Anda di halaman 1dari 35

Fisiologi Ternak 2019

Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa


diharapkan mampu:
 Menjelaskan definisi, fungsi, dan mekanisme
sistem respirasi.
 Mengetahui organ-organ sistem respirasi
beserta fungsi fisiologisnya.
 Menjelaskan keterkaitan sistem respirasi
dengan tingkat produksi ternak.
 APA RESPIRASI ITU ?
 MENGAPA RESPIRASI PERLU DIPELAJARI ?
 BAGAIMANA HUBUNGAN RESPIRASI DENGAN
PRODUKSI SEEKOR TERNAK
 Tujuan Respirasi merupakan suatu upaya
dalam memasok kebutuhan oksigen untuk
kelancaran proses metabolisme dalam tubuh
 Respirasi adalah transportasi oksigen dari udara luar ke dalam
sel dan transport karbon dioksida dari dalam sel ke udara luar
tubuh.
 Respirasi perlu dipelajari: Hewan mendapatkan energi dari hasil
oksidasi molekul-molekul yang mengandung karbon (C) dan
sangat komplek (mis, KH, Protein & Lemak).
 Untuk keperluan oksidasi tersebut diperlukan O2 dari sekeliling hewan tsb
(dari luar). Sebagai hasil akhir oksidasi terbentuklah: a.l. energy, air, CO2 dsb.

 CO2 harus dikeluarkan dari tubuh sehingga untuk mempertahankan hidupnya,


hewan memerlukan suplay O2 dan pengeluaran CO2 secara kontinyu. Sehingga
jelas bahwa respirasi ini merupakan suatu proses penyangga dalam
mempertahankan hidup.

 Hubungan respirasi dengan produksi ternak : Metabolisme


dikaitkan dengan respirasi.
 Menyediakan oksigen untuk darah dan
mengambil karbon dioksida dari dalam
darah.
 Fungsi lainnya (sekunder) adalah: Mengatur
keasaman cairan tubuh (C. ekstrasesuler),
membantu pengendalian suhu tubuh, eksresi
air dan fonasi (pembentukan suara).
1. Respirasi
Eksternal : Pertukaran gas dalam
paru-paru, dimana darah akan mendapatkan
O2 dari udara dan udara mendapatkan CO2
dari darah, shg darah Venous berubah
menjadi darah arterial.
Pada proses ini terjadi 2 fase :
o - Inspirasi
o - Expirasi
2. Respirasi Internal: Dikenal dengan nama
respirasi seluler. Pertukaran gas dalam
jaringan, dimana darah arterial akan
memberikan O2 pada jaringan dan jaringan
memberikan CO2 pada darah, sehingga darah
arterial berubah menjadi darah venous
Tingginya tekanan CO2 dalam jaringan
menyebabkan lepasnya O2.
 Hb + O2 HbO2
 HbO2 + CO2 Hb + CO2
 Pertukaran gas dalam organ respirasi  External

 Tranport gas dari/ke paru-paru dan jaringan/sel,


melalui darah

 Pertukaran gas antara jaringan dan darahInternal


 Nostril (lubang) hidung, rongga hidung, sinus,
pharink, larinks, trahea, bronchi, bronchiulus
semua organ ini sebagai jalan yang
menghubungkan udara luar dengan paru-paru.
 Paru—paru
 Thorax
 Pleura
 Urat-urat daging respirasi (termasuk diafragma)
 Syaraf-syaraf yang berhubungan dengan
respirasi
 Nostril (nares) : Untuk lewatnya udara, tdpt pd moncong.
 Pada kuda merupakan organ penyentuh utama untuk mengamati benda-benda
asing. Moncong tertutup oleh rambut dan mengandung kelenjar tubular (keringat)
dan sebaseosa. Bagian yang tidak berambut disebut planum nasale terdapat pada
sapi,domba dan babi tidak mengandung kel.sebaseosa, tetapi mempunyai banyak
kel. Keringat.
 Rongga hidung : Bagian dalam diselimuti oleh mukosa dan terdapat reseptor-
reseptor dari syaraf olfactorius yang peka terhadap gas-gas yang masuk. Bila ada
gas/ debu yang masuk, reseptor akan dirangsang dan terjadi bersin, sehingga gas
asing/ debu tidak masuk.
 Sinus : Merupakan rongga yang berisi udara dari tulang-tulang cranial tertentu
menuju ke rongga hidung. Semua jenis ternak mempunyai sinus maksiler,
frontal,afenoidal dan palantin dalam tukang. Pada kuda sinus-sinus stenoid dan
palantin membentuk satu sinus yang disebut sfenopalantin. Pada sapid an domba
memiliki sinus tambahan yaitu sinus lakrimal yang terdapat pada tulang lakromal.
 Pharinks : saluran yang memisahkan antara udara yang masuk ke larinks dan
makanan yang masuk ke oesophagus
 Larinks (kotak suara) : Merupakan saluran yang terdapat klep dan terdiri dari urat
daging dan tulang rawan, berfungsi mengatur banyaknya udara yang masuk
(ekspirasi) dan keluar ( inspirasi) dari dan ke paru-paru, mencegah benda-benda
asing masuk, dan bersifat esensial untuk pembentukan bunyi.
 Trachea : Pada dindingnya terdapat cin-cin tulang rawan yang
menyebabkan trachea selalu terbuka rongganya. Bagian dalam dilapisi
oleh membrane mukosa yang mempunyai banyak kelenjar-kelenjar
mukosa dan epithel bersilia. Kel. Mukosa menghasilkan sekreta yang
bersama-sama dengan silia menghalangi masuknya debu/ benda-benda
asing lainnya. Trachea bergerak kearah kaudal sampai jantung, kenudian
terbagi 2 bronchi yang bercabang makin kecil (bronchiol).
 Bronchiol :
◦ B. Intra lobular
◦ B. Terminal
◦ B. Respiratorius, bercabang menjadi duktus alveolar dan berahir di alveolar
 Organ respirasi pada burung dan ikan biasanya dilengkapi
dengangelembung/ kantong udara. Fungsinya mengatur daya apung
tubuh agar dapat bergerak naik/turun. Pengaturan daya apung tubuh
ikan dilakukan dengan cara menyekresikan gas( oksigen) atau
mengabsorpsinya kembali sehingga gelembung udara akan menyusut/
mengembang. Pada burung selain mengatur daya apung tubuh, kantong
udara juga berfungsi memperluas permukaan untuk pertukaran gas
terutama pada saat terbang.
 Paru-paru : Terbagi 2, tiap paru menyerupai kerucut yang dasarnya
menempel pada sisi cranial diaphragma dan apeksnya berada di
dalam/dekat torasik.Paru akan senantiasa mengisi ruangan yang
tersedia di dalam rongga dada baik pada saat ekspirasi maupun
inspirasi. Pada sapi, domba dan babi, paru sebelah kiri terbagi menjadi
lobus cranial (apical), tengah (kardiak) dan kaudal (diaphragma). Gb.
Paru-paru pada berbagai jenis hewan.
 Toraks : Dibatasi pada sebelah cranial oleh pasangan rusuk pertama,
vertebra torasik pertana dan bagian cranial dari sternum. Sebelah
ventrak oleh sternum dan sebelah kaudal okeh diaphragm.
 Pleura : Terdiri dari dua kantung serosa yang lengkap. Pertautan antara
dua kantung didekat garis tengah toraks membentuk suatu lapis ganda
dari pleura yang disebut mediastinum.
Pleura yang melapisi toraks disebut pleura parietal
 Pleura yang menutupi paru disebut pleura visceral. Tiga bagian pleura
(parietal, visceral dan mediastinal) dilapisi oleh lapisan epitel skuamosa
sederhana yang disebut mesotelium.
 INSPIRASI :
◦ Paru-paru mengembang
◦ Tulang rusuk terangkat ke atas
◦ Diaphragma tertekan ke bawah
◦ Rongga toraks mengembang/membesar  udara masuk

Otot yang bekerja :


◦ Otot diaphragm
◦ Otot Intercostal eksterna
◦ Otot Scaleni
◦ Otot Sternocleido mastoiedea
◦ Elevator scapula
◦ Otot Serrati anterior
◦ Otot Erectus
 EKSPIRASI :
◦Otot bagian atas (thoraks) relaksasi
◦Otot abdominal kontraksi
◦Otot intercostals kontraksi
◦Otot serrati posterior kontraksi
◦Paru-paru mengecil  udara keluar  daya elastis
 kembali pada posisi semula
Ekspirasi aktif : batuk, muntah, mengedan
 Pernapasan Torakal : Pernapasan melalui dada
 Pernapasan Abdominal : Pernapasan melalui
perut akibat adanya diaphragma
 EUPNEA : Pernapasan normal dalam keadaan
tenang
 DYSPNEA : Pernapasan yang sulit, sesak napas
 APNEA : Pernapasan berhenti/ tidak bernapas
 HYPERNEA : Pernapasan frekwensi tinggi/ dalam
 POLYPNEA : Pernapasan cepat tapi dangkal
(panting).
 Pada dasarnya kontrol pernafasan
dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan
kadar O2 dan CO2 dalam tubuh. Hal ini
penting karena kekurangan 02 maupun
kelebihan C02 dalam darah/cairan tubuh akan
mengganngu proses fisiologis secara
keseluruhan.
 System Syaraf pusat (CNS)
 Kandungan kimiawi udara respirasi
EFEK PADA EFEK PADA
TYPE RECEPTOR Syaraf
N.INSPIRASI N.EKSPIRASI
Herring Breuer Regangan alveoli Vagus
+ -
(HB) (expr) (stretch)
HB (insp) Rapidly Adapting Vagus - -
Gessel Rapidly Adapting Vagus + -
Sinus Caroticus Baroceptor Glosso-
- -
pharingeus
Batuk Larynx, tracheabroncial Vagus, Glsph. 1) -
1) +
Snp 2) +
2) -
Bersin Mucosa hidung Trigeminal 1) + 1) -
olfactory 2) - 2) +
Excitatory insp. R.A. chemoceptor Vagus + +
 Perubahan komposisi kimia (CO2) darah arteri
 Medulla Oblongata
 Ada Respiratori Chemo Refleks dari: Carotid &
Aortic Body terhadap H+, darah, neuron/ sel-sel
pusat respirasi
 Perubahan kimia darah terutama :
◦ P.CO2 >>
◦ P. O2 <<
◦ pH
Pengaturan lain:
 Gerakan-gerakan persendian
 Temperatur tubuh
Yang perlu diperhatikan :
 Prinsip dasar pertukaran gas ( a.l.hukum Dalton, hukum Boyle)
 Difusi gas: Pergerakan pasif dari molekul konsentrasi tinggi ke
daerah konsentrasi rendah
 Pertukaran gas (O2 & CO2) di paru-paru :
◦ Difusi molekul di rongga satuan pernapasan terminal
Perpindahan gas di saluran udara trachebroncial  Alveolar Duct
 lambat  fase difusi gas
◦ Difusi O2 & CO2 melalui batas udara- darah:
◦ Difusi melalui membrane  perbedaan konsentrasi gas
alveol dengan konsentrasi darah vena kapiler pulmonal Reaksi
cepat
◦ Difusi disertai reaksi kimia dalam plasma dan sel darah merah.
◦ Difusi gas fase darah :
 O2  masuk plasma  perbedaan konsentrasi
 O2 plasma dan Hb  pergerakan dari plasna melewati
membrane sel darah merah dan bergabung dengan Hb.
KEBUTUHAN OKSIGEN
BOBOT TUBUH KONSUMSI 02
HEWAN (mL/g BB/jam)
(Kg)
Kucing 3 0,446
Tikus 0,2 0,872
Sapi 300 0,124
Anjing 20 0,360
Kelinci 2,2 0,466
Kambing/Domba 47 0,250
Kuda 700 0,106
 UKURAN TUBUH : MAKIN KECIL UKURAN
TUBUH MAKA KONSUMSI 02 RELATIF
MENINGKAT, METABOLISME JUGA MENINGKAT
 AKTIFITAS : AKTIVITAS MENINGKAT MAKA
KONSUMSI 02 MENINGKAT
 SUHU LINGKUNGAN : SUHU LING TINGGI
MAKA KONSUMSI 02 MENINGKAT
 SEX : JANTAN > BETINA
 FAKTOR LAIN : NUTRISI
 HORMONAL
 RAS, DLL
 Diukur dengan Pneumograph: tube berbentuk
spt Accordion

Teknik pengukuran:
 Dililitkan pada Dada (thorax)
 Dada (thorax) mengembang
Pneumograph mengembang
 Respirasi dihitung
 Respirasi = Inspirasi + Expirasi
 BODY SIZE
 UMUR
 GERAKAN/AKTIVITAS
 POSISI TUBUH
 SUHU TUBUH/LINGKUNGAN
 KEBUNTINGAN
 VOLUME RUMEN DAN LAMBUNG
 SEX
SPESIES JUMLAH RESPIRASI/MENIT
MANUSIA 12 – 20
KUDA 8 – 16
SAPI JANTAN 10 – 30
SAPI BETINA 18 – 28
DOMBA/KAMBING 12 – 20
BABI 8 -18
ANJING 10 – 30
KUCING 20 – 30
UNGGAS 15 – 30
KELINCI 39
TIKUS 74
 DAPAT DIUKUR MELALUI : VOLUME, FREKUENSI,
DAN PERUBAHAN-PERUBAHAN YG TERJADI
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI :

◦ Posisi : - Telentang : Berkurang


- Berdiri : Bertambah
◦ Umur : - Lahir sampai Dewasa : meningkat
- Tua : Menurun
◦ Penyakit : TBC dan Pneumonia : meningkat
◦ Kerja Fisik : - Berat : meningkat
- Ringan : menurun
◦ Kondisi darah : - Hb rendah : meningkat
◦ Volume Tidal (TV) = volume udara yang dihirup atau
dihembuskan selama respirasi yang normal. Volume ini
meningkat ketika hewan terkejut dan sedang aktif

◦ Volume cadangan inspirasi (IRV) = jumlah udara yang


dpt dihirup di atas dan di bawah volume yang normal
dalam pernafasan yang tenang

◦ Volume cadangan ekspirasi (ERV) = jumlah udara


maksimum yang dapat dihembuskan setelah suatu
pernafasan normal

◦ Volume residual (RV) = jumlah udara yang tertinggal di


dalam paru-paru setelah ekspirasi maksimal
◦ Kapasitas paru total (TLC) = jumlah udara yang terdapat
di dalam paru pada akhir inspirasi maksimal
TLC = IRV + TV + ERV + RV
◦ Kapasital Vital (VC) = jumlah udara maksimal yang dapat
dihembuskan setelah suatu inspirasi maksimal
VC = IRC + TV + ERV
◦ Kapasita residula fungsional (FRC) = jumlah udara yang
tertinggal di dalam paru setelah ekspirasi normal
FRC = ERC + RV
◦ Kapasitas Inspirasi (IC) = jumlah udara maksimal yang
dapat dihirup setelah ekspirasi normal
IC = IRV + TV
 PLEURITIS = RADANG PLEURA

 PNEUMONITIS = PARU-PARU BASAH ATAU RADANG


PARU, DIMANA SEL-SEL DISEKITAR PARU-PARU
MENYERAP AKTIF AIR

 BRONCHITIS = INFEKSI DI BRONCHUS, TERDAPAT


PERADANGAN ATAU NANAH

 ASMA = SISTEM ADRENALIN TIDAK BETUL (MISALNYA


ADA SHOK), JIKA TIDAK DAPAT DITANGGULANGI
MAKA AKAN TERJADI KEKAKUAN. ASMA MENURUN
KARENA ADENALIN MENURUN.
RESPRASI INTERNAL

C02 02

C02 + H20 H2C03


HC03-
H+ + H03

c.a.
C02 + Hb02 HbC02- + 02
H+ + Hb02 HHb + 02
Cl-
Cl-
C02 + H20 c.a. H2C02 + H+ + HC03
Na+
K+
ESPIRASI EKSTERNAL

HC03-
K+
02 + HbC02- Hb02- + C02
Na+ 02 + HHb Hb02 + H+

Cl-
HC03- + H20 H2C03 + H20 + C02

H+ + HC02- H2C03
H20 + C02

02
C02 C02

Anda mungkin juga menyukai