
- banyak sel muda

2. Leukemia Kronik
- timbul tidak secara tiba-tiba
- banyak sel matang tetapi ada sel muda
(blast 5%)
1. LEUKEMIA AKUT
Tanda klinik :
- timbul tiba-tiba
- lemah, demam, nyeri tulang/sendi
- ptechiae, perdarahan
- kadang2 hepato/splenomegali
- pembesaran getah bening

Pemeriksaan hematologi :
- anemi  biasanya langsung berat (Hb:10 g/dl)
- jml leukosit: normal, tinggi .
- trombositopeni
Gambaran SADT :
- eritrosit: normokrom normositer, sering
ditemukan normoblas
- leukosit: biasanya blast (+)
- trombosit: menurun

Gambaran Sumsum tulang:


- selularitas ss tlg meningkat
- aktivitas sistem eritropoesis terdesak
- aktivitas sistem trombopoesis terdesak
- aktivitas sistem leukopoetik meningkat
(seri myeloid/limfoid)
Klasifikasi leukemia akut
1. Leukemia Limfoblastik Akut (ALL)
- L1: Small monomorphic
- L2: Large heterogenous
- L3: Burkit cell type
2. Leukemia Mieloblastik Akut (AML)
- M1: Leukemia mieloblastik tanpa maturasi
- M2: Leukemia mieloblastik dengan maturasi
- M3: Leukemia promielosit hipergranulasi
- M4: Leukemia mielomonositik
- M5: Leukemia monositik
- M6: Eritroleukemia
- M7: Leukemia megakariositik
- Mo: bila tidak termasuk ke dalam M1-M7
ACUTE MIELOBLASTIK
LEUKEMIA (AML)
 Gejala Klinik :
- Pucat
- Ptechiae
- Hipertrofi gusi dg sifat mudah
berdarah
- kdg2 ada gangguan penglihatan
- semua usia : terbanyak dewasa muda
 Kelainan hematologis:
- Anemia
- Lekositosis
- SADT: terbanyak  mieloblas
 bisa ditemukan normoblas
 -Mieloblas kadang2: Auer Rod (+)
 -Sumsum tlg: hiperseluler
 -Megakariosit & normoblas: sangat jarang
 -Trombosit: menurun
 Macam AML:
 M1: Leukemia mieloblastik tanpa maturasi
- semua sel mieloblas
- granula: sedikit/tanpa
- auer rod (+) atau tidak ada, inti bulat/oval
- kromatin halus, nukleoli: 2-5
 M2: Leukemia mieloblastik dg maturasi
- >50% sel berinti: mieloblas, promielosit
- granulosit dewasa  sitoplasma kurang
granulasi
- segmentasi inti berkurang
 M3: Leukemia promielosit hipergranulasi
- kebanyakan sel promielosit abnormal
berukuran besar, sitoplasma berisi granula yg
jelas, auer rod +.
 M4: Leukemia mielomonositik
- seri mieloid & monosit berproliferasi
berdiferensiasi.
- promonosit, monosit
mieloblas, promielosit
- inti sel: monositoid, nukleoli besar
sitoplasma: banyak pseudopodi, granula, halo+
 M5: Leukemia monositik
- diferensiasi lemah  monoblas
- diferensiasi baik  monosit
tipe monoblastik: semua sel monoblas
tipe promonosit: monoblas, promonosit,
monosit
sel promonosit: auer rod (+)
 M6: Eritro leukemia
- sumsum tlg:
- mieloblas ≥ 30%
- eritroblas ≥ 50%
mieloblas
promielosit
 M7: Leukemia megakariositik
- megakariosit
- mieloblas
Cronik Mielositik Leukemia (CML)
 CML adalah penyakit mieloproliferatif yg ditandai dgn
produksi berlebihan seri granulosit yg relatif matang, sering
menghinggapi orang dewasa (umur pertengahan )
meskipun kadang ditemukan pd anak2 dan orang lanjut
usia.
 Gejala :
- Gejala yg berkaitan dgn hipermetabolisme :
↓ BB, lemah,nafsu makan berkurang, keringat
malam
- perasaan cepat cape
- perasaan rasa cepat kenyang, krn penekanan
akibat adanya splenomegali(hampir selalu ada)
- keluhan perdarahan  keluhan yg pertama
dikeluhkan penderita
 Secara klinis penyakit berjalan dlm 3 fase:
1. Fase Kronis
2. Fase ekselerasi
3. Fase krisis blas

 Fase kronis : penyakit ini ditemukan secara


kebetulan  pd saat pemeriksaan fisik
ditemukan splenomegali dan lekositosis tanpa
sebab yg jelas.
 Nyeri spt diremas perut kanan atas.
 Gejala tdk spesifik : cepat lelah, lemah
badan,demam tdk terlalu tinggi, keringat
malam.
 Apabila penyakit telah berlanjut dan msk fase
ekselerasi  keluhan jelas : ↓ BB, panas,
perdarahan (trombosit kurang 100.000/mm3).
lekositosis yg sulit dikontrol oleh obat-obat
mielosupresif, mieloblas di perifer berkisar 15-
30%, promielosit >30% dan trombosit apabl
meningkat bisa sampai 1jt/mm3
Secara klinis, fase ini dpt diduga bila limfa yg
tadinya sdh mengecil dgn terafi kembali
membesar, keluhan anemia menjd memberat,
timbul ptechiae ( krn trombositopenia).

 Pada fase krisis  sama spt leukemia akut.


(Leukemia mieloblastik akut)
Sel stem hanya menghasilkan granulosit muda saja, suatu
petanda penyakit semakin buruk.
 Transformasi leukemia mielositik kronik
disebabkan oleh sebuah translokasi
respirokal dari gen BCR pada
kromosom 22 dan gen ABL pada
kromosom 9, menghasilkan gabungan
gen BCR-ABL yang dijuluki kromosom
Philadelphia.

 Protein yang dihasilkan dari gabungan gen


tersebut, meningkatkan proliferasi dan
menurunkan apoptosis dari sel ganas.
Penyebab :
Penyakit ini berhubungan dgn suatu
kelainan kromosom yg disebut kromosom
Filadelfia ( suatu translokasi dari bagian
kromosom 22 yang panjang ke
kromosom 9)  Menyebabkan aktivitas
dari proses transkipsi pd RNA terganggu
shg terjadi kekacauan pd proses
proliferasi sel.
 Pemeriksaan Lab:
 Stadium permulaan (fase akut – fase akselerasi):
- Hb normal
- Lekosit ↑ : 100.000 – 250.000/mm3
- Trombosit ↑ sampai 1 juta/mm3, N, Turun
 Darah Tepi:
- Penuh granulosit : mieloblas sampai segmen,
sebagian besar mielosit dan metamielosit.
- mieloblas : jarang
- bentuk, warna, besar: normal
- hitung jenis: mielosit = 25-50%
sisanya sel2 lain
mieloblas < 5%
- eritrosit: normokrom normositer
- trombosit: trombositosis
 Gejala penting:
- banyak basofil
- banyak trombosit: berkelompok
- banyak eritrosit muda (normoblas, retikulosit)
 Sumsum tlg:
- selularitas sangat kaya:
kebanyakan: - mielosit dan metamielosit
- promielosit
- mieloblas
- eritropoesis aktif
- trombopoesis aktif  megakariosit ↑
 Stadium lanjut:
- lekosit ↑ : 200.000-500.000/mm3
- anemia
 Pemeriksaan Lab:
- anemia
- lekosit sgt tinggi disertai monositosis
(perifer dan sumsum tlg)
- trombositotosis pd awal penyakit
- SADT dan BM: peningkatan sistem
granulopoetik disertai monositosis
- Normoblas: +
AKUT LIMFOBLASTIK LEUKEMIA (ALL)
Merupakan leukemia yang sering dijumpai pada
anak2. gambaran penyakit bervariasi.
- Pada anak kecil: mendadak panas, pucat, dan

memar pada kulit.


- Anak lebih besar: didahului dgn nyeri tulang 

pucat dan panas badan.


Klasifikasi ALL scr imunolgis:
Klas Roset erit Ig permukaan Reaksi thd anti ALL
Common - - +
Sel T + - -
Sel B - + -
Sel Null - - -
Common ALL :
-Anak umur 3-10 tahun

-75 % L1

-Anemia, trombositopenia

-Jumlah leukosit normal atau meningkat


(< 50.000/mm3)
-Tidak ada pembesaran hati dan limfa

ALL sel T :
-- Umur 12-17 tahun

-Bisa L1 atau L2

-Jumlah leukosit meningkat

-Hepatomegali, limfadenopati
ALL :
-Banyak sel limfoblas pada perifer
maupun BM
-Ukuran : limfosit tua

-Anak inti 1 atau 2

-Kromatin halus

-Yang terserang anak-anak


-Leukosit meningkat : < 100.000/mm3

-Diff : limfositosis absolut

-Gejala klinik : pembesaran kelenjar


getah bening di seluruh tubuh.
-Ditemukan Smudge sel
ALL sel B :
-5 % ALL

-Umur muda

Klasifikasi FAB (French American


British) dari ALL dapat di gunakan untuk
meramalkan prognosis :
-L1 : lebih baik dari L2

-L2 : sering relaps dari L1

-L3 : paling jelek dari ALL

ALL pada anak-anak biasanya :


85%  L1 ALL pd dewasa L2
14 %  L2
1%  L3
ALL ( L1 dan L2)
ALL (L3)
CRONIK LIMFOSITIK LEUKEMIA (CLL)
CLL : Jenis leukemia yang paling sering dijumpai
pada orang tua,biasanya asimptomatik.
Dijumpai secara kebetulan, gejala baru timbul
setelah 5 th.
Apabila mengenai orang muda, keluhan :
-keluhan leukemianya :
- penurunan berat badan
- berkeringat
- keluhan hipermetabolisme
- trombositopeni.
- penyakit infeksi yg tdk bs di atsi krn tdk ada
granulosit.
- hipogamaglobinemia daya tahan tbh
turun infeksi.
Gambaran Klinik :
-25% penderita tanpa gejala

-Gejala umum : lemah, lekas cape, anoreksia

-Berat badan menurun, sub febris, keringat malam,


kadang-kadang infeksi.
-Pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh.

-Anemia

-Hepatomegali, limfadenofati

-Ikterus  ikterus hemolisis  menggambarkan


adanya infeksi
-Sering ditemukan : leukemia kutis ( gatal, penebalan
kulit, merah-merah)
-Stadium Akhir : anemia berat, trombositopenia,
granulosit hampir menghilang .
Pemeriksaan Lab :
-Anemia : ringan sampai sedang

-Jumlah leukosit meningkat bisa sampai 100.000/mm3

-Trombositopeni : ringan

-SADT :

- Eritrosit : normokrom normositer


- Leukosit : limfositosis absolut  limfosit tua
- Smudge sel +
- Rieder sel + : sel limfosit besar yg abnormal
- Limfoblas +/-
- Trombosit: kelompok ↓

-Sumsum Tlg: - Seri Limfosit


- Seri Granulosit ↓
CLL
Smudge sel

Anda mungkin juga menyukai