Anda di halaman 1dari 62

PENDAHULUAN

Aprilia Kusbandari, M.Sc. Apt


materi
1. Pendahuluan dan karbohidrat
2. Lipid
3. Protein
4. Gizi, Mikronutrien dan Hormon
5. Enzim
6. Kinetika enzim dan enzim amobile
7. Enzim untuk diagnosa
8. Biosintesis protein
9. Biosintesis asam nukleat
10. Metabolisme karbohidrat
11. Metabolisme lipid
12. Metabolisme protein
13. Daur Asam Sitrat dan Fosforilasi Oksidatif
14. Metabolisme terintegrasi.

* Biokimia 2
• Pustaka :
• 1. Stryer, L., 1995, Biochemistry, 4th Ed.,
W.H.Freeman and C., New York.
• 2. Nelson, D.L., and Cox, M.M., 2002,
Lehninger Principles of Biochemistry,
3rd Ed., Worth Publishers, New York.
• 3. Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes,
P.A. Rodwell, V.W., 2003, 26th Ed.,
a Lange Medical Book, New York.

* Biokimia 3
BIOKIMIA
• Biokimia: ilmu yang mempelajari kimia dalam
sistem yang hidup dan komponennya
• Biokimia: ilmu mengenai dasar molekuler
kehidupan (Stryer, 1995)
• Biokimia: ilmu yang mempelajari organisme
hidup tingkat molekul (Wood et al, 1981)
• Biokimia: mempelajari proses kimia di dalam
kehidupan (Mertz, 1959)
• Jadi Biokimia yang ditekankan proses kimianya
dalam bio (hayati) yaitu kehidupan organisme
Biokimia
* 4
• PENTINGNYA BIOKIMIA
• 1. Mekanisme kimia banyak proses sentral
pada kehidupan mulai dipahami.
• Penemuan struktur untai ganda DNA (Crick
1958)
• Aliran informasi dari gen ke protein (Dogma
sentral)
• Penentuan struktur tiga dimensi dan mekanisme
kerja banyak molekul protein
• Jalur-jalur metabolisme (glikolisis, siklus asam
sitrat, siklus ureum, beta oksidasi, dsb).
• Pengembangan teknologi🡪 rekombinan DNA
• Banyak kejutan-kejutan yang lain

* Biokimia 5
• 2. Pola dan prinsip molekuler umum yang
mendasari kehidupan beragam
• Bakteri, manusia, virus, hewan
menggunakan unit-unit penyusun yang
sama untuk membangun makromolekul.
• Aliran informasi genetik dari DNA ke RNA
ke protein pada dasarnya sama pada
semua mahkluk hidup
• ATP merupakan sumber energi yang
universal dalam sistem biologi dibuat
dengan cara yang sama pada semua
bentuk kehidupan
* Biokimia 6
• 3.Sangat berpengaruh pada ilmu
kedokteran/farmasi/pertanian
• Kelainan molekuler yang menyebabkan
anemia sel sabit,fibrosistik, hemofilia dan
masih banyak penyakit genetik lainnya
yang telah dapat dijelaskan.
• Banyak membantu diagnosis klinik.
• Pelacak DNA memegang peranan dalam
penyakit keturunan, penyakit infeksi,
kanker

* Biokimia 7
• DNA rekombinan dapat menghasilkan
protein (insulin, hormon pertumbuhan)
• Biokimia memungkinan desain rasional
obat baru
• Bidang pertanian penting untuk
memperoleh tanaman tahan terhadap
insekta/dengan teknik DNA rekombinan

* Biokimia 8
• 4. Teknik canggih dan konsep biokimia
memecahkan masalah dasar pada biologi &
kedokteran
• Bagaimana telur yang telah dibuahi dapat
menghasilkan sel-sel yang berbeda
• Sel-sel dapat membentuk organ yang kompleks
• Pertumbuhan dapat dikontrol
• Penyebab kanker
• Mekanisme molekuler memory
• Kelainan mental penyakit Alzheimer (pikun) dan
skhizofrenia (sakit jiwa/mental)

* Biokimia 9
KARBOHIDRAT
Monosakarida
Disakarida
Oligosakarida
Polisakarida
* Biokimia 10
KIMIA KARBOHIDRAT

Karbohidrat adalah senyawa


polihidroksi aldehid atau
polihidroksiketon. Oleh karena itu
karbohidrat mempunyai dua gugus
fungsional yang penting :
* Gugus hidroksil
* Gugus keton/aldehid
Penggolongan Karbohidrat
■ Monosakarida :
Karbohidrat yang paling sederhana dan tidak
dapat dihidrolisis lebih lanjut
■ Disakarida
Karbohidrat yang mengandung 2 satuan
monosakarida
■ Oligosakarida
Karbohidrat yang jika dihidrolisis menghasilkan 3
– 8 satuan monosakarida
■ Polisakarida
Karbohidrat yang jika dihidrolisis menghasilkan
banyak satuan monosakarida
* Biokimia 12
Monosakarida
■ Satuan karbohidrat yang paling sederhana
dengan rumus CnH2nOn dimana n = 3 – 8
C3H6O3 : triosa C4H8O4 : tetrosa dan
seterusnya.
■ Macam-macam monosakarida
a. Aldosa : monosakarida yang mengandung
gugus aldehid
Contoh : Gliseraldehid

* Biokimia 13
Monosakarida
■ Satuan karbohidrat yang paling sederhana dengan
rumus CnH2nOn dimana n = 3 – 8
C3H6O3 : triosa
C4H8O4 : tetrosa
C5H10O4 : pentosa
C6H12O4 : heksosa

■ Macam-macam monosakarida
a. Aldosa : monosakarida yang mengandung
gugus aldehid.
Contoh : Gliseraldehid

b. Ketosa : monosakarida yang mengandung


gugus keton
* Contoh: Dihidroksiaseton
Biokimia 14
Contoh : Gliseraldehida

* Biokimia 15
b. Ketosa : monosakarida yang mengandung
gugus keton
Contoh : Dihidroksiaseton

* Biokimia 16
Representasi Struktur Gula

Struktur glukosa atau karbohidrat yang lain


dapat digambarkan dalam 3 bentuk
stereokimia sebagai berikut:
■ Proyeksi Fisher: rantai lurus (linier)
■ Proyeksi Haworth: siklik/cincin sederhana
■ Konformasi: konfigurasi kursi dan perahu

* Biokimia 17
Proyeksi Fisher & Struktur Haworh

* Biokimia 18
Struktur Haworth dan Konformasi Kursi

* Biokimia 19
Sifat-sifat Fisik Monosakarida
• Padatan kristal tidak berwarna
• Larut dalam air → ikatan hidrogen
• Sedikit larut dalam alkohol
• Tidak larut dalam eter, kloroform, benzena
• Rasanya manis.
Diantara monosakarida → fruktosa yang
paling manis

* Biokimia 20
■ Gugus fungsi yang ada pada monosakarida . .
■ Gugus fungsi yang ada pada ketosa . .
■ Atom C kiral pada aldoheksosa

* Biokimia 21
Tingkat kemanisan monosakarida
dan disakarida
Monosakarida Disakarida
■ D – fruktosa 174 Sukrosa 100
■ D – glukosa 74 Laktosa 0.16
■ D – xylosa 0.40
■ D – galaktosa 0.22

* Biokimia 22
Beberapa Reaksi Monosakarida
1. Reaksi Oksidasi
■ Berdasarkan kemampuannya untuk
mereduksi pereaksi (Tohlens, Benedict,
Fehling), monosakarida dapat digolongkan :
1. Gula pereduksi
2. Gula non pereduksi
■ Monosakarida dapat mereduksi TBF karena
pada monosakarida terdapat gugus
aldehid atau gugus α-hidroksi keton,
yang akan dioksidasi oleh TBF menjadi
karboksilat/keton.
* Biokimia 23
■ Oksidasi aldosa oleh pereaksi TBF
menghasilkan asam monokarboksilat:
Asam Aldonat.
■ Oksidasi aldosa dengan oksidator kuat
(HNO3 panas) menghasilkan asam
dikarboksilat karena HNO3 selain
mengoksidasi gugus aldehid juga
mengoksidasi gugus CH2OH terminal

* Biokimia 24
Reaksi dg HNO3

Reaksi dg Tohlens

* Biokimia 25
* Biokimia 26
2. Reaksi reduksi
Gugus karbonil dari monosakarida dapat
direduksi menjadi alkohol oleh beberapa
pereaksi menghasilkan alditol

* Biokimia 27
Reduksi monosakarida
■ Dapat dilakukan dengan:
▪ Logam + H2
▪ enzimatis
■ Produknya polyol gula alkohol (alditol)
■ glucose membentuk sorbitol (glucitol)
■ mannose membentuk mannitol
■ fructose membentuk mannitol + sorbitol
■ glyceraldehyde membentuk glycerol

* Biokimia 28
3. Reaksi pembentukan glikosida
■ Reaksi antara monosakarida hemiasetal/hemiketal
siklis dengan 1 molekul alkohol membentuk
asetal/ketal. Pada reaksi ini gugus OH pada C –
anomerik digantikan oleh gugus OR dari alcohol.

(nonpereduksi)
Glikosida terbentuk antara gugus OH pada atom C …..
(kiral/anomer/no
*
1) monosakarida
Biokimia
…… (hemiasetal/hemiketal
29
Ikatan Glikosidik
■ Asetal/ketal seperti ini dinamakan glikosida
dan ikatan antara karbon anomerik dengan
gugus OR disebut ikatan glikosidik.
■ Glikosida dinamai berdasarkan nama
monosakaridanya, dengan mengganti
akhiran –a dengan –ida.
■ Misal: glukosa → glukosida
manosa → manosida

* Biokimia 30
DISAKARIDA
■ Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri
dari 2 satuan monosakarida.
■ Dua monosakarida dihubungkan dengan
ikatan glikosidik antara C-anomerik dari
satu unit monosakarida dengan gugus –OH
dari unit monosakarida yang lainnya.
■ Beberapa disakarida yang sering dijumpai :
■ Maltosa, Selobiosa, Laktosa, Sukrosa

* Biokimia 31
JENIS DISAKARIDA
■ Selubiosa → β-D-Glukosa + β-D-Glukosa
■ Maltosa → α-D-Glukosa + β-D-Glukosa
■ Sukrosa → α-D-Glukosa + β-D-Fruktosa
■ Laktosa → α-D-Glukosa + β-D-Galaktosa

* Biokimia 32
MALTOSA

* Biokimia 33
IKATAN PADA MALTOSA
■ Pada maltosa, ikatan glikosidik terjadi pada
atom C-1’ dari satu glukosa dengan atom C-4
dari glukosa yang lain, sehingga ikatannya
disebut ikatan glikosidik-α-1,4

■ Karbon anomerik di unit glukosa sebelah kanan


pada maltosa dalam bentuk hemiasetal,
sehingga akan dapat berkesetimbangan dengan
struktur terbuka. Oleh karena itu maltosa dpt
bereaksi + dg Tohlens
* Biokimia 34
SELOBIOSA

* Biokimia 35
LAKTOSA
■ Merupakan gula utama pada ASI dan susu sapi
(4-8 % laktosa).
■ Karbon anomerik pada unit galaktosa
mempunyai konfigurasi β pada C-1 dan
berikatan dengan gugus -OH pada C-4 unit
glukosa
■ Diare setelah minum susu, disebabkan karena
tidak memiliki enzim laktase (galaktosidase),
sehingga tidak dapat mencerna laktosa dalam
susu.
■ Galaktosemia adalah penyakit gangguan
metabolisme galaktosa, berakibat penumpukan
galaktosa dalam darah: sirosis hepatik,
hepatomegali, katarak, retardasi mental
* Biokimia 36
Struktur Laktosa

* Biokimia 37
SUKROSA
■ Sukrosa dikenal dengan gula pasir, terdapat
pada tumbuhan fotosintetik yang berfungsi
sebagai sumber energi. Misal : pada tebu, bit
gula
■ Pada sukrosa kedua kabon anomerik pada
kedua unit monosakarida terlibat dalam ikatan
glikosidik. Ikatan glikosidik terjadi antara C-1
pada unit glukosa dan C-2 pada unit fruktosa,
sehingga tidak mempunyai gugus hemiasetal.

* Biokimia 38
Struktur Sukrosa

* Biokimia 39
POLISAKARIDA
■ Karbohidrat yang mengandung banyak
monosakarida dan mempunyai berat molekul
yang besar
■ Hidrolisis polisakarida secara sempurna akan
menghasilkan satu/beberapa jenis
monosakarida
■ Unit-unit monosakarida dihubungkan secara
linier atau bercabang
■ Jenis polisakarida :
▪ pati ▪ selulosa
*
▪ glikogen Biokimia
▪ hemiselulosa
40
PATI
■ Polisakarida yang tersimpan dalam
tumbuhan.
■ Merupakan komponen utama pada biji-
bijian, kentang, jagung dan beras
■ Tersusun atas unit D-glukosa yang
dihubungkan oleh ikatan glikosidik α-1,4
Rantai cabang dihubungkan oleh ikatan
glikosidik α-1,6

* Biokimia 41
JENIS PATI
■ A M I L O S A : 20 % bagian pati,
tersusun atas 50 – 300 unit glukosa
melalui ikatan α-1,4 glikosidik
larut di dalam air
■ AMILOPEKTIN : 80 % bagian pati,
Tersusun atas 300 – 5.000 unit glukosa melalui ikatan
glikosidik dan α-1,6
Setiap 25-50 unit glukosa dihubungkan oleh ikatan α-1,4.
Rantai-rantai berikatan α-1,4 tesebut dihubung-silangkan
melalui ikatan α-1,6 sehingga menghasilkan struktur
bercabang dengan Mr tinggi
■ Strukturnya bercabang → sangat besar (Mr besar) → tidak
larut dalam air

* Biokimia 42
GLIKOGEN
■ Karbohidrat penyimpan energi yang tersimpan
dalam hewan
■ Mr Glikogen > pati
■ Tersusun lebih dari 100.000 unit glukosa
■ Strukturnya bercabang melalui ikatan 1,4 dan
1,6 glikosidik
■ Tidak larut dalam air
■ Larut dalam pelarut organik non polar : eter,
kloroform, heksana.

* Biokimia 43
POLISAKARIDA LAIN
■ Selulosa: polimer tidak bercabang dari
glukosa melalui ikatan β-1,4-glikosidik
■ Kitin : polisakarida yang mengandung
nitrogen, membentuk cangkang krustasea
dan kerangka luar serangga
■ Pektin : polimer linier dari D-galakturonat
melalui ikatan 1,4-α-glikosidik. Terdapat
pada buah-buahan dan buni-bunian

* Biokimia 44
Sifat Kimia
Berhubungan dg gugus fungsi (gugus –OH, aldehida & keton)
(1) Sifat Mereduksi
Monosakarida & disakarida dapat mereduksi pada suasana BASA, Sifat
reduktor u/ identifikasi KH & analisis kuantitatif
Sifat mereduksi krn aldehida / keton bebas dlm KH
(2) Pembentukan Furfural
Dlm lar. asam encer yg dipanaskan, monosakarida masih bersifat stabil . Bila
dipanaskan dg asam kuat pekat, monosakarida berubah mjd furfural /
derivatnya, mll reaksi dehidrasi / pelepasan molekul air dari senyawa
(3) Pembentukan Osazon
KH (punya gugus aldehida/keton bebas) + fenilhidrazin osazon
(kristal & ttk lebur spesifik)
(4) Pembentukan Ester
Gugus hidroksil KH+ asam ester
Monosakarida + ATP α –D-glukosa-6-fosfat & α –D-fruktosa-1,6-difosfat
Proses esterifikasi dg asam fosfat dlm tubuh : proses FOSFORILASI

Biokimia * 45
Sifat Kimia
(5) Isomerasi
Monosakarida + basa encer tidak stabil
(glukosa + basa encer fruktosa + manosa)
Keadaan keseimbangan antara glukosa, fruktosa & manosa
TRANFORMASI LOBRY DE BRUIN VAN ECKENSTEIN
(mll proses enolisasi)
(6) Pembentukan Glikosida
Glukosa + metilalkohol senyawa asetal (GLIKOSIDA) yaitu gugus
metil + monosakarida & gugus –OH yg bereaksi (gugus –OH GLIKOSIDIK)

Biokimia * 46
Derivat KH
Asam-asam
Monosakarida punya gugus fungsi oksidasi gugus karboksilat
(exp. asam glukonat, asam glukarat, asam glukuronat)
DETOKSIKASI : asam glukuronat + racun dikeluarkan dari tubuh mll
urine
Asam askorbat (vitamin C) jeruk, advokat, apel, kentang, kol
Gula amino, D-glukosamina, D-galaktosamina, D-manosamina
Alkohol, baik gugus aldehida / keton pd monosakarida reduksi alkohol
(exp. dari glukosa mjd sorbitol, dari manosa mjd manitol, dari fruktosa mjd
manitol + sorbitol)

Biokimia * 47
ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT
1Uji Molisch
Uji Molish : uji pendahuluan atau disebut juga uji umum
adanya karbohidrat/senyawa gula.
Jika positif terhadap uji Molish berarti bahan yang diuji
mengandung karbohidrat/gula dan sebaliknya.

AMATI :
PEMBENTUKKAN
+
WARNA

Larutan Uji Pereaksi


Molisch α-naftol dalam
pelarut alkohol

48 Biokimia *
Prinsip:
❑Dehidrasi senyawa karbohidrat oleh H2SO4 pekat
❑Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksimetilfulfural,
sedangkan dehidrasi pentosa mengahsilkan senyawa fulfural.
❑Senyawa furfural/hidroksimetilfurfural akan bereaksi dengan
reagen alfa naftol dalam pereaksi Molisch membentuk
kompleks berwarna ungu.

49 Biokimia *
2 Uji Benedict

Pengertian
Uji Benedict adalah khas untuk mengidentifikasi senyawa
gula/karbohidrat pereduksi (reduktor).

AMATI :
Larutan Uji Pereaksi
PEMBENTUKKAN
Benedict Dididih
kan WARNA/ENDAPAN
50 Biokimia *
Prinsip:
❑Senyawa gula mempunyai gugus aldehid
atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+
dalam suasana alkalis menjadi ion Cu+ yang
mengendap sebagai senyawa Cu2O yang
berwarna merah bata

Reaksi:

51 Biokimia *
3
Uji Barfoed
Uji Barfoed adalah uji yang digunakan untuk membedakan antara
gula pereduksi golongan monosakarida dan disakarida.

AMATI :
Larutan Uji Pereaksi
PEMBENTUKKAN
Barfoed Dididih
kan WARNA/ENDAPAN
52 Biokimia *
Prinsip:
Sama seperti dalam uji Benedict tetapi dilakukan dalam
suasana asam. Ion Cu2+ dalam suasana asam akan
direduksi lebih cepat oleh gula pereduksi golongan
monosakarida daripada disakarida.

Reaksi:

53 Biokimia *
Uji
4 Ozazon
Pengertian:
Uji ini merupakan uji untuk membedakan bermacam-macam
karbohidrat berdasarkan gambar kristal osazonnya.

AMATI :
PEMBENTUKKAN
+
WARNA/ENDAPAN

Larutan Uji Pereaksi


Osazon

54 Biokimia *
Prinsip:
❑Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau
keton bebas akan membentuk hidrazon atau osazon
apabila dipanaskan bersama dengan fenilhidrazin berlebih.
❑Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik
lebur yang spesifik.
❑Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih dan
terbentuk kembali apabila didinginkan. Sebaliknya, osazon
monosakarida tidak larut dalam air mendidih.

55 Biokimia *
Reaksi:

56 Biokimia *
ANALISIS KUANTITATIF

1 Metode Somogyi-Nelson

Prinsip:
❑Glukosa (gula reduktor) dioksidasi menggunakan larutan ion Cu(II), ion
tersebut didalam proses reaksi mengalami reduksi menjadi ion Cu(I).
❑Selanjutnya, ion Cu(I) dioksidasi kembali menjadi ion Cu(II) menggunakan
senyawa kompleks heteropolimolibdat yang tidak berwarna, senyawa
kompleks tersebut tereduksi menjadi senyawa khas berwarna biru (hetero-
poly molybdenum blue).
❑Absorpsi hetero-poly molybdenum blue kemudian diukur menggunakan
spektrofotometer dan dibandingkan dengan standard yang disiapkan dari
larutan gula reaktif yang diketahui konsentrasinya, untuk menentukan jumlah
gula-reduktor yang ada dalam sampel uji.

57 Biokimia *
Reaksi:

58 Biokimia *
ANALISIS KUANTITATIF

2 Metode GOD-PAP

Prinsip:
❑Dalam metode ini β-D-glukosa oleh glukosa oksidase diubah
menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida (H2O2).
❑Hidrogen peroksida yang terjadi oleh peroksidase dan akseptor
oksigen (4-aminoantipirin dan fenol) akan diubah menjadi
quinonimin yang berwarna merah.
❑Intensitas warna yang terjadi berbanding lurus dengan kadar
glukosa.

59 Biokimia *
Kadar glukosa darah dapar dihitung menggunakan rumus
perbandingan, sebagai berikut :

Kadar glukosa darah

Keterangan : C = Kadar glukosa darah


As = Serapan larutan sampel
Ast = Serapan larutan baku (larutan glukosa
standard)

60 Biokimia *
Reaksi:

61 Biokimia *
Sekian
&
terimakasih.

62 Biokimia *

Anda mungkin juga menyukai