p1. Biokimia Pendahuluan Dan Karbohidrat 2018
p1. Biokimia Pendahuluan Dan Karbohidrat 2018
* Biokimia 2
• Pustaka :
• 1. Stryer, L., 1995, Biochemistry, 4th Ed.,
W.H.Freeman and C., New York.
• 2. Nelson, D.L., and Cox, M.M., 2002,
Lehninger Principles of Biochemistry,
3rd Ed., Worth Publishers, New York.
• 3. Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes,
P.A. Rodwell, V.W., 2003, 26th Ed.,
a Lange Medical Book, New York.
* Biokimia 3
BIOKIMIA
• Biokimia: ilmu yang mempelajari kimia dalam
sistem yang hidup dan komponennya
• Biokimia: ilmu mengenai dasar molekuler
kehidupan (Stryer, 1995)
• Biokimia: ilmu yang mempelajari organisme
hidup tingkat molekul (Wood et al, 1981)
• Biokimia: mempelajari proses kimia di dalam
kehidupan (Mertz, 1959)
• Jadi Biokimia yang ditekankan proses kimianya
dalam bio (hayati) yaitu kehidupan organisme
Biokimia
* 4
• PENTINGNYA BIOKIMIA
• 1. Mekanisme kimia banyak proses sentral
pada kehidupan mulai dipahami.
• Penemuan struktur untai ganda DNA (Crick
1958)
• Aliran informasi dari gen ke protein (Dogma
sentral)
• Penentuan struktur tiga dimensi dan mekanisme
kerja banyak molekul protein
• Jalur-jalur metabolisme (glikolisis, siklus asam
sitrat, siklus ureum, beta oksidasi, dsb).
• Pengembangan teknologi🡪 rekombinan DNA
• Banyak kejutan-kejutan yang lain
* Biokimia 5
• 2. Pola dan prinsip molekuler umum yang
mendasari kehidupan beragam
• Bakteri, manusia, virus, hewan
menggunakan unit-unit penyusun yang
sama untuk membangun makromolekul.
• Aliran informasi genetik dari DNA ke RNA
ke protein pada dasarnya sama pada
semua mahkluk hidup
• ATP merupakan sumber energi yang
universal dalam sistem biologi dibuat
dengan cara yang sama pada semua
bentuk kehidupan
* Biokimia 6
• 3.Sangat berpengaruh pada ilmu
kedokteran/farmasi/pertanian
• Kelainan molekuler yang menyebabkan
anemia sel sabit,fibrosistik, hemofilia dan
masih banyak penyakit genetik lainnya
yang telah dapat dijelaskan.
• Banyak membantu diagnosis klinik.
• Pelacak DNA memegang peranan dalam
penyakit keturunan, penyakit infeksi,
kanker
* Biokimia 7
• DNA rekombinan dapat menghasilkan
protein (insulin, hormon pertumbuhan)
• Biokimia memungkinan desain rasional
obat baru
• Bidang pertanian penting untuk
memperoleh tanaman tahan terhadap
insekta/dengan teknik DNA rekombinan
* Biokimia 8
• 4. Teknik canggih dan konsep biokimia
memecahkan masalah dasar pada biologi &
kedokteran
• Bagaimana telur yang telah dibuahi dapat
menghasilkan sel-sel yang berbeda
• Sel-sel dapat membentuk organ yang kompleks
• Pertumbuhan dapat dikontrol
• Penyebab kanker
• Mekanisme molekuler memory
• Kelainan mental penyakit Alzheimer (pikun) dan
skhizofrenia (sakit jiwa/mental)
* Biokimia 9
KARBOHIDRAT
Monosakarida
Disakarida
Oligosakarida
Polisakarida
* Biokimia 10
KIMIA KARBOHIDRAT
* Biokimia 13
Monosakarida
■ Satuan karbohidrat yang paling sederhana dengan
rumus CnH2nOn dimana n = 3 – 8
C3H6O3 : triosa
C4H8O4 : tetrosa
C5H10O4 : pentosa
C6H12O4 : heksosa
■ Macam-macam monosakarida
a. Aldosa : monosakarida yang mengandung
gugus aldehid.
Contoh : Gliseraldehid
* Biokimia 15
b. Ketosa : monosakarida yang mengandung
gugus keton
Contoh : Dihidroksiaseton
* Biokimia 16
Representasi Struktur Gula
* Biokimia 17
Proyeksi Fisher & Struktur Haworh
* Biokimia 18
Struktur Haworth dan Konformasi Kursi
* Biokimia 19
Sifat-sifat Fisik Monosakarida
• Padatan kristal tidak berwarna
• Larut dalam air → ikatan hidrogen
• Sedikit larut dalam alkohol
• Tidak larut dalam eter, kloroform, benzena
• Rasanya manis.
Diantara monosakarida → fruktosa yang
paling manis
* Biokimia 20
■ Gugus fungsi yang ada pada monosakarida . .
■ Gugus fungsi yang ada pada ketosa . .
■ Atom C kiral pada aldoheksosa
* Biokimia 21
Tingkat kemanisan monosakarida
dan disakarida
Monosakarida Disakarida
■ D – fruktosa 174 Sukrosa 100
■ D – glukosa 74 Laktosa 0.16
■ D – xylosa 0.40
■ D – galaktosa 0.22
* Biokimia 22
Beberapa Reaksi Monosakarida
1. Reaksi Oksidasi
■ Berdasarkan kemampuannya untuk
mereduksi pereaksi (Tohlens, Benedict,
Fehling), monosakarida dapat digolongkan :
1. Gula pereduksi
2. Gula non pereduksi
■ Monosakarida dapat mereduksi TBF karena
pada monosakarida terdapat gugus
aldehid atau gugus α-hidroksi keton,
yang akan dioksidasi oleh TBF menjadi
karboksilat/keton.
* Biokimia 23
■ Oksidasi aldosa oleh pereaksi TBF
menghasilkan asam monokarboksilat:
Asam Aldonat.
■ Oksidasi aldosa dengan oksidator kuat
(HNO3 panas) menghasilkan asam
dikarboksilat karena HNO3 selain
mengoksidasi gugus aldehid juga
mengoksidasi gugus CH2OH terminal
* Biokimia 24
Reaksi dg HNO3
Reaksi dg Tohlens
* Biokimia 25
* Biokimia 26
2. Reaksi reduksi
Gugus karbonil dari monosakarida dapat
direduksi menjadi alkohol oleh beberapa
pereaksi menghasilkan alditol
* Biokimia 27
Reduksi monosakarida
■ Dapat dilakukan dengan:
▪ Logam + H2
▪ enzimatis
■ Produknya polyol gula alkohol (alditol)
■ glucose membentuk sorbitol (glucitol)
■ mannose membentuk mannitol
■ fructose membentuk mannitol + sorbitol
■ glyceraldehyde membentuk glycerol
* Biokimia 28
3. Reaksi pembentukan glikosida
■ Reaksi antara monosakarida hemiasetal/hemiketal
siklis dengan 1 molekul alkohol membentuk
asetal/ketal. Pada reaksi ini gugus OH pada C –
anomerik digantikan oleh gugus OR dari alcohol.
(nonpereduksi)
Glikosida terbentuk antara gugus OH pada atom C …..
(kiral/anomer/no
*
1) monosakarida
Biokimia
…… (hemiasetal/hemiketal
29
Ikatan Glikosidik
■ Asetal/ketal seperti ini dinamakan glikosida
dan ikatan antara karbon anomerik dengan
gugus OR disebut ikatan glikosidik.
■ Glikosida dinamai berdasarkan nama
monosakaridanya, dengan mengganti
akhiran –a dengan –ida.
■ Misal: glukosa → glukosida
manosa → manosida
* Biokimia 30
DISAKARIDA
■ Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri
dari 2 satuan monosakarida.
■ Dua monosakarida dihubungkan dengan
ikatan glikosidik antara C-anomerik dari
satu unit monosakarida dengan gugus –OH
dari unit monosakarida yang lainnya.
■ Beberapa disakarida yang sering dijumpai :
■ Maltosa, Selobiosa, Laktosa, Sukrosa
* Biokimia 31
JENIS DISAKARIDA
■ Selubiosa → β-D-Glukosa + β-D-Glukosa
■ Maltosa → α-D-Glukosa + β-D-Glukosa
■ Sukrosa → α-D-Glukosa + β-D-Fruktosa
■ Laktosa → α-D-Glukosa + β-D-Galaktosa
* Biokimia 32
MALTOSA
* Biokimia 33
IKATAN PADA MALTOSA
■ Pada maltosa, ikatan glikosidik terjadi pada
atom C-1’ dari satu glukosa dengan atom C-4
dari glukosa yang lain, sehingga ikatannya
disebut ikatan glikosidik-α-1,4
* Biokimia 35
LAKTOSA
■ Merupakan gula utama pada ASI dan susu sapi
(4-8 % laktosa).
■ Karbon anomerik pada unit galaktosa
mempunyai konfigurasi β pada C-1 dan
berikatan dengan gugus -OH pada C-4 unit
glukosa
■ Diare setelah minum susu, disebabkan karena
tidak memiliki enzim laktase (galaktosidase),
sehingga tidak dapat mencerna laktosa dalam
susu.
■ Galaktosemia adalah penyakit gangguan
metabolisme galaktosa, berakibat penumpukan
galaktosa dalam darah: sirosis hepatik,
hepatomegali, katarak, retardasi mental
* Biokimia 36
Struktur Laktosa
* Biokimia 37
SUKROSA
■ Sukrosa dikenal dengan gula pasir, terdapat
pada tumbuhan fotosintetik yang berfungsi
sebagai sumber energi. Misal : pada tebu, bit
gula
■ Pada sukrosa kedua kabon anomerik pada
kedua unit monosakarida terlibat dalam ikatan
glikosidik. Ikatan glikosidik terjadi antara C-1
pada unit glukosa dan C-2 pada unit fruktosa,
sehingga tidak mempunyai gugus hemiasetal.
* Biokimia 38
Struktur Sukrosa
* Biokimia 39
POLISAKARIDA
■ Karbohidrat yang mengandung banyak
monosakarida dan mempunyai berat molekul
yang besar
■ Hidrolisis polisakarida secara sempurna akan
menghasilkan satu/beberapa jenis
monosakarida
■ Unit-unit monosakarida dihubungkan secara
linier atau bercabang
■ Jenis polisakarida :
▪ pati ▪ selulosa
*
▪ glikogen Biokimia
▪ hemiselulosa
40
PATI
■ Polisakarida yang tersimpan dalam
tumbuhan.
■ Merupakan komponen utama pada biji-
bijian, kentang, jagung dan beras
■ Tersusun atas unit D-glukosa yang
dihubungkan oleh ikatan glikosidik α-1,4
Rantai cabang dihubungkan oleh ikatan
glikosidik α-1,6
* Biokimia 41
JENIS PATI
■ A M I L O S A : 20 % bagian pati,
tersusun atas 50 – 300 unit glukosa
melalui ikatan α-1,4 glikosidik
larut di dalam air
■ AMILOPEKTIN : 80 % bagian pati,
Tersusun atas 300 – 5.000 unit glukosa melalui ikatan
glikosidik dan α-1,6
Setiap 25-50 unit glukosa dihubungkan oleh ikatan α-1,4.
Rantai-rantai berikatan α-1,4 tesebut dihubung-silangkan
melalui ikatan α-1,6 sehingga menghasilkan struktur
bercabang dengan Mr tinggi
■ Strukturnya bercabang → sangat besar (Mr besar) → tidak
larut dalam air
* Biokimia 42
GLIKOGEN
■ Karbohidrat penyimpan energi yang tersimpan
dalam hewan
■ Mr Glikogen > pati
■ Tersusun lebih dari 100.000 unit glukosa
■ Strukturnya bercabang melalui ikatan 1,4 dan
1,6 glikosidik
■ Tidak larut dalam air
■ Larut dalam pelarut organik non polar : eter,
kloroform, heksana.
* Biokimia 43
POLISAKARIDA LAIN
■ Selulosa: polimer tidak bercabang dari
glukosa melalui ikatan β-1,4-glikosidik
■ Kitin : polisakarida yang mengandung
nitrogen, membentuk cangkang krustasea
dan kerangka luar serangga
■ Pektin : polimer linier dari D-galakturonat
melalui ikatan 1,4-α-glikosidik. Terdapat
pada buah-buahan dan buni-bunian
* Biokimia 44
Sifat Kimia
Berhubungan dg gugus fungsi (gugus –OH, aldehida & keton)
(1) Sifat Mereduksi
Monosakarida & disakarida dapat mereduksi pada suasana BASA, Sifat
reduktor u/ identifikasi KH & analisis kuantitatif
Sifat mereduksi krn aldehida / keton bebas dlm KH
(2) Pembentukan Furfural
Dlm lar. asam encer yg dipanaskan, monosakarida masih bersifat stabil . Bila
dipanaskan dg asam kuat pekat, monosakarida berubah mjd furfural /
derivatnya, mll reaksi dehidrasi / pelepasan molekul air dari senyawa
(3) Pembentukan Osazon
KH (punya gugus aldehida/keton bebas) + fenilhidrazin osazon
(kristal & ttk lebur spesifik)
(4) Pembentukan Ester
Gugus hidroksil KH+ asam ester
Monosakarida + ATP α –D-glukosa-6-fosfat & α –D-fruktosa-1,6-difosfat
Proses esterifikasi dg asam fosfat dlm tubuh : proses FOSFORILASI
Biokimia * 45
Sifat Kimia
(5) Isomerasi
Monosakarida + basa encer tidak stabil
(glukosa + basa encer fruktosa + manosa)
Keadaan keseimbangan antara glukosa, fruktosa & manosa
TRANFORMASI LOBRY DE BRUIN VAN ECKENSTEIN
(mll proses enolisasi)
(6) Pembentukan Glikosida
Glukosa + metilalkohol senyawa asetal (GLIKOSIDA) yaitu gugus
metil + monosakarida & gugus –OH yg bereaksi (gugus –OH GLIKOSIDIK)
Biokimia * 46
Derivat KH
Asam-asam
Monosakarida punya gugus fungsi oksidasi gugus karboksilat
(exp. asam glukonat, asam glukarat, asam glukuronat)
DETOKSIKASI : asam glukuronat + racun dikeluarkan dari tubuh mll
urine
Asam askorbat (vitamin C) jeruk, advokat, apel, kentang, kol
Gula amino, D-glukosamina, D-galaktosamina, D-manosamina
Alkohol, baik gugus aldehida / keton pd monosakarida reduksi alkohol
(exp. dari glukosa mjd sorbitol, dari manosa mjd manitol, dari fruktosa mjd
manitol + sorbitol)
Biokimia * 47
ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT
1Uji Molisch
Uji Molish : uji pendahuluan atau disebut juga uji umum
adanya karbohidrat/senyawa gula.
Jika positif terhadap uji Molish berarti bahan yang diuji
mengandung karbohidrat/gula dan sebaliknya.
AMATI :
PEMBENTUKKAN
+
WARNA
48 Biokimia *
Prinsip:
❑Dehidrasi senyawa karbohidrat oleh H2SO4 pekat
❑Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksimetilfulfural,
sedangkan dehidrasi pentosa mengahsilkan senyawa fulfural.
❑Senyawa furfural/hidroksimetilfurfural akan bereaksi dengan
reagen alfa naftol dalam pereaksi Molisch membentuk
kompleks berwarna ungu.
49 Biokimia *
2 Uji Benedict
Pengertian
Uji Benedict adalah khas untuk mengidentifikasi senyawa
gula/karbohidrat pereduksi (reduktor).
AMATI :
Larutan Uji Pereaksi
PEMBENTUKKAN
Benedict Dididih
kan WARNA/ENDAPAN
50 Biokimia *
Prinsip:
❑Senyawa gula mempunyai gugus aldehid
atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+
dalam suasana alkalis menjadi ion Cu+ yang
mengendap sebagai senyawa Cu2O yang
berwarna merah bata
Reaksi:
51 Biokimia *
3
Uji Barfoed
Uji Barfoed adalah uji yang digunakan untuk membedakan antara
gula pereduksi golongan monosakarida dan disakarida.
AMATI :
Larutan Uji Pereaksi
PEMBENTUKKAN
Barfoed Dididih
kan WARNA/ENDAPAN
52 Biokimia *
Prinsip:
Sama seperti dalam uji Benedict tetapi dilakukan dalam
suasana asam. Ion Cu2+ dalam suasana asam akan
direduksi lebih cepat oleh gula pereduksi golongan
monosakarida daripada disakarida.
Reaksi:
53 Biokimia *
Uji
4 Ozazon
Pengertian:
Uji ini merupakan uji untuk membedakan bermacam-macam
karbohidrat berdasarkan gambar kristal osazonnya.
AMATI :
PEMBENTUKKAN
+
WARNA/ENDAPAN
54 Biokimia *
Prinsip:
❑Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau
keton bebas akan membentuk hidrazon atau osazon
apabila dipanaskan bersama dengan fenilhidrazin berlebih.
❑Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik
lebur yang spesifik.
❑Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih dan
terbentuk kembali apabila didinginkan. Sebaliknya, osazon
monosakarida tidak larut dalam air mendidih.
55 Biokimia *
Reaksi:
56 Biokimia *
ANALISIS KUANTITATIF
1 Metode Somogyi-Nelson
Prinsip:
❑Glukosa (gula reduktor) dioksidasi menggunakan larutan ion Cu(II), ion
tersebut didalam proses reaksi mengalami reduksi menjadi ion Cu(I).
❑Selanjutnya, ion Cu(I) dioksidasi kembali menjadi ion Cu(II) menggunakan
senyawa kompleks heteropolimolibdat yang tidak berwarna, senyawa
kompleks tersebut tereduksi menjadi senyawa khas berwarna biru (hetero-
poly molybdenum blue).
❑Absorpsi hetero-poly molybdenum blue kemudian diukur menggunakan
spektrofotometer dan dibandingkan dengan standard yang disiapkan dari
larutan gula reaktif yang diketahui konsentrasinya, untuk menentukan jumlah
gula-reduktor yang ada dalam sampel uji.
57 Biokimia *
Reaksi:
58 Biokimia *
ANALISIS KUANTITATIF
2 Metode GOD-PAP
Prinsip:
❑Dalam metode ini β-D-glukosa oleh glukosa oksidase diubah
menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida (H2O2).
❑Hidrogen peroksida yang terjadi oleh peroksidase dan akseptor
oksigen (4-aminoantipirin dan fenol) akan diubah menjadi
quinonimin yang berwarna merah.
❑Intensitas warna yang terjadi berbanding lurus dengan kadar
glukosa.
59 Biokimia *
Kadar glukosa darah dapar dihitung menggunakan rumus
perbandingan, sebagai berikut :
60 Biokimia *
Reaksi:
61 Biokimia *
Sekian
&
terimakasih.
62 Biokimia *